Rukun shalat sesuai sunnah penting diketahui oleh umat Islam agar ibadah yang dikerjakan semakin sempurna dan bernilai pahala di sisi Allah SWT.
Rukun shalat sesuai sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. pada dasarnya merupakan pilar-pilar yang membentuk shalat secara utuh.
Meski begitu, Allah SWT juga memberikan keringanan kepada umatnya yang mengalami kendala dalam melaksanakan shalat.
Misalnya, bagi seorang muslim yang sakit tetap diwajibkan shalat fardhu, tetapi dengan ketentuan khusus seperti boleh duduk atau berbaring.
Dalam ilmu fiqih disebutkan bahwa setiap muslim harus memenuhi rukun shalat dan jika ditinggalkan dengan sengaja, maka shalatnya dianggap tidak sah.
Yuk, simak selengkapnya mengenai rukun shalat sesuai sunnah Rasulullah saw. berikut.
Rukun-Rukun Shalat Agar Diterima Allah SWT
Rukun merupakan hal-hal mendasar yang harus dikerjakan sesuai dasarnya, yakni wajib memenuhi perintah Allah SWT.
Imam Mustafa Al-Khin & Al-Bugha mengibaratkan rukun shalat sesuai sunnah bagaikan tembok bangunan yang tidak akan sah kecuali tertunaikan semua.
Rukun shalat yang utama umumnya dibagi menjadi tiga kategori, yaitu terdapat rukun qauli, fi’il, serta qalbi.
Simak penjelasannya berikut agar sah ibadah yang dikerjakan.
Rukun Qauli
Rukun qauli artinya niat atau bacaan shalat wajib dibaca dan dapat didengar oleh telinga sendiri.
Diantaranya, umat muslim harus melaksanakan takbiratul ikhram, membaca surat Al-Fatihah, tahiyat akhir dan shalawat kepada Rasulullah Saw., serta salam.
Rukun Fi’il
Rukun fi’il artinya perbuatan dasar dalam shalat, sehingga sangat dianjurkan dipelajari oleh orang-orang yang baru belajar shalat.
Antara lain, harus berdiri bagi yang mampu, rukuk, itidal, sujud, duduk diantara dua sujud, serta duduk tahiyat akhir dan salam.
Rukun Qalbi
Rukun qalbi merupakan aktivitas shalat yang melibatkan hati, sehingga shalatnya bisa dianggap tidak sah meskipun sudah mengerjakan rukun qauli dan fi’il.
Rukun qalbi hanya terdiri dari niat dan tertib atau tukmaninah.
18 Rukun Shalat Sesuai Sunnah
Nah, mengenai jumlah rukun shalat sesuai sunnah sejatinya ada bervariasi karena setiap ulama memiliki pandangan berbeda-beda.
Namun, berdasarkan penjelasan Imam Abu Suja dalam Matan Al-Ghayah wa Taqrib terdapat 18 rukun shalat yang harus diikuti sebagai berikut.
1. Berdiri Bagi yang Mampu
Menurut hadist yang diriwayatkan Al-Bukhari Muslim, disyariatkan shalat dengan cara berdiri dan bila tidak mampu boleh duduk.
Jika duduk pun tidak bisa tegap, maka diperbolehkan shalat sambil tidur miring.
Adapun duduk iftirasy lebih utama dibandingkan duduk bersila, sementara model duduk di atas kedua pantat hukumnya dianggap makruh.
Selain itu, An-Nasai juga meriwayatkan bahwa boleh shalat sambil terlentang jika memang terpaksa karena Allah tidak membebani umatnya di luar batas kemampuan.
2. Niat Shalat
Niat merupakan rukun shalat sesuai sunnah yang menunjukkan bahwa ia akan melakukan suatu perbuatan.
Umat muslim perlu membaca niat atas shalat fardhu maupun sunnah yang dikerjakan.
Pada riwayat Al-Bukhari Muslim, Rasulullah Saw. bersabda bahwa “Sesungguhnya seluruh amal tergantung niat dan balasannya pun sesuai niatnya”.
Dalam shalat fardhu, niat berarti al-qashd yang artinya sengaja agar pikiran lebih terkonsentrasi.
Sedangkan shalat sunnah, niat harus ditentukan berdasarkan waktu atau sebabnya seperti menyengaja shalat Tahajud atau shalat Dhuha.
Sebab, khusus shalat sunnah ada banyak macamnya dan biasanya hanya bisa dikerjakan pada waktu-waktu tertentu.
3. Takbirotul Ikram
Takbirotul Ikram adalah ucapan pertama shalat yang dilakukan sesudah bacaan niat, sekaligus sebagai pertanda memasuki rangkaian shalat lainnya.
Dalam hadist Abu Dawud dan Turmudzi, Nabi pernah bersabda bahwa “Suci adalah kunci shalat, ucapan takbir haram dilakukan di luar shalat, serta salam yang menghalalkannya kembali”.
Ucapan takbiratul ikram yang dimaksud adalah “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangannya sejajar bahu.
Kemudian, ketika rukuk dan iktidal juga melakukan hal yang sama, kecuali saat sujud.
4. Membaca QS Al-Fatihah
Umat muslim yang melaksanakan rukun shalat sesuai sunnah diwajibkan membaca QS Al-Fatihah agar shalatnya sah.
Dimana, QS Al-Fatihah ini memiliki 13 tasyid atau syiddah termasuk bacaan basmallah.
Apabila seseorang meninggalkan salah satu huruf dan tidak mengulanginya kembali, maka shalatnya menjadi tidak sah.
Nah, bila Anda masih belum mampu dan tahap belajar, diperbolehkan pula membaca ayat lain sambil berdzikir dan berdoa.
5. Rukuk
Penjelasan rukuk dalam shalat sudah diterangkan dalam QS Al-Hajj ayat 77, sehingga harus dilakukan dengan benar.
Nah, keadaan rukuk yang baik adalah membungkuk dengan tangan berada di lutut sambil membaca tasbih.
6. Tuma’ninah
Rukuk harus dilaksanakan dengan tuma’ninah, artinya keadaan tenang dan berhenti sebentar sebelum berpindah dari satu rukun ke rukun lainnya.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa rukuk tuma’ninah adalah membaca dzikir dan doa secara tenang.
7. Iktidal
Rukun shalat sesuai sunnah berikutnya adalah iktidal atau keadaan bangun dari rukuk dan menegakkan badan kembali.
Hal ini sesuai sabda Rasulullah Saw. pada kitab Al-Bukhari Muslim, yakni “Tegakkan badan hingga benar-benar berdiri dan lakukan iktidal”.
8. Tuma’ninah
Iktidal harus dikerjakan dengan tuma’ninah sambil mengucapkan “Sami Allah huliman hamidah”, lalu membaca doa iktidal.
Ini sesuai hadist Bukhari Muslim yaitu “Bangkitkan badan dengan tuma’ninah”.
9. Sujud
Sujud merupakan rukun shalat sesuai sunnah yang dikerjakan sebanyak dua kali dengan sebagian dahi menempel pada lantai shalat.
Sujud juga harus memperhatikan tujuh tulang lainnya, seperti posisi telapak tangan kanan dan kiri, lutut kanan dan kiri, ujung kaki kanan dan kiri, serta dahi dan hidung.
10. Tuma’ninah
Sujud harus dilaksanakan dengan tuma;ninah yang artinya berat kepala harus bertumpu pada lantai dan hanya boleh membaca tasbih untuk sujud.
Bacaan tersebut adalah “subhanaa robbiyal a’la wabihamdih 3x”.
11. Duduk Diantara 2 Sujud
Duduk diantara 2 sujud merupakan rukun shalat sesuai sunnah dengan posisi standar sebagaimana duduk iftirasy atau duduk tasyahud awal.
12. Tuma’ninah
Dalil yang menerangkan duduk diantara 2 sujud harus tuma’ninah terdapat pada hadits Bukhari Muslim.
Nabi Saw. bersabda bahwa “Lakukan sujud tuma’ninah, lalu bangkit ketika duduk dengan tuma’ninah, dan sujud kembali”.
13. Duduk Tasyahud Akhir
Duduk tasyahud akhir juga harus dilakukan dengan tuma’ninah sebagaimana hadits Rasulullah saw. dalam Bukhari Muslim.
Disebut juga duduk tawarruk karena kaki kanan ditegakkan dan kaki kiri dihamparkan ke depan.
14. Membaca Doa Tasyahud Akhir
Ketika duduk tasyahud akhir, umat muslim wajib membaca takbir, lalu membaca doa tasyahud akhir. Ucapan tersebut diawali dengan kalimat “attahiyatu lillahi wassolatu wattoyibatu ….”.
15. Membaca Shalawat Nabi
Bershalawat kepada Nabi ketika shalat hukumnya adalah wajib sesuai perintah Allah SWT dalam QS Al-Ahzab ayat 56.
Bacaan shalawat juga disebutkan dalam hadits Imam Ahmad dan Abu Dawud bahwasannya kita harus bershalawat kepada Nabi dan berdoa setelahnya.
16. Salam Pertama
Mengucapkan salam adalah pertanda rukun shalat sesuai sunnah akan berakhir, yakni mengucapkan “Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh”.
Ini dilakukan sambil menoleh ke kanan, kemudian juga salam ke kiri.
17. Berniat Keluar Shalat
Seusai salam, hendaknya membaca niat keluar dari shalat dengan mengucapkan takbiratul ikram.
Meski begitu, sebagian ulama berpendapat bahwa salam juga sudah termasuk niat keluar dari shalat.
18. Lakukan dengan Tertib
Rukun shalat sesuai sunnah hendaknya dilakukan dengan tertib sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Dalam hadist Al Bukhari Muslim, Nabi bersabda “shalatlah sebagaimana kalian melihatku mengerjakan shalat dengan urut”.
Nah, jadi itulah ke-18 rukun shalat sesuai sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dan tidak boleh ditinggalkan.
Jika masih bingung, Anda bisa mengunduh aplikasi sholat lengkap untuk semakin memperdalam bacaan dan membantu dalam gerakan.
Semoga dengan mengikuti rukun shalat tadi, ibadah shalat semakin khusyu’ dan fokus hanya kepada Allah SWT.