Sejarah Renang Gaya Katak dari Masa ke Masa

Gaya dada dianggap sebagai gaya renang tertua meskipun sejarah renang menceritakan lebih banyak tentang gaya bebas. Namun para penulis kuno justru menyebut gaya dada sebagi gaya renang yang sangat penting.

Dalam perjalanannya, kebanyakan perenang zaman dulu kesulitan mengembangkan teknik gaya dada ini. Sejarah renang gaya katak, tepatnya dimulai di zaman Renaisans, para perenang mencoba mengembangkan gaya dada seperti halnya gerakan katak berenang.

Orang-orang pada abad ke 19 juga menyukai gaya ini bahkan para atlet yang berlaga di kompetisi juga mengandalkan gaya ini untuk memenangkan pertandingan.

Nah, seperti apa perjalanan sejarah renang gaya katak dari dulu hingga sekarang? Kita akan coba bahas pada artikel kali ini.

Sejarah Renang Gaya Katak dalam Dunia Kompetisi

Pada awal olahraga renang mulai dikompetisikan, hampir semua orang memperagakan renang gaya dada. Salah satu yang diingat pada catatan rekor gaya dada adalah nama-nama perenang asal Hungaria.

Yaitu András Baronyi (1907), Ödön Toldi (1910), Márton Sipos (1922) yang berhasil memperoleh medali emas pada kejuaraan di tahun masing-masing tersebut.

Meski begitu, penyebutan gaya dada belum populer hingga kemudian pada olimpiade musim panas ke 3 di st. Louis, gaya dada di perlombakan selain gaya punggung.

sejarah renang gaya katak
sejarah renang gaya katak

Di tahun 1.900 gaya dada cukup populer dan orang menyadari perbedaan gaya dada dan gaya punggung. Karena gaya dada yang identik dengan gaya bebas, banyak atlet kemudian mengkombinasikan gaya renang dada dan gaya bebas.

Baca juga: Mengenal Sejarah Renang Gaya Punggung, Teknik Dasar, dan Kesalahan yang Sering Terjadi

Tahapan Evolusi Sejarah Renang Gaya Katak Dimulai dari Gaya Bebas

Gaya dada atau yang dikenal dengan gaya katak mengalami beberapa tahapan evolusi. Sejarah renang gaya katak dimulai sedari tahun 1880- an dimana perkembangan gaya dada banyak dianggap teknik ortodok karena jauh dari kata efektif. Para perenang mempraktekkan gaya dada benar-benar seperti katak.

Hal tersebut terlihat dari kayuhan kaki yang melebar dan gerakan lainnya juga tidak efektif serta hanya menguras energi. Hingga pada tahun 1920, teknik ortodok renang dada seperti katak tadi diganti dengan gaya dada klasik.

Meskipun tidak mendapatkan efektivitas gerakan yang signifikan namun mampu menghasilkan gerakan lengan dan kaki yang lebih baik.

Pada 1930-an, teknik renang gaya dada sudah mulai menunjukkan kesamaan dengan yang dipraktekkan saat ini. Kaki ditarik ke atas dalam posisi 45 derajat lalu ditendangkan dengan kuat ke belakang untuk menambah laju renang.

sejarah renang gaya katak
sejarah renang gaya katak

Lantaran secara efisiensi waktu, gaya bebas dan gaya punggung lebih cepat, maka banyak perenang berimprovisasi. Salah satu teknik baru yang muncul adalah teknik gerakan lengan di bawah air. Dalam pengambilan napas gaya dada bisa juga dilakukan saat kepala sedang di dalam air.

Teknik gerakan badan di bawah air juga ditingkatkan, tidak hanya gerakan tangan menarik ke atas sampai dada namun juga sampai paha.

Akhirnya pada 1956, FINA menghapus teknik ini dan mengubah aturannya untuk diterapkan pada kejuaraan. Hampir pada saat yang bersamaan, gaya renang lain yang berkembang yaitu gaya kupu-kupu.

Gaya kupu-kupu lahir dari orang-orang berpikir bahwa gerakan pada gaya dada cenderung lambat dan dengan gaya kupu-kupu akan mampu melesat lebih cepat.

Salah satu penggagas inovasi gerakan ini adalah H. Myers dari Amerika dan merupakan orang pertama penggagas gaya kupu-kupu pada tahun 1933. Setelah Myers banyak orang ikut mencoba menjajal gaya renang ini, hasilnya tidak semua orang bisa berenang dalam jarak yang jauh dengan teknik ini.

Setelah Olimpiade di London tahun 1948, Federasi Renang Internasional kemudian memutuskan untuk memberikan peraturan teknik gaya dada. Perenang tidak boleh mengganti gaya selama berenang dan diperbolehkan hanya menggunakan satu gaya saja sampai selesai. Itulah sejarah renang gaya katak.

Gaya Dada dan Gaya Kupu-kupu

Penggabungan teknik renang gaya dada dan gaya kupu-kupu berlangsung cukup lama, hingga pada tahun 1953 FINA memisahkan keduanya dipisah menjadi dua gaya renang yang berbeda.

Hanya saja selama periode 20 tahun yang panjang, gaya gerakan lengan kupu-kupu jadi semacam penentu perkembangan gaya kupu-kupu.

Salah satu atlet yang pernah sukses dalam sejarah renang gaya dada adalah Eva Szekely yang saat itu memenangkan medali emas dalam gaya dada 200 meter menggunakan teknik seperti halnya renang gaya kupu-kupu.  

Selanjutnya inovasi baru setelah pada gerakan gaya dada adalah pada pernapasan, dimana pernapasan menjadi faktor yang bisa mempercepat gerakan renang gaya dada.

Oleh karenanya, pada olimpiade Roma 1960 beberapa perenang bereksperimen dan berhasil melaju cepat dari lawan mereka.

Akhirnya gaya dada semakin sempurna pada 1970-an dimana dikenal gaya dada bergulir dengan menghilangkan beberapa gerakan serta mengefektifkan gerakan yang lain.

Adam Peaty: Atlet Renang Gaya Dada Terbaik di Dunia

adam peaty - sejarah renang gaya katak
Adam Peaty – sejarah renang gaya katak

Nama lengkapnya adalah Adam George Peaty. Pria kelahiran 28 Desember 1994 ini adalah seorang perenang asal Inggris yang berspesialisasi dalam renang gaya dada.

Dalam beberapa tahun terakhir ia telah mewakili Inggris Raya di berbagai ajang kejuaraan seperti Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Eropa, dan Commonwealth Games.

Salah satu prestasi gemilangnya adalah saat ia memenangkan medali emas untuk gaya dada 100 meter di Olimpiade Rio 2016.

Ia pun menjadi perenang pria asal Inggris pertama yang memenangkan emas di olimpiade dalam 24 tahun. Dia juga tercatat sebagai pemegang rekor dunia saat ini dalam gaya dada 50 meter dan 100 meter.

Total, ia menorehkan delapan kali Juara Dunia, dua belas kali juara Eropa dan tiga kali juara di Commonwealth Games. Ia telah memecahkan rekor dunia sebanyak 11 kali dan pemegang dua kali rekor dunia dalam event kompetisi gaya dada 50 meter dan 100 meter.

Ia menjadi orang pertama yang mampu berenang kurang dari 26 detik untuk gaya dada 50 meter dan orang pertama yang mampu berenang gaya dada 100 meter kurang dari 57 detik.

Berita terbaru, pada Kejuaraan Akuatik Dunia 2019 yang diadakan di Gwangju, Korea Selatan, Peaty berhasil memecahkan rekor dunianya sendiri pada semifinal gaya dada 100 meter dengan waktu 56,88 detik.

Peaty pun menjadi semacam simbol dari sejarah renang gaya katak yang telah berlangsung lama dengan beberapa kali ide perbaikan teknik gerakannya.

Editted: 01/07/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar