Dari 3 Jenis Posisi Tidur Bayi, Manakah yang Paling Aman?

Bagaimana menurut Anda saat melihat bayi tidur? Lucu dan menggemaskan pastinya. Bukan hal yang aneh kalau bayi menghabiskan sebagian harinya dengan tidur.

Bayi tidur selama 14 – 17 jam perharinya dengan berbagai posisi yang menggemaskan. Namun, seringkali posisi tidur bayi mempengaruhi kenyamanan tidur bayi.

Tidur sudah menjadi kegiatan yang penting untuk bayi, karena organ tubuhnya belum mampu untuk bekerja sempurna. Beberapa fungsi tubuhnya masih dalam tahap berkembang.

Makanya kualitas tidur bayi harus menjadi perhatian setiap orang terutama ibu, tidur dalam posisi yang salah bisa sangat berbahaya untuk kesehatan bayi.

Berbagai Jenis Posisi Tidur Bayi

Tidurnya bayi tak hanya tentang kuantitas tetapi juga harus berkualitas. Perhatikan jam tidur bayi agar jangan sampai kurang atau berlebihan.

Selain itu, layaknya orang dewasa, bayi pada saat hendak tidur juga mencari-cari posisi tidur yang menurutnya paling nyaman.

Melihat hal ini maka sangat penting untuk memperhatikan posisi tidur bayi yang benar. Berikut ada beberapa posisi tidur bayi:

1. Posisi Tidur Bayi Telentang

Bayi tidur telentang adalah posisi tidur bayi yang sangat umum, yang biasanya dialami oleh bayi berusia sekitar 0 – 3 bulan.

Beberapa pakar melabeli posisi tidur telentang sebagai posisi tidur bayi yang paling baik. Bahkan direkomendasikan bayi untuk tidur dalam posisi telentang sampai usia 6 bulan pertama.

Tidur telentang pada bayi terbukti dapat meminimalisir SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) sebanyak 50 persen. Tetapi jika tidur telentang terlalu lama bisa menyebabkan kepala peyang pada bayi.

Untuk menghindari hal tersebut maka ubah posisi tidur sesekali atau menggunakan bantal kepala khusus yang berfungsi untuk menjaga bentuk kepala bayi. Bayi yang tidur dalam posisi ini juga lebih jarang terkena apnea (berhenti bernapas).

2. Posisi Tidur Bayi Miring

Posisi ini paling sering terjadi saat ibu sedang menyusui. Bayi yang tidur dalam posisi miring sering berakhir dengan posisi tengkurep dan posisi ini sangat tidak disarankan oleh para ahli karena akan berisiko mengalami kesulitan bernapas. Hal ini dapat meningkatkan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) secara signifikan.

Bayi tidur miring biasanya menjadi salah satu favorit posisi tidur bayi yang lahir prematur. Karena biasanya bayi masih menggunakan selang ditubuhnya untuk membantu proses pernapasan. Tujuannya  agar mempermudah proses pengosongan lambung.

3. Posisi Tidur Bayi Tengkurep

Posisi tidur bayi
Tengkurep – Posisi tidur bayi

Pada bayi yang sudah cukup besar biasanya posisi tidur tengkurep menjadi favorit. Biasanya tidur dengan posisi ini akan membuat waktu tidur lebih lama karena bayi merasa nyaman.

Tetapi posisi tidur ini masih dalam perdebatan para ahli, karena data menunjukkan Sudden Infant Death Syndrome terjadi saat bayi tidur dalam posisi tengkurep.

Akibat dari Posisi Tidur Bayi yang Salah

Bayi tidur dengan posisi yang nyaman, baik dan benar memang sangat penting. Tak hanya tentang kuantitas dan kualitas tidur bayi tetapi juga kesehatan bayi dan risiko kematian mendadak pada bayi.

Menurut penelitian di Amerika Serikat tiap tahunnya ada sekitar 3500 bayi yang meninggal mendadak dan penyebabnya adalah posisi tidur yang salah pada bayi.

Penelitian yang dibuat oleh American Center for Disease Control and Prevention mengatakan bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai posisi tidur bayi yang dapat menyebabkan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).

Para ahli mengatakan bahwa posisi tidur yang paling tepat adalah posisi telentang dengan selimut yang tidak terlalu tebal.

Sepertiga bayi tidur dengan posisi tengkurep, hal ini berbahaya pada bayi karena saat tidur bayi akan kesulitan mengangkat kepala dan dapat menyebabkan kematian mendadak.

Menurut CDC, posisi ini biasanya disebabkan orangtua yang melihat kenyamanan bayi hingga cenderung mengikuti tanpa melihat risikonya.

Posisi tidur bayi yang paling aman adalah tidur dengan posisi telentang, punggung menempel pada ranjang. Pada sisi-sisi bayi sebaiknya jangan ada barang yang menghambat pernapasannya. Tidur pada posisi telentang juga bagus untuk tulang punggung agar tidak bungkuk.

Sekilas Tentang SIDS (Sudden Infant Death Syndrome)

SIDS adalah kematian mendadak yang terjadi pada bayi, umumnya yang berusia di bawah 1 tahun. Sebagian besar terjadi ketika bayi sedang tidur, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi saat bayi sedang tidak tidur.

Kematian dapat terjadi sebab kemampuan otak dalam mengontrol pernapasan terganggu karena selimut menutup mulut hingga hidung bayi.

Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi beberapa menduga disebabkan beberapa faktor seperti kelainan gen, gangguan pada otak, berat badan waktu lahir rendah, dan infeksi paru.

Risiko lainnya yang bisa meningkatkan SIDS pada bayi adalah tidur dengan posisi menyamping atau tengkurep, karena posisi tersebut dapat membuat bayi kesulitan bernapas terutama saat ditidurkan pada permukaan yang empuk.

SIDS lebih banyak dialami bayi laki-laki, terjadi pada bayi berumur 2 – 4 bulan, lahir prematur, dan terpapar asap rokok.

Risiko lainnya adalah suhu ruangan bayi saat tidur yang terlalu panas. Lainnya yaitu berbagi tempat tidur dengan orangtuanya, hal ini dapat menyebabkan SIDS karena bisa saja saat tertidur bayi tertindih atau terhalang pernapasannya.

Belum ditemukan metode yang pasti untuk mencegah SIDS, tetapi bisa diminimalisir dengan beberapa upaya seperti menidurkan bayi dalam posisi telentang.

Menjaga dan mengatur tempat tidur bayi dengan baik. Gunakan bayi dengan pakaian hangat dan nyaman. Berbagi ruangan dengan orangtua tetapi beda tempat tidur, memberi ASI minimal 6 bulan pertama, dan melakukan imunisasi.

Tips Melatih Agar Bayi Tidur dengan Baik

posisi tidur bayi
Posisi tidur bayi

Bayi identik dengan jam tidur yang tidak menentu, terkadang di malam hari bayi sering kali terbangun. Hal yang membuat orangtua harus merelakan waktu tidurnya untuk menjaga bayinya.

Namun, para pakar memberikan tips agar bayi Anda bisa memiliki pola tidur yang baik. Berikut beberapa tips yang bisa dicontoh oleh para orangtua:

  • Mengajarkan Bayi Perbedaan Siang Dan Malam

Langkah pertama adalah mengajarkan perbedaan siang dan malam. Pada siang hari ajaklah bayi dalam hiruk pikuk kehidupan normal dan malam hari hindari keramaian.

Di malam hari biasakan mengurangi volume suara, berikan efek gelap dan ketenangan untuk membuat bayi tahu kalau malam hari adalah waktu untuk tidur.

  • Mengajarkan Bayi Untuk Tidur Siang

Bayi yang lelah sulit untuk tidur maka siang hari adalah waktu yang tepat untuk mengetahui sinyal bayi yang mengantuk.

Saat bayi sudah memberikan sinyal-sinyal seperti menangis atau menggosok-gosok matanya maka segera bawa tidur bayi Anda. Nantinya, pola tidur siang akan mulai muncul, dengan bayi akan tidur kembali satu setengah jam setelah terbangun.

  • Jauhkan Susu Sebelum Tidur

Pada awal-awal bayi kemungkinan besar membutuhkan ASI sebelum tidur. Tetapi coba ubah kebiasaan tersebut dengan memberikan ASI sebelum mandi, hingga bayi tidak ketergantungan untuk menyusu sebelum tidur.

Baca juga: Penyebab Bayi Susah Tidur dan Tips Mengatasinya

  • Selalu Biasakan Membaringkan Bayi

Jangan biasakan bayi Anda tidur dengan cara diayun, digendong, bahkan menggunakan kereta bayi. Hal itu hanya akan membuat bayi gelisah dan sulit untuk tidur. Maka biasakan untuk menidurkan bayi di tempat tidur agar terbiasa untuk beradaptasi dengan sendirinya.

  • Bantu Bayi Tidur Di Malam Hari

Bayi yang baru lahir memiliki siklus tidur sekitar 60 menit, saat usia 3 bulan siklus akan meningkat menjadi 90 menitan. Agar bayi Anda dapat tidur dengan nyenyak pada malam hari, maka pelajari cara menenangkan bayi rewel tidak mau tidur dengan cara yang benar.

Jika bayi merengek terus coba periksa hal yang membuatnya tidak nyaman, apabila dirasa semua baik-baik saja, belai bayi dan menepuk dengan lembut, hal itu akan membuat bayi tidur dengan nyaman.

Demikian ulasan mengenai berbagai jenis posisi tidur bayi, posisi yang paling aman adalah posisi telentang dengan selimut tidak terlalu tebal.

Selalu waspada dan hati-hati untuk kesehatan dan keselamatan bayi Anda. Semoga membantu dan bermanfaat. Terimakasih. Ditulis oleh Kenanga Rahmi Annisa – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar