Middle Child Syndrome: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Seorang dokter dan psikolog asal Austria di tahun 1964 mengungkapkan bahwa istilah middle child syndrome sebagai masalah hubungan antara urutan kelahiran dengan karakteristik anak.

Adler berpendapat jika meski anak dirawat dengan cara sama, namun urutan kelahiran tetap berpengaruh pada psikologisnya. Inilah yang menyebabkan berbagai masalah psikologis seperti salah satunya Middle Child Syndrome.

Apabila orangtua terlalu memperhatikan anak sulung dan memanjakan anak bungsu, maka anak tengah akan merasa seperti terabaikan.

Anak tengah nantinya bisa berubah menjadi pemberontak dengan tujuan bisa mendapatkan perhatian dari orangtua.

Middle Child Syndrome ini bisa terjadi sampai anak dewasa dan akhirnya akan tergantung terlalu berlebihan pada orang lain agar diakui.

Middle Child Syndrome juga bisa menyebabkan anak tidak percaya diri dan butuh persetujuan dari orang lain sebelum bertindak.

Ini disebabkan karena anak tidak percaya dengan kemampuan dalam memutuskan sesuatu hal. Bahkan orang dewasa dengan sindrom anak tengah ini juga sering ragu dengan dirinya sendiri.

Pengertian Middle Child Syndrome

Middle Child Syndrome merupakan kondisi psikologis ketika anak yang menjadi anak tengah di antara kedua saudaranya yang merasa seperti ditinggalkan.

Middle Child Syndrome via selfadmire.com
Middle Child Syndrome via selfadmire.com

Perilaku dan fakta anak kedua atau tengah pada saudara kandung nantinya bisa berubah menjadi negatif. Anak tengah akan merasa cemburu, memiliki rasa percaya diri yang rendah dan bahkan bisa menjadi anak introvert.

Apakah Semua Anak Tengah Mengalami Middle Child Syndrome?

Middle Child Syndrome
Middle Child Syndrome via smartparents.com

Sindrom anak tengah ini memang menjadi topik yang sedang diperdebatkan. Dari kebanyakan pengamatan dibuktikan jika tidak semua anak tengah mengalami middle child syndrome ini.

Sindrom ini bisa disebabkan karena teknik mengasuh yang memang bervariasi di setiap keluarga. Jika orangtua bisa sadar mengenai perbedaan perilaku setiap anak dan memperlakukan secara sama, maka masalah psikologis ini bisa dihindari.

Tanda dan Gejala Middle Child Syndrome

Middle Child Syndrome
Middle Child Syndrome via mamamagic.co.za

Karena merasa seperti dikucilkan atau dibedakan dari saudara yang lain, anak tengah mungkin saja bisa menderita sindrom ini. Jika masalah ini terjadi, maka sindrom anak tengah ini kemungkinan besar bisa terjadi. Berikut adalah beberapa tanda dan gejalanya:

1. Tidak Bisa Bersosialisasi

Anak dengan middle child syndrome biasanya tidak bisa bersosialisasi. Ini disebabkan karena takut mendapat perlakuan yang sama dari orangtua. Bersosialisasi menjadi hal yang sulit dilakukan karena takut mendapat penolakan kembali.

2. Merasa Tidak Layak

Karena merasa tidak nyaman di rumah, maka bisa mempengaruhi anak tengah dalam berbagai cara. Anak tidak akan mengerti tentang kesalahan dan akhirnya sering menyakahkan diri sendiri. Anak akan merasa jika tidak layak mendapat perhatian dan dicintai.

3. Sering Terlihat Frustasi

Saat orangtua mengasuh dengan cara yang berbeda dengan saudara yang lain, maka bisa menyebabkan anak tengah mengalami frustasi.

Semua anak sama-sama butuh untuk dicintai dan dirawat orangtua. Jika kebutuhan mendasar ini gagal terpenuhi, maka bisa meningkatkan rasa frustasi, kemarahan dan agresivitas pada anak.

4. Anak Terlihat Mencari Perhatian

Kebutuhan perhatian menjadi salah satu kebutuhan mendasar anak-anak. Anak dengan middle child syndrome sangat berjuang untuk memperoleh kebutuhan ini dan akhirnya akan terlihat terlalu menuntut.

Selain itu, anak tengah juga mungkin terlihat lebih cari perhatian, membuat ulah serta cerewet meski untuk hal kecil.

Bahkan, anak dengan middle child syndrome juga bisa memperlihatkan perilaku ekstrem. Terkadang, anak tengah berubah menjadi akomodatif ke semua orang yang kemudian membuat mood anak bisa berubah secara drastis.

5. Menganggap Saudara Kandung Sebagai Saingan

Middle child syndrome bisa membuat anak benci pada saudara kandung. Ini disebabkan karena perhatian dan perawatan yang diterima dari orangtua dan dari orang lain.

Anak tengah nantinya bisa juga merasa cemburu dan akhirnya memperlakukan saudaranya sebagai saingan yang harus dikalahkan.

Baca: Fakta anak tunggal

Penyebab Middle Child Syndrome

Sebenarnya, anak tidak mungkin memiliki perasaan atau pikiran yang negatif tanpa alasan yang jelas. Jika digali lebih dalam, maka akan ada alasan yang selalu bisa ditemukan dari penyebab middle child syndrome.

Untuk itu, mencari penyebab masalah hingga ke akar sangat penting dilakukan. Berikut adalah beberapa penyebab dari middle child syndrome:

Krisis Identitas

Penyebab utama dari middle child syndrome adalah krisis identitas. Anak tengah cenderung bingung tentang dimana sebenarnya posisi yang cocok dan apa yang bisa diharapkan dari diri sendiri.  Anak tengah tidak pernah berkesempatan menjadi anak tunggal atau menjadi anak bungsu di rumah.

Ini membuat anak tengah merasa jika saudara kandung yang lebih tua memperoleh lebih banyak hak istimewa serta pujian untuk prestasi.

Sedangkan anak bungsu memperoleh lebih banyak perhatian. Berbagai perasaan tersebut bisa membuat anak tengah menjadi kebingungan dan akhirnya mengalami krisis identitas.

Tidak Memperoleh Dukungan

Penyebab dari middle child syndrome selanjutnya adalah karena tidak mendapatkan dukungan. Anak tengah mungkin akan merasa terabaikan serta sendirian. Perasaan seperti tidak didukung tersebut kemudian membuat anak menjadi kesepian dan bisa berujung pada depresi.

Cara Mengatasi Perilaku Negatif Anak Dengan Middle Child Syndrome

Dari sebuah buku The Birth Order Effect, anak yang lahir di tengah harus diterima tentang diri sendiri dan identitasnya.

Jika tidak, maka akan timbul perilaku negatif dari anak dengan Middle Child Syndrome yang bisa terjadi. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi perilaku negatif anak dengan Middle Child Syndrome.

1. Pahami Kepribadian Anak

Cara pertama untuk mengatasi perilaku negatif dari anak dengan Middle Child Syndrome adalah dengan memahami kepribadian anak.

Pelajari karakteristik serta sifat anak kemudian tentukan pola pengasuhan yang paling pas dengan kebutuhan anak tengah.

Ini sangat penting sebab cara mendisiplinkan anak sulung bisa berbeda dengan anak tengah sebab kepribadian yang juga berbeda.

2. Jangan Abaikan Anak Untuk Mencegah Middle Child Syndrome

Sebaiknya, anak tengah harus diberikan perhatian yang cukup supaya Middle Child Syndrome bisa dicegah. Pastikan untuk memuji anak tengah seperti yang biasa dilakukan pada anak bungsu. Selain itu, berikan juga tanggung jawab pada anak tengah yang sama seperti tanggung jawab untuk anak sulung.

Jika mempunyai album keluarga, maka pastikan jumlah foto setiap anak juga sama banyak. Ambil foto masing-masing anak supaya bisa merasa diakui secara tak langsung. Ajak juga anak melakukan sesuatu secara bekerja sama dengan tugas yang memiliki berat sama namun disesuaikan dengan usia.

3. Siapkan Waktu Khusus Untuk Anak Tengah

Supaya Middle Child Syndrome tidak terjadi, maka sebaiknya beri waktu anak tengah untuk menikmati sesuatu yang tidak berhubungan dengan saudaranya.

Orangtua bisa menghabiskan waktu hanya bersama anak tengah. Dengan memberikan fokus yang penuh, maka anak tengah bisa yakin jika dirinya juga penting sama seperti saudara yang lain.

4. Izinkan Anak Melakukan Sesuatu yang Disukai

Ada kalanya ketika anak sulung mendapat prestasi yang bagus, orangtua menginginkan anak tengah untuk mengikuti jejak tersebut.

Namun tanpa disadari, hal itu dapat menimbulkan rasa permusuhan atau rivalry serta berpotensi inferioritas. Sebaiknya, dorong setiap anak untuk melakukan segala yang terbaik sesuai dengan minat masing masing.

5. Biasakan Anak Terbuka Ketika Berkomunikasi

Anak tengah yang merasa terabaikan dan mengalami Middle Child Syndrome bisa terjadi sebab tidak mengerti cara mengungkapkan perasaan dan keinginan. Untuk itu, sebaiknya biasakan supaya anak bisa terbuka yang dimulai dari orangtua.

Tanyakan pada anak tentang perasaan dan minta anak untuk menceritakan uneg-unegnya. Namun, pastikan tidak bereaksi terlalu berlebihan ketika anak sedang mengutarakan keinginannya.

Cara Mencegah Middle Child Syndrome

Untuk mencegah middle child syndrome, maka sangat penting bagi orangtua dalam menggunakan aturan tertentu ketika membesarkan anak.

Ini khususnya sangat penting jika bunda memiliki tiga anak yakni sulung, anak tengah dan bungsu. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah middle child syndrome yang bisa dilakukan:

1. Sabar

Cara pertama untuk mencegah middle child syndrome adalah bersabar. Orangtua mungkin akan frustasi khususnya ketika sudah dinasihati berkali-kali dan membuat anak merasa dicintai namun anak tengah tetap berpikir berbeda. Sebaiknya, teruskan memberi perhatian pada anak namun tetap dilakukan dengan sabar.

2. Berikan Perhatian Ekstra

Ketika sudah melakukan pendekatan namun anak tetap merasa tidak dicintai, maka sebaiknya berikan perhatian lebih untuk yang dibutuhkan anak.

Buat anak merasa istimewa seperti saudara kandung yang lainnya. Selain itu, pastikan selalu mendengarkan dari sudut pandang anak supaya anak bisa mengerti jika dirinya sangat penting.

3. Dengarkan dan Berempati

Agar anak tengah bisa merasa dicintai dan diperhatikan, maka dengarkan anak lebih baik dan berempati dengan anak. Ini harus dilakukan ketika anak mengalami keluhan akan sesuatu. Nantinya, anak akan merasa penting tidak kalah dengan anak sulung atau bungsu.

Baca: cara terbaik mengajarkan empati pada anak

Middle chiled syndrome menjadi istilah untuk menggambarkan cara anak tengah membentuk kepribadian dan pandangan hidup.

Beberapa orang percaya jika anak tengah memang sering diabaikan sehingga bisa mengalami efek negatif saat dewasa. Untuk itu, sudah menjadi tugas orangtua untuk selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yang sama untuk semua anak. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar