Penyebab PUPP pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa penyebab PUPP pada ibu hamil mulai dari adanya peregangan kulit hingga faktor genetik. Tentu, PUPP pada ibu hamil ini dapat diatasi dengan baik dengan mengikuti cara yang disarankan.

Perubahan pada ibu hamil biasanya ditandai dengan munculnya ruam dan gatal. Ruam dan rasa gatal yang muncul tersebut disebabkan oleh aktivitas hormon esterogen yang mendadak meningkat.

Terkadang ruam tersebut memang ada yang tidak menimbulkan rasa gatal, tetapi apabila menemukan tanda-tanda ruam di area stretch mark, tentu perlu dicurigai.

Selain karena meningkatnya hormon esterogen, masih ada beberapa penyebab lainnya yang perlu diketahui oleh para ibu hamil.

Terkadang yang masih sering terjadi adalah para ibu hamil menyepelekan rasa gatal tersebut dan menganggapnya bukan masalah.

Padahal, jika PUPP pada ibu hamil dibiarkan begitu saja, hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar dan mengganggu kesehatan ibu hamil. Untuk itu agar tidak salah dalam mengenali masalah penyakit ini, simak saja ulasan lengkapnya berikut.

Penyebab PUPP pada Ibu Hamil

PUPP pada ibu hamil merupakan perubahan yang terjadi karena adanya ruam-ruam gatal di bagian stretch mark (guratan peregangan).

Biasanya, perubahan pada ibu hamil tersebut paling sering terjadi di sekitar area perut atau tubuh lainnya, seperti dada, telapak tangan, dan kaki. Nah, untuk mengetahui penyebab dari perubahan ini, Anda bisa menyimaknya sebagai berikut!

Baca juga: cara mencegah stretch mark saat hamil

Peregangan Kulit di Perut

PUPP pada ibu hamil
Peregangan pada kulit menjadi salah satu penyebab PUPP pada ibu hamil, pixabay.com

Penyebab pertama yang sering terjadi adalah karena peregangan kulit di perut yang disebabkan oleh stress berlebih. Ibu hamil sangat rentan mengalami masalah stress sehingga tidak memungkiri jika banyak peluang mendapatkan peregangan kulit di perut.

Jika stress terus meningkat, secara otomatis peregangan tersebut akan berubah menjadi ruam-ruam dan terasa sangat gatal.

Biasanya ruam akan muncul sedikit demi sedikit dan mengikuti tingkat stres dari ibu hamil. Waktu terjadinya tidak hanya pada trimester akhir saja atau menjelang masa melahirkan karena biasanya pada trimester awal hal tersebut bisa saja terjadi.

Bahkan sudah banyak kasus yang membuktikan jika penyakit ini bisa muncul kapan saja. Untuk itu, ibu hamil tidak diperbolehkan terlalu banyak memikirkan sesuatu atau hal-hal yang dapat memicu munculnya stress.

Baca juga: Masalah kulit ibu hamil

Respons Imun terhadap Sel Janin

Selain karena faktor peregangan kulit di perut, ruam-ruam bisa juga terjadi karena respons imun terhadap sel janin. Saat masa kehamilan mulai memasuki trimester kedua, jaringan sel janin akan secara bertahap berpindah dan menjalar ke seluruh tubuh ibu hamil.

Akibatnya, secara otomatis, sel janin akan memicu sistem imun yang ada di dalam tubuh sehingga berpeluang menimbulkan ruam.

Hal tersebut tidak hanya terjadi pada masa kehamilan saja, tetapi terus berlanjut pada masa setelah melahirkan. Hal tersebut wajar terjadi karena setelah melahirkan, sel janin masih tetap menyebar ke seluruh tubuh ibu hamil.

Namun perlu diketahui, jumlahnya tidak sebesar pada masa kehamilan sehingga tidak heran apabila ruam yang tampak sudah sangat berkurang.

Faktor Genetik

PUPP pada ibu hamil
Jika Anda mengalami PUPP pada ibu hamil, ada kemungkinan diturunkan dari keluarga, pixabay.com

Penyebab PUPP pada ibu hamil selanjutnya juga bisa disebabkan oleh faktor genetik atau bawaan. Maksud dari faktor genetik adalah sebelumnya pasti ada anggota keluarga yang mengalami PUPP pada masa kehamilan sehingga secara otomatis akan langsung menurun pada anggota keluarga lainnya.

Tingkat kemungkinan PUPP yang disebabkan oleh faktor genetik bisa mencapai 80%.

Secara umum, faktor genetik memang tidak bisa dihindari karena tingkat kemungkinannya sangat tinggi. Namun, meski begitu tetap ada cara untuk meminimalisir kemungkinan yang terjadi lewat berbagai cara atau pengobatan tertentu.

Selain itu, faktor genetik hanya akan mempengaruhi pada masa kehamilan pertama saja dan tidak akan terus berlanjut pada kehamilan kedua dan seterusnya.

Cara Mengatasi PUPP pada Ibu Hamil

Setelah mengetahui penyebab dari PUPP ini, Anda juga perlu mengetahui bagamana cara mengatasinya. Beberapa cara di bawah ini diharapkan dapat mengatasi keluhan Anda akan adanya PUPP.

Menggunakan Lotion Anti Gatal

Penggunaan lotion kehamilan bisa menjadi cara yang cukup efektif untuk tetap melembabkan kulit dan tidak menjadikannya kering.

Pasalnya, ruam-ruam yang tidak segera diatasi akan menyebabkan kulit menjadi sangat kering dan tidak nyaman bagi ibu hamil. Anda bisa mengoleskannya secara berulang agar rasa gatal yang muncul segera hilang dan tidak mengganggu aktivitas.

Perlu diketahui bahwa tidak semua lotion bisa digunakan untuk mengatasi masalah PUPP tersebut, khususnya bagi ibu hamil yang bisa jadi memiliki kulit sensitif.

Sebaiknya pilih bahan-bahan yang ramah atau memiliki kandungan alami di dalamnya. Anda bisa memilih lotion yang mengandung retinol, vitamin A, asam salisilat, asam tropik, dan retinyl palmitate.

Berbagai kandungan tersebut sudah terbukti aman dan cocok digunakan untuk mengatasi masalah gatal ibu hamil.

Baca juga: mengatasi Kulit menghitam saat hamil

Mengompres dengan Air Dingin

Cara lainnya yang dapat digunakan untuk mengatasi PUPP pada ibu hamil yang terjadi pada ibu hamil adalah mengompres dengan air dingin.

Cara ini hanya bisa diterapkan pada rasa gatal atau ruam yang masih di tahap awal atau belum menjalar ke area tubuh yang luas. Yang dimaksud air dingin di sini bukan sekadar air kran biasa, tetapi air es yang didapatkan dari dalam kulkas atau pendingin lainnya.

Cara melakukannya adalah mencelupkan handuk pada satu baskom air es yang telah disiapkan. Anda juga bisa menggunakan es batu yang disimpan di dalam handuk apabila tidak ingin ribet.

Setelah itu, kompreslah bagian yang ruam menggunakan handuk tersebut selama beberapa menit. Agar lekas membaik dan rasa gatal bisa hilang sepenuhnya, lakukan setidaknya dua kali dalam satu hari.

Mengoleskan Krim Antihistamin

Krim antihistamin adalah krim yang biasa digunakan untuk mengatasi rasa gatal akibat ruam-ruam di bagian tubuh. Penggunaan krim ini akan sangat efektif dibandingkan dengan lotion lainnya karena di dalamnya terdapat kandungan zat antihistamin.

Perlu diketahui jika zat histamin merupakan salah satu zat yang bekerja memunculkan rasa gatal pada tubuh sehingga cara mengatasinya adalah dengan menggunakan zat antihistamin.

Anda bisa mendapatkan obat ini dalam versi olesan dan juga tablet minum. Jika ingin mendapatkan hasil maksimal, bisa juga menggunakan keduanya, yakni mengoleskannya pada bagian yang gatal dan meminum tabletnya.

Tablet yang diminum tersebut juga bisa menyebabkan ibu hamil yang memiliki gangguan tidur menjadi lebih mudah terlelap, tetapi tentu saja pemakaiannya harus didasarkan pada resep dokter.

Baca: Rekomendasi Pilihan Metode dan Jenis Alat KB Setelah Melahirkan

Melakukan Penangan Sederhana

PUPP pada ibu hamil
PUPP pada ibu hamil dapat diatasi dengan penanganan sederhana yang aman, pixabay.com

Sebenarnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan apabila takut menggunakan krim atau obat-obatan tertentu.

Tidak dapat dipungkiri apabila kondisi kehamilan antara ibu satu dengan lainnya pasti akan berbeda, sehingga sangat mungkin membutuhkan penanganan berbeda. Untuk itu Anda bisa melakukan beberapa penangan sederhana yang tidak membutuhkan krim ataupun obat.

Penanganan sederhana tersebut adalah mandi menggunakan lulur oatmeal yang bisa diracik sendiri. Jika sudah, Anda bisa menggunakan sarung tangan demi menghindari keinginan untuk menggaruk bagian tubuh yang gatal tersebut karena jika tidak menggunakan sarung tangan, penyebaran akan lebih cepat.

Lalu, untuk pakaian yang digunakan, pastikan memilih bahan-bahan katun yang sudah terkenal lembut dan nyaman.

Nah, itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi masalah kehamilan seperti PUPP pada ibu hamil. Pengetahuan mengenai penyakit gatal ini masih sering dianggap enteng oleh para ibu hamil, bahkan sebagian belum mengetahuinya.

Padahal jika dibiarkan dalam waktu yang lama atau mendapatkan penanganan telat, maka peluang tingkat bahayanya bisa semakin tinggi. Untuk itu, pastikan Anda memiliki pengetahuan lengkap tentang masalah satu ini.

Editted: 26/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar