Berbagai Posisi Bayi dalam Kandungan, Normal, Beresiko

Posisi bayi dalam kandungan menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan mendekati hari persalinan. Hal ini disebabkan posisi bayi saat dalam kandungan bisa membantu dokter mengetahui normal atau tidaknya persalinan.

Saat masa hamil, posisi bayi di dalam kandungan akan selalu bergerak ke segala arah. Nantinya ketika mendekati hari kelahiran, maka posisi bayi mulai berada di posisi yang memudahkan keluarnya bayi.

Biasanya ketika posisi bayi dalam kandungan ideal, maka dokter akan menyarankan untuk melahirkan secara normal.

Idealnya, posisi dari kepala bayi akan ada di dekat jalur lahir atau panggul dan dagu yang menempel di dada bayi. Posisi bayi yang seperti ini dinamakan dengan cephalic presentation sehingga bayi bisa lahir dengan kepala lebih dulu.

Sesudah kepala keluar, maka akan dilanjutkan dengan keluarnya anggota tubuh lain seperti badan, tangan serta kaki. Tidak hanya untuk memudahkan proses kelahiran, posisi seperti ini juga bisa mengurangi risiko komplikasi persalinan.

Berbagai Posisi Bayi Dalam Kandungan

Berikut ini beberapa posisi bayi dalam kandungan yang ideal serta berisiko saat persalinan :

Posisi Bayi Dalam Kandungan
Posisi Bayi Dalam Kandungan via bidanku.com

1. Anterior Position atau Posisi Anterior

Posisi bayi dalam kandungan ini bisa membuat bunda melahirkan dengan normal. Posisi anterior merupakan satu dari beberapa posisi bayi dalam kandungan yang memiliki beberapa sebutan seperti cephalic, vertex serta occiput anterior.

Selain itu, ada juga bayi dalam posisi anterior sedikit ke kanan yang dinamakan oksiput kanan anterior.

2. Posterior Position atau Posisi Posterior

Berbeda dengan posisi anterior dimana bayi menghadap ke punggung, posisi posterior terjadi sebaliknya. Posisi posterior merupakan posisi bayi dalam kandungan menghadap ke perut.

Artinya, punggung bayi akan bersandar di punggung bunda dan kepala ke arah bawah. Posisi ini disebut dengan nama posisi back to back atau occipito posterior.

Posisi bayi dalam kandungan seperti ini akan menyulitkan, harus ada usaha supaya kepala bisa lewat bagian panggul. Posisi ini bisa terjadi ketika bunda terlalu lama berbaring atau duduk selama masa kehamilan. Selain itu, panggul bunda yang sempit juga bisa menyebabkan terjadinya posisi ini.

Walau posisi bayi dalam kandungan seperti ini bisa menimbulkan masalah saat bersalin, namun biasanya tidak butuh penanganan khusus.

Dokter biasanya akan membantuk memakai forceps atau juga bisa memutar posisi bayi dengan cara manual. Namun jika masih saja sulit, maka harus dilakukan dengan cara operasi caesar.

3. Posisi Brow or Face

Posisi ini membuat alis bayi yang pertama masuk ke jalan lahir, sehingga membuat kepala dan leher bayi mendongak. Dalam kondisi normal, posisi dari kepala bayi harusnya meringkuk sehingga dagu akan menempel di dada.

Jika dibandingkan dengan posterior, posisi ini bisa dikatakan masih jarang terjadi. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan posisi bayi ini, seperti:

  • Masalah riwayat melahirkan yang sebelumnya.
  • Ketuban pecah terlalu cepat.
  • Ukuran kepala bayi yang memang lebih besar.

Posisi bayi dalam kandungan ini bisa saja berubah sebelum persalinan. Jika memang proses persalinan masih bisa dilanjutkan, maka dokter biasanya akan melakukan persalinan secara normal. Akan tetapi jika ada masalah, maka operasi caesar yang harus dilakukan. Baca juga: Tentang melahirkan caesar.

4. Transverse atau Posisi Melintang

Seperti namanya, posisi bayi dalam kandungan ini membuat bayi berada melintang atau berbaring secara horizontal. Nantinya, posisi ini akan membuat bayi tegak lurus dengan jalan keluarnya bayi. Tentunya, posisi seperti ini akan membuat bunda kesulitan jika harus melahirkan secara normal.

Apabila bunda tetap ingin melahirkan secara normal, hal ini bisa meningkatkan risiko robeknya jalan lahir atau bahkan terjadi prolaps tali pusat.

Hal ini tentunya sangat berbahaya tidak hanya untuk nyawa bayi namun juga untuk nyawa bunda. Posisi bayi dalam kandungan ini bisa dikatakan berbahaya sebab bisa saja berubah ubah sewaktu waktu.

5. Posisi Bayi Sungsang

Posisi bayi sungsang merupakan posisi dalam kandungan yang membuat bokong bayi menghadap ke jalan kelahiran. Hal ini berbanding terbalik dengan posisi normal. American Pregnancy Association mengatakan jika posisi ini dapat terjadi sebanyak 1 dari 25 kehamilan.

Posisi bayi dalam kandungan ini bisa menyebabkan masalah sebab risiko terbelit tali pusat nantinya bisa menimbulkan cedera pada bayi.

Dokter biasanya akan memberi pilihan untuk mengubah posisi bayi sebelum masuk minggu terakhir. Dokter mungkin akan menyarankan sebuah teknik bernama versi cephalic eksternal atau ECV.

Prosedur ECV tersebut dilakukan dengan cara memberikan tekanan di perut bunda. Mungkin, bunda tidak merasa nyaman dengan teknik ini, namun sebenarnya tidak berbahaya.

Detak jantung bayi juga akan diperhatikan dan prosedur akan dihentikan ketika terjadi masalah. Apabila teknik ECV ini belum berhasil, maka bunda kemungkinan harus melahirkan secara caesar agar lebih aman khususnya sungsang footling.

Sedangkan posisi bayi dalam kandungan ini terbagi dalam 3 jenis, yakni :

  • Compete breech: Ketika lutut serta kaki bayi tertekuk seperti sedang jongkok.
  • Frank breech: Ketika dua kaki bayi ada di atas atau di depan wajah.
  • Incomplete breech: Ketika salah satu kaki dari bayi ada di atas dan lainnya tertekuk ke bawah.

Bunda bisa saja meningkatkan risiko mengalami posisi sungsang seperti karena beberapa faktor berikut :

  • Memiliki bentuk rahim yang tidak normal atau abnormal.
  • Sudah mengalami kehamilan kedua atau bahkan lebih.
  • Memiliki riwayat melahirkan bayi prematur.
  • Cairan ketuban bunda terlalu sedikit atau terlalu banyak.
  • Mengalami plasenta previa yakni plasenta yang berada di posisi bawah rahim dan menutup leher rahim.

Baca juga: Melahirkan dengan BPJS

Belly Mapping Untuk Melacak Posisi Bayi

Posisi Bayi Dalam Kandungan
Posisi Bayi Dalam Kandungan via jurnalkeluarga.com

Jika bunda ingin melacak posisi bayi dalam kandungan sebelum melahirkan, maka bunda bisa memakai proses belly mapping.

Proses ini umumnya dilakukan saat usia kandungan memasuki 8 bulan dan hanya butuh spidol yang tidak bisa dicuci. Selain itu, boneka juga akan dipakai untuk memvisualisasikan posisi bayi dalam kandungan.

Ada baiknya, belly mapping dilakukan sesudah kunjungan ke dokter. Dengan begitu, bunda akan mengetahui secara pasti posisi kepala bayi apakah menghadap ke atas atau bawah. Untuk melakukan belly mapping, berikut adalah beberapa langkah mudah yang bisa bunda lakukan :

  • Berbaring di tempat tidur dan beri tekanan lembut di sekitar area panggul untuk meraba kepala bayi. Nantinya, bunda akan merasakan bentuk seperti bola kecil kemudian tandai dengan spidol.
  • Pakai fetoscope atau selama sedang melakukan USG untuk melihat detak jantung kemudian tandai perut bunda. Pakailah boneka untuk memvisualisasikan posisi kepala bayi bunda dan jantungnya.
  • Temukan letak kaki atau lutut bayi. Jika sulit, bunda bisa melihat dari tendangan atau goyangan yang dilakukan bayi. Ini nantinya bisa memberi tahu bunda letak dari kaki atau lutut bayi kemudian tandai dengan spidol.
  • Pakai tanda untuk menggambar bayi: Beberapa bunda biasanya lebih kreatif dengan menggambar posisi bayi di atas perut mereka. Ini juga bisa anda lakukan untuk melihat bagaimana posisi bayi dalam kandungan bunda.

Apakah Posisi Bayi Dalam Kandungan Bisa Diubah?

Posisi Bayi Dalam Kandungan
Posisi Bayi Dalam Kandungan via klikdokter.com

Memang terkadang, bunda akan mengalami posisi bayi yang kurang benar ketika akan melahirkan. Untuk itu, bunda harus mengetahui dengan pasti bagaimana posisi bayi dalam kandungan tepat sebelum proses bersalin. Hal ini penting karena posisi yang tidak benar bisa menyebabkan komplikasi ketika bersalin.

Sebenarnya, ada beberapa metode yang bisa bunda lakukan untuk membuat posisi bayi dalam kandungan berada dalam posisi yang tepat. Berikut adalah beberapa hal yang bisa coba dilakukan:

  • Ketika duduk, cobalah miringkan panggul ke arah depan dan bukan belakang.
  • Sering duduk di exercise ball atau birth ball menjelang beberapa minggu akan melahirkan.
  • Patikan pinggul selalu lebih tinggi dari lutut ketika sedang duduk.
  • Jika bunda sudah terlalu sering duduk, maka sering seringlah bergerak.
  • Ketika di mobil, bunda bisa duduk di atas bantal untuk mengangkat serta memiringkan bagian bawah ke arah depan.

Saat-saat kelahiran bayi menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Persalinan yang normal dan posisi bayi dalam kandungan yang benar menjadi idaman banyak bunda. Namun terkadang, bayi sering berubah posisi ketika dalam kandungan.

Mungkin, bunda tidak akan merasakan ada gerakan hingga pertengahan trimester kedua. Akan tetapi pada akhirnya, posisi bayi dalam kandungan akan berada di posisi bayi yang ideal di minggu ke-36.

Namun jika bunda mengalami posisi bayi yang tidak normal dalam kandungan, maka segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan terbaik.

Editted: 25/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar