Contoh Teks Khutbah Shalat Gerhana Bulan, Keutamaan dan Hukum Melaksanakannya

Khutbah shalat gerhana bulan merupakan salah satu rangkaian sholat khusus yang harus dilakukan sebanyak dua kali seperti pada shalat jumat.

Materi khutbah shalat gerhana bulan yang disampaikan tentunya harus mampu mengajak umat Islam agar lebih mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.

Khatib shalat gerhana bulan dapat mengingatkan bahwasanya kita harus senantiasa menolong sesama, bersikap ramah, dan mengerjakan amal baik lainnya.

Khutbah juga dapat mengajak umat manusia untuk senantiasa bertasbih kepada Allah SWT sesuai yang termaktub dalam surah Al-Hadid ayat pertama.

Nah, sebenarnya ada banyak materi atau tema khutbah yang dapat disampaikan khatib ketika shalat gerhana bulan.

Untuk lebih lengkapnya, mari simak contoh teks khutbah shalat gerhana bulan berikut.

Bagaimana Hukum Melaksanakan Khutbah Shalat Gerhana Bulan?

Gerhana merupakan bukti keagungan Allah SWT, sehingga sebagai orang beriman sebaiknya jangan dijadikan sebagai tontonan semata.

Orang-orang beriman disunahkan melaksanakan shalat gerhana bulan untuk mengingat dan mensyukuri segala kekuasaan Allah SWT.

Baik gerhana bulan total maupun sebagian merupakan gejala alam yang berkaitan dengan kebesaran Allah SWT.

Jadi, sangat dianjurkan mengerjakan shalat gerhana bulan sebanyak dua rakaat dengan empat rukuk dan empat sujud secara berjamaah.

Dalam melaksanakan dua khutbah shalat gerhana bulan sejatinya harus penuh khidmat secara berjamaah.

Namun, bagi sebagian orang yang sudah uzur dan sulit merapat ke masjid, sehingga boleh melakukan shalat gerhana bulan sendiri di rumah.

Pasalnya, shalat gerhana bulan termasuk kategori sunnah muakkad yang sangat dianjurkan. Lantas, bagaimanakah hukumnya khutbah shalat gerhana bulan yang dikerjakan secara sendiri?

Bagi sebagian ulama seperti Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan Imam Malik berpendapat bahwa tidak terdapat khutbah saat shalat gerhana bulan.

Sedangkan Imam Syafi’I memiliki pendapat bahwa sangat disunahkan bagi imam shalat menyampaikan khutbah shalat gerhana.

Oleh sebab itu, bersumber pernyataan Imam Nawawi, jumhur ulama salaf sepakat bahwa khutbah shalat gerhana bulan hukumnya mustahab atau dianjurkan.

Namun, khusus orang yang melaksanakan shalat gerhana sendiri tidak dianjurkan mengadakan khutbah sebagaimana pernyataan Imam Syekh Al-Baijuri.

Contoh Teks Khutbah Shalat Gerhana Bulan

Mendengarkan khutbah sesuai pelaksanaan shalat gerhana bulan mampu meningkatkan rasa takut kepada Allah taala dan menghapus kekeliruan.

Khutbah shalat gerhana bulan yang baik dianjurkan singkat dan padat, tetapi memiliki pesan yang bermakna.

khutbah shalat gerhana bulan

Nabi Muhammad SAW pun telah mencontohkan shalat gerhana bulan beserta khutbah yang diucapkan. Beliau hanya berpesan lima hal, antara lain:

  • Menyebutkan pengertian bahwasannya bulan dan matahari adalah ayat Allah SWT.
  • Gerhana merupakan tanda kekuasaan Allah SWT, bukan akibat kelahiran dan kematian seseorang.
  • Ketika terjadi gerhana, umat muslim dianjurkan melaksanakan shalat gerhana, memperbanyak dzikir, istighfar, sedekah, dan doa-doa lainnya.
  • Saat khutbah shalat gerhana bulan, Nabi juga menyampaikan mengenai bahaya zina kepada umat muslim.
  • Berdasarkan hadist Bukhari no. 1044, nabi memerintahkan umat muslim sedikit tertawa dan lebih banyak menangis. Namun, jangan sampai menangis terlalu histeris karena nabi Ibrahim pun tidak menangis hingga meratapi puteranya yang akan disembelih.

Berikut contoh teks khutbah shalat gerhana bulan sesuai anjuran Nabi yang dapat menjadi referensi bagi khatib.

Khutbah Pertama

Hadirin shalat gerhana bulan yang berbahagia,

Pada hari ini, kami melihat fenomena alamiah yang sangat jarang terjadi, yakni gerhana bulan total.

Namun, dibalik peristiwa itu tentunya ada kekuatan besar yang harus disyukuri dan direnungi.

Gerhana bulan yang terjadi sebagian atau keseluruhan merupakan bukti kebesaran Allah SWT.

Gerhana bulan bukanlah peristiwa ditelannya bulan oleh makhluk mistis atau pertanda bencana alam sebagaimana yang diyakini oleh sebagian masyarakat dahulu.

Allah SWT menciptakan matahari sebagai sumber cahaya, bulan sebagai cahaya, serta sistem orbit yang sangat indah.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa bumi, bulan, dan matahari dalam kondisi sejajar dalam garis orbit luar angkasa.

Hal ini secara rinci termuat dalam surah Yasin ayat 40 yang artinya, “Tidak mungkin bagi matahari mengejar bulan.

Bahkan, malam hari juga tak mungkin mendahului waktu siang. Masing-masing (tatanan angkasa) beredar pada garis orbitnya.”

Oleh sebab itu, marilah kita memperbanyak istigfar kepada Allah SWT untuk memohon ampun dan selalu bertawakal.

Nabi SAW, juga memerintahkan agar kita senantiasa berdoa kepada Allah, mendirikan shalat gerhana, serta merenungi keagungan Allah SWT.

Sebab, gerhana bulan juga menjadi pengingat agar kita senantiasa takut akan azab Allah akibat kelalaian yang telah dilakukan.

Juga sebagai pengingat akan tanda-tanda akhir zaman, sehingga kita dapat segera bertobat dari dosa-dosa.

Khutbah Kedua

Jamaah shalat gerhana bulan yang dirahmati Allah,

Betapa kecilnya manusia dalam komponen alam semesta, sehingga semestinya kita harus memperbanyak amalan saleh.

Kita beruntung masih dikaruniai detak jantung dan tarikan napas oleh Allah SWT untuk menyaksikan gerhana bulan sekaligus melaksanakan ibadah shalat berjamaah.

Mendengarkan khutbah shalat gerhana bulan dapat menjadi media untuk meresapi hakikat fenomena alam dan menyadarkan akan kebesaran Allah.

Sehingga, mampu memperbanyak taubat dan ikhlas menolong sesama untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan urusan kita agar ibadah sunnah sepanjang hari lebih khusyu’. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Ali Imran ayat 190-191 yang artinya:

“Sesungguhnya dalam penciptaan alam semesta, termasuk bumi, langit, serta pergantian siang malam terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal. Yakni, orang yang mengingat Allah SWT dalam segala hal, baik berdiri, duduk, berbaring, atau memikirkan karunia alam semesta.”

Keutamaan Melaksanakan Shalat Gerhana Bulan

Bagi orang beriman, mendengarkan 2 khutbah atau contoh pidato Islami tentang shalat gerhana bulan memiliki hikmah luar biasa yang dapat dipetik. Beberapa hikmah atau keutamaan tersebut, antara lain:

  • Agar Lebih Menyadari Kekuasaan Allah SWT

Hikmah pertama yang akan Anda rasakan dengan mendengarkan khutbah yakni mampu mengingat tanda-tanda kekuasaan Allah.

Saat melihat fenomena gerhana, hendaknya menyegerakan shalat gerhana sebagai wujud penghambaan kepada tuhannya.

  • Memberikan Rasa Takut

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam riwayat hadist Imam Muslim yang artinya, “Sesungguhnya gerhana bukan penyebab mati dan hidupnya seseorang, melainkan tanda kekuasaan Allah untuk menakuti hamba-Nya”.

khutbah shalat gerhana bulan

Dengan rasa takut ini diharapkan umat muslim lebih beriman kepada Allah ditunjukkan oleh shalat gerhana bulan.

  • Menyegerakan Beramal Saleh

Setiap ada kesempatan, sebaiknya umat muslim segera melaksanakan amal saleh.

Misalnya, dengan terjadinya gerhana bulan, hendaknya mengerjakan shalat gerhana dua rakaat dengan rukuk yang cukup panjang.

  • Mendapatkan Ampunan dan Ridho Allah SWT

Mengerjakan shalat gerhana bulan mampu mendatangkan ridho Allah SWT, asalkan dikerjakan dengan khusyu’ dan sungguh-sungguh.

Tentunya, hal ini juga dapat menghapus dosa-dosa Anda, baik yang disengaja maupun tidak.

Demikianlah contoh naskah khutbah shalat gerhana bulan yang dapat dijadikan referensi untuk memperkaya ilmu pengetahuan.

Nah, agar semakin khusu’ dalam melaksanakan sholat gerhana bulan, pastikan untuk menggunakan mukena terusan bordir yang nyaman.

Pada 29 Oktober 2023 mendatang akan terjadi gerhana bulan sebagian, jadi jangan sampai melewatkannya untuk mengerjakan amal ibadah yang sangat langka ini.