Cara Menggunakan Radiator Cup Tester

Radiator yang bocor dapat menyebabkan mesin mobil rusak. Untungnya, sekarang ada radiator cup tester. Cara menggunakan radiator cup tester juga mudah.

Radiator cup tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan pada tutup radiator dan memeriksa kebocoran pada sistem pendingin mesin. Alat ini sangat berguna untuk memastikan bahwa radiator mobil berfungsi dengan baik dan tidak bocor. 

Simak artikel ini yang  akan menjelaskan fungsi, komponen, dan cara kerja radiator cup tester, serta langkah-langkah untuk menggunakannya.

Fungsi Radiator Cup Tester

Cara Menggunakan Radiator Cup Tester
Cara Menggunakan Radiator Cup Tester

Sebelum melanjutkan ke pembahasan cara menggunakan radiator cup tester, ada baiknya untuk mengetahui fungsi utamanya terlebih dahulu, berikut tiga fungsi utama radiator cup tester :

1. Mengukur Tekanan Kerja Pada Tutup Radiator.

Tutup radiator adalah komponen yang berfungsi untuk menjaga tekanan air pendingin di dalam radiator agar tetap stabil. Tutup radiator memiliki dua katup, yaitu pressure valve dan vacuum valve. Pressure valve berfungsi untuk melepaskan tekanan berlebih ke reservoir tank ketika suhu mesin naik.

Sedangkan vacuum valve bekerja dengan cara menarik air dari reservoir tank ke radiator ketika suhu mesin turun. Tutup radiator memiliki spesifikasi tekanan tertentu yang harus dipenuhi agar sistem pendingin mesin dapat bekerja dengan optimal.

Jika tekanan tutup radiator tidak sesuai dengan spesifikasi, maka air pendingin dapat bocor atau mendidih.

Radiator cup tester dapat mengukur tekanan tutup radiator dan menunjukkan apakah tutup radiator masih baik atau perlu diganti.

2. Memeriksa Kebocoran Pada Sistem Pendingin Mesin.

Sistem pendingin mesin adalah sistem yang berfungsi untuk menjaga suhu mesin agar tetap ideal. Sistem pendingin mesin terdiri dari beberapa komponen, seperti radiator, water pump, thermostat, fan, hose, dan reservoir tank. Jika salah satu komponen tersebut bocor, maka air pendingin akan berkurang dan mesin akan menjadi panas.

Radiator cup tester dapat memeriksa kebocoran pada sistem pendingin mesin dengan cara memompa udara ke dalam sistem dan mengamati apakah ada penurunan tekanan atau keluarnya gelembung udara dari tempat yang bocor.

3. Memeriksa Kebocoran Kompresi Pada Saluran Air Pendingin.

Kebocoran kompresi merupakan kebocoran yang terjadi akibat adanya celah antara silinder head dan silinder block. Kebocoran ini dapat menyebabkan gas pembakaran masuk ke dalam saluran air pendingin dan meningkatkan tekanan dan suhu air pendingin.

Kebocoran ini dapat menyebabkan mesin menjadi overheat dan rusak. Radiator cup tester dapat memeriksa kebocoran kompresi dengan cara memompa udara ke dalam saluran air pendingin dan mengamati apakah ada gelembung udara yang keluar dari radiator atau reservoir tank.

Komponen Radiator Cup Tester

Nanti kita akan bahas bagaimana cara menggunakan radiator cup tester. Sekarang kita bahas dulu komponen yang ada pada Radiator cup tester, yaitu:

1. Pompa

Pompa adalah komponen yang berfungsi untuk memompa udara ke dalam sistem pendingin mesin. Pompa memiliki pegangan yang dapat ditekan untuk menghasilkan tekanan udara. Pompa juga memiliki selang yang dapat dihubungkan dengan adapter.

2. Manometer

Fungsi manometer berguna untuk menunjukkan tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa. Manometer mempunyai skala yang dapat dibaca dalam satuan kgf/cm2 atau psi. Komponen ini juga memiliki jarum penunjuk yang akan bergerak sesuai dengan tekanan udara.

3. Adapter

Komponen adapter berfungsi untuk menghubungkan pompa dengan tutup radiator atau leher radiator.

Adapter memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan model tutup radiator atau leher radiator. Alat ini juga memiliki karet yang dapat menutup rapat tutup radiator atau leher radiator agar tidak ada kebocoran udara.

Penyebab Sistem Pendingin Radiator Bermasalah

Sistem pendingin memiliki peran krusial dalam mengontrol suhu mesin, memastikan kinerjanya optimal, dan mencegah overheating. Meskipun demikian, seringkali timbul masalah pada sistem pendingin kendaraan, sehingga pemeriksaan secara rutin menjadi suatu keharusan:

Mesin Terlalu Panas

Jumlah air pendingin yang tak memadai adalah salah satu penyebab mesin terlalu panas. Di mana kondisi tersebut dapat terjadi akibat kebocoran atau rembea air keluar namun, tidak terdeteksi.

Saluran yang Bocor

Komponen yang dipakai dalam jangka waktu lama menjadi penyebab terjadinya kebocoran. Seperti yang diketahui dalam jangka waktu tertentu karet akan berubah kualitas fisiknya.

Selang/hose yang digunakan sebagai jalur sirkulasi pada sistem pendingin terbuat dari karet. Di mana karet akan mengeras kemudian akan mengalami keretakan jika digunakan dalam waktu yang cukup lama.

Jika terjadi kebocoran kecil, yang mungkin tidak disadari bahwa sistem pendingin kendaraan mengalami kebocoran. Oleh karena itu, untuk mendeteksi kebocoran kecil, dapat menggunakan radiator cup tester.

Baca juga: Inilah 10 Cara Merawat Baterai Mobil Listrik yang Praktis

Cara  Menggunakan Radiator Cup Tester

Berikut adalah cara menggunakan radiator cup tester untuk mengukur tekanan tutup radiator, memeriksa kebocoran pada sistem pendingin mesin, dan mendeteksi potensi kebocoran kompresi pada saluran air pendingin:

1. Mengukur Tekanan Tutup Radiator

Langkah-langkah untuk mengukur tekanan tutup radiator adalah sebagai berikut:

  • Pastikan mesin mobil dalam keadaan dingin atau setidaknya sudah tidak beroperasi selama 15 menit.
  • Lepas tutup radiator dari leher radiator dengan hati-hati. Jika tutup radiator masih panas, gunakan kain atau sarung tangan untuk melindungi tangan Anda.
  • Pilih adapter yang sesuai dengan ukuran dan bentuk tutup radiator. Pasang adapter pada pompa radiator cup tester. Pasang juga tutup radiator pada adapter.
  • Tekan pompa radiator cup tester secara perlahan dan bertahap sampai jarum manometer menunjukkan angka yang sama dengan spesifikasi tekanan tutup radiator.
  • Spesifikasi tekanan tutup radiator biasanya tertera pada tutup radiator itu sendiri atau pada buku manual mobil Anda.
  • Amati jarum manometer selama beberapa menit. Jika jarum manometer tetap stabil, maka tutup radiator masih baik dan tidak perlu diganti.
  • Jika jarum manometer turun secara perlahan atau cepat, maka tutup radiator rusak dan perlu diganti.
  • Lepas adapter dan tutup radiator dari pompa radiator cup tester. Pasang kembali tutup radiator pada leher radiator dengan benar.

   2. Mengukur Kebocoran Sistem Pendingin

Pemeriksaan kebocoran dalam sistem pendingin melibatkan penggunaan radiator tester untuk menentukan apakah terdapat kebocoran di saluran dan komponennya. Berikut langkah-langkah untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin dengan radiator tester:

  • Buka tutup radiator terlebih dahulu dari leher radiator, diharapkan berhati-hati ketika melepas tutup radiator. Pastikan tutup radiator terlepas setelah mesin dingin.
  • Isi radiator dengan air pendingin dan pasang radiator tester.
  • Tekan pompa radiator hingga jarum manometer mencapai batas spesifikasi pabrikan tanpa melebihi untuk menghindari kerusakan.
  • Periksa selang, bagian bawah radiator, dan tekanan manometer untuk mendeteksi kebocoran atau rembesan air.

Demikian pembahasan mengenai cara menggunakan radiator cup tester, pastikan untuk secara teratur memeriksa tingkat cairan pendingin dan membersihkan radiator dari kotoran atau endapan. Selain itu perhatikan tanda-tanda kebocoran atau kerusakan pada selang-selang pendingin.

Editted by UN

Ditulis Oleh: Indah Maesaroh

lahir dan besar di Kota Kebumen. Lulusan dari perguruan tinggi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tinggalkan komentar