Buku Jurnal Kehamilan: Pengingat Momen Saat Hamil

Jurnal kehamilan adalah cara yang sangat tepat untuk mengingat bagaimana rasanya saat Bunda sedang hamil. Jurnal ini juga berguna untuk menyimpan kenangan saat mengumumkan kehamilan, memilih nama, merasakan tendangan pertama, dan hal berkesan lainnya.

Mendokumentasikan masa kehamilan ini juga membantu Bunda untuk mengamati secara singkat tentang proses kehamilan. Sehingga Bunda juga bisa membuat masa kehamilan yang lebih bahagia di kehamilan berikutnya.

Mempersiapkan diri sebagai ibu sering kali digambarkan sebagai sebuah roller coaster khususnya secara emosional. Namun, mengekspresikan perasaan Bunda dalam tulisan dapat mengurangi stress.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah tentukan bagaimana Bunda akan menulisnya. Bunda dapat menggunakan buku untuk mencatat dan menyimpan beberapa kenang-kenangan seperti hasil USG. Bunda juga bisa bertukar cerita dengan calon ibu lainnya di jurnal online atau mengunggahnya ke blog.

Tetapi jika menggunakan komputer terasa sulit, cobalah berbagi tanggung jawab dengan suami Bunda. Bila perlu, gunakan camcorder untuk saling mewawancarai sebulan sekali tentang hal penting yang dialami selama masa kehamilan.

Bunda masih belum mendapatkan ide tentang apa yang harus ditulis atau dibicarakan? Simak artikel berikut ini untuk saran cerdas tentang aspek kehamilan mana yang perlu disoroti.

Apa Saja yang Harus Ditulis dalam jurnal Kehamilan?

Sebenarnya, apa saja yang harus ditulis dalam jurnal kehamilan? Apakah seperti menulis diary? Jika Bunda masih bingung, simak tipsnya berikut ini!

jurnal kehamilan
Ilustrasi jurnal kehamilan – via Pinterest

Berita Kehamilan

Jelaskanlah reaksi Ayah dan Bunda ketika tahu Bunda sedang hamil. Apakah itu sesuatu yang mengejutkan, atau biasa saja bagi Bunda? Jelaskan juga bagaimana Bunda memberi tahu pasangan Bunda.

Jangan lupa sertakan reaksi terbaik yang Bunda terima dari teman dan keluarga saat Bunda pertama kali berbagi kabar gembira tersebut.

Perubahan Bentuk Tubuh

Dalam jurnal kehamilan, Bunda juga bisa menunjukan bagan perkembangan bayi dan juga perkembangan Bunda. Rekam momen saat melakukan kunjungan dokter.

Bunda juga bisa menjelaskan dengan lebih spesifik seperti bagaimana perasaan Bunda ketika pertama kali mendengar detak jantung sang buah hati.

Buku Jurnal Kehamilan: Pengingat Momen Saat Hamil 1
Sumber: egyptindependent.com

Ceritakan juga pengalaman fisik Bunda, mulai dari makanan aneh yang Bunda idam-idamkan (selai kacang dan acar, apapun itu). Hingga gejala teraneh Bunda, mual, tidak enak badan, tidak suka bau suami, ngiler, dan lainnya.

Memilih nama

Diskusikan dengan Ayah bagaimana Bunda memilih nama untuk calon bayi. Apakah anak Bunda akan dinamai oleh kerabat atau teman? Apa yang Bunda pertimbangkan sebelum Bunda mengetahui jenis kelamin sang bayi?

Apakah Bunda dan suami Bunda langsung menyetujui nama atau Bunda harus diskusi panjang untuk menentukan satu nama yang tepat.

Baca juga: Nama Bayi Laki-Laki Islami dari A-Z Beserta Artinya

Perubahan Emosional

Dengan kehamilan, munculah suasana hati yang tenang. Ada keajaiban yang bisa mengubah suasana hati Bunda setiap kali bayi menendang. Tak lupa juga rasa bahagia Bunda yang semakin besar saat bertemu dengan buah hati.

Bagikan juga perasaan yang sedih atau buruk selama kehamilan Bunda. Mengekspresikan emosi negatif juga bisa membantu melegakan.

Bunda juga mungkin bisa menertawakannya suatu saat nanti. Misalnya, momen saat Bunda membentak suami karena membelikan rasa es krim yang salah.

Pengalaman Kedua

Jika Bunda pernah mengalami kehamilan sebelumnya, kehamilan kedua Bunda tidak akan kalah istimewa. Fokus pada hal apa saja yang membuat bayi ke dua ini unik. Mungkin anak pertama Bunda tidak banyak menendang, tetapi calon bayi kedua hobi jungkir balik di perut Bunda.

jurnal kehamilan
via Pinterest

Atau mungkin butuh berbulan-bulan untuk terbiasa dengan kehamilan yang pertama, tetapi kali ini Bunda tidak mengalami kesulitan. Jelaskan pula bagaimana Bunda memberi tahu putra sulung Bunda bahwa ia akan segera menjadi kakak dan bagaimana ia merespons berita itu.

Kehidupan Sebelum menjadi Ibu

Lukis potret hidup Bunda dan suami sebelum memiliki anak. Misalnya daftar acara TV yang tidak pernah Bunda lewatkan, lagu favorit, dan aktivitas sehari-hari atau hobi Bunda.

Bunda juga bisa menuliskan detail bagaimana Bunda memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memiliki bayi. Akhirnya, saat Bunda membuat prediksi tentang seperti apa bayi Bunda, tuliskanlah. Hal tersebut akan menyenangkan untuk dilihat kembali suatu hari nanti.

Cara Membuat Jurnal Kehamilan untuk Mengingat Detail Kecil Masa Kehamilan

Wow, Bunda hamil! Sekarang Bunda harus bagaimana? Apa yang harus dilakukan? Itu adalah beberapa pertanyaan yang dimiliki banyak orang ketika mengalami kehamilan.

Sayangnya, banyak orang yang akan melupakan perubahan kecil yang terjadi selama kehamilan. Bunda tidak akan ingat lagi minggu ke berapa Bunda merasakan si jabang bayi bergerak untuk pertama kalinya. Bunda tidak akan ingat berapa detak jantung bayi itu pada minggu ke-13 dan minggu ke-29.

Jika ingatan ini tidak penting bagi Bunda, maka berhentilah membaca artikel ini. Namun, jika Bunda ingin menikmati saat-saat kehamilan, silakan baca cara menulis buku kehamilan / jurnal kehamilan di bawah ini.

Step by Step Membuat Jurnal Kehamilan

Untuk membuat jurnal kehamilan yang kece dan unik, ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan. Yuk simak langkah-langkahnya berikut ini!

Langkah 1: Tulis segala hal dalam masa kehamilan

Jurnal kehamilan sebaiknya memiliki halaman untuk setiap minggu kehamilan. Setiap minggu bayi Bunda akan berubah dan begitu pula informasi yang Bunda tulis. Sebagai contoh, pada minggu ke-27, Bunda bisa melakukan pemungutan suara untuk menebak gender calon bayi.

Kemudian, catat hasilnya untuk ditunjukan saat sang buah hati sudah lahir. Lihatlah, tebakan siapa yang benar tentang jenis kelamin si bayi. Hal ini akan menjadi momen yang indah untuk dikenang.

Langkah 2: Pilih jurnal, buku catatan, atau binder untuk memasukkan semua informasi

jurnal kehamilan
Via Pinterest

Jurnal kehamilan biasanya ditulis di sebuah buku catatan. Terserah Bunda saja bisa memilih buku yang bergaris ataupun tidak. Bunda bisa memilih notebook dengan ukuran 8,5 × 11 inci. Atau Bunda juga bisa menggunakan binder yang bisa diisi ulang dengan mudah saat Bunda kehabisan kertas.

Pilih juga notebook atau binder dengan penutup keras yang kokoh. Jenis buku catatan dengan penutup keras ini akan lebih bertahan lama. Sehingga Bunda bisa menyimpannya dan membukanya kembali beberapa tahun kemudian dengan kondisi yang masih sama.

Langkah 3 (opsional): Pilih hiasan

Hiasan yang bisa Bunda gunakan terdiri dari spidol berwarna, stiker, dan kertas bermotif. Bunda juga bisa menggunakan kartu nama bekas, artikel majalah, kwitansi, dan gambar lucu lainnya.

Pada dasarnya, Bunda bisa menghias jurnal kehamilan seperti yang Bunda inginkan. Belajarlah untuk kreatif dengan memadukan beragam hiasan.

Langkah 4: Kumpulkan momen terbaik tiap minggu

Jika Bunda melewatkan langkah ke 3 dan hanya menulis tentang kehamilan Bunda, maka langkah ini mudah. Cukup tulis semuanya minggu demi minggu. Pastikan untuk menggunakan pena dengan tinta yang bagus, sehingga tulisan Bunda masih bisa terbaca setelah bertahun-tahun.

Buku Jurnal Kehamilan: Pengingat Momen Saat Hamil 2
via Pinterest

Bunda bisa berkarya dengan imajinasi dan perlengkapan yang ada. Tambahkan warna, pernak-pernik, glitter, dan gambar calon sang bayi sesuai dengan gaya Bunda. Bunda tidak harus menuliskan semua detail, cukup rincikan setiap momen yang terjadi di setiap minggunya.

Langkah 5: Letakkan buku kertas bergaris di tas rumah sakit

Ketika Bunda melakukan pemeriksaan ke rumah sakit atau bertemu dokter, jangan lupa catat semuanya. Bunda bisa mendapat rincian tentang kesehatan dan perkembangan janin yang diinformasikanoleh dokter.

Bawalah buku kecil atau kertas saja, Bunda bisa menyalinnya kembali di rumah. Kertas dan buku tersebut juga digunakan untuk mencatat siapa saja yang datang berkunjung dan memberi hadiah saat Bunda melahirkan.

Langkah 6: Letakkan buku di rak di rumah yang dapat dijangkau

Buku ini tidak perlu dikeluarkan setiap kali seorang teman datang berkunjung. Namun, buku itu tidak harus dimasukkan ke dalam kotak dan disimpan di gudang.

Bunda telah menghabiskan banyak waktu membuat buku kehamilan tersebut, jadi mengapa tidak menyimpannya untuk dilihat pada hari-hari tertentu? Jika Bunda memiliki tips atau saran tentang jurnal kehamilan, silakan beri komentar di bawah ini.

Editted: 25/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar