5 Gejala Sakit Kepala pada Balita yang Perlu Diwaspadai

Balita anda sering mengeluh sakit kepala? Tentu ada banyak faktor yang menyebabkan sakit kepala pada Balita. Mulai dari tidak memiliki banyak waktu tidur, kurang makan atau minum hingga terinfeksi virus penyebab penyakit.

Sakit kepala adalah satu keluhan yang cukup sering dialami anak-anak. Meski begitu, sakit kepala yang dialami oleh anak, anda sebagai orangtua tetap harus waspada dan tidak boleh menyepelekannya.

Sakit Kepala pada Balita Indikasi Penyakit Serius

Berikut beberapa gejala dan keluhan sakit kepala pada balita yang harus diwaspadai. Apa saja? Yuk, langsung cek ulasannya di bawah ini:

1. Sakit kepala disertai insomnia

Sakit kepala yang terjadi mungkin menyerang sangat hebat. Hal itu hingga membuat anak mengalami gangguan tidur di malam hari atau insomnia. Jika ini terjadi, orangtua harus segera memastikan apa yang menjadi pemicu sakit kepala pada sang buah hati.

Ketika sakit kepala terasa sakit sangat hebat sampai anak sulit memejamkan matanya, ini bukan tanda sakit kepala biasa. Di mana keluhan tersebut bisa menjadi indikasi penyakit serius yang harus segera ditangani secara medis dan mendapatkan pengobatan.

2. Sakit kepala disertai demam dan leher kaku

Ketika anak sakit kepala, cobalah untuk mengukur suhu tubuhnya. Dilansir dari Harvard Health Publishing, jika anak tidak bisa menggelengkan kepala maka orangtua harus membawanya ke ruang gawat darurat untuk memastikan ia tidak menderita meningitis.

Sebab sakit kepala pada balita yang disertai demam dan rasa kaku pada leher bisa menjadi gejala awal meningitis. Di mana meningitis adalah peradangan selaput otak yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus.

Ketika si kecil sudah mengeluh hal tersebut, maka Anda harus segera membawa dirinya ke rumah sakit terdekat.

3. Sakit kepala disertai muntah dan diare

Ketika terjadi sakit kepala pada balita, mungkin ia tidak dapat mengatakan secara jelas apa yang dirasakannya. Nah, orangtua harus lebih memperhatikannya.

Kids Health memaparkan, biasanya anak rewel dan kurang aktif karena mengeluh dirinya sakit kepala disertai dengan sering muntah-muntah. Hal itu membuat mereka tampak pucat.

Waspadailah saat saat anak balita menunjukkan gejala tersebut yang disertai diare, mungkin ini merupakan tanda bahwa terjadi peningkatan tekanan dalam otaknya. Apalagi jika sakit kepala pada balita terasa semakin berat, segeralah membawa anak ke dokter.

4. Sakit kepala tidak kunjung sembuh meski sudah minum obat

Saat si Kecil mengeluh sakit kepala, mungkin anda langsung memberikannya obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Tapi jika keluhan sakit kepala masih saja muncul dan tidak kunjung sembuh meski sudah minum obat, sebaiknya segera bawa ia ke dokter.

Sebab jika gejala sakit kepala malah bertambah parah dan disertai dengan gejala seperti lemas hingga penglihatan kabur, bisa jadi itu merupakan tanda ada penyakit serius yang menyerang tubuhnya.

5. Sakit kepala sering terjadi berkali-kali

Sakit kepala pada balita bisa terjadi selama beberapa menit, jam atau bahkan hingga berkali-kali selama seminggu. Balita juga dapat mengalami sakit kepala harian kronis. Dalam beberapa kasus, sakit kepala pada anak-anak disebabkan adanya trauma kepala ringan.

Meski sebagian besar cedera kepala tergolong ringan, penting untuk memerhatikan benjolan atau memar di kepala anak. Anda perlu membawa si Kecil ke dokter saat ia jatuh atau terkena pukulan keras di bagian kepala. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko perdarahan di kepalanya.

Kapan Harus ke Dokter?

sakit kepala pada balita

Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala pada balita disebabkan oleh alasan sederhana dehidrasi atau stres. Setelah anak beristirahat dan memulihkan diri, sakit kepala akan hilang. Namun, dalam beberapa kasus, yang terbaik adalah mencari saran medis.

Jika anak mengalami beberapa hal berikut, sebaiknya anda segera konsultasi ke dokter agar dapat melakukan pengobatan terbaik:

  • Sering sakit kepala lebih dari satu bulan,
  • Bangun dengan sakit kepala bahkan setelah cukup tidur,
  • Disertai nyeri yang terus menerus,
  • Sakit kepala semakin parah,
  • Hilang kesadaran,
  • Gejala lain seperti mual, pusing, dan sakit leher menyertai sakit kepala.

Segera konsultasikan dengan dokter anak jika sakit kepala sering terjadi. Dokter akan meminta catatan mendalam tentang riwayat kesehatan anak. Buat catatan mengenai kapan anak mengalami sakit kepala informasikan kepada dokter.

Catat apa yang dimakan oleh anak dan berapa lama ia tidur setiap sakit kepala terjadi. Dokter juga akan mengajukan pertanyaan agar dapat mendiagnosis jenis sakit kepala. Ini akan mencakup:

  • Kapan sakit kepala terjadi?
  • Berapa lama sakit kepala berlangsung?
  • Bagian mana dari kepala yang sakit?
  • Apakah ada perubahan dalam pola tidur atau makan?
  • Apakah anak memiliki masalah tidur?
  • Apakah perubahan posisi mengubah sifat sakit kepala?
  • Pernahkah ada kejadian di masa lalu yang menyebabkan stres emosional?
  • Apakah ada trauma pada kepala atau leher?

Berdasarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, dokter akan dapat menentukan apa yang mungkin menjadi penyebab dan sifat sakit kepala. Dokter bahkan mungkin meminta tes untuk mengesampingkan kondisi medis yang mendasarinya. Tes-tes ini termasuk MRI dan CT scan.

Penanganan sakit kepala pada balita tergantung dengan penyebab yang memicunya. Jika si Kecil mengalami salah satu dari 5 gejala di atas, segera bawa mereka ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Demikian ulasan mengenai gejala sakit kepala pada balita yang mesti orangtua waspadai. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi dalam hal merawat kesehatan si kecil. Sekian dan Terimakasih. (br) – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar