Induk Organisasi Renang Indonesia – Sejarah Lengkap

Induk Organisasi Renang Indonesia adalah PRSI. Atau sering disebut dengan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Olahraga renang merupakan salah satu cabang olahraga yang dilombakan dalam kejuaraan dunia. Renang juga memiliki Induk Organisasi Dunia atau Internasional.

Induk organisasi renang internasional disebut dengan Federation Internationale de Natation yang disingkat FINA dengan markas di Laussane.

Seperti telah disebutkan di awal, Induk oraganisasi renang Indonesia adalah PRSI. Jadi, kegiatan official olahraga renang merujuk ke PRSI.

Sebagai tambahan referesi ilmu pengetahuan untuk Anda, Berikut ini sejarah dan perkembangan terbentuknya PRSI yang dapat anda ketahui.

Sejarah Induk Organisasi Renang Indonesia

Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau yang disingkat PRSI merupakan induk organisasi renang Indonesia. Induk organisasi renang Indonesia ini didirikan di Jakarta pada tahun 21 Maret 1951 dan diketuai oleh Prof. dr. Poerwo Soedarmo.

Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond ataupun Perserikatan.

Berenang Bandung didirikan pada tahun 1917, perserikatan tersebut dibawahi oleh 7 perkumpulan yang di antaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO, dan KWEEKSCHOOL.

Pada tahun yang sama berdiri juga perkumpulan berenang di Jakarta dan Surabaya. West Java Zwembond ataupun Perserikatan Berenang Jawa Barat berdiri pada ahun 1918.

Sedangkan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur. Perserikatan tersebut beranggotakan kota seperti Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar, dan Lumajang.

Hingga pada tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB yang telah beranggotakan 1200 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 – 1945, kesempatan untuk dapat berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar.

Hal tersbeut dikarenang pemerintahan pendudukan Jepang membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk umum.

Pada periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air menurun, dikarenakan pada saat itu bangsa Indonesia dalam perjuangan melawan penjajah. Hingga tanggal 20 Maret 1951, Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) memimpin dunia renang Indonesia.

Sejak pada tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI.

Kongres yang pertama di Jakarta berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama yaitu Prof. dr. Poerwo Soedarmo dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan 3 komisi teknik.

Kongres yang ke tiga diselenggarakan di Cirebon, di kongres ini terpilih kepengurusan dengan ketuanya tetap dijabat D. Soeprajogi dan ditambah 3 pengurus lainnya.

Sedangkan untuk kongres ke empat dilaksanakan pada tahun 1957 di Makassar. Pada tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang Kejuaraan untuk pertama kalinya di Malang, Jawa Timur.

Selanjutnya diadakan Kongres PBSI ke V yang mengubah namanya menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) sebagai Induk organisasi renang Indonesia.

Perubahan tersebut dikarenakan terdapat dua induk organisasi olahraga yang memiliki singkatan sama yakni Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.

Pada tahun 1963 di Jakarta PRSI berhasil menyelenggarakan kongres ke enam. Kongres tersebut memperoleh hasil yaitu mengubah kembali istilah “Persatuan”.

PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia hingga saat ini. Berikut ini adalah kongres Induk Organisasi Renang Indonesia yang pernah dilaksanakan:

KongresLokasiTahunKetua
1.Jakarta 1951 Prof. dr. Poerwo Soedarmo
2.Bandung 1954 D. Soeprajogi
3.Cirebon D. Soeprajogi
4.Makassar 1957 D. Soeprajogi
5.Malang D. Soeprajogi
6.Jakarta 1963 D. Soeprajogi
7.Jakarta 1968D. Soeprajogi
8.Poernomo Yusgiantoro
9.Jakarta2009 Hilmi Panigoro
10.Bogor2013 Sandiaga S. Uno
Kongres – Induk organisasi renang Indonesia

Fasilitas dan Peralatan yang Digunakan dalam Olahraga Renang

Induk Organisasi Renang Indonesia
Peralatan/fasilitas – Induk organisasi renang Indonesia Via itskarmen.com

Setelah mengetahui tentang sejarah renang, di sini kita akan membahas terkait fasilitas beserta peralatan olahraga renang.

Tanpa adanya fasilitas dan peralatan renang yang lengkap maka olahraga satu ini tidak mungkin terlaksana dengan baik.

Supaya dapat berenang dengan nyaman dan tentunya aman. Anda dapat menggunakan fasilitas dan perlengkapan renang berikut ini:

1. Kolam Renang

Terdapat 2 ukuran kolam renang yaitu kolam renang lintasan panjang dengan panajng 50 m, sedangkan untuk lintasan pendeknya adalah 25 m.

Sementara untuk kedalaman kolam minimum yaitu 1,35 meter, mulai dari 1,0 meter lintasan pertama sampai paling sedikit 6,0 meter.

2. Lintasan

Lebar lintasan kolam renang yang paling sedikit adalah 2,5 m dengan jarak sekitar 0,2 m di luar lintasan pertama dan terakhir.

Masing-masing lintasa tersebut dipisahkan oleh tali lintasan yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Tali lintasan tersebut terdiri dari serangkaian pelampung dengan ukuran kecil yang terikat pada seutas tali.

Pelampung tersebut dapat berputar jika terkena gelombang air dan masing-masing dibedakan berdasarkan warna. Untuk lintasan 1 dan 8 menggunakan warna hijau, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7. Sedangkan untuk lintasan 4 dan 5 menggunakan warna kuning.

3. Pengukur Waktu

Dalam sebuah perlombaan renang tingkat internasional, papan sentuh digunakan sebagai pengukur waktu otomatis dan dipasang pada kedua sisi dinding kolam renang.

Papan sentuh pengukur waktu otomatis ini hanya memiliki ketebalan sekitar 1 cm. Sewaktu melakukan pembalikan dan finish, para perenang mencatat waktunya pada papan sentuh.

4. Balok Start

balok star / starting block
staring block kolam renang, Induk Organisasi Renang Indonesia – narmadi.com/id

Pada setiap balok start terdapat sebuah pengeras suara yang mempunyai fungsi untuk menyuarakan tembakan pistol sebagai suatu tanda start.

Selain itu, terdapat sensor pengukur waktu yang mencatat perenang ketika mulai meloncat dari balok start.

Balok start memiliki ukuran 0,5 x 0,5 m, dengan tinggi sekitar 0,5 m – 0,75 m dari permukaan air. Tinggi tersebut sangat ideal bagi perenang dalam kompetisi renang.

Semua fasilitas dan perlengkapan yang digunakan dalam perlombaan olahraga renang tersebut diatas merupakan spesifikasi dari Federasi Renang Internasional.

Jadi semua fasilitas dan perlengkapan itu yang biasa digunakan untuk kolam renang ukuran Olimpiade dan semua sudah berstandart Internasional.

Macam-Macam Gaya dalam Olahraga Renang

Induk Organisasi Renang Indonesia
Gaya dalam Olahraga Renang – Induk organisasi renang Indonesia – Via beritasatu.com

Dalam sejarah renang, terdapat berbagai macam gaya yang dapat digunakan. Misalnya seperti gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan juga gaya kupu-kupu. Berikut ini beberapa penjelasan terkait jenis gaya renang menurut Federasi Renang Internasional.

1. Gaya Bebas

Gaya bebas merupakan gaya berenang yang tidak terikah dengan teknik dasar tertentu. Posisi dada menghadap ke permukaan air pada gaya bebas. Kedua belah tangan bergerak secara bergantian seperti gerakan mengayuh.

Sementara untuk kedua kaki dicambukkan naik turun secara bergantin ke atas dank e bawah. Sedangkan posisi wajah dalam gaya renang bebas adalah menghadap ke permukaan air. Dalam mengambil napas, seorang perenang dapat menoleh ke kanan ataupun ke kiri.

2. Gaya Dada

Dalam sejarah renang, gaya dada sudah sangat populer untuk renang jneis rekreasi dengan posisi tubuh yang stabil dan kepala dapat di luar dalam waktu yang cukup lama.

Gaya dada atau gaya katak merupakan gaya berenang dengan dada dengan posisi menghadap permukaan air.

Untuk posisi tubuh gaya dada senantiasa dalam keadaan tetap, sedangkan kedua belah tangan dengan gerakan membelah air.

Gerakan tubuh dapat menirukan gerakan katak yang sedang berenang dengan teknik pernapasan ketika mulut sedang berada di atas permukaan air.

3. Gaya Punggung

Pada saat berenang gaya punggung, posisi punggung seorang perenang harus menghadap ke permukaan air. Sedangkan untuk posisi wajah berada di atas air sehingga mudah untuk mengambil napas.

Pada saat berenang dengan gaya punggung, anda hanya bisa melihat ke arah atas saja. Perenang bisa memperkirakan panjang kolam renang dengan cara menghitung jumlah gerakan yang ia lakukan. Jadi, diharapkan anda dapat fokus saat melakukan gaya punggung.

4. Gaya Kupu-kupu

Dalam sejarah renang, terdapat juga gaya kupu-kupu atau yang biasa disebut dengan gaya lumba-lumba.

Posisi dada dalam kupu-kupu ini menghadap ke permukaan air dengan kedua lengan ditekan ke arah bawa secara bersamaan.

Sedangkan untuk kedua kaki secara bersamaan menendang ke arah atas dan ke arah bawah mirip dengan gerakan sirip ikan lumba-lumba. Anda dapat melakukannya dengan terus menerus.

Demikian ulasan terkait sejarah singkat dan perkembangan mengenai induk organisasi renang Indonesia yang dapat anda ketahui. Semoga bermanfaat.

Hal yang Sering Ditanyakan

Apa induk organisasi renang Indonesia dan dunia?

Induk organisasi renang dunia dikenal dengan nama Internationale de Swimming Association (ISA). Kemudian, untuk induk organisasi renang Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Apa induk organisasi renang tingkat nasional?

Persatuan Renang Seluruh Indonesia disingkat PRSI adalah Induk organisasi renang Indonesia, yang mengatur kegiatan olahraga renang di Indonesia. PRSI berdiri pada tanggal 21 Maret 1951 di Jakarta dengan ketua umum pertamanya adalah Prof. dr. Poerwo Soedarmo.

Apa arti Fina?

Fina adalah Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA) adalah induk organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Apa yang dimaksud dengan olahraga renang?

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat.

Apa Kepanjangan dari PRSI?

PRSI merupakan kependekan kata dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia.

Editted: 23/08/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar