5 Cara Menata Barang di Gudang dengan Efektif dan Efisien

Gudang biasa dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang sudah tidak digunakan atau jarang dipakai lagi. Agar rapi, cara menata barang di gudang juga perlu direncanakan.

Terutama adalah barang-barang besar yang pastinya akan menyesaki salah satu interior rumah apabila dibiarkan begitu saja di sana. Disinilah pentingnya untuk Anda paham cara menata barang di gudang dengan benar.

Di antara barang-barang yang sebaiknya disimpan di gudang ialah kardus bekas barang elektronik, aneka barang bekas yang sudah tidak rusak, hingga barang dagangan.

Barang-barang ini sebaiknya disimpan rapi dalam gudang sehingga akan mudah mencarinya saat Anda hendak menggunakannya kembali. Jika barang-barang ini ditumpuk di kamar, atau ruangan lain dalam rumah, pastinya akan menyesaki ruangan tersebut bukan?

Selain penyortiran barang-barang yang masuk ke dalam gudang, prosedur penyimpanan barang dagangan di gudang juga harus Anda perhatikan.

Hal ini terutama berguna apabila Anda memiliki usaha tertentu dan menyimpan aneka barang dagangan dalam gudang. Penyimpanan barang haruslah dilakukan secara rapi serta terorganisir serta sesuai kriteria yang telah ditentukan.

Dengan adanya pengaturan barang yang baik, akan lebih mudah bagi Anda apabila hendak mencari atau mengambil satu barang tertentu. Cara penyimpanan yang baik sangat diperlukan karena akan menghemat tenaga serta waktu Anda.

Cara Menata Barang di Gudang dengan Tepat

Mungkin selama ini Anda bertanya-tanya, bagaimana cara menata gudang dengan benar? Terdapat beberapa metode tentang cara menata barang di gudang.

Barang akan sebaiknya disusun sesuai kelompok, misalnya berdasarkan dari alamat penempatan, ukuran besar kecilnya, kode dari barang tersebut, merk dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa metode/cara menata barang di gudang yang sering digunakan.

1. Block Stacking

Cara menata barang di gudang yang pertama adalah menggunakan sistem block stacking. Pengaturan penyimpanan barang satu ini adalah pallet barang akan disusun secara vertikal sehingga membentuk blok.

Pallet yang ditumpuk harus mencapai batas maksimal ketinggian tertentu, serta memperhatikan berat dari tiap pallet.

Pengaturan berdasarkan batas ketinggian serta beratnya ini akan dapat menghemat ruang serta tidak dibutuhkan penggunaan rak khusus.

2. Stacking Frame

Dalam teknik penyimpanan ini, pallet akan dibingkai menggunakan frame khusus seperti tonggak, lalu ditumpuk hingga mencapai ketinggian tertentu.

Barang yang berada dalam pallet tak harus ditumpuk sehingga akan memudahkan Anda saat hendak mengambil salah satunya. Stacking frame termasuk metode penyimpanan barang di gudang yang banyak dipilih.

3. Pallet Rack

Khusus SOP penyimpanan barang di gudang ini akan menggunakan alat yaitu rak. Barang akan disusun dalam pallet lalu ditumpuk, dan barulah disimpan pada sebuah rak khusus. Jika ada satu pallet diambil, maka tempat yang kosong itu bisa diisi pallet baru.

Terdapat dua jenis penyimpanan pallet rack, yaitu single deep serta double deep. Perbedaannya adalah jumlah rak dalam kedua jenis tersebut.

Single deep akan menyimpan satu rak dalam satu baris, sedangkan double deep menyediakan tempat penyimpanan dua rak di satu baris.

4. Drive-In Rack

Untuk barang dalam gudang yang jumlahnya banyak, bisa menggunakan drive-in rack. Tempat untuk menumpuk pallet tersedia antara lima hingga sepuluh baris. Pallet bisa dipindah-pindah dan untuk memindahkannya akan digunakan forklift.

5. Push Back Rack

Cara menata barang di gudang dengan metode ini ialah pallet ditumpuk dengan urutan tertentu serta diletakkan pada rel yang nantinya dapat digerakkan.

Saat pallet dimasukkan dalam rak, pallet ini akan terdorong dan disimpan secara otomatis. Ketika ada pallet yang diambil, maka tempat kosong akan diisi pallet yang lain.

Kelima metode di atas terutama banyak digunakan pada gudang penyimpanan barang dagangan untuk perusahaan. Sementara untuk gudang yang digunakan di rumah, Anda bisa memanfaatkan sistem LIFO atau FIFO.

LIFO adalah Last In First Out atau barang yang terakhir masuk akan dikeluarkan pertama kali, sementara FIFO ialah First In First Out atau barang yang dimasukkan pertama maka akan dikeluarkan pertama kali pula.

Gudang di rumah biasanya akan menggunakan sistem FIFO sehingga Anda bisa mengatur alur keluar masuknya barang secara kronologis waktu. Selain itu, sistem FIFO juga akan membuat Anda bisa mempertahankan jumlah barang dalam gudang agar tak terlalu penuh nantinya.

Barang-barang yang sudah cukup lama disimpan dalam gudang akan dikeluarkan pertama kali, baik untuk dibuang selamanya atau didaur ulang.

Sistem FIFO terutama akan digunakan pada barang yang kurang bisa bertahan lama. Jika tidak segera dikeluarkan, barang akan cepat rusak dan tidak dapat digunakan kembali.

Sistem ini juga dapat digunakan pada gudang penyimpanan barang dagangan, misalnya untuk barang dagangan yang berupa makanan tanpa pengawet, sehingga jika tidak segera dikeluarkan maka takkan layak konsumsi lagi.

Penggunaan pallet kayu dalam penyimpanan di gudang sendiri akan dibutuhkan untuk usaha besar dengan jumlah barang yang banyak serta bobot cukup berat.

Sementara untuk penyimpanan barang di gudang rumah atau usaha kecil hingga menengah, cukup gunakan rak atau etalase biasa. Dapat pula digunakan kardus untuk penyimpanan barang-barang tertentu.

Adanya gudang sebagai tempat penyimpanan akan memudahkan proses pengaturan barang serta alur keluar masuknya barang.

Gudang tak selalu identik dengan tempat penyimpanan yang berdebu dan kotor, namun juga ruang khusus di mana Anda bisa menyortir aneka barang dagangan hingga barang-barang yang sudah tak terpakai lagi.

Perhatikan barang-barang yang sebaiknya disimpan di gudang. Terapkan cara menata barang di gudang seperti yang dibahas diatas agar dapat memudahkan Anda dalam menemukan barang yang dicari.(an) editted by RN30092021, 17/02/2022 by diminimalis