11 Tips Melatih Anak Disiplin di Usia Dini

Melatih anak disiplin di usia dini adalah tugas orang tua yang paling berat. Hal ini dikarenakan pada dasarnya, saat usia anak yang masih dini merupakan masa di mana ia ingin bebas melakukan hal sesukanya.

Cara yang ditempuh setiap orang tua berbeda-beda. Ada yang sangat sabar, tapi ada pula yang tidak sabar dengan marah-marah atau bahkan menjewer, memukul, atau membentak.

Anak di usia dini kadang jadi sulit diatur dan sangat keras kepala pada apa yang dia inginkan. Usia dini adalah saat di mana ia mulai mandiri dan merasa memiliki kendali.

Namun di lain sisi, kemampuannya masih terbatas untuk mengkomunikasikan apa yang ia inginkan.

Hal yang penting mengenai disiplin adalah orang tua perlu mengajari anak mengenai batasan dalam bersikap dengan strategi sederhana.

Walaupun tidak ada aturan untuk anak kecil, dimana jika anak kecil melanggar tidak akan kena sanksi. Tetapi, anak tetap harus dibiasakan dengan beragam aturan sejak dini, karena seiring bertambah umur anak harus bisa dengan disiplin.

Cara Melatih Anak Disiplin di Usia Dini

Orang tua selalu mengingatkan jika anak berbuat ulah. Misalkan saja mengganggu, merusak, tidak mengikuti instruksi, atau tidak dapat mengendalikan apa yang mereka katakan dan lakukan. Hal ini membutuhkan disiplin atau pengendalian diri.

Kedisiplinan sangat penting, karena disiplin adalah aset yang luar biasa untuk mengatasi tantangan hidup. Begitu banyak masalah dengan orang lain maupun diri sendiri yang dapat dihindari atau dikendalikan ketika seseorang memiliki kontrol diri. Berikut adalah beberapa tips dan cara melatih disiplin anak di usia dini.

1. Ajarkan anak mengerti arti kata “tidak” dan “jangan”

melatih anak disiplin di usia dini
Melatih anak disiplin di usia dini

Orang tua tidak usah membuang waktu memberi penjelasan rumit kepada anak mengenai berbagai peraturan dan larangan. Cukup pakai kata yaitu, “tidak!” atau “jangan!” untuk menegakkan disiplin. Saat anak mencoba melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan, tunjukan ekspresi tidak setuju.

Ibu bisa menggelengkan kepala sambil mengangkat dan menggerakkan jari telunjuk ke kanan dan ke kiri dan katakan “tidak!” atau “jangan!”. Jelaskan alasan Ibu untuk mengatakan tidak. Pastikan anak Ibu mengerti alasan Ibu.

Lakukan tindakan ini secara konsisten sehingga anak pada akhirnya tahu apa yang bisa dan tidak bisa dia lakukan. Sebagai orang tua, Ibu harus menjaga anak supaya sehat dan aman. Selain itu, Ibu juga harus membantu anak untuk belajar dan bergaul dengan orang lain. Inilah cara pertama untuk melatih anak disiplin di usia dini.

Baca: Cara mendidik anak di era digital agar tidak kebablasan

2. Tegurlah dengan yang nada lembut

Berteriak atau bersuara kencang tidak akan membuat anak mengerti perintah yang orang tua sampaikan kepadanya. Ucapkan teguran dengan nada lembut tapi tegas.

Saat anak Ibu bertindak tidak sesuai aturan atau melanggar disiplin, alihkan perhatiannya pada kegiatan lain yang lebih baik.

Misalnya, jika orang tua melarang anak memasukkan jarinya ke mulut, maka Ibu bisa memberikan dia mainan untuk digenggam sehingga ia tidak memasukan jarinya ke mulut lagi. Teguran dengan nada lembut merupakan cara melatih anak disiplin di usia dini.

3. Kenalkan batasan dan lakukan secara bertahap

Meski anak belum mengerti tentang disiplin, batasan aturan harus tetap ada. Tentukan batasan yang mudah dipahami dan lakukan secara bertahap.

Cara ini memungkinkan anak untuk paham tentang hal yang benar dan yang salah. Misalnya, saat anak mulai merangkak atau berjalan, aktivitasnya harus dibatasi.

Contoh lainnya ialah saat waktu makan tiba, anak tidak boleh berlari atau bermain. Hal ini harus diulangi setiap waktu makan tiba.

Tidak hanya aktivitas saja, anak suka berbohong juga termasuk dalam pelanggaran. Jika anak terlihat seperti ingin melanggar, orang tua harus bertindak tegas. Membiasakan batasan dengan jelas dan tegas merupakan cara melatih anak disiplin di usia dini.

4. Ajari anak untuk datang ketika dipanggil

Ketika orang tua memanggil anak, ajari mereka untuk datang kepada orangtua, mendekat untuk melakukan dialog dengan orang tua. Hal ini juga akan membentu untuk melatih anak disiplin di usia dini.

5. Mengajarkan anak untuk merespon positif

Kebanyakan anak tidak suka diingatkan dan menanggapi negatif baik secara agresif (kemarahan) atau pasif (sikap buruk). Salah satu fakta kehidupan adalah bahwa orang harus sering mengikuti arah yang tidak mereka pilih. Ajari anak untuk merespon dengan sikap yang tepat.

Hal ini membutuhkan disiplin dan membantu anak belajar untuk mengendalikan dorongan keinginan mereka. Sebuah respon yang baik untuk mau berubah dan dikoreksi. Kadang-kadang memang sulit, tetapi jika terus dilatih maka akan membantu anak mengembangkan keterampilan yang akan membantu untuk selamanya.

5. Beberapa keterampilan sosial membutuhkan disiplin

Pujilah anak Ibu ketika ia menunjukkan disiplin secara spesifik pada hal yang telah dia lakukan. Dengarkan, serta ketahui kapan dan bagaimana cara berbicara, mengendalikan emosi dan cara melaporkan kembali setelah tugas selesai. Hal ini merupakan salah satu bentuk melatih anak disiplin di usia dini.

6. Mendorong dan mendukung anak untuk melakukan rutinitas yang berhubungan dengan disiplin

Kegiatan-kegiatan seperti olahraga, belajar bahasa asing dan membuat origami merupakan salah satu cara melatih anak disiplin di usia dini. Selain itu, bertanggung jawab merawat hewan peliharaan, menghafal kitab suci, membersihkan ruangan dan beberapa kegiatan lainnya juga bisa dilakukan untuk membantu melatih disiplin.

7. Memberikan anak imbalan dengan edukatif

Ketika anak menerima imbalan atas pekerjaan yang dicapai, seperti melakukan aktivitasnya sendiri tanpa disuruh ternyata menumbuhkan disiplin diri. Berikan pujian dan juga imbalan bagi anak yang mampu menyelesaikan tugasnya sendiri.  

8. Mengajarkan anak untuk tidur tepat waktu

Beberapa anak memiliki waktu tidur yang tidak teratur. Cobalah untuk mengaturnya demi melatih anak disiplin di usia dini. Tidur tepat waktu membutuhkan kontrol diri bagi seorang anak untuk. Mengatur waktu tidur, menyiapkan hal-hal yang diperlukan esok, sangat berpengaruh pada pola keteraturan anak.

9. Memberikan anak aktifias yang rutin

Setiap pagi, berikan tugas dan jadwal keluarga untuk memberikan peluang bagi anak-anak belajar tanggung jawab dan disiplin diri. Tanggung jawab seperti melakukan hal yang benar bahkan ketika tidak ada yang melihat.

Setelah ia menyelesaikannya, berikan hadiah untuk tanggung jawabnya tersebut. Contoh, apabila mereka selesai membersihkan kamar, tanyakan kepada mereka ingin dibuatkan makanan kesukaan apa untuk malam ini.

Hal ini bisa membuat anak merasa dihargai karena sudah melaksanakan tanggung jawab dengan baik. Denga begitu, ia akan terus konsisten melakukan tanggung jawab tersebut.

10. Mendengarkan Anak

Anak membutuhkan eksistensi dalam menetapkan batas. Si kecil membutuhkan kesempatan untuk memberitahu Ibu apa yang mereka pikirkan dan rasakan.

Bahkan seorang anak enam tahun dapat berbicara dengan dan membantu menetapkan batas kata disiplin. Ketika anak-anak membantu Ibu membuat aturan, ia lebih cenderung untuk membuat aturan sesukanya.

Memang sangat penting untuk memahami apa yang anak inginkan tetapi tidak berarti bahwa Ibu harus setuju dan mengubah aturan yang sudah ada. Ibu dapat mengatur banyak batas bersama-sama, meskipun beberapa mungkin harus diatur oleh Ibu sendiri.

Jelaskan dengan jelas tentang batas yang dimaksud. Sebagai contoh, katakan hal yang spesifik, misalkan jam berapa Ibu ingin anak tidur. Katakan “Jam 8” bukan “Jangan tidur terlalu larut.”

11. Dirikan kedisiplinan dengan konsisten dan sabar

Ketenangan, kesabaran, dan konsistensi adalah kunci sukses untuk melatih anak disiplin di usia dini. Bersabarlah untuk terus mengingatkan anak akan peraturan-peraturan yang dibuat. Orang tua juga harus konsisten dalam memberikan aturan dan memberikan hukuman jika melanggar.

Tips Melatih Anak Disiplin di Usia Dini

melatih anak disiplin di usia dini
Tips melatih anak disiplin di usia dini

Pada usia dini, anak berada pada tahap belajar tentang bagaimana interaksi dengan orang lain dan bagaimana ia bisa merasa tetap aman. Orang tua sebagai guru utama anak, sebaiknya membimbing tumbuh kembang anak dengan konsisten, sabar dan bertahap. Jangan jadikan kedisiplinan sebagai bentuk hukuman bagi anak.

Berikut adalah beberapa tips mengenai bagaimana melatih anak disiplin di usia dini.

  • Tiap anak memiliki karakteristik berbeda dan tiap keluarga memiliki kebiasaan berbeda. Namun ada peraturan umum yang berlaku bagi siapa saja.
  • Disiplin tidak akan efektif bila orang tua terlalu permisif atau tidak mengenal kompromi. Kedua hal ini bisa membuat anak merasa tidak disayang orang tua.
  • Tugas orang tua adalah mengajari batasan bagi anak, karena di usianya ia belum bisa mengendalikan diri sepenuhnya.
  • Koreksi dan memberikan penghargaan akan lebih baik bagi anak dibandingkan hukuman.
  • Biarkan anak melakukan kesalahan agar dia bisa belajar dari kesalahannya.

Melatih anak disiplin di usia dini sebaiknya dilakukan dengan sabar dan bertahap. Jangan membuat anak merasa tertekan dan dipaksa.

Namun, orang tua harus mengajarkan padanya mana yang harus dilakukan dan mana yang tidal boleh dilakukan. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin. – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar