Menentukan nama anak perempuan ataupun nama untuk anak laki-laki memang tidak semudah membalik telapak tangan. Nama untuk bayi harus memiliki makna, doa dan harapan yang baik untuk masa depannya. – IDNarmadi.
Ungkapan “What is the name?” yang bermakna “apalah arti sebuah nama?” menjadi viral manakala disematkan dalam roman Remeo & Juliet.
Kisah percintaan fenomenal karya William Shakespeare tersebut mengutip sebuah ungkapan yang menunjukkan bahwa nama bukanlah sesuatu yang dianggap penting.
Sayangnya, pendapat tersebut sudah banyak ditepis oleh para pakar sosiolog dan cendekiawan dunia. Sebuah nama justru dapat berdampak positif pada perkembangan psikologi anak.
Tercatat sejak abad ke-19, masyarakat Indonesia mulai memberikan perhatian lebih saat membuat nama untuk bayi mereka yang baru lahir.
Nama anak cenderung diambil dari bahasa daerah atau suku mereka, namun kata tersebut memiliki makna atau arti yang baik. Seiring dengan pergeseran bahasa yang terjadi maka nama yang diberikan jauh lebih dinamis dan modern sesuai dengan tren yang ada.
Tips Menemukan Ide Nama Anak yang Terbaik
Setiap orang tua pastinya menginginkan nama yang baik, indah, dan unik untuk anak yang telah dilahirkannya. Nama tersebut diharapkan bukan hanya sebagai identitas belaka, namun bisa menunjukkan jati dirinya.
Terlebih lagi, nama anak terkadang sengaja dibuat untuk menunjukkan identitas status sosial, kedaerahan, ataupun agama yang dianutnya. Hal tersebut sudah dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan seringkali diterapkan oleh masyarakat modern.
Banyak sekali ide yang bisa dijadikan inspirasi untuk menemukan nama terbaik sang buah hati. Ide tersebut bisa berasal dari ilmu pengetahuan ataupun lingkungan yang berada di sekitar kita. Lebih jelasnya, silakan simak ulasan mengenai tips untuk menemukan ide brilian nama anak yang terbaik:
Berdasarkan waktu atau peristiwa kelahiran
Tips pertama menemukan ide terbaik untuk nama anak adalah dengan didasarkan pada waktu atau peristiwa yang terjadi saat proses kelahirannya. Secara tidak langsung, hal tersebut memberikan suatu informasi yang bersifat temporal terkait kelahiran dari yang bersangkutan.
Salah satu yang paling familiar di Indonesia bahkan di dunia adalah memberikan nama sesuai dengan bulan kelahiran. Uniknya, nama-nama bulan tersebut bisa Anda manifestikan ke dalam bentuk nama individu yang cukup beragam.
Masyarakat Indonesia memang terbilang cukup kreatif dalam mengubah sebuah nama bulan menjadi nama seseorang. Bagaimana tidak, ejaan huruf (J) pada kata Juni kerap diubah ke huruf (Y) sehingga membentuk sebuah nama baru yaitu Yuni.
Selain itu, kata Agustus atau November juga bisa Anda pangkas menjadi nama Agus ataupun Novi. Ini adalah gambaran yang cukup simpel dan sederhana yang bisa Anda contoh.
Banyak sekali ide nama untuk anak yang bisa Anda kembangkan dari nama bulan atau peristiwa. Secara rinci dapat Anda lihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel 1: Ide pembuatan nama anak dari bulan kelahiran
Bulan lahir | Nama | Bulan lahir | Nama |
Januari | Yanuar, Janu | Juli | Julio, Yuli, Julius |
Februari | Febrianti, Febrio | Agustus | Agus, Agustian, |
Maret | Marti | September | Septi, Septa |
April | April, Aprilio, Aprilia | Oktober | Okta, Oktavian, Oktaviona |
Mei | Mei | November | Novi, Novela |
Juni | Yuni, Juniarti, Juno | Desember | Desi, Desta, |
Selain nama bulan, Anda juga bisa menamai anak dengan suatu peristiwa yang terjadi. Jika sang anak lahir saat bulan Ramadhan, Anda bisa memberikan nama Ramadani atau Ramdan.
Begitu juga ketika sang anak lahir pada hari raya Idul Fitri, Anda bisa memberikan nama Fitriani jika jenis kelaminnya perempuan.
Menggunakan nama unsur atau elemen alam sekitar
Unsur atau elemen yang terdapat di alam menjadi salah satu referensi menarik untuk memunculkan ide tentang nama sang buah hati. Terbukti dari banyaknya orang yang memiliki nama yang berasal dari alam sekitar.
Anda bisa menyeleksi dan menelaah setiap nama yang dinilai unik dan menarik untuk dijadikan sebuah panggilan. Pilihlah unsur alam yang memiliki makna atau arti yang bersifat positif.
Sebelum memutuskan untuk mengambil unsur alam sebagai nama, pastikan jika kata tersebut cocok dengan jenis kelamin anak Anda. Berikut beberapa referensi nama yang berasal dari elemen alam:
Tabel 2: Ide pembuatan nama anak dari elemen alam
Elemen/Unsur Alam | Nama |
Tata Surya | Bintang, Mentari, Bulan, Bayu, Awan, Cahaya, Surya, Alam |
Bunga dan Buah | Mawar, Melati, Delima, Dahlia, Sekar, Lily, Jasmine, Rose, Olive, Azalea, Sakura, Violet |
Peristiwa Alam | Topan, Guntur, Bayu, Guruh, Mega, Pelangi, Bara, Senja |
Berdasarkan doa serta harapan orang tua
Pemberian nama dengan istilah atau kata yang bermakna doa atau harapan seringkali digunakan. Bahasa yang digunakan pun cukup beragam mulai dari bahasa Jawa, Indonesia, Arab, ataupun bahasa asing lainnya.
Sebagai contoh, nama ‘Ahmad’ diberikan kepada anak laki-laki dengan harapan bahwa kelak ia akan menjadi manusia yang terpuji. Pemberian nama ‘Pelangi’ pada bayi perempuan juga kerap digunakan dengan harapan supaya bisa memberikan warna bagi kehidupan di sekitarnya.
Menggabungkan nama orang tua
Ide ini dirasa cukup cemerlang mengingat sudah banyak anak zaman now yang memiliki nama dari hasil penggabungan ayah dan ibunya. Cara ini tentu cukup mudah dan bisa Anda praktekkan dengan mengotak-atik nama Anda dan pasangan. Usahakan agar nama tersebut nantinya tidak terdengar aneh atau terkesan memaksakan diri.
Sebagai contoh, nama Wayan cocok diberikan pada pasangan dengan nama Wati dan Yanto. Begitu juga dengan nama Martin yang merupakan penggabungan antara nama Mario dan Tina. Saat Anda telah menyepakati suatu kata untuk dijadikan sebagai nama, pastikan jika istilah tersebut tidak ambigu alias jelas jenis kelaminnya.
Memanfaatkan aplikasi Internet
Pada era yang serba digital, tak ada salahnya jika Anda memanfaatkan jaringan internet untuk mengunduh aplikasi yang menyediakan nama-nama bayi. Anda bisa menggunakan aplikasi yang pengoperasiannya cukup mudah dan simpel. Hasil pencarian nama bisa diseleksi sesuai dengan keinginan Anda dan pasangan.
Umumnya, aplikasi tersebut memiliki fitur pencarian yang cukup fleksibel dan user friendly. Anda bisa memulainya dengan input jenis kelamin, bahasa, serta makna yang diinginkan. Selanjutnya, akan muncul tampilan nama-nama berdasarkan hasil pencarian tersebut.
Istilah Sambungan Nama Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran
Pemberian nama terkadang disandarkan pada urutan kelahiran dengan tujuan agar orang-orang mengetahui bahwa yang bersangkutan merupakan anak kesekian dalam keluarga.
Meski tak selamanya bermakna demikian, namun hal tersebut seringkali diterapkan terutama di kalangan keluarga Jawa. Hal tersebut kerap dilakukan mengingat masyarakat Jawa masih menjunjung tinggi senioritas dimana yang lebih muda wajib menghormati yang lebih tua.
Penggunaan nama anak dengan istilah yang menunjukkan urutan kelahiran memang sudah ada sejak dulu dan masih diterapkan hingga sekarang.
Akan tetapi, cara mereka dalam merepresentasikannya sedikit berbeda dan mulai terjadi pergeseran bahasa dari Jawa ke Indonesia.
Tindakan semacam ini memang sengaja dilakukan dengan tujuan agar menyamarkan identitas kejawaan dan menonjolkan keindonesiaan.
Lebih jelasnya, silahkan simak tabel di bawah ini mengenai istilah dan makna yang dimiliki oleh nama berdasarkan urutan lahir.
Tabel 3: Istilah nama sambungan berdasarkan urutan lahir
Urutan Lahir | Jawa | Indonesia | Makna | Contoh Rangkaian Nama |
Pertama | Eko | Eka | Satu, tunggal | Eko Patrio, Eka Yuliana |
Kedua | Dwi | Dwi | Dua, kembar | Dwi Sudrajat, Dwi Meiliana |
Ketiga | Tri | Tri | Tiga | Trinita, Triono, Trisia |
Keempat | Catur | Catur | Empat | Catur Setiawan, Catur Prakoso |
Kelima | Ponco | Panca | Lima | Ponco Waluyo, Panca Prasta |
Keenam | Sat | Sat | Enam | Astrid Satwika, Satmoko |
Ketujuh | Sapto | Sapta | Tujuh | Sapto Lukito, Sapta Arya |
Kedelapan | Hasto | Asta | Delapan | Hasto Kuncoro, Asta Minanda |
Kesembilan | Nowo | Nawa | Sembilan | Pranowo, Nawa Husna |
Referensi nama anak berdasarkan urutan lahir tersebut bisa Anda terapkan meskipun realitanya sudah jarang sekali orang yang memiliki anak sebanyak itu.
Istilah-istilah sambungan tersebut juga tidak selamanya menunjukkan urutan lahir. Tak jarang orang tua yang memberikan nama Nawa, Asta, Sat, ataupun Sapto walaupun urutan lahir anak tersebut tidak sesuai maknanya.
Pilihan Nama Anak Berdasarkan Tren (dulu-terbaru)
Disadari atau tidak, ternyata telah banyak terjadi pergeseran tren terkait nama yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Hal ini terjadi karena masyarakat mengalami sebuah keadaan atau zaman yang terus berubah dari tahun ke tahun.
Perubahan tren pada sebuah nama juga ikut andil mengingat mulai bermunculan media informasi seperti radio, televise, hingga jaringan internet. Kita pastinya bisa merasakan bahwa nama-nama yang diberikan kepada anak zaman sekarang memiliki kosa kata yang susah diucapkan dan dihafalkan.
Fenomena semacam ini ternyata pernah mencuri perhatian anggota DPRD Kota Karanganyar. Beliau merasakan kejanggalan mengenai semakin hilangnya budaya serta kearifan lokal pada sebuah nama sehingga dilaranglah pemberian nama yang bersifat kebule-bulean.
Sontak hal ini memicu banyak kontroversi dan dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan jika harus dibahas di Komisi II DPR RI. Wacana yang hangat dibahas selama satu tahun terakhir ini juga sempat dilansir oleh media online Detik.com.
Pendapat tersebut juga dibenarkan oleh seorang antropolog yang berasal dari George Washington University Amerika Serikat yang bernama Joel C. Kuipers. Ia melakukan sebuah riset dengan mengumpulkan nama-nama masyarakat Indonesia sebanyak 3,7 juta.
Data yang digunakan sebagai objek penelitian diambil dari kantor kependudukan yang berada di wilayah Lamongan, Lumajang, dan Bantul. Penelitian yang dilakukan di daerah Jawa tersebut diberi judul ‘Islamization Identity in Indonesia: The Case of Arabic Names In Java’.
Penelitian tersebut menghasilkan suatu simpulan bahwa telah terjadi perubahan yang cukup drastis pada metode penamaan anak antara tahun 1900-2014. Menurutnya, sejak tahun 1970, masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan nama-nama yang hanya terdiri dari satu suku kata.
Pemberian nama anak berubah lebih panjang menjadi dua hingga 3 kosa kata. Satu kosa kata bahasa Jawa dipadukan dengan bahasa Arab atau bahasa asing lainnya.
Hasil pembahasan di atas menunjukkan bahwa tren mengenai pemberian nama pada anak mulai berubah sejak seratus tahun terkahir. Anda dapat melihat secara detail mengenai penjelasannya dari tahun ke tahun pada ulasan di bawah ini.
Tren nama anak tahun 1930-1950
Pada kurun waktu antara tahun 1930-1950, orang tua lebih suka memberikanan nama pada anaknya menggunakan kosa kata yang mudah diingat. Umumnya, mereka menamai sang anak dalam satu kata saja meskipun terdapat beberapa yang menamainya dengan dua kata.
Tren nama anak tahun 1960-1970
Pada kurun waktu tersebut, sebagian orang tua sudah mulai menamai anaknya dalam jumlah 3 kosa kata meskipun jumlahnya masih sedikit. Nama yang digunakan sudah tidak lagi menggunakan bahasa Jawa saja, namun sudah dikombinasikan dengan bahasa arab.
Tren nama anak tahun 1980-1990
Pada 10 tahun terakhir menjelang era 2000-an, sudah banyak media elektronik dan digital yang berkembang, seperti TV dan radio. Hal ini tentu berpengaruh pada pemberian nama anak yang cenderung menggunakan nama artis yang menjadi primadona kala itu.
Tak heran jika sering kita temukan nama-nama yang mirip dengan artis zaman dahulu. Selain itu, nama yang digunakan sudah mulai memakai huruf-huruf yang hampir tidak ditemukan pada nama jadul seperti ‘z’, ‘f’, ‘q, dan ‘v’.
Tren nama anak tahun 2000-an hingga sekarang
Menjelang abad ke 20 hingga sekarang tahun 2019, orang tua sudah mulai menggunakan nama dari bahasa asing seperti Inggris. Alhasil, nama-nama tersebut menjadi susah untuk diingat dan diucapkan.
Jika Anda menyukai pilihan nama-nama yang popular di zamannya tersebut, tak ada salahnya untuk diterapkan pada sang buah hati. Berikut ini ulasan lengkapnya tentang pilihan nama-nama yang tren untuk laki-laki dan perempuan dari waktu ke waktu:
*Nama Anak Perempuan
Tabel 4: Tren nama anak perempuan dari tahun 1930-sekarang
Tahun 1930-1950 | Tahun 1960-1970 | Tahun 1980-1990 | Tahun 2000-sekarang |
Sri | Rosalina | Mega | Zulfinsa |
Wati | Aisyah | Fifi | Adelia |
Rahayu | Aminah | Yuni | Grizelle |
Ningsih | Nuriyah | Zahra | Keysa |
Arum | Siti | Qoni | Myesya |
Sekar | Jariyah | Vina | Zhafira |
Kesuma | Annisa | Cici | Sherly |
Baca juga: Memilih nama bayi perempuan
*Nama Anak Laki-laki
Tabel 5: Tend nama anak laki-laki dari tahun 1930-sekarang
Tahun 1930-1950 | Tahun 1960-1970 | Tahun 1980-1990 | Tahun 2000 – Sekarang |
Sugeng | Ahmad | Rizal | Hafidz |
Taryono | Muhammad | Zaki | Bryan |
Paijan | Andi | Yanuar | Dzaky |
Slamet | Willy | Fauzi | Rafael |
Santoso | Abdullah | Yahya | Andreas |
Sutikno | Soleh | Ciko | Fadhly |
Paiman | Andre | Aditya | Bobby |
Baca juga: Ide nama anak laki-laki
Pilihan Nama Anak Berdasarkan Suku
Tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya dan suku bangsa. Alhasil, banyak tercipta nama-nama khusus yang secara tidak langsung mencerminkan sifat kesukuan atau kedaerahan dari orang yang bersangkutan.
Hal ini menjadi sesuatu yang wajar mengingat tidak ada aturan yang baku terkait pemberian nama anak di negara kita. Berikut ini akan dijabarkan nama-nama popular yang disandarkan pada beberapa suku di Indonesia.
*Nama Anak Khas Suku Sunda
Tabel 6: 10 nama anak khas dari suku Sunda
Nama Sunda | Jenis Kelamin | Makna |
Candra | Laki-laki | Bulan |
Aruna | Laki-laki & Perempuan | Warna merah, fajar |
Anggara | Laki-laki | Hari selasa, wewangian |
Arkana | Laki-laki | Berhati terang |
Asti | Perempuan | Sebuah permata, intan |
Danur | Laki-laki | Membidik, memanah |
Euis | Perempuan | Paras yang cantik |
Gita | Laki-laki & Perempuan | Lantunan lagu, nyanyian |
Ekajati | Laki-laki & Perempuan | Terlahir kembali |
Asoka | Laki-laki & Perempuan | Nama bunga Saraca Asoca |
*Nama Anak Khas Suku Jawa
Tabel 7: 10 nama anak khas dari suku Jawa
Nama Jawa | Jenis Kelamin | Makna |
Kirana | Perempuan | Cahaya yang terang |
Saraswati | Perempuan | Cerdas, berpendidikan |
Utari | Perempuan | Sabar, penuh pengharapan |
Ratih | Perempuan | Cantik bak bidadari |
Manggala | Laki-laki | Pemimpin |
Satriyo | Laki-laki | Sosok ksatria sejati |
Anung | Laki-laki & Perempuan | Derajat/pangkat yang tinggi |
Wisaka | Laki-laki & Perempuan | Anak yang terlahir |
Laksmada | Laki-laki | Tangkas, bergerak cepat |
Damar | Laki-laki | Lampu, penerang kegelapan |
* Nama Anak Khas Sumatera
Tabel 8: 10 nama anak khas dari suku Sumatera
Nama (Batak/Melayu/Nias) | Jenis Kelamin | Makna |
Bonar | Laki-laki | Jujur, benar, adil, tulus |
Sahala | Laki-laki & Perempuan | Penuh kharisma, wibawa |
Agam | Laki-laki | Cerdas, senang berpikir |
Lasma | Perempuan | Kebahagiaan |
Hasiholan | Laki-laki & Perempuan | Selalu dirindukan |
Manurung | Laki-laki & Perempuan | Suka membantu orang lain |
Tama | Laki-laki | Hidup teratur, disiplin |
Sarma | Perempuan | Wanita terpandang |
Saragi | Laki-laki | Sosok bijaksana |
Maruli | Laki-laki | Orang yang beruntung |
* Nama Anak Khas Madura
Tabel 9: 10 nama anak khas dari suku Madura
Nama Madura | Jenis Kelamin | Makna |
Bhagus | Laki-laki | Orang yang baik |
Arom | Perempuan | Harum, wewangian |
Raspateh | Laki-laki | Orang yang tampan |
Sangghara dhama | Laki-laki | Penuh kasih sayang |
Esak | Laki-laki & Perempuan | Keindahan |
Adi | Laki-laki | Elok, indah |
Maba Hati | Laki-laki & Perempuan | Orang yang rendah hati |
Raddhin | Perempuan | Wanita yang cantik |
Sakera | Laki-laki & Perempuan | Kira (Pahlawan Kemerdekaan Madura) |
Mandikar | Laki-laki | Seorang pendekar |
Manfaat Positif Memberikan Nama Anak yang Baik-baik
Nama bukan hanya sebagai pembeda antara insan satu dengan yang lainnya. Selain itu, nama juga bukan sekedar objek panggilan terhadap seseorang, namun dapat memberikan suatu dampak yang positif bagi yang bersangkutan.
Hal ini dikarenakan pemberian nama yang terdengar buruk atau aneh dapat berpengaruh pada psikologi seseorang terutama saat ia dewasa. Oleh sebab itu, para orang tua sangat dianjurkan untuk memberikan nama yang baik dan indah pada buah hatinya.
Penasaran apa saja manfaat positif dari pemberian nama yang baik bagi anak? Berikut ini ulasan mengenai beberapa manfaat positif sebuah nama:
- Meningkatkan rasa percaya diri
Nama dijadikan sebagai identitas yang akan selalu disematkan pada anak kapanpun dan dimanapun ia berada. Umumnya, seseorang akan merasa senang sekaligus bangga ketika memiliki sebuah nama yang terdengar baik atau indah.
Terlebih lagi jika istilah atau kata yang dijadikan sebagai nama tersebut memiliki makna atau arti yang bagus. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pastinya akan meningkatkan rasa percaya diri yang bersangkutan saat menunjukkan identitas dirinya.
Namun, perlu dipahami bahwa standar baik dan buruknya sebuah nama merupakan suatu hal yang dianggap relatif. Pasalnya, terkadang seseorang mengecap bahwa nama yang berasal dari bahasa suku lain dianggap jelek hanya karena terdengar aneh atau asing.
Tak layak jika anggapan tersebut dapat menurunkan rasa percaya diri sang anak. Padahal, kita tidak pernah tahu bahwa nama tersebut ternyata dianggap cukup baik dan popular di kalangan mereka.
- Mengingatkan Anak pada doa dan harapan orang tua
Seringkali nama dijadikan sebagai sarana doa serta pengharapan para orang tua pada anaknya. Hal ini sudah kerap dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Nama yang diberikan memiliki suatu makna yang tersirat baik berasal dari bahasa Indonesia, Jawa, Arab, ataupun bahasa asing lainnya selain Arab. Cepat atau lambat, sang anak pastinya akan menyadari bahwa makna tersebut merupakan sebuah doa atau harapan dari orang tua terhadapnya.
Banyak sekali istilah yang dijadikan sebagai nama dimana di dalamnya terhadap sebuah doa. Sebagai contoh, nama ‘Cahyani’ atau ‘Mentari’ mengandung sebuah harapan agar anak perempuannya bisa menjadi cahaya atau penerang bagi orang lain.
Begitu juga dengan nama Teguh, Sholeh, Ahmad, Satria, Hafizah, Aminah, Rahma, Sekar, Arum, dan sebagainya. Secara tidak langsung, hal ini dapat berpengaruh pada psikologi anak di kemudian hari agar bisa memotivasi diri untuk menjadi lebih baik.
- Membangun sebuah citra positif
Hellen Adams Keller, cendekiawati penyandang cacat ganda asal Alabama Amerika, mengungkapkan bahwa nama adalah sesuatu yang penting dan berarti. Kalimat “Everything Has A Name” merupakan sebuah ungkapan yang pernah dilontarkannya.
Menurutnya, nama menjadi sebuah identitas seseorang yang secara sadar ataupun tidak dapat berpengaruh pada perkembangan emosi, sifat, serta kepribadiannya. Seiring bertambahnya usia, seorang anak akan terdorong untuk membuat sebuah citra yang sesuai dengan nama yang ia miliki.
Ungkapan tersebut juga dibenarkan Herbert Harari dan John Mc David yang meneliti pengaruh nama terhadap kepribadian pada tahun 1966. Seorang perempuan dengan nama yang mirip dengan anak laki-laki memiliki kecenderungan atau hobi yang biasanya dimiliki oleh laki-laki seperti sains.
Selain itu, ejekan atau bully yang harus ia terima dari teman-temannya juga sangat berpengaruh pada kondisi psikologi. Penelitian dari dua ilmuwan tersebut juga mengungkapkan bahwa anak dengan nama yang mengandung unsur ketaatan pada agama cenderung lebih religius.
Setelah membaca ulasan panjang di atas, Anda sebagai orang tua pastinya akan lebih berhati-hati manakala memberikan nama pada anak. Pemberian nama yang baik diharapkan dapat memiliki imbas positif pada sang buah hati.
Anda bisa membuat nama anak dengan bahasa apapun sesuka hati dengan catatan memiliki makna yang baik. Nama yang unik dan jarang terdengar juga boleh diberikan asalkan tidak ambigu atau membuat sang anak merasa minder di kemudian hari.
Ditulis oleh Leli Ristiana – Editor: Rofiq Syuhada – Last editted: 24/02/2022 by idN.