7 Peraturan Perlombaan Renang Berdasarkan Gaya

Dalam setiap ajang kejuaraan renang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Peraturan tersebut dibuat dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan kompetisi yang dimaksud.

Peraturan perlombaan renang yang ditetapkan oleh Federasi Renang Internasional (FINA) merupakan peraturan renang yang disepakati dan diterapkan di seluruh dunia.

Dalam sejarah renang, ada berbagai macam gaya renang yang biasa digunakan. Gaya tersebut yakni gaya bebas, gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu.

Jarak tempuh lintasan untuk masing-masing perlombaan tersebut adalah berikut ini:

  • Gaya bebas : 50 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter, 800 meter (khusus putri) dan 1500 meter (khusus putra)
  • Gaya kupu-kupu : 100 meter dan 200 meter
  • Gaya punggung : 100 meter dan 200 meter
  • Gaya dada : 100 meter dan 200 meter

Peraturan Perlombaan Renang Secara Umum

Ada beberapa peraturam berbeda untuk setiap gaya renang yang dilombakan, berikut ulasannya:

Peraturan Renang Gaya Bebas

Gaya bebas merupakan gaya berenang yang tidak terikat sama sekali dengan teknik maupun gerakan dasar tertentu. Pada renang gaya bebas posisi dada menghadap ke permukaan air, kedua belah tangan bergerak secara bergantian seperti gerakan mengayuh.

Sementara itu kedua kaki digerakkan naik turun secara bergantian ke atas dan ke bawah. Sedangkan posisi wajah dalam gaya renang bebas ini adalah menghadap ke permukaan air. Ketika mengambil nafas, perenang bisa menoleh ke kanan atau ke kiri.

Berikut ini adalah 6 aturan pokok renang gaya bebas sesuai aturan FINA:

peraturan perlombaan renang
Ilustrasi: peraturan perlombaan renang gaya kupu-kupu
  1. Seorang perenag gaya bebas melaksanakan perlombaan sendirian dalam menyelesaikan jarak tempuh renang.
  2. Seorang perenang harus mencapai garis finish lintasan yang sama dengan lintasan start atau tempat ia memulai.
  3. Dalam pertandingan, seorang perenang pada waktu berbalik harus melakukan sentuhan fisik dengan ujung kolam atau lintasan kolam. Pembalikan ini harus dilakukan dari dinding dan tidak diperbolehkan mengambil langkah dari dasar kolam.
  4. Berdiri di dasar kolam sewaktu nomor pertandingan gaya bebas atau gaya ganti tidak akan menyebabkan perenang terkena diskualifikasi.
  5. Mengganggu peserta lain dengan cara menyebrang ke lintasan renang atau dengan cara lain akan membuat peserta tersebut mengalami diskualifikasi.
  6. Tidak seorang perenangpun diperkenankan untuk menggunakan alat yang menambah kecepatan, memberikan daya apung atau memperkuat daya tahan di dalam perlombaan renang.

Peraturan Renang Gaya Dada

peraturan perlombaan renang gaya dada
peraturan perlombaan renang gaya dada

Dalam sejarah renang internasional, gaya dada sangat populer. Gaya ini biasa digunakan untuk jenis rekreasi dengan posisi tubuh yang stabil serta kepala yang dapat diangkat ke luar air dalam waktu yang agak lama. Gaya ini juga sering disebut sebagai gaya katak, sebab dada peserta menghadap ke permukaan air.

Berikut ini adalah peraturan perlombaan renang gaya dada:

  1. Berenang dimulai dengan dayungan tangan pertama sesudah start serta sesudah pembalikan. Badan tetap menelungkup, kedua bahu segaris dengan permukaan air yang tenang.
  2. Semua gerakan lengan harus serempak dan dalam bidang horizontal yang beriringan, tidak ada gerakan yang bergantian.
  3. Kedua tangan didorong ke depan bersama-sama dari dada kemudian ditarik ke belakang atau ke bawah permukaan air. Hal ini tidak berlaku pada start dan pembalikan, kedua tangan tidak boleh ditarik ke bagian belakang sampai melampaui garis pinggang peserta.
  4. Gerakan kaki serempak dan pada bidang horizontal yang sama, tidak ada gerakan yang bergantian.
  5. Saat melakukan gerakan menendang, kedua kaki harus mengarah ke luar hingga terdorong ke belakang. Ada beberapa gerakan yang tidak diperbolehkan di dalam perlombaan ini, yakni scissors (gerakan menggunting), flutter (gerakan beralun) dan dolphin kick (gerakan menekan ke bawah). Memecah air di permukaan diperbolehkan, kecuali bila diikuti dengan gerakan kaki yang menekan ke bagian bawah, dengan kata lain tendangan lumba-lumba.
  6. Saat berbalik dan finish, sentuhan harus dilakukan dengan kedua tangan secara serempak, baik di bagian atas atua di bagian bawah permukaan air. Kedua bahu harus tetap pada posisi horizontal hingga sentuah dilakukan. Kepala boleh dibenamkan di permukaan air pada saat tarikan terakhir saat menyentuh dinding.
  7. Selama melakukan gerakan kayuhan tangan serta tendangan kaki, sebagian kepal harus memecah permukaan air. Kecuali setelah start dan juga pembalikan. Perenang boleh saja melakukan kayuhan dengan tarikan penuh, namun kepala harus memecah permukaan air.

Peraturan Perlombaan Renang Gaya Punggung

Peraturan perlombaan renang gaya punggung
Peraturan perlombaan renang gaya punggung (ilustrasi)

Pada saat renang gaya punggung, punggung diposisikan perenang menghadap ke permukaan air. Sedangkan posisi wajah menghadap ke atas air, hal ini membuat proses mengambil nafas menjadi lebih mudah.

Dalam renang gaya punggung, perenang hanya bisa melihat ke arah atas saja, perenang tidak bisa melihat ke depan maupun ke samping. Perkiraan panjang lintasan kolam dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah gerakan yang sudah dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa peraturan perlombaan renang dalam gaya punggung:

  1. Posisi dtart dilakukan di dalam permukaan air dengan cara badan menghadap ke bagian dinding kolam. Tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara itu kaku bertumpu pada dinding kolam. Kedua lutut ditekuk dan diapit di antara kedua lengan. Posisi ini juga dipakai dalam gaya ganti estafet, yakni oleh perenang pertama.
  2. Tiupan peluit wasit merupakan panggilan start kepada para pemain untuk naik ke balok start. Start dinyatakan tidak sah apabila perenang meloncat dari balok start sebelum adanya aba-aba. Perenang harus diam sampai ada tembakan pistol yang dilakukan wasit.
  3. Start dinyatakan tidak sah apabila ada seorang perenang yang meloncat ke dalam kolam mendahului aba-aba yang diberikan. Start akan diulangi apabila terjadi hal ini.
  4. FINA memiliki daftar mereka dan tipe pakaian renang yang diperbolehkan dalam perlombaan renang. Peserta lomba diperbolehkan menggunakan kacamata dan topi renang. Perenang yang mengalami masalah dengan penglihatan diperbolehkan untuk menggunakan kacamata renang minus maupun lensa kontak.
  5. Tidak seorang perenangpun diperkenankan untuk menggunakan alat yang menambah kecepatan, memberikan daya apung atau memperkuat daya tahan di dalam perlombaan renang. Baik itu kaki katak, sirip dan lain sebagainya.

Baca juga: Mengenal Sejarah Renang Gaya Punggung, Teknik Dasar, dan Kesalahan yang Sering Terjadi

Peraturan Perlombaan Renang Gaya Kupu-kupu

Dalam sejarah renang ada juga renang gaya kupu-kupu, gaya ini juga sering disebut sebagai gaya lumba-lumba.

Posisi dari renang ini adalah badan yang menghadap ke permukaan air dengan kedua tangan ditekankan ke bawah bergantian dengan kedua kaki secara bersamaan. Gerakan ini mirip dengan gerakan lumba-lumba ketika berenang.

Pada peraturan perlombaan renang gaya kupu-kupu, perenang melakukan posisi start di atas balok start pinggiran kolam. Badan membungkuk ke arah air dan lutut sedikit ditekuk.

Untuk aturan lainnya, hampir sama dengan nomor renang gaya bebas. Tidak pula diperbolehkan menggunakan aneka macam atribut yang mempercepat laju renang.

Perlombaan dimulai setelah aba-aba diberikan oleh wasit yang bersangkutan. Peserta sangat mungkin mengalami diskualifikasi jika mengganggu perenang lain dan terbukti melakukan kecurangan dalam perlombaan. Berbagai macam peraturan perlombaan renang tersebut sudah menjadi aturan baku yang ditetapkan oleh FINA.

(Ditulis oleh Ratna Novita Sari) – Editted: 01/07/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar