Penyebab Milia pada Bayi Beserta Gejala dan 4 Jenisnya

Sudah tahu penyebab Milia pada bayi? Jika belum, Anda wajib mencari tahu apa saja penyebab Milia pada bayi beserta cara mengatasinya.

Milia merupakan benjolan kecil berwarna putih yang umumnya sering dijumpai di bagian wajah seperti hidung, mata dan pipi.

Penyakit Milia ini bisa dialami oleh siapa saja namun lebih sering menyerang bayi khususnya yang baru lahir.

Meski tidak berbahaya dan tidak perlu diobati karena bisa hilang dengan sendirinya, namun masalah ini tidak boleh disepelekan.

Pasalnya beberapa kasus milia yang terjadi ternyata dapat mengganggu si kecil sehingga cenderung membuatnya rewel. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang tepat agar milia yang dialami oleh si kecil dapat cepat sembuh.

Perlu diketahui, milia terbagi menjadi beberapa jenis yang mana masing-masing jenisnya memiliki tanda atau gejala yang berbeda-beda.

Nah, agar Anda semakin jelas tentang Milia berikut akan disajikan sedikit ulasan tentang jenis dan penyebab milia yang perlu diketahui. Diantaranya yaitu:

Jenis Milia pada Bayi yang Jarang Diketahui

Meski sering terjadi khususnya pada bayi baru lahir, ternyata banyak orang tua yang belum tahu apa itu milia dan juga jenis-jenisnya. Sehingga hal tersebut membuat mereka panik saat mengalami si kecil mengalami masalah tersebut.

milia pada bayi
Sumber: iytmed.org

Nah, sebelum membahas tentang penyebab milia pada bayi maka Anda perlu mengetahui terlebih dahulu jenis-jenisnya. Langsung saja berikut ulasan lengkapnya.

1. Milia Neonatal

Untuk jenis milia yang pertama ini lebih banyak dijumpai pada setengah dari semua bayi. Umumnya milia jenis ini muncul di area sekitar hidung dan sering dianggap sebagai jerawat bayi.

Namun perlu diketahui, untuk Milia Neonatal ini berbeda dengan jerawat bayi pada umumnya sehingga cara penanganannya pun tidak sama. Dalam beberapa kasus, Milia Neonatal ini bisa muncul pada kulit bayi pada saat baru dilahirkan.

2. Milia Primer

Selanjutnya jenis milia yang juga sering muncul pada bayi yang baru lahir yaitu Milia Primer. Biasanya untuk jenis yang kedua ini muncul pada bagian kelopak mata, dahi, pipi hingga alat kelamin si kecil. Selain terjadi pada anak-anak, penyakit ini juga sering menyerang orang dewasa.

Perlu diketahui, milia primer ini tidak berkaitan dengan kerusakan kulit bayi seperti jenis milia sebelumnya. Biasanya jenis milia ini juga bisa sembuh dengan sendiri tetapi membutuhkan waktu beberapa bulan untuk penyembuhan nya.

3. Milia Sekunder

Penyebab milia pada bayi umumnya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Untuk jenis milia sekunder ini terjadi karena adanya kerusakan pada bayi misalnya ruam, lepuh, luka bakar atau bahkan karena terkena paparan sinar matahari.

Biasanya milia yang memiliki nama lain milia traumatis ini berkembang pada saat kulit sembuh. Kondisi tersebut terjadi karena adanya reaksi kulit terhadap krim atau salep yang lumayan berat untuk kulit bayi.

4. Milia Juvenil

Satu lagi jenis milia yang perlu diketahui sebelum membahas tentang penyebab milia pada bayi yaitu Milia Juvenil. Untuk jenis milia yang terakhir ini terjadi karena adanya kelainan bawaan. Milia Juvenil ini bisa muncul pada saat lahir namun juga bisa muncul di kemudian hari. 

Oleh karena itu, para orang tua disarankan untuk mencari tahu bagaimana cara penanganan milia juvenil. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jika memang kondisi milia juvenil pada anak semakin parah maka segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca: Cara daftar BPJS kesehatan untuk bayi

Penyebab Milia pada Bayi yang Perlu Anda Ketahui

Mengetahui penyebab Milia pada bayi itu sangat perlu. Milia atau dalam istilah lain adalah Milium muncul karena adanya sel kulit mati ataupun protein keratin yang mana terperangkap di bawah lapisan kulit. Menurut informasi yang beredar, belum ada kejelasan mengenai alasan mengapa fenomena ini bisa terjadi pada bayi yang baru lahir.

penyebab Milia pada bayi
Jika Anda mendapati milia yang serius pada si kecil, sebaiknya segera periksakan ke dokter, shuttercock

Tentu, sebagai orang tua, rasa khawatir pasti akan terasa karena fenomena ini seringkali dikaitkan dengan kerusakan kulit (pada orang dewasa). Lantas apa penyebab milia pada bayi secara umum? Anda perlu menyimak poin-poin berikut:

  • Peristiwa pelepuhan kulit bisa disebabkan oleh kondisi ataupun penyakit tertentu. Penyakit yang dimaksud di antaranya porphyria cutanea tarda, cicatricial pemphigoid, dan juga epidermolisis bulosa.
  • Kulit yang melepuh bisa terjadi karena telah terpapar oleh tanaman beracun. Perlu diketahui, bayi memiliki kulit yang sangat sensitif, maka hindarkan si kecil dari tanaman-tanaman yang beracun seperti poison ivy.
  • Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari atau tengah mengalami luka bakar yang cukup serius. Untuk menghindari sinar UVA yang bisa membuat kulit si kecil, sebaiknya lakukan perlindungan ekstra ketika mengajaknya keluar rumah.
  • Milia juga dapat disebabkan oleh krim kortikosteroid yang digunakan dalam jangka yang panjang. Untuk itu, gunakan krim tersebut dalam kadar yang semestinya, atau sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter terkait produk yang ingin dipakai.
  • Penyebab milia pada bayi menurut fenomena yang dialami orang dewasa adalah perawatan kulit dengan langkah-langkah tertentu seperti laser resurfacing, atau dermabrasi.

Gejala Milia yang Perlu Anda Ketahui

Apa saja gejala yang dirasakan oleh seseorang jika mengalami masalah kulit pada bayi dan orang dewasa ini? Perlu diketahui, tanda adanya milia pada seseorang dapat ditandai dengan munculnya benjolan putih mutiara yang mana memiliki warna keputihan. Ukuran dari benjolan ini berkisar antara 1-2 milimeter.

Penyebab Milia pada Bayi Beserta Gejala dan 4 Jenisnya 1
Penyebab milia pada bayi

Faktanya, walaupun penderita tidak mengalami nyeri, adanya milia ini akan membuat mereka tidak nyaman. Penyebab milia pada bayi atau seseorang tentu perlu diketahui agar dapat dilakukan penanganan segera.

Hal ini dikarenakan gejala dan penyebab milia pada bayi tentu tidak sama. Berikut adalah beberapa area pada tubuh yang mungkin ditumbuhi oleh milia:

  • Dahi
  • Hidung
  • Rahang
  • Kelopak Mata
  • Pipi
  • Kelamin
  • Dada
  • Kulit Kepala
  • Bagian dalam Mulut
  • Belakang Telinga

Setelah mengetahui gejala dari milia beserta penyebabnya misalnya penyebab milia pada bayi, Anda perlu mengonsultasikannya ke dokter jika kondisinya semakin parah. Milia sendiri sebenarnya tergolong ke dalam fenomena yang tidak berbahaya.

Nantinya, ia akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau pun bulan. Namun, mungkin Anda pernah menjumpai kasus terkena milia yang serius.

Kondisi milia yang seperti inilah yang perlu diwaspadai. Anda perlu memeriksakannya kepada dokter agar memperoleh penanganan yang tepat. Umumnya, seseorang akan disarankan untuk konsultasi ke dokter jika benjolan di kulit tidak hilang melebihi 3 bulan lamanya.

Jika milia itu terjadi kepada bayi, maka dokter akan mendiagnosa penyebab milia pada bayi dengan cara melihat karakteristik pada benjolan yang muncul.

Namun, biasanya jika pasien sudah diduga mengalami masalah milia, dokter akan melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan kulit untuk mengetahui penyebab milia pada bayi khususnya mengenai benjolan yang muncul di area tertentu.

Nah, itu tadi merupakan ulasan mengenai penyebab milia pada bayi, gejala, hingga jenis-jenis milia yang dialami seseorang. Bagi Anda yang mendapati fenomena ini pada diri bayi, jangan terlalu khawatir karena milia tidak tergolong berbahaya dan dapat diatasi dengan mudah. – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar