9 Tahapan Usia Anak Bisa Bicara & Cara Menstimulasinya

Mengetahui tahapan usia anak bisa bicara merupakan hal penting, yang tidak bisa disepelekan.

Memiliki seorang anak merupakan anugerah yang sangat berharga. Terlebih lagi jika ibu memiliki banyak kesempatan untuk mengamati tumbuh kembangnya.

Usia dua tahun pada tahap perkembangan bayi dijuluki sebagai fase emas. Pada fase inilah usia anak bisa bicara. Namun kemampuan bayi mulai terlihat bisa bicara bergantung pada lingkungan sekitarnya.

Bayi bisa menghasilkan suara pada usia 2-3 bulan. Ia akan menggunakan lidah, bibir, langit-langit mulut dan giginya untuk membuat suara. Selanjutnya, bayi akan mulai mengoceh di usia 4 bulan sebelum akhirnya terangkai menjadi kata.

Mengoceh merupakan langkah yang penting dalam perkembangan bicara bayi karena itulah caranya memulai komunikasi. Bayi mengoceh untuk mengekspresikan dirinya dengan suara dan membentuk interaksi sosial.

Kemudian saat menginjak usia 18 bulan-2 tahun bayi akan mulai meniru kata-kata orang sekitarnya. Seringnya bayi mendengarkan kata-kata akan meningkatkan kosakata untuk menggambarkan apa yang ia lihat, apa yang ia respon, pikir dan inginkan.

9 Tahap Usia Anak Mulai Bicara

  1. Pada usia 0-6 bulan, balita sudah dapat memberikan respon. Seperti melirik jika ada suara, berekspresi seperti tertawa, atau bersuara seperti “aahh” atau “uuh” yang disebut cooing.
  2. Pada usia 9 bulan, bayi bisa bersuara “bababababa”, “dadadada” atau “mamamama”. Ia bisa mengucapkan mama walaupun belum jelas.
  3. Pada Usia 12 bulan, bayi dapat mengikuti 1 perintah seperti “ayo” atau “lihat”. Ia juga mulai menirukan suara dan dapat mengucapkan 1 suku kata.
  4. Pada usia 15 bulan, bayi bisa mengucapkan suara menjadi 3 kata.
  5. Pada usia 18 bulan, si kecil dapat menunjuk minimal 1 anggota tubuhnya. Ia juga bisa mengucapkan suara menjadi 6 kata.
  6. Pada usia 2 tahun si kecil dapat menunjukkan gambar, merangkai kata dan mengikuti lebih dari 2 perintah.
  7. Pada usia 2,5 tahun, setengah pembicaraannya dapat dimengerti. Ia juga dapat menunjukkan enam anggota tubuhnya.
  8. Pada usia 3 tahun, bayi dapat mengenali 4 gambar, mengetahui 2 kata sifat dan mengenal 1 warna.
  9. Usia anak bisa bicara dan sepenuhnya dimengerti pada umur 4 tahun. Ia juga dapat memahami 4 kata dan mengenal 4 warna.

Cara Tepat Menstimulasi Usia Anak Bica Bicara

9 Tahapan Usia Anak Bisa Bicara & Cara Menstimulasinya 1
Usia Anak Bisa Bicara via popmama.com

Sering mengajak ngobrol

Ketika memasuki usia anak bisa bicara, sering-seringlah mengajak ngobrol. Rutin mengajak bayi mengobrol menjadi kunci utama untuk kelancaran bicara si kecil.

Usahakan untuk memulai percakapan dengan bayi setiap hari. Pancing ia dengan kata-kata sederhana dan pertanyaan-pertanyaan sehari-hari.

Misalkan saja, ibu bisa mengajak ngobrol si kecil selama perjalanan “lihat kucingnya warna putih, lucu ya?”. Ketika bayi merespon, berikan senyum dan respon ia kembali dengan kata-kata.

Perhatikan juga cara pengucapan kosakata baru. Bicaralah dengan kata yang benar. Jangan dibuat-buat atau diplesetkan. Katakana “susu” bukan “cucu”. Selain itu, tatap matanya agar anak tahu jika anda sedang fokus padanya.

Apresiasi kemajuan anak

Apresiasi merupakan hal kecil yang sering terlupakan. Padahal hal kecil tersebut bisa memberikan efek yang luar biasa untuk tumbuh kenang anak. Apapun perkembangan yang ditunjukkan si kecil, berikan senyuman dan puji apa yang sudah ia capai.

Memberikan apresiasi saat usia anak bisa bicara sangat bermanfaat. Dukungan seperti ini akan memberi anak kekuatan dan rasa percaya diri.

Jadilah contoh

Figur utama bagi seorang anak ialah orang tuanya. Apapun yang dilakukan orang tua bisa ditiru oleh si kecil. Salah satunya ialah dalam hal bicara.

Saat masuk fase usia anak bisa bicara, bimbing dan supportlah. Jika anak anda mengatakan “biyu” maka anda harus mengatakan “biru”. Nantinya si kecil akan juga akan mengatakan sama persis seperti yang anda katakan.

Bacakan dongeng

9 Tahapan Usia Anak Bisa Bicara & Cara Menstimulasinya 2
Usia Anak Bisa Bicara via parenting.orami.co.id

Mulai membacakan dongeng di usia anak bisa bicara sangat membantu tumbuh kembangnya. Pada usia 2 tahun, anak juga tertarik pada buku sehingga inilah waktunya untuk membacakan buku lebih sering. Mendongeng memberikan banyak kosakata baru untuk si kecil.

Walaupun ia belum mengerti namun ia akan merasa gembira mendengarkan suara anda. Seiring bertambahnya usia, ia akan bisa merespon dan menikmati jalannya cerita.

Interaksi antara orang tua dan si kecil akan memberikan dampak posotif bagi tumbuh kembang anak. Selain membacakan dongeng, ibu juga bisa mengajak anak membaca buku bersama. Apalagi, buku anak-anak dikemas dengan gambar yang menarik dan kalimat pendek.

Membaca buku bersama dapat melatih keterampilan motorik si kecil. Biarkan ia membalik halaman buku sebelum ibu membacakan isinya. 

Usia anak mulai bicara umumnya dimulai pada masa-masa emasnya. Namun bagaimana jadinya jika anak belum bisa bicara pada usia tersebut?

Kemungkinan anak mengalami terlambat bicara. Jika hal ini terjadi maka ibu harus tau berbagai macam tanda anak terlambat bicara.

Tanda Anak Terlambat Bicara dan Tips Mengatasinya

Usia Anak Bisa Bicara
Usia Anak Bisa Bicara via sayangianak.com

Usia balita merupakan usia emas pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu, ibu perlu membekali diri dengan pengetahuan seputar tumbuh kembangnya.

Salah satu hal yang harus diketahui ibu adalah tanda keterlambatan tumbuh kembang pada anak, termasuk keterlambatan bicara. Keterlambatan tumbuh kembang anak tidak bisa dianggap remeh. Kenali sejak dini tanda-tanda anak susah bicara pada si kecil.

Secara garis besar, ranah perkembangan terdiri dari motor kasar, motor halus, bicara atau bahasa, kognitif, sosial, personal, dan kemandirian.

Keterlambatan bicara merupakan salah satu ranah keterlambatan perkembangan yang sering terjadi. Penyebabnya sangat luas dan dapat dipengaruhi beberapa faktor sehingga perlu dikethaui tanda-tandanya.

Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan kiat-kiat yang berpotensi untuk menstimulasi keterlambatan bicara anak :

Pantau perkembangan si kecil

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), keterlambatan bicara seringkali dialami 5-8% anak usia prasekolah. Artinya, tidak sedikit yang mengalami maslaah yang sama. Walaupun begitu ibu harus tetap memantau tumbuh kembang anak.

Umumnya, pada usia anak bisa bicara (2-3 tahun), ia mengucapkan kata dan kalimat pendek 2-3 kata. Ia juga mulai bisa menyanyi, menyebutkan nama dan mengenal warna.

Bernyanyi bersama

Anak usia 2 tahun sedang gemar-germarnya menari dan bernyanyi. Jika diperhatikan, baik lagu bahasa inggris maupun bahasa indonesia, liriknya selalu berirama. Lirik seperti ini dapat membantu anak berlatih bicara.

Saat bernyanyi, pertama anak akan menyimak, kedua, ketiga dan seterusnya ia akan mulai bisa menirukan nyanyian tersebut.

Bawa teman sebayanya

Jika dalam keseharianya si kecil lebih sering bermain sendiri di rumah, cobalah untuk membuatnya lebih sering berinteraksi dengan teman sebayanya. Berada di dalam rumah seharian dengan orang dewasa terkadang membuat anak susah bicara.

Ia merasa, orang dewasa di sekitarnya tidak bisa memahami apa yang ia inginkan meski ia tidak mengatakan apapun. Lain lagi jika ia berada di dekat teman-teman sebayanya. Sesekali cobalah bawa anak ke playground, taman bermain atau sekedar jalan-jalan.

Orang tua harus bersabar

Melatih anak yang terlambat bicara membutuhkan kesabaran dan harus telaten. Jangan terburu-buru saat berbicara dengan anak. Nikmati setiap momen bersama si kecil dan ajari ia berbicara secara perlahan.

Jika si kecil belum bisa berbicara dengan jelas, ibu tidak perlu kecewa. Nantinya, akan ada waku dimana ia bisa berbicara dengan jelas. Ibu hanya perlu bersabar dan menunggu.

Fase emas pada usia 2-3 tahun merupakan fase dimana tumbuh kembang si kecil maksimal. Begitupun usia anak bisa bicara ada pada fase emasnya. Oleh sebab itu, ibu perlu tahu kiat-kiat yang tepat untuk menstimulasi tahap bica si kecil sehingga tumbuh kembangnya maksimal. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar