4 Tahapan Oogenesis pada Bayi Perempuan

Oogenesis pada bayi perempuan adalah proses pematangan dan pembentukan sel–sel pada sistem reproduksi. Proses ini terjadi sebelum sel telur laki–laki dan perempuan dilepaskan dan siap untuk dibuahi.

Kehamilan bisa terjadi karena sel telur laki–laki dan perempuan sudah matang dan bertemu. Jadi sebelum sel telur dibuahi, oogenesis merupakan tahapan serta rangkaian prosesnya.

Setelah 9 minggu proses pembuahan terjadi, janin akan memproduksi sel telurnya. Saat janin bayi perempuan memasuki usia 5 bulan, sel induk telur akan bertambah dan memperbanyak dirinya dengan cara mitosis.

Mitosis adalah pembagian genom yang digandakan sel ke 2 yaitu sel identik yang dihasilkan dari pembelahan sel. Sel induk telur memperbanyak dirinya hingga lebih 7 juta oosit primer.

Oosit primer adalah sel yang berkembang dari sel induk telur di dalam ovarium janin saat memasuki tahap awal. Setiap harinya oosit primer pasti akan berkurang bahkan mencapai 1 hingga 2 juta.

Oosit primer akan bekerja mengikuti siklus haid. Hingga akhirnya nanti hanya akan ada sekitar 400 saja yang mampu bertahan.

Terjadinya proses oogenesis pada bayi perempuan hingga lahir, ovariumnya pasti mengandung kurang lebih 1 juta oosit primer.

Pada tahapan yang terjadi ini, oosit primer bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan perkembangannya hingga mengalami masa pubertas. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait proses oogenesis pada bayi perempuan, berikut ulasannya!

Proses dan Tahapan Oogenesis Pada Bayi Perempuan

oogenesis pada bayi perempuan
ilustrasi Oogenesis pada bayi perempuan – via science.com

Ovum yang terjadi pada reproduksi perempuan akan terbentuk saat melewati proses oogenesis yang ada di dalam ovarium. Berikut adalah prosesnya:

1. Perbanyakan

Pada proses ini terjadi secara berulang kali, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8, dan seterusnya. Proses perbanyakan ini bisa disebut dengan proliferasi akan membentuk oosit primer dan masuk ke usia tumbuh.

2. Pertumbuhan

Sel induk telur akan tumbuh menjadi besar. Proses pertumbuhan ini sangat penting karena substansi telur akan digunakan untuk perkembangan berikutnya.

3. Pematangan

Setelah melalui proses pertumbuhan, sel induk telur akan melalui masa pematangan sebelum masuk ke proses perubahan bentuk.

4. Perubahan bentuk

Ootid adalah fase terakhir untuk mengubah bentuk menjadi gamet. Ootid adalah sel yang dihasilkan oleh pembelahan dari meiosis oosit sekunder yang merupakan sel telur yang hampir matang.

Sel kelamin semula akan terlihat di dalam ektoderm lalu bermigrasi ke epitellum. Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex, sehingga menghasilkan banyak folikel. Satu kromosom akan terdiri dari 2 kromatin. Lalu terjadi pembelahan meiosis pertama.

Pembelahan ini menyebabkan terbentuknya haploid pada oosit sekunder dan primer. Oosit sekunder adalah pembelahan meiosis kedua. Oosit sekunder membelah bentuk menjadi ootid. sehingga membentuk 3 badan polar lagi.

Selanjutnya, oosit sekunder yang berbentuk lebih besar akan melalui pembelahan meiosis yang ke 2 lalu menghasilkan ootid. Kemudian, ootid akan menjadi ovum jika bertemu dengan sel sperma.

Proses ini bisa disebut dengan perubahan atau degenerasi. Jika tidak bertemu dan tidak terjadi pembuahan, siklus yang dialami akan terulang kembali dan mengalami haid.

Proses Ovulasi Wanita

oogenesis pada bayi perempuan
ilustrasi Oogenesis pada bayi perempuan – via sciencecgart.com

Ketika ovum tidak berhasil dibuahi, lalu melebur jadi satu, maka saat itu sel telur akan siap untuk dikeluarkan. Proses pengeluaran ini disebut dengan ovulasi.

Ovalasi ini akan terjadi pada setiap bulan. Sel telur akan hanya ada satu yang matang, jika seorang wanita mengalami ovulasi.

Baca Juga: Ingin Merencanakan Program Hamil? Ikuti 8 Tips Ini

Tahapan Proses Ovulasi

  1. Periovulatori atau bisa disebut denga fase folikular yaitu fase sebelum masa ovulasi terjadi. Pada fase ini akan terjadi pematangan ovum dan keluarnya darah dari vagina perempuan.
  2. Ovulasi yaitu fase ketika sel telur yang matang dikeluarkan dari ovarium kearah tuba falopi untuk proses dibuahi. Biasanya berlangsung pada 24 sampai 48 jam.
  3. Postovulatori adalah jika telur telah berhasil dibuahi oleh sperma, lalu selanjutnya akan ditanam di tubuh dinding–dinding rahim. Jika tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim tersebut akan runtuh dan meluruh. Dinding rahim dipenuhi pembuluh darah di mana jika meluruh, maka pembuluh darah tersebut akan mengeluarkan darah dari vagina. Pada saat itulah perempuan akan mengalami yang namanya menstruasi atau haid di setiap bulannya.

Pada fase ovulasi ini, ada banyak berbagai macam hormon yang mempengaruhi. Salah satunya adalah hormon reproduksi atau hormon GmRH yang berasal dari otak. Hormon ini akan merangsang pelepasan dua hormon lainnya. Dua hormon lainnya itu adalah hormon FSH dan LH.

Hormon FSH adalah hormon yang berfungsi untuk menstimulasi pematangan yang ada di ovarium. Sedangkan hormon LH berfungsi untuk memproduksi esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini menyebabkan dinding rahim berubah menjadi tebal. Hal itu menciptakan perkembangan sel telur yang sudah terjadi pembuahan.

Lalu sel telur akan memilih sperma yang mana yang boleh menembusnya. Dikarenakan sel telur memang cukup pemilih, jadi harus bersabar menunggu jika ada sperma yang masuk.

Jika ada sperma yang masuk dan sudah bertemu dengan sel telur, maka disebut dengan pembuahan. Kemudian, terjadilah yang namanya kehamilan.

Perbedaan Oogenesis pada Bayi dan Spermatogenesis

oogenesis pada bayi perempuan
ilustrasi Oogenesis pada bayi perempuan – via mrgscience.com

Spermatogenesis yaitu fase pembentukan sperma, sedangkan oogenesis adala proses saat pembentukan ovum. Sperma berasal dari testis. Ovum berasal dari ovarium. Tetapi ovum harus melewati masa fertilisasi terlebih dahulu.

Proses oogenesis pada bayi perempuan yang telah lahir sampai pada fasenya. Sel telur akan berubah setelah terjadi proses pematangan dan melewati 4 tahapan.

Tahapan-tahapan tersebut yaitu perbanyakan, pertumbuhan, pematangan, dan perubahan bentuk. Selanjutnya akan masuk ke tahapan oosit sekunder yang semakin membesar.

Saat terjadi oogenesis pada bayi perempuan, perhatikanlah perubahan fisik yang terjadi pada bayi. Oogenesis ini akan berkembang dan tumbuh saat bayi perempuan masih berada di dalam kandungan.

Tetapi pada tahap meiosis II, oosit sekunder tidak secara langsung menyelesaikannya hingga tahap akhir. Melainkan akan berhenti hingga ovulasi terjadi, lalu tumbuh membesar menjadi oogonium I atau sel induk telur.

Hingga anak perempuan mengalami masa-masa pubertas yang akan ditandai dengan hasil akhir oogenesisnya. Hasil akhir oogenesis akan membentuk 1 ovum dan 3 badan polar. Proses ini akan berlangsung di dalam ovarium. Badan polar adalah hasil dari pembelahan oosit sekunder secara meiosis.

Itulah sedikit pembahasan tentang oogenesis pada bayi perempuan. Semoga pembahasan tahapan dan proses oogenesis pada bayi perempuan bisa menjadi informasi bagi para Bunda di luar sana! – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar