Proses Pengolahan Air Kolam Renang

Kolam renang yang bagus tidak hanya mempertontonkan keindahan tampilan konstruksi dan displaynya saja. Lebih dari itu, bagaimana proses perawatan dan pemeliharaannya juga tidak boleh luput dari pengawasan.

Dari sekian proses pemeliharaan, proses pengolahan air kolam renang adalah satu dari sekian proses yang ada. Kolam renang dengan pengolahan air yang tepat dampaknya akan membuat kualitas kolam renangnya jadi baik, terutama untuk kolam renang umum.

Terlepas dari apakah ini sudah Anda buktikan sendiri atau belum, kolam renang dengan pengolahan air yang bagus jelas kualitas keamanannya lebih bagus.

Tidak hanya dari sisi ukuran dan kesan mewah yang ditunjunkkan saja, jika pengolahan airnya buruk maka justru bisa jadi nilai minus.

Macam-macam Proses Pengolahan Air Kolam Renang

Mesti diingat bahwa kualitas air kolam renang tipe resirkulasi; kolam yang sering kita jumpai, sangat tergantung pada cara pengolahan airnya.

Pengolahan tersebut sejatinya dimaksudkan guna menjaga agar kualitas air kolam renang agar tetap jernih dan sehat. Pada dasarnya proses pengolahan air kolam renang hanya ada dua jenis, yaitu proses kimia dan fisika.

pengolahan air kolam renang
Pengolahan air kolam renang yang tepat akan menghasilkan kualitas air yang baik

1. Proses kimia

Proses kimia yang dimaksud pada pengolahan air kolam renang adalah proses pembubuhan zat kimia ke dalam air. Proses kimia ini meliputi:

a. Khlorinasi (pemberian klorin sebagai desinfektan)

Klorinasi ialah proses pembersihan air dari bakteri dan mkroorganisme lainnya dengan memanfaatkan khlor aktif. Proses pengolahan air kolam renang yang satu ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dengan cara mengendalikan atau mengurangi jumlah bakteri yang ada dalam air kolam renang.

Zat khlor sendiri merupakan senyawa yang sangat aktif dan mudah terurai sehingga dapat cepat bereaksi dengan material organik atau anorganik lainnya. Ketahui lebih jauh dengan membaca artikel tentang klorin dan bahayanya bagi kesehatan.

Untuk proses khlorinasi yang baik, pH air yang diperlukan berkisar antara 7,2 – 7,6 ppm. Ini penting untuk dipastikan level pH nya sebab kondisi basa akan mempercepat terurainya khlor aktif membentuk asam hipoklorit yang tidak lagi mempan pada mikroorganisme.

Sumber khlorinasi aktif yang biasanya dipakai untuk bahan desinfektan adalah:

1) Kaporit (kalsium hipoklorit) dengan rumus kimia (Ca (COCl)2), Yaitu senyawa khlor aktif yang berbentuk bubuk putih atau granular dengan kadar khlor aktif mulai dari 25 hingga 30%.

2) Natrium hipoklorit dengan rumus kimia NaCl. Yaitu senyawa khlorit aktif yang berupa cairan berwarna kekuningan dengan kadar khlor aktif antara 12 hingga 25%.

3) Hepta oksida dikhlor dengan rumus kimianya Cl2O. Yaitu senyawa khlor aktif yang berupa cairan kental seperti minyak kelapa dan tidak berwarna.

b. Koagulasi (penggumpalan)

Proses ini bertujuan untuk penjernihan air yang dilakukan dengan cara pembubuhan bahan-bahan koagulan seperti tawas (Al2(SO4)3, FeCL3 atau ferri khlorida, FeCl2 atau ferro khlorida.

Tujuan dari pembubuhan zat koagulan ini adalah untuk mengikat kotoran-kotoran yang ada dalam air kolam menjadi gumpalan-gumpalan kotoran yang lebih besar, sehingga mudah mengendap untuk kemudian disedot/disaring.

Untuk memperoleh efektifitas yang tinggi dalam proses koagulasi, diperlukan level pH antara 7,4 – 7,6. Dan harus dilakukan pengadukan yang baik sehingga zat koagulan yang diberikan dapat tercampur rata dengan air kolam.

c. Pengendalian lumut dan alga dengan algaecide

Lumut dan alga merupakan tumbuhan air yang dapat berkembang biak pada air kolam renang sehingga dapat mempengaruhi kualitas air kolam. Tumbuhan berwarna hijau lunak ini tumbuh disebabkan adanya kandungan lumpur yang terdapat pada dinding dan dasar kolam.

pengolahan air kolam renang
Pengolahan air kolam renang yang baik

Secara fisik, alga dan lumut ini jelas dapat mengurangi estetika kolam renang dengan bercak-bercak hijaunya yang menempel menjadikan air kolam tampak kotor.

Untuk menghilangkan atau mengendalikan alga dan lumut tersebut dapat digunakan bahan kimia seperti senyawa cupri sulfat (zat prusi, vitriol bitu dsb).

Pemberian prusi ini harus dilakukan dengan penyikatan dinding dan dasar kolam setiap kali dilakukan pembersihan berkala. Penggunaan prusi yang berlebihan akan membahayakan karena dapat berakibat hilangnya warna rambut pengguna kolam renang. Disamping itu, efeknya juga dapat membuat air kolam menjadi berwarna biru.

Baca: Tips Membasmi Alga Kolam Renang yang Efektif

d. Netralisasi (menyeimbangkan PH air)

Netralisasi adalah proses pembubuhan bahan kimia untuk membantu atau mempercepat penetralan kandungan asam basa air kolam renang. Fokusnya, adalah pada bagaimana menaikkan atau menurunkan pH air dan menetralkan kandungan aluminium serta bahan membahayakan lainnya yang terdapat di dalam air kolam.

2. Proses Fisika

Dalam pengolahan air kolam renang yang dimaksud dengan proses fisika ialah proses pengolahan air yang melalui tahapan pengadukan, pengendapan, dan penyaringan.

a. Pengadukan

Proses pengadukan sendiri ialah proses pencampuran bahan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan air. Dalam instalasi pengolahan, proses pengadukan dilakukan setelah pembubuhan bahan-bahan kimia. Idealnya suatu unit pengaduk dapat menjangkau seluruh volume air kolam renang sehingga bahannya dapat tercampur merata.

b. Pengendapan

Proses ini dimaksudkan untuk mengendapkan butir-butir kotoran yang terbentuk pada proses koagulasi. Pengendapan ini diharapkan dapat membantu mempermudah dalam proses penyaringan.

c. Penyaringan (filtrasi)

Proses penyaringan ini bertujuan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masih melayang di dalam air. Kotoran-kotoran yang tidak dapat mengendap tersebut akan dialirkan menuju filter sehingga diharapkan air kolam dapat jernih kembali.

Sumber Air Kolam Renang: Pengolahan Air Kolam Renang

Proses Pengolahan Air Kolam Renang 1
Ilustrasi pengolahan air kolam renang

Sebenarnya jika ini tidak dibahas pun mungkin Anda sudah tahu, namun saya merasa perlu untuk menuliskan ini sebagai tambahan referensi siapapun yang membutuhkan. Bahwa air yang digunakan sebagai air kolam bisa dari mana saja. Asalkan memenuhi syarat kesehatan yang berlaku.

Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air hujan, air permukaan, dan air tanah

1. Air hujan

Air hujan snediri merupakan sumber utama air di bumi. Pada saat presipitasi, air tersebut merupakan air yang paling bersih, namun cenderung akan mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer.

Pencemaran tersebut dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya karbon dioksida, nitrogen, dan amonia.

2. Air permukaan

Air permukaan; air yang tertampung di sungai, danau, telaga, waduk, rawa, air terjun, dan sumur permukaan, yang mana sebagian besarnya berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun pencemar lainnya.

3. Air tanah

Kita tahu, air tanah sendiri merupakan air yang berasal dari air hujan yang jatuh ke bumi kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah/berproses filtrasi secara alamiah.

Proses yang telah dialami air hujan tersebut dalam perjalanannya ke bawah tanah akan membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.

Proses Pengolahan Air Kolam Renang 2
Bak kolam renang – sarana pengolahan air kolam renang

Akan tetapi, air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral seperti magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air yang diperbolehkan adalah 0,0/100 ml sampel air. Jadi pemilihan sumber air sebagai pasokan air kolam renang juga perlu dipikirkan.

Demikian sedikit informasi tentang proses pengolahan air kolam renang yang bisa saya uraikan. Semoga bisa menjadi tambahan referensi dan ilmu baru untuk Anda.

Editted: 28/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar