Air Radiator Mobil dan Motor Apakah Sama?

Keberadaan sistem pendingin atau radiator pada kendaraan, baik mobil dan motor sangat penting. Lalu fungsi coolant/air radiator mobil dan motor apakah sama?

Jawabannya, Ya. Yaitu untuk menjaga mesin kendaraan agar tidak terlalu panas. Pendinginan juga bisa menjaga agar performa motor tetap maksimal dan stabil. Air radiator mobil dan motor apakah sama?

Mungkin ini pertayaan ada di benak beberapa orang, Lantas apakah ini benar?

Jika diamati secara sekilas, air radiator (water coolant) untuk kendaraan motor dan mobil ini tampak serupa. Jadi, air radiator mobil dan motor apakah sama? Ini adalah salah satu pertanyaan yang kerap muncul.

Air Radiator Mobil dan Motor Apakah Sama?

Air Radiator Mobil dan Motor Apakah Sama
Air Radiator Mobil dan Motor Apakah Sama

Air radiator jelas berbeda dengan air biasa. Salah satu alasannya adalah karena titik didih pada air radiator lebih tinggi, sehingga membuatnya cocok digunakan sebagai pendingin mesin kendaraan.

Jika diamati sekilas, kedua air radiator untuk mobil dan motor ini tampak serupa. Mobil memiliki coolant berwarna hijau, begitupun warna coolant pada motor seperti bawaan motor pabrikan Honda.

Lantas bagaimana jawaban dari pertanyaan, air radiator mobil dan motor apakah sama? Jawabannya adalah, iya.

Air radiator mobil juga bisa digunakan untuk motor karena memiliki fungsi yang sama. Hal ini juga dikarenakan air radiator mobil memiliki campuran sama dengan air radiator motor, yaitu air dan senyawa ethylene glycol.

Kedua jenis air radiator ini juga memiliki fungsi yang sama, yaitu menjaga suhu mesin agar tidak terjadi overheat (panas berlebihan). Selain itu, kesamaan dari fungsi lainnya adalah sama-sama bisa mencegah korosi.

Ada sebagian orang yang lebih suka menggunakan air radiator mobil untuk kendaraan mereka. Alasannya tidak lain adalah, karena air radiator mobil memiliki durabilitas (daya tahan) yang jauh lebih baik dan panjang jika dibandingkan air radiator motor pada umumnya.

Air radiator yang digunakan untuk mobil juga bisa dibilang aman-aman saja. Pasalnya, semua air radiator memiliki zat aditif, fosfat, nitrit, akrilat (2-EHA) dan silikat yang bisa berfungsi mendinginkan dan mencegah karat atau korosi pada radiator.

Pada intinya, air radiator dan mobil dan motor itu sama. Bagian terpentingnya adalah, Anda tidak menggunakan air biasa karena ini justru akan memicu karat pada radiator.

Sebelum Anda menggunakan air radiator yang baru, ada baiknya melakukan flushing terlebih dahulu untuk menguras air radiator yang lama benar-benar bersih. Tujuan dari flushing sendiri adalah agar water coolant yang baru tidak tercampur dengan water coolant yang lama, sehingga bisa bekerja secara optimal.

Alasan Dibalik Warna Water Coolant yang Berbeda-Beda

Produsen air radiator dulunya menggunakan dua jenis teknologi zat aditif, yaitu OAT (Organic Acid Technology) dan IAT (Inorganic Additive Technology) yang bisa dibedakan dari segi warna. OAT memiliki warna jingga atau kuning, sementara IAT cenderung berwarna biru atau hijau.

Seiring berkembangnya teknologi, kedua jenis teknologi zat aditif yang memiliki perbedaan dari segi warna ini kemudian tidak lagi menjadi masalah. Terlebih lagi sekarang ada teknologi zat aditif air coolant hybrid yang mencampurkan antara zat aditif organik maupun anorganik.

Mungkin diantara Anda ada yang mempertanyakan, kenapa warna water coolant ini berbeda-beda. Berikut adalah beberapa fakta dan alasannya:

Perbedaan Warna Air Radiator Menjadi Identitas Produsen

Kebanyakan produsen water coolant menggunakan warna sebagai identitas produk. Hal ini juga bisa membantu produsen untuk mengetahui, apakah air radiator yang mereka beli asli buatan pabrik atau sudah dioplos.

Perbedaan Warna Menjadi Penentu Kualitas

Memang tidak ada kaitannya, antara kualitas air radiator dengan warna cairannya ini. Satu hal yang bisa dijadikan patokan kualitas air radiator adalah perbedaan dari warna asli yang jernih berubah menjadi lebih keruh.

Jika warna air radiator ini berubah warna menjadi rusty atau karat, maka bisa dibilang kualitasnya sudah memburuk. Misalnya, dari cairan yang berwarna merah kemudian berubah menjadi warna cokelat. Artinya, water coolant ini sudah tidak bisa bekerja secara maksimal.

Memudahkan Pengguna Untuk Mengetahui Adanya Kebocoran

Warna air radiator yang mencolok juga bisa memudahkan pemilik kendaraan mengetahui adanya kebocoran pada area radiator dan segera menggantinya. Mengingat pentingnya keberadaan cairan ini untuk merawat mesin kendaraan, membuatnya menjadi sesuatu yang tidak boleh Anda sepelekan waktu pengisiannya.

Bisakah Mencampur Air Radiator yang Berwarna?

Jawaban dari pertanyaan ini adalah, iya. Anda bisa mencampurkan air radiator dengan warna berbeda. Yang penting, keduanya memiliki kandungan zat aditif yang sama serta sesuai kendaraan Anda.

Tips Memilih Air Radiator Mobil

Untuk Anda yang memiliki mobil dan bingung bagaimana cara memilih air radiator untuk mobil, berikut ada beberapa tips yang bisa diikuti:

1. Cek Warna Air Radiator

Air radiator terdiri dari beberapa warna seperti hijau, biru dan merah muda untuk memudahkan Anda dalam membedakannya. Perbedaan warna ini juga memiliki penggunaan yang berbeda juga.

2. Perhatikan Bahan Utama Water Coolant

Bahan utama dari air radiator juga sangat penting untuk diperhatikan supaya sesuai dengan mobil Anda. Umumnya, bahan sir radiator ini terdiri dari corrosion inhibitors, propylene glycol dan ethylene glycol.

Baca juga: Cari Tahu Penyebab Air Radiator Mobil Bocor di Bawah Mesin

3. Perhatikan Spesifikasi Mobil

Menyesuaikan jenis radiator dengan spesifikasi mobil merupakan hal yang tidak kalah penting. Beda spesifikasi pada mobil juga berbeda pula jenis air radiatornya.

Untuk mobil Anda yang tahun keluarannya sudah lama, bisa menggunakan air radiator IAT. Sementara untuk pengguna air radiator yang mengandung OAT tidak perlu sering-sering diganti.

Tips Memilih Air Radiator Untuk Motor

Berbeda dengan motor yang berpacu dengan gigi, air radiator memang sudah menjadi satu kesatuan dengan motor jenis matic.

Motor yang berjalan secara konsisten seperti ini pastinya membutuhkan air radiator sebagai pendingin mesin agar suhunya tidak terlalu panas. Berikut adalah tips memilih air radiator untuk motor yang bisa Anda coba:

1. Tidak Terdapat Kandungan Mineral

Komponen air radiator tidak boleh mengandung mineral, karena bisa merusak tangki. Kandungan mineral yang terbakar dalam waktu lama juga bisa bisa merugikan. Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu menggunakan water coolant dengan kandungan ethylene glycol yang sesuai untuk menahan suhu panas.

2. Takaran Kemasan yang Sesuai

Gunakan air radiator sesuai dengan kebutuhan saja. Misalnya air radiator untuk kendaraan motor pemakaiannya tidak boleh lebih dari 0,8 liter pemakaian.

3. Gunakan Brand yang Sudah Ternama

Salah satu tips aman yang paling sederhana adalah dengan menggunakan air radiator dari pabrikan ternama. Patokan produk juga bisa menjadi salah satu alasan untuk menilai kualitas dari air radiator yang akan digunakan.

Sekarang Anda sudah mengetahui jawaban dari pertanyaan, air radiator mobil dan motor apakah sama? Jawabannya adalah, iya.

Air radiator mobil juga bisa digunakan untuk motor sebagai pengendali suhu panas karena sama-sama memiliki kandungan senyawa kimia ethylene glycol, sehingga kendaraan tidak mengalami overheat. Selain itu, dari sisi ekonomis, air radiator mobil jauh lebih murah dibanding air radiator motor.

Editted by UN

About Indah Maesaroh

lahir dan besar di Kota Kebumen. Lulusan dari perguruan tinggi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tinggalkan komentar