Sariawan pada Bayi: Tanda, Penyebab, 7 Cara Mengatasi

Si kecil tiba-tiba tidak mau makan? Lebih mudah rewel? Menggaruk daerah pipi hingga kemerahan? Atau merasa tidak nyaman di bagian mulut, bibir, dan lidahnya?

Bisa saja si bayi mengalami Sariawan pada Bayi.

Bayi, seperti halnya orang dewasa, juga mengalami sariawan. Sariawan pada Bayi tidaklah separah orang dewasa. Namun jika dibiarkan, maka akan menjadi bahaya tersendiri.

Sariawan itu normal terjadi dan merupakan respon tubuh terhadap benda-benda asing yang masuk ke tubuhnya. Sariawan juga merupakan sebuah sinyal daya tahan tubuh bayi terhadap kesehatan dirinya.

Lalu, bagaimana tanda-tanda Sariawan pada Bayi? Berikut ini pembahasan tentang serba-serbi Sariawan beserta penyebab dan cara mengatasinya.

Tanda-Tanda Sariawan pada Bayi

sariawan pada bayi
Ilustrasi sariawan pada bayi

Sariawan pada anak bisa dikenali tanda-tandanya. Misalnya ada bulatan putih kecil, bibir bengkak, atau muncul luka. Bagaimana mengenali tanda-tandanya? Berikut pembahasannya.

1. Ada Bulatan Putih Kecil

Bulatan putih kecil merupakan tanda Sariawan pada anak. Biasanya, bulatan kecil ini ditemukan di daerah lidah atau rongga mulut bayi. Terkadang, bulatan putih itu hanyalah sisa susu yang menempel.

2. Muncul Luka atau Bengkak

Tanda lainnya adalah muncul luka kecil atau bengkak di sisi lidah, mukosa (bagian dalam pipi), tenggorokan dan gusi. Ketika luka disentuh, maka bagian yang disentuh tidak kembali seperti semula.

3. Warna Luka Putih Kekuningan

Tidak hanya bintilan putih saja, tetapi di bagian tertentu warna luka sariawan adalah putih kekuningan. Ukuran luka ini tampak oleh mata, sekitar diameter 1-3 mm.

Tanda-tanda Sariawan di atas terjadi pada bayi umur 2 bulan ke atas. Namun tidak dipungkiri juga jika sariawan akan terjadi pada umur di bawah 2 bulan.

Lantas, apa yang menyebabkan Sariawan pada Bayi? Berikut pembahasannya.

Penyebab Sariawan

Sariawan pada Bayi bisa disebabkan oleh jamur, virus, sensitivitas terhadap buah-buahan tertentu, kekurangan vitamin dan mineral, dan sebagainya. Bunda dan pasangan perlu memperhatikan penyebab Sariawan agar lebih mudah penanganannya. Berikut pembahasannya.

Jamur

Jamur Candida albican sebenarnya tumbuh dalam pencernaan manusia, termasuk pada bayi. Namun, jamur ini bisa menginfeksi bayi jika daya tahan bayi menurun. Bahkan saat baru keluar dari rahim ibu, perubahan hormonal bayi juga mampu menyebabkan sariawan.

Daya Tahan Tubuh Turun

Seperti yang telah disebutkan di poin sebelumnya, daya tahan tubuh bayi turut mempengaruhi ada atau tidaknya sariawan. Jika daya tahan tubuh menurun, maka bakteri, virus, atau jamur mudah menyerang bayi.

Penggunaan Antibiotik Berlebihan

Jamur Candida albican bisa tumbuh jika penggunaan antibiotik dikonsumsi berlebihan atau melebihi jangka waktu pemakaian. Hal ini disebabkan jamur sudah resisten atau kebal dengan antibiotik.

Luka

Luka atau trauma juga dapat menyebabkan Sariawan pada Bayi. Dalam istilah medis, hal ini biasa disebut stomatitis aphotosa. Stomatitis aphotosa terjadi jika luka sariawan disebabkan infeksi jamur.

Virus

Virus juga dapat menyebabkan Sariawan pada Bayi. Virus yang menjangkiti biasanya virus herpes. Dalam istilah medis, virus herpes yang menyebabkan Sariawan pada Bayi disebut stomatitis herpetik.

Stomatitis herpetik terjadi pada bagian belakang tenggorokan bayi dan dapat menyebabkan sariawan.

Sensitif terhadap Buah-Buahan

Penyebab Sariawan pada Bayi juga bisa melalui buah-buahan asam. Misalnya jeruk dan stroberi. Rasa asam dapat memicu luka Sariawan pada Bayi. Karena itu, perlu diingat bahwa tidak semua buah bisa dikonsumsi bayi. Sebaiknya Ibu mengetahui buah-buah yang penting untuk masa pertumbuhan bayi.

Kekurangan Vitamin dan Mineral

Bayi yang baru lahir tentu membutuhkan suplemen nutrisi dan vitamin dari sang bunda. Jika bayi kekurangan nutrisi, maka akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun.

Bagaimana jika bayi kekurangan vitamin dan mineral? Hal ini justru menyebabkan Sariawan pada Bayi. Vitamin dan mineral seperti asam folat, zink, zat besi, dan vitamin B12 membantu memulihkan luka, regenerasi sel, dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

Penyakit-Penyakit Tertentu

Selain disebabkan jamur dan virus, Sariawan pada Bayi juga bisa disebabkan penyakit-penyakit tertentu seperti penyakit celiac atau penyakit radang usus.

Cara mengatasi Sariawan pada Bayi

sariawan pada bayi
Bibir bagian luar bawah sariawan

Mengatasi Sariawan pada Bayi sebenarnya tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus. Karena, Sariawan pada Bayi dapat hilang dengan sendirinya selama beberapa minggu.

Namun, luka sariawan pada bibir, lidah, atau bagian mulut bayi akan membuat bayi lebih rewel dan tidak nyaman. Meski demikian, tidak semua luka sariawan menyebabkan bayi tidak nyaman pula. Berikut ini adalah cara-cara mengatasi Sariawan pada Bayi.

1. Berobat ke Dokter

Bunda dan pasangan bisa merujuk pengobatan lebih lanjut ke dokter. Dokter akan memberikan obat tetes untuk menyembuhkan sariawan.

Tidak hanya itu, perlu diperhatikan pula jika sariawan berlangsung lebih dari 2 minggu, disertai demam, ruam kulit, berat badan menurun drastis, dan kelenjar getah bening membengkak, maka wajib membawa bayi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Gejala-gejala ini bisa saja menjadi bahaya tersendiri jika tidak ditindaklanjuti.

Biasanya, dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen dalam dosis yang ditentukan. Obat-obat tersebut akan memulihkan luka sariawan dan mempercepat penyembuhan daerah yang terkena sariawan.

2. Mengoleskan Minyak Kelapa Murni

Mengoleskan minyak kelapa murni merupakan cara tradisional yang bisa menyembuhkan Sariawan pada Bayi.

Sebelum bunda menyusui bayi, oleskan minyak kelapa murni terlebih dahulu ke puting susu. Kontak minyak kelapa murni terhadap mulut, gigi, dan lidah ke puting susu diyakini dapat menjadi anti jamur terhadap sariawan bayi.

3. Mengompres dengan Es Batu

Selain mengoleskan minyak kelapa murni, mengompres bagian yang sariawan dengan es batu juga dapat memulihkan luka sariawan.

Caranya, bungkuslah beberapa bongkah es batu dengan kain bersih dan lembut. Kemudian, tempelkan pada luka sariawan. Pastikan Anda melakukannya dengan lembut dan hati-hati, karena es batu membuat bayi kaget terhadap suhu dinginnya.

4. Mencampur Air, Garam dan Baking Soda

Alternatif mengobati Sariawan pada Bayi adalah mencampur air, garam dan baking soda menjadi sebuah larutan.

Caranya, siapkan air, garam, dan baking soda. Kemudian ambil baking soda sebanyak setengah sendok teh, garam sebanyak setengah sendok teh, dan air putih satu gelas.

Masukkan baking soda dan garam ke dalam air putih, aduk hingga rata. Setelah itu, oleskan ramuan tersebut ke bagian yang terkena sariawan dengan kapas atau korek kuping (cotton buds).

Lakukanlah ini dengan rutin, agar Sariawan pada Bayi cepat mengecil dan pulih.

5. Memberi Cairan yang Cukup

Bayi yang sedang sariawan akan menyebabkan nafsu makan berkurang. Meski demikian, memberi cairan air susu ibu (ASI) tetaplah harus berjalan.

Memberi cairan ASI akan membantu menopang nutrisi bayi selama nafsu makan berkurang. Cairan ASI juga mampu menghindari bayi dari bahaya dehidrasi, serta memulihkan daya tahan tubuh akibat sariawan.

Tidak hanya cairan ASI saja, rutin memberi air putih juga mampu memulihkan luka Sariawan pada Bayi. Pemberian air putih bisa dilakukan dengan sedotan atau menyendoknya ke mulut bayi.

6. Memberi Makanan Pendamping ASI yang Lembut

Makanan pendamping ASI atau MPASI biasanya diberikan bayi yang berumur 2 bulan lebih. MPASI ini berbentuk bubur lembut dengan bahan-bahan kaya vitamin dan mineral.

Ketika bayi sariawan, buatlah MPASI lebih lembut dengan bahan-bahan bervitamin B dan C. Tambahkan bawang putih untuk mempercepat pemulihan luka sariawan. Bubur yang lebih lembut akan lebih mudah dicerna bayi.

7. Membersihkan Gigi dan Mulut

Sariawan pada Bayi juga disebabkan gigi dan mulut yang tidak bersih. Karena itu, rutinlah membersihkan gigi dan mulut bayi dengan menyikat gigi.

Gunakan sikat gigi khusus bayi dengan permukaan halus, lakukan dua kali sehari. Gunanya, agar pertumbuhan bakteri pada mulut dapat terhambat.

Sariawan pada Bayi dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya luka, virus maupun jamur. Kenali tanda-tanda si kecil terkena sariawan, setelah itu berikan pengobatan yang tepat.

Ibu bisa mengoleskan minyak kelapa murni ke bagian yang sariawan. Selain itu, Ibu juga bisa membawa bayi ke dokter supaya mendapatkan obat yang lebih tepat. – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar