Melatih Kesabaran Sebagai Metode Renungan untuk Anak

Melatih kesabaran, terutama agar menjadi media renungan untuk anak bukanlah hal yang mudah. Sebagai orang tuapun terkadang kita masih belum bisa melatih kesabaran dengan baik, bukan?

Namun, bukan berarti kita tidak bisa mengajarkan dan melatih bagaimana anak-anak bisa tetap berusaha sabar. Terutama jika terjadi banyak masalah di dalam lingkungan pergaulan mereka.

Anak-anak sendiri memiliki banyak cara untuk mengekspresikan permasalahan dan perasaan yang mereka rasakan. Termasuk untuk bertindak anarkis dan tidak mempedulikan sekitar jika merasa tidak nyaman dan marah.

Hal ini adalah perilaku yang sebaiknya bisa kita kontrol dan ajarkan menuju arah yang lebih baik semenjak dini. Namun, sebelum memulai bagaimana tips dan triknya, ada baiknya kita mengetahui manfaat pelatihan sabar ini terlebih dahulu.

Manfaat Melatih Kesabaran Untuk Perkembangan Anak

Hal pertama yang perlu diketahui tantang pelatihan sabar ini adalah dampak dan renungan untuk anak tersebut. Dimana sang anak akan menjadi pribadi yang lebih baik, menyenangkan dan lebih terdidik.

Kesabaran yang dilatih semenjak dini ini juga akan menjadikan anak tersebut labih mudah untuk mengikuti perintah. Baik berupa perintah yang diberikan oleh pihak guru maupun orang tua.

Dengan melatih kesabaran ini juga anak-anak juga akan lebih mudah menangkap banyak pelajaran hidup. Baik berupa pelajaran yang diajarkan disekolah maupun beragam pelajaran umum yang mereka temui sehari-hari. yang jelas, anak yang sabar akan menghasilkan perilaku yang lebih baik.

Dampak Jika Anak Tidak Dilatih Sabar

Tentunya, ada banyak sekali masalah dan hal buruk yang bisa terjadi jika anda sudah tidak dilatih dan diajarkan kesabaran sedari dini. Dimana tidak ada lagi bahan renungan untuk anak di dalam keseharian mereka yang bisa membimbing dan menuntun ke arah yang lebih baik.

Ini tidak hanya berdampak kepada perilaku dan hubungan sosial mereka saja. Ini juga menyangkut bagaimana perkembangan anak tersebut nantinya.

Anak-anak yang tidak diajarkan bagaimana cara bersabar sebagai salah satu unsur renungan untuk anak akan cenderung nakal.

Mereka akan bersikap semaunya dan bahkan jauh lebih parah. Ini akan membuat para orang tua ataupun para pendidiknya menjadi sulit mengatur mereka. Tentunya, ini menjadi hal buruk yang sangat dibenci oleh setiap orang tua.

Tips Mengajarkan Kesabaran Pada Anak

Walaupun sulit, orang tua harus mengerti dan memiliki cara unik agar anak-anak bisa mengerti dan mempelajari hakikat kesabaran.

Dengan mengajarkan bagaimana cara bersabar yang baik, ini akan menjadi bahan renungan untuk anak dan baik bagi perkembangannya. Tanpa perlu basa-basi lagi, berikut rahasia agar anak mudah memahami hakikat kesabaran.

1. Ajarkan Sedini Mungkin

Melatih Kesabaran Sebagai Metode Renungan untuk Anak 1
Renungan Untuk Anak via mubaadalahnews.com

Nah, hal pertama yang perlu diingat agar bisa mengajarkan anak-anak pelatihan sabar, harus dimulai dari sedini mungkin.

Sebuah pelajaran yang mampu menjadi renungan untuk anak harus dikenalkan dan diketahui oleh mereka sedini mungkin. Karena apapun yang mereka lakukan dan pelajari dari awal akan menjadi sebuah kebiasaan yang diulang.

Tentunya memiliki kebiasaan baik seperti pelajaran sabar ini adalah hal utama untuk mereka jadikan sebagai sebuah kebiasaan. Hal kecil yang diajarkan sedari dini ini akan membentuk sebuah kebiasaan yang berujung kepada kepribadian.

2. Biarkan Mereka Menunggu

renungan nuntuk anak
Renungan Untuk Anak via softwaresekolah.com

Menunggu adalah hal yang sangat membosankan, terutama untuk apara anak-anak. Namun, membiarkan anak-anak untuk menunggu adalah langkah yang baik untuk mengajarkan mereka makna dari kesabaran.

Dengan ini, nantinya mereka akan mampu untuk mengalihkan fikiran mereka sendiri ketika anda menyuruhnya untuk menunggu.

Kalimat sederhana yang biasa diucapkan oleh para orang tua agar anak menunggu menjadi media renungan untuk anak. Dimana mereka akan dengan sendirinya berusaha mengalihkan perhatian mereka tersebut.

Biasanya mereka akan mencoba bermain, bernyanyi atau melakukan aktivitas tertentu. Lama-kelamaan mereka akan terlatih untuk lebih bersabar menunggu.

3. Ajarkan Untuk Selalu Terbuka

Melatih Kesabaran Untuk Perkembangan Anak
Renungan Untuk Anak via si350.ilearning.me

Anak-anak yang lebih terbuka dan mampu untuk mengekspresikan perasaannya akan lebih mudah mempelajari kiat ini. Walaupun mungkin untuk bersabar menunggu sesuatu bukanlah keahlian yang mereka miliki, namun tetap usahakan hal tersebut. Latihlah terus agar mereka lebih bisa mengungkapkan rasa yang mereka rasakan.

Seperti ketika merasa kurang senang, tertekan atau bahkan kesal ketika disuruh untuk menunggu. Untuk bisa selalu terbuka, maka anda sebagai orang tua harus bisa mengajaknya berkomunikasi dengan baik. Tanyakan dan responlah dengan baik bagaimanapun perasaan anak-anak tersebut.

4. Libatkan Aktivitas Tertentu

Ada banyak jenis aktivitas yang bisa mengajarkan kepada anak-anak bagaimana sebuah kesabaran. Namun, sebelum memulainya anda juga harus mengetahui terlebih dahulu aktivitas apa yang mereka benci dan sukai. Melibatkan atau mencampurkan dua jenis aktivitas yang berbeda juga akan melatih mental mereka.

5. Larangan Untuk Tidak Konsumtif

Biasanya, anak-anak yang cenderung tidak sabaran dan nakal adalah anak-anak yang terbiasa dengan pola konsumtif. Untuk itu, ajarkan sedari dini bagaimana untuk menolak atau membatasi perilaku ini.

Jangan memberikan kebebasan secara terus-menerus terhadap keinginan sang anak.anda berhak membatasi atau melarang mereka tentunya.

Perilaku konsumtif yang diredam dari dini ini akan sangat berguna bagi perkembangan kepribadian mereka kelak. Anak-anak yang tidak terbiasa berbuat semaunya akan lebih sabar dan terkontrol.

Emosi mereka juga akan terkendali dengan baik. Dan hal ini akan membuahkan kesabaran dalam tingkat lanjutan kedepannya.

6. Perkenalkan Tentang Antrian

Budidaya mengantri seharusnya sudah ditanamkan dan diajarkan pada anak-anak sedari dini. Karena, ini akan merusak karakter pribadi mereka dan menjadi seseorang yang amat egois nantinya jika tidak dibudidayakan.

Bukan hal yang mudah memang, apalagi ketika kita menyuruh apara anak-anak. Namun, bukan berarti kita bisa membiarkannya begitu saja.

Sebagai orang tua, sangat besar peranannya dalam menyuruh dan mengkoordinasikan anak-anak ini. Budaya mengantri ini sudah bisa diterapkan bahkan dilingkungan rumah sekalipun. Bagaimana? Misalnya saja ketika mereka merasa kelaparan.

Jika waktu makan telah tiba, maka usahakan anak-anak untuk tetap pada posisinya dan tidak berebut makanan. Tegurlah jika mereka melakukan hal tersebut. Budaya mengantri ini akan menjadi salah satu kebiasaan baik yang membentuk karakter seorang anak. Atau, ketika mereka sedang bermain.

Misalnya saja ketika mereka bermain menggunakan fasilitas umum di taman. Usahakan menegur dan menasehati anak kita jika dia terlihat berusaha merebut tempat bermain anak lain yang masih belum selesai. Ajarkan kepada mereka, bahwasanya mereka harus bersabar dan menunggu gilirannya untuk bermain.

7. Mengajarkan Cara Mengendalikan Diri

Menyuruh mereka untuk bersabar tanpa memberikan contoh dan mengajarinya dengan baik tidak akan membuahkan hasil. Untuk itu, usahakan anda selalu menunjukkan bagaimana cara mengendalikan diri yang baik dan benar.

Misalnya saja selalu mempraktekkan disiplin dalam hal apapun di rumah. Atau, memberikan teguran halus jika mereka melanggar aturan disiplin tersebut.

Mengajarkan anak-anak sembari memberi contoh akan memberikan kesan yang baik bagi anak-anak. Bahkan, mereka akan lebih cepat belajar dan mengerti jika mendapatkan contoh langsung dari orang-orang terdekatnya.

Untuk itu, biasakan diri anda sebagai orang tua agar tetap bisa menjadi panutan yang baik. Jangan terlalu sering mencontohkan sikap dan perilaku buruk yang bisa saja mereka tiru kedepannya.

8. Memberikan Kepercayaan

Anak-anak akan sangat senang jika mereka diberikan tugas dan merasa dipercayai oleh orang tuanya. Jadi, meskipun mereka masih kerap melakukan kesalahan dan masih bersikap kurang sabar, tidak ada salahnya mempercayai mereka.

Anda hanya perlu terus menyuruh dan memberikan beban tanggung jawab secara berulang tersebut hingga menjadi sebuah kebiasaan. Jangan lupa untuk berkomunikasi dan melakukan kontak mata yang baik.

Walaupun mereka mungkin masih belum melakukan tugas dengan baik, usahakan menegurnya dengan cara yang halus. Usahakan juga membangun kedekatan dengan sentuhan dan kontak mata.

Ini menunjukkan bahwa anda mengajarkan mereka sebuah pelajaran, namun tetap menyayanginya. Dengan ini, anak-anak tidak akan merasa dihakimi oleh orang tuanya.

Jika orang tua selalu membiasakan kebiasaan baik tersebut, maka yakinlah anak itu akan tumbuh lebih baik. Jangan lupa juga untuk selalu memberikan apresiasi sebagai bentuk rasa sayang anda terhadap mereka.

Jadilah orang tua hebat agar anak juga hebat. Tetap sabar dan jangan menyerah adalah kunci utama renungan untuk anak. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar