Apakah Belajar di Rumah Diperpanjang hingga Akhir Tahun? Begini Penjelasannya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan rancangan belajar dari rumah hingga akhir tahun 2020. Hal ini sebagai antisipasi jika wabah virus corona (Covid-19) masih belum berakhir di Indonesia hingga akhir tahun.

Jika kegiatan belajar di rumah diperpanjang hingga akhir tahun, maka harus ada penyesuaian kembali berkenaan dengan tahun ajaran baru. Kemendikbud akan membuat penyesuaian supaya setiap sekolah dapat menjalankan kegiatan mengajar yang maksimal.

Apakah Benar Belajar di Rumah Diperpanjang hingga Akhir Tahun?

Saat ini Kemendikbud sedang menyiapkan jika nanti belajar di rumah diperpanjang dan terjadi hingga akhir tahun. Sejauh ini, Kemendikbud juga sudah membuat beberapa program seperti belajar di Rumah bersama TVRI untuk mendukung proses KBM tetap berjalan.

Saat ini sudah tercatat sebanyak 97,6 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh. Sisanya, sebanyak 2,4 persen belum melakukannya karena tidak memiliki perangkat yang mendukung.

Dari sejumlah 97,6 persen tersebut, sebanyak 54 persen sekolah telah melakukan pembelajaran jarak jauh secara penuh. Mulai dari guru dan siswa mengajar dan belajar dari rumah.

Sedangkan untuk 46 persen lainnya, gurunya masih mengajar dari sekolah, tetapi siswanya berada di rumah. Hal ini dikarenakan di beberapa daerah yang masih mewajibkan guru untuk datang ke sekolah secara piket bergantian.

Belajar di Rumah Diperpanjang
Belajar di Rumah Diperpanjang melalui online Via mediaindonesia.com

Untuk menunjang kegiatan belajar di rumah, Kemendikbud telah membuat berbagai program seperti Rumah Belajar hingga Belajar dari Rumah di TVRI dan RRI. Hal ini untuk mendukung proses belajar siswa.

Sedangkan untuk siswa berkebutuhan khusus, programnya masih dalam proses di rancang. Hal ini dikarenakan harus ada musyawarah terlebih dahulu dengan industri dan yayasan yang menanganai anak berkebutuhan khusus.

Jika memang kegiatan belajar di rumah diperpanjang hingga akhir tahun, maka harus ada penyesuaian kembali terkait dengan tahun ajaran baru. Kemendikbud akan membuat penyesuaian supaya setiap sekolah dapat menjalankan KBM di masa ajaran baru.

Jika mengacu pada kalender pendidikan, Tahun Ajaran 2020/2021 dimulai pada bulan Juli 2020 hingga Juni 2021 setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) telah dilakukan.

Menurut Surat Edaran Mendukbud No. 4 Tahun 2020, dinas pendidikan dan sekolah harus menyiapkan PPDB di walayahnya yang mengikuti protokol kesehatan. Orang tua dan siswa tidak boleh berkumpul secara fisik di sekolah. Dengan kata lain bahwa PPDB dianjurkan dilakukan secara daring.

Belajar di Rumah Diperpanjang, Ini 3 Cara Supaya Anak Betah Belajar di Rumah

Belajar di Rumah Diperpanjang
Belajar di Rumah Diperpanjang Via pikiran-rakyat.com

Berikut ini beberapa cara yang dapat anda coba supaya anak tetap betah belajar di rumah diperpanjang:

1. Lakukan Kegiatan Bersama

Kesibukan dan rutinitas orang tua selama bekerja terkadang membuat hubungan orang tua dan anak menjadi jauh. Dengan adanya kampanye #Dirumahaja menjadi sebuah kesempatan yang bagus bagi orang tua untuk melakukan kegiatan bersama anak di rumah.

Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi keluarga untuk melakukan kegiatan bersama, makan bersama, beribadah bersama yang selama ini sulit untuk dilakukan. Terutama bagi yang tinggal diperkotaan yang orang tua harus bekerja pagi hingga malam.

2. Siap Menjadi Guru di Rumah

Apakah Belajar di Rumah Diperpanjang hingga Akhir Tahun? Begini Penjelasannya 1
Belajar di Rumah Diperpanjang – Menjadi Guru di Rumah Via cloudfront.net

Dengan belajar di rumah, orang tua harus siap berperan untuk menjadi guru pengganti bagi anak di rumah. Selain itu, orang tua juga harus menyiapkan fasilitas untuk bisa online secara lancar untuk menunjang kegiatan belajar di rumah.

Orang tua juga diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak saat di rumah. Sehingga anak merasa tidak bosan namun merasa senang dan betah untuk belajar sendiri dan didampingi orang tua.

3. Perluas Pengetahuan Parenting

Cara yang selanjutnya yaitu orang tua juga harus memperluas akses pengetahuan terkait parenting selama pandemi ini berlangsung.

Selain dengan cara tersebut, untuk menunjang perkembangan otak anak, banyak kegiatan edukatif yang dapat dilakukan oleh orang tua saat di rumah. Kegiatan edukatif ini tidak harus dilakukan dengan belajar melalui buku.

Kegiatan Edukatif untuk Menunjang Perkembangan Anak di Rumah

Kegiatan edukatif sederhana seperti mengajak anak jalan dan mengenalkan cara menata barangnya sendiri merupakan sedikit kegiatan edukatif yang dapat dilakukan di rumah. Tentu saja kegiatan ini lebih menyenangkan untuk anak.

Tidak hanya efektif untuk menunjang perkembangan otak anak, kegiatan edukatif ini juga dapat menguatkan hubungan anak dengan orang tua. Berikut ini kegiatan edukatif yang dapat di lakukan anak di rumah untuk menunjang perkembangan anak:

1. Bermain Tebak-Tebakan

Anak sangat senang melakukan kegiatan mencari dan menebak. Hal ini karena ia memiliki rasa penasaran yang cukup besar. Terutama anak balita yang sedang aktif berpetualang mempelajari hal yang baru.

Rasa penasarannya si kecil dapat anda manfaatkan untuk membuat kegiatan edukatif yang dapat menunjang perkembangan otak dan pola pikirnya. Contohnya seperti mencari benda tertentu, atau memberi anak pertanyaan tebak-tebakkan.

2. Bernyanyi

Bernyanyi juga merupakan kegiatan yang mampu mengembangkan kemampuan anak dalam mengingat dan mengikuti irama. Sebagai orang tua, anda dapat mengajak anak bernyanyi tentang lagu-lagu edukatif seperti lagu tentang angka, nama hewan.

Bernyanyi dapat dilakukan ketika anak bermain dengan mainannya ataupun saat anak sedang mandi. Selain mampu meningkatkan kemampuan anak dalam mengingat, irama lagu juga dapat membuat suasana hati anak menjadi lebih riang.

3. Menghias Dinding

Kegiatan edukatif yang baik selanjutnya adalah membiarkan anak untuk berkreasi menghias dinding kamarnya. Anda dapat menyiapkan beberapa kebutuhan untuk menghias seperti kertas, pensil warna, dan hiasan lainnya.

Anda dapat membiarkan anak untuk berkreasi dengan idenya sendiri. Anda cukup mengawasi serta memberikan pertolongan apabila anak meminta bantuan kepada anda.

4. Memajang Foto

Selain memasang gambar, anda juga bisa mengajari anak untuk menambahkan hiasan rumah dengan memajang foto bersama. Seperti foto keluarga, foto saat si kecil masih bayi.

Dengan memajang foto dan menghiasi dinding dengan gambar yang edukatif, maka akan membuat anak lebih mudah dalam mengingat dan menghafal apa yang ia lihat. Jadi bisa membuat si kecil terus memiliki ingatan yang tajam.

5. Memperkenalkan Pengaturan Barang

Untuk usia balita, mulai untuk mengajari tentang pengaturan barang sendiri akan sangat penting dan berpengaruh pada perkembangan si kecil, kegiatan ini dapat dimulai dengan mengajak anak mulai membereskan mainannya.

Dengan mengajak anak membereskan mainan dan menempatkannya sesuai dengan tempatnya. Hal ini akan membuat anak belajar bagaimana memperlakukan barang yang ada di sekitarnya.

6. Memasang Label Barang

Tidak hanya dengan mengajari anak tentang mengatur dan menata barang yang ada di rumah. Memberi label barang yang ada di rumah juga dapat menunjang perkembangan otak anak.

Kegiatan edukatif ini dapat dilakukan dengan menempelkan label huruf pada barang yang ada di rumah. Misalnya label huruf A untuk Almari, dan sebagainya. Dengan kegiatan ini tentunya anak akan lebih mudah mempelajari alphabet.

7. Berjalan-jalan

Jika bosan melakukan kegiatan di dalam rumah secara terus menerus. Anda dapat mengajak anak untuk jalan-jalan keliling rumah ataupun komplek untuk menghirup udara segar.

8. Menonton Video Pembelajaran

Kegiatan edukatif lainnya yang dapat di lakukan anak di rumah yaitu menonton video yang sesuai dengan usianya. Anak usia balita sedang gemar mempelajari hewan, alat transportasi, dan sebagainya.

Putarkan video tersebut sesekali, dengan screentime yang sesuai dengan usia anak. Kegiatan edukatif ini dapat menunjang perkembangan otak anak dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuannya dalam berpikir.

Walaupun saat ini belajar dari rumah secara daring, diharapkan siswa tetap aktif dan giat untuk mengikuti kegiatan belajar. Sebagai pendukung, Kemendikbud juga telah bekerja sama dengan TVRI dengan peluncurkan tayangan edukatif sebagai sarana pembelajaran alternatif selama masa pandemi covid-19.

Jika belajar di rumah diperpanjang hingga akhir tahun, maka harus ada penyesuaikan kembali berkenaan dengan adanya tahun ajaran baru yang akan di mulai pada bulan Juli mendatang. Kemendikbud juga akan membuat penyesuaiaan supaya KBM dapat berjalan dengan maksimal di tengah pandemi covid-19.

Editted: 17/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar