5 Jenis Motif Arab, Cocok untuk Menghias Interior Rumah

Mau tampilan rumah terlihat religius? Anda bisa tambahkan aksesoris dinding motif arab seperti yang sedang tren dalam beberapa tahun terakhir ini.

Bisa berupa kaligrafi material kayu atau kain yang digantung ataupun tulisan langsung pada permukaan dinding.

Untuk membuat aksesoris motif arab yang bagus, Anda bisa mulai dengan mengenal berbagai karakter tulisan arab terlebih dulu. Setelah itu baru nanti Anda tentukan mana model yang Anda suka dan akan Anda usung.

Mengenal Hiasan Motif Arab Lebih Jauh

Ada banyak ide hiasan interior rumah yang bisa dipilih untuk menghiasi ruangan, salah satunya adalah aksesoris motif arab.

Baca: Inspirasi interior rumah minimalis

Motif jenis ini banyak dipilih oleh mereka yang menginginkan nuansa Timur Tengah ada di dalam rumah merkea.

Motif arab sendiri identik dengan kaligrafi yang kalimatnya dinukilkan dari Al Qur’an dan Hadits. Kaligrafi merupakan seni lukis yang dibuat oleh tangan-tangan ahli sehingga menghasilkan bentuk cekung dan timbul yang indah.

Hiasan dinding kaligrafi sekarang ini tidak melulu berupa ukiran di atas material kayu, namun juga di atas kain dan permukaan dinding sekalian.

Keindahan motif arab sendiri terlihat dari tebal tipisnya tulisan, dan berbagai model rangkaian ayat-ayat yang terukir rapi. Perbedaan kaligrafi yang ada dipengaruhi oleh jenis yang digunakan oleh para pembuatnya.

Perlu diketahui bahwa setiap kaligrafi arab memiliki kaidahnya masing-masing, sehingga selalu memunculkan ciri khas tersendiri.

Jenis kaligrafi tersebut masih terkenal hingga sekarang dan banyak digunakan untuk menghias interior rumah.

Baca juga: Hadirkan Sisi Religius dalam Rumah dengan Ukiran Kaligrafi Kayu

Mengenal Berbagai Jenis Kaligrafi Motif Arab

Seperti sudah disinggung di awal bahwa ada banyak karakter motif arab yang banyak diadopsi jadi kaligrafi.

Masing-masing punya keunggulan tersendiri sehingga tinggal Adna pilih sesuai kesukaan. Diantaranya:

1. Kufi

Jenis tulisan ini merupakan jenis kaligrafi Arab tertua. Memiliki ciri utama antara lain torehan yang memiliki sudut, tidak memiliki titik dan syakal, dan tanpa hiasan.

Namun, seiring berkembangnya jaman, kufi memiliki bentuk yang beragam dengan hiasan tambahan yang indah.

Oleh sebab itu, kaligrafi kufi digunakan sebagai hiasan masjid, makam, dan istana raja. Berikut variasi dari kufi:

• Kufi Awal

Khas dari kufi awal adalah garis horizontal yang diperpanjang sehingga memunculkan tulisan pendek dan agak tebal.

Selain itu, huruf dari kufi awal ini masih bersegi-segi dengan sapuan yang lembut ke bawah dan ke atas. Sapuan vertikal kufi awal dilebarkan pada bagian ujung dan memiliki lekuk serong.

• Kufi Timur

Kufi awal mengalami perkembangan menjadi kufi timur yang dikembangkan oleh para penduduk Persia. Pengembangannya terjadi pada garis vertikal yang diperpanjang dengan gaya baru.

Nama lain dari kufi timur adalah kufi bengkok didasarkan pada coretan vertikalnya yang cenderung ke arah kiri. Hasil tulisan kufi timur lebih halus dibandingkan kufi awal.

• Kufi Bunga

Selain memperpanjang gaya tulisan secara horizontal dan vertikal, kaligrafi Arab juga memiliki bentuk baru, salah satunya adalah bentuk bunga. Bentuk semacam ini dibuat dari garis vertikal yang diperpanjang sehingga menyerupai bentuk bunga.

Perpanjangan huruf-huruf tersebut diperhalus sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk yang indah dan halus, tidak heran jika banyak yang menyukai.

• Kufi Berjalin

Sama halnya dengan kufi bunga, untuk mebentuk kufi berjalin pun garis-garis vertikal diperpanjang sehingga membentuk jalinan. Jalinan-jalinan tersebut menghubungkan satu huruf dengan huruf lainnya dengan sangat indah.

Jalinan dekoratif tersebut dibuat sangat detail sehingga hasilnya memuaskan. Kufi berjalin sering digunakan sebagai hiasan dinding masjid dan rumah.

• Kufi Kotak

Seperti namanya, gaya kufi ini berbentuk kotak geometris yang terlihat begitu kaku. Bisa dibilang bahwa kufi kotak ini merupakan penyederhanaan dari gaya kufi.

Walaupun kaku namun gaya kufi kotak tetap menarik karena didukung dengan jalinan antar huruf yang indah dipandang. Jalinan antar huruf ini membentuk ornamen yang semakin mempercantik keseluruhan kaligrafi.

Baca juga: Rumah Minimalis Gaya Timur Tengah Bisakah Dipadukan dengan Desain Tropis?

2. Naskhi

Tulisan kufi menginspirasi gaya kaligrafi lain, salah satunya adalah naskhi. Jenis kaligrafi yang muncul pada abad ke 5 ini merupakan modifikasi dari tulisan kufi, dan dahulunya disebut juga dengan tulisan badi’.

Karakteristik dari nakshi ini antara lain lembut, dan sangat jelas untuk dibaca karena tulisan naskhi tidak dibentuk secara bertumpuk-tumpuk.

Apabila tulisan naskhi ini diberi syakal dan titik, maka akan semakin jelas saat dibaca. Tulisan naskhi cenderung dibuat datar dan mengikuti garis lurus.

Dalam perkembangannya, tulisan jenis ini ditetapkan sebagai tulisan baku yang digunakan pada buku dan juga karya ilmiah karena tulisan naskhi terlihat rapi, jelas sehingga cocok dibakukan untuk bacaan resmi.

3. Farisi

Gaya tulisan lain yang memiliki karakteristik menarik adalah farisi. Tulisan ini berkembang di negara Persia, dan memiliki nama lain yaitu tulisan Ta’liq.

Karakteristik dari gaya tulisan farisi adalah bentuknya yang cenderung miring ke bawah dari bagian kanan ke bagian kiri, mirip seperti tulisan untuk catatan kaki. Seperti halnya naskhi, gaya tulisan farisi juga jelas dibaca.

4. Tsuluts

Gaya tulisan tsuluts dipopulerkan oleh Ibnu Muqlah yang menjabat sebagai menteri di masa Abbasiyah. Tsuluts dibuat sangat ornamental, dan memiliki banyak hiasan indah.

Hiasan dalam gaya tsuluts ini mudah sekali untuk dibentuk dan disesuaikan dengan ruang yang disediakan untuk menulis. Selain itu, gaya ini juga bisa dibuat dengan komposisi tertentu.

Karakteristik dari gaya tulisan tsuluts antara lain memiliki bentuk menyerupai kurva, memiliki kepala yang meruncing, memiliki interseksi kuat, dan menggunakan gaya sambung saat menulis.

Tulisan tsuluts dikerjakan dengan sangat detail sehingga menghasilkan karya yang lembut, indah, dan luwes. Oleh sebab itu, gaya tsuluts banyak digunakan sebagai hiasan dinding masjid atau pun rumah.

Kaligrafi bergaya tsuluts memiliki dua jenis antara lain tsuluts ‘aady (tsuluts biasa) dan jaliy. Tsuluts biasa ditulis dengan pena yang memiliki ukuran minimal 4 mm.

Bentuk tulisan yang dibuat pun sangat biasa tanpa ada kerumitan. Selanjutnya, jaliy ditulis dengan menggunakan pena yang ukurannya dua kali lipat dari ukuran pena tsuluts biasa. Jaliy memiliki bentuk yang lebih rumit.

5. Diwany

Ciri khas dari gaya tulisan diwany adalah bulat, tanpa harakat, garis yang meninggi atau menurun, dan huruf yang memutar. Gaya tulisan ini memiliki kreasi yang disebut Diwany Jaliy yang dibuat lebih ramai dari Diwany biasa.

Motif arab yang satu ini dibuat menggunakan pena berukuran besar untuk tulisan dan pena berukuran kecil untuk hiasan.

Demikian ulasan kami tentang berbagai jenis kaligrafi yang bisa Anda jadikan inspirasi untuk menghias rumah minimalis Anda.

Semoga dengan mengadopsi salah satu dari beberapa motif arab tersebut, bisa memberikan nuansa religius dan elegan di rumah tercinta Anda. (us) editted by RN26082020, 10/02/2022 by UN