13 Jenis Mainan Anak Jaman Dulu yang Hampir Punah

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, lambat laun akan menggerus tatanan sosial dan budaya masyarakat kita. Tidak dipungkiri lagi, saat ini pengaruh teknologi terhadap kehidupan begitu terasa dan nyata.

Setiap zaman, hampir semua aspek kehidupan mengalami pembaruan dan inovasi sehingga yang tradisional mulai diganti dengan yang lebih modern.

Tidak terkecuali mainan anak jaman dulu juga mengalami pergeseran, dulu anak menikmati permainan tradisional dan sekarang permainan dengan teknologi modern.

Ada beberapa hal yang berubah dari hadirnya teknologi yang modern, baik dari sisi budaya dan sosial anak-anak tersebut.

Dulu untuk menikmati sebuah permainan anak-anak, mereka harus berkumpul dan membawa alat bermain yang sangat tradisional baik terbuat dari kayu, bambu atau alat lain.

Anda yang lahir di Era tahun 90-an tentu masih menyimpan kenangan keseruan saat bermain permainan tradisional. Akhir-akhir ini permainan semacam itu sudah mulai ditinggalkan dan jarang dimainkan oleh anak-anak jaman sekarang.

Sisi Positif Mainan Anak Jaman Dulu

Mainan anak jaman dulu karena saking asyiknya bermain, sering membuat lupa waktu dan kena marah orang tua karena sudah sore belum kembali ke rumah.

Anak jaman sekarang mungkin jarang yang menikmati asyiknya bermain ramai-ramai bersama teman sepulang sekolah.

Tidak sedikit yang memilih duduk dirumah dan bermain smartphone, sehingga mengasingkan dari mainan anak jaman dulu yang justru merekatkan satu sama lain.

Beragam mainan anak jaman dulu yang begitu populer dan jarang kita jumpai saat ini. Mainan anak mulai dari kelereng yang bisa dibeli, hingga mainan yang dapat dibuat sendiri dari kayu, bambu atau pelepah pisang.

Bahkan mainan pohon pisang yang ditebang untuk pelampung di sungai beramai ramai pun sudah sangat menyenangkan.

Mainan anak jaman dulu
Mainan anak jaman dulu

Mainan Anak Jaman Dulu yang Pernah Populer

Jauh berbeda dengan mainan anak terbaru jaman sekarang yang serba beli dan mahal, mainan anak jaman dulu relatif murah meriah, bahkan banyak permainan tidak memerlukan biaya atau bisa dibuat sendiri.

Cukup dengan bahan dan alat seadanya, sudah bisa menikmati permainan yang menyenangkan. Banyak nilai yang dapat diambil dari mainan anak jaman dulu, daya imajinasi dan kreasi anak pun jadi semakin tumbuh dengan baik.

Untuk melihat kilas balik permainan anak jaman dulu yang pernah populer dimasanya akan kami sajikan daftar beberapa permainan anak jaman dulu dibawah ini. Berikut ini permaianan anak jaman dulu yang sempat populer dimasanya, antara lain:

1. Kelereng

Kelereng adalah benda bulat yang terbuat dari material sejenis kaca dan menjadi mainan anak jaman dulu yang cukup populer. Tidak hanya anak laki-laki saja, anak perempuan pun juga suka bermain kelereng.

kelereng
kelereng merupakan mainan anak jaman dulu

Tidak sedikit anak-anak yang mengoleksi kelereng sampai jumlah ratusan bahkan ribuan yang didapat dari bermain bersama teman-temanya.

Bahkan ketika sudah bermain kelereng bisa sampai lupa waktu dan bila kelereng habis, merengek minta uang ke orangtua untuk beli lagi.

Permainan kelereng yaitu benda bulat kecil yang terbuat dari kaca atau marmer yang biasanya “disentil-sentil” dan diarahkan ke kelereng milik lawan.

Ada beberapa sebutan untuk permainan kelereng ini, ada yang menamai Gundu, Nekeran dan Dir. Masing-masing daerah berbeda penyebutanya.

Ternyata permainan ini asal mulanya dari peradaban Mesir Kuno sejak 3000 tahun Sebelum Masehi. Dulu di Mesir kelereng terbuat dari bahan tanah liat atau batu, seiring berkembangnya waktu dibuat dengan bahan murmer atau kaca.

Permainan kelereng ini mulai populer di Eropa, Amerika dan Asia pada abad ke-16 sampai 19. Ternyata ada nilai-nilai yang bisa kita ambil dari permainan kelereng.

Tidak hanya sebuah permainan yang menyenangkan namun, bermain kelereng dapat mengatur emosi, mengasah otak, melatih saraf motorik, dan kesabaran.

Selain itu juga untuk melatih kejujuran, melatih karakter kompetitif dan mengembangkan jiwa sosial. Mainan akan jaman dulu yang ini cukup membekas hingga masa tua nanti.

2. Engklek

Engklek
Engklek adalah permainan anak jaman dulu – via pinterest

Permainan Engklek diambil dari Istilah bahasa Jawa, berbeda jika di daerah Riau dinamai Setatak, di daerah Jambi Tejek-tejekan, sedangkan di daerah Batak Toba dikenal dengan Marsitekka.

Permainan ini merupakan permainan anak jaman dulu yang cukup digemari. Permainan ini biasanya dilakukan di halaman, lapangan ataupun tempat lain yang datar dan leluasa.

Engklek adalah permainan tradisional lompatan pada bidang datar atau tanah yang digambar kotak-kotak. Kemudian setiap pemain melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya.

Permainan ini biasanya dilakukan oleh perorangan dan berkelompok, sering dimainkan oleh anak perempuan namun tak jarang juga anak laki-laki juga turut serta bermain.

Selain sebagai media mainan anak jaman dulu, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari permainan Engklek ini. Salah satunya ialah kemampuan fisik menjadi kuat karena dalam permainan Engklek diharuskan untuk melompat-lompat.

Kemudian jenis mainan anak jaman dulu ini, juga bisa untuk mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain, mengajarkan kebersamaan dan menaati aturan-aturan permainan yang disepakati bersama.

Manfaat lain yaitu untuk engembangkan kecerdasan logika, karena permainan Engklek melatih untuk berhitung dan menentukan langkah yang harus dilewati.

Permainan ini juga mengasah kreatifitas anak, karena alat mainya menggunakan benda-benda atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain.

Hal ini akan mendorong mereka untuk kreatif menciptakan alat-alat permainan dan tidak perlu biaya sama sekali. Cukup dengan membuat garis di tanah, dan menggunakan potongan genteng sebagai kartunya, sangat mudah kan?

3. Petak umpet

petak umpet mainan anak jaman dulu
Permainan anak jaman dulu – Petak Umpet via pinterest

Petak Umpet adalah mainan anak jaman dulu yang sangat populer. Dilakukan minimal 2 orang atau semakin banyak lebih baik.

Cara bermainya yaitu para pemain berusaha bersembunyi sedangkan seorang pemain berusaha mencari untuk menemukan mereka.

Permainan ini cukup sederhana, tetapi variasi berbeda juga banyak berkembang selama bertahun-tahun. Untuk bermain petak umpet yang Anda perlukan hanyalah beberapa teman yang mempunyai kemampuan bersembunyi dan mencari.

Permainan ini ketika dilakukan oleh banyak pemain akan semakin seru. Satu orang menghitung dengan mata tertutup, dan lainnya mencari tempat bersembunyi. Tugas yang berjaga harus menemukan semua temannya yang bersembunyi, jika gagal, maka dia harus berjaga lagi.

Meski aturan dan cara mainnya sangat sederhana, namun tetap seru dilakukan dan bikin deg-degan karena takut tempat sembunyi ketahuan. Petak umpet menurapak jenis mainan anak jaman dulu yang hampir jarang dilakukan oleh anak-anak milenial dan anak gen z.

4. Ular tangga

Ular tangga
Permainan anak jaman dulu – Ular Tangga via pinterest

Permainan ini sangat populer bahkan hingga saat ini masih banyak yang menyukai permainan ular tangga. Cara mainya yaitu menggunakan dadu dan orang-orangan yang diletakan diatas papan kotak-kotak.

Setiap pemain mengocok atau melempar dadu untuk menentukan jumlah kotak yang bisa dilangkahi. Apabila langkah berhenti di kotak ular, maka harus turun beberapa langkah ke bawah.

Untuk menentukan pemenangnya yaitu siapa yang sampai di garis finish terlebih dahulu dialah yang menang. Namun, seiring berkembangnya teknologi, memainkan Ular Tangga secara langsung jarang dilakukan anak kecil saat ini.

Apalagi sekarang permainan ular tangga juga sudah muncul dalam aplikasi pada smartphone yang dengan mudah dimainkan.

Perlu Anda ketahui ternyata asal mula mainan anak jaman dulu jenis ini, adalah permainan yang berasal dari India yang sudah ada sejak abad ke-2 SM. Permainan ular tangga atau Vaikuntapali (di India) sudah ada di India sejak abad ke-13, diciptakan oleh Saint Gyandev.

Permainan ini memiliki beberapa nama, antara lain Moksha Patam. Orang India mulanya menciptakan permainan ini untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang karma.

India salah satu negara penganut agama Hindu yang cukup banyak sehingga sangat kental dengan keyakinan adanya karma.

Munculah permainan Vaikuntapali yang berkaitan dengan ajaran Hindu sebagai doktrin untuk anak-anak mereka agar paham adanya balasan setiap perbuatan yang dilakukanya.

Tangga di papan permainan mengandung pesan nilai perbuatan baik, dan ular merupakan simbol kejahatan atau amarah.

5. Lompat tali, mengajari anak berolahraga

Permainan seru tanpa biaya selanjutnya adalah Lompat tali yang biasanya dimainkan oleh anak perempuan jaman dulu. Kadang ada laki-lakinya juga. Peralatan untuk bermain ini bisa pakai tali, bisa pakai dua pelepah pisang yang diikat, atau rangkaian karet gelang yang dikaitkan jadi satu.

Dua orang memegang ujung tali, dan yang lain bergantian melompati tali sambil dihitung. Bila kaki menyentuh tali saat melompat, berarti dia kalah, dan harus bergantian memegang tali. Permainan ini sudah jarang kita temui saat ini, padahal saat itu hampir semua anak perempuan memainkanya.

6. Senapan dari pelepah pisang untuk mengasah kreatifitas anak

Anak-anak kadang berimajinasi menjadi tentara atau polisi dan memegang senapan merupakan kebanggaan tersendiri. Namun, karena mereka anak-anak jadi menggunakan senapan dengan bahan seadanya dan tak perlu beli senapan mainan yang mahal di toko.

Untuk membuat senapan mainan cukup dengan pelepah pisang dan lidi saja mereka sudah bisa main perang-perangan dengan seru.

Mainan anak jaman dulu ini juga kadang dibuat dari bambu atau kayu, namun merasa gagah menentengnya kemana-mana seolah tentara betulan.

7. Layangan mengasah kemampuan navigasi anak

Mainan murah meriah ini juga ramai bila musim kemarau tiba, tidak hanya anak-anak orang dewasa pun saat ini banyak yang memainkannya. Permainan ini cukup populer jaman dulu dan bertahan hingga sekarang malah kadang dijadikan festival layang-layang.

Beragam bentuk layang-layang, siapa yang layangannya paling tinggi berasa bangga sekali dan menahan layangan agar tetap terbang tinggi menjadi tantangan tersendiri. mainan anak jaman dulu jenis ini masih eksis hingga kini.

Sedikit bergeser bentuk kepuasannya saja. Kalau dulu layangan tinggi bangga, kalau sekarang menang ngadu benang jadi kebanggaannya.

8. Congklak membantu anak belajar berhitung

Congklak
Mainan anak jaman dulu – Congklak

Permainan congklak merupakan permainan yang sudah lama berkembang di Asia khususnya di daerah Melayu. Namun di daerah Jawa nama congklak lebih sering disebut dengan dakon. Lain halnya dengan daerah lampung, congklak biasa disebut dengan dentuman lamban.

Permainan tempo dulu ini manfaatnya lebih positif jika dibandingkan dengan permaian modern saat ini. Permainan congklak selain mudah dalam memainkannya, harganya juga murah dan terjangkau.

Congklak atau gunungan, harus dimainkan oleh dua orang. Masing-masing mendapat giliran untuk mengambil biji dan membagikannya ke seluruh lubang. Siapa yang rumahnya paling memiliki banyak biji, maka dialah yang menang.

Congklak merupakan permainan tradisional yang banyak dimainkan oleh anak-anak pada zaman dulu. Memang benar bahwa pada zaman sekarang banyak sekali permainan tradisional yang tersingkirkan oleh permainan modern.

Namun, jangan salah karena dibalik kesederhanaan dari permainan congklak ternyata menyimpan banyak sekali manfaat bagi pertumbuhan kembang anak, salah satunya adalah mampu mengasah otak anak sehingga membantu meningkatkan kecerdasan anak.

Jenis mainan anak jaman dulu ini juga dapat mengasah dan meningkatkan fisik dan konsentrasi anak. Dalam permainan congklak hanya dibutuhkan ketelitian, kerja sama, kejujuran, kecepatan dan belajar berhitung.

9. Main yoyo

Yoyo adalah permainan anak jaman dulu yang populer diberbagai negara. Bahkan sering dijadikan kompetisi oleh orang-orang dewasa. Bahan untuk membuat mainan ini yaitu bisa dari plastik, kayu atau logam yang dibentuk menjadi dua cakram berukuran sama.

Dihubungkan dengan suatu sumbu, dimana sumbu tersebut untuk menggulung tali ditengah sumbu tersebut. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedangkan ujung lainnya bebas dan diberi kaitan untuk memasukan jari tangan.

Walaupun umumnya Yoyo dianggap mainan anak, tidak sedikit orang dewasa yang memiliki kemampuan profesional dalam memainkanya.

Yoyo dimainkan dengan mengaitkan ujung tali yang diberi kaitan pada jari tengah, yoyo dipegang ditangan lalu melemparkannya kebawah dengan gerakan yang mulus.

Pada saat tali terulur pada sumbu ada waktu untuk melakukan beberapa gerakan untuk variasi. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yoyo dapat dikembalikan ke tangan pemain, dimana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu.

10. Gasing

Gasing
Gasing – Permainan anak jaman dulu

Permainan Gasing juga banyak peminatnya dan dapat dibuat sendiri dengan kayu sehingga Anda tak harus membelinya. Cara bermainya adalah dengan melemparkan gasing tersebut ketanah dan biarkan dia berputar.

Siapa yang gasingnya paling lama berputar atau bisa bertahan lama, maka itulah yang menang. Banyak jenis gasing yang dapat dimainkan sesuai selera pemainya yang terpenting dapat berputar lama. Ini jenis permainan anak jaman dulu yang dibeberapa wilayah masih eksis hingga kini.

11. Bola bekel

Permainan bola bekel sering dimainkan oleh anak perempuan, namun tidak sedikit anak laki-laki yang memainkan bola bekel. Permainan bola bekel biasa dimainkan oleh dua orang atau kadang bisa lebih dan dimainkan secara perorangan.

Permainan bola bekel merupakan tipe permainan kompetisi yang dilakukan secara bergantian antar pemain. Untuk menentukan pemain yang lebih dulu bermain dilakukan melalui hompimpah, jika hanya dua orang anak maka dilakukan suit.

Permainan bola bekel adalah permainan dengan menggunakan bola karet serta biji bekel dengan jumlah 10 – 12 biji. Di Jawa Barat biji bekel lebih populer disebut kuwuk dan cara memainkanya pun sangat mudah.

Permainan bola bekel diawali dengan melambungkan bola karet kemudian menaburkan biji bekel dihadapan pemain.

Saat bola melambung, segera pemain mengambil biji bekel yang terserak satu persatu sampai habis setelah berhasil dilanjutkan mengambil bekel dengan kelipatan 2.

Jika biji bekel tidak terambil atau bola tidak tertangkap atau menyentuh biji bekel yang belum waktunya diambil, maka dinyatakan gugur dan permainan dilanjut oleh pemain berikutnya.

Bola bekel juga termasuk permainan yang sangat populer jaman dulu, namun sekarang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak jaman sekarang.

12. Egrang

mainan anak jaman dulu, egrang
Egrang – mainan anak jaman dulu

Egrang merupakan permainan anak jaman dulu yang penuh tantangan. Namun juga sangat menyenangkan dan seru. Kebahagiaan saat bermain egrang tak ternilai, apalagi jika Anda jago dalam memainkan egrang bahkan bisa menjadi ajang untuk balap lari menggunakan egrang.

Pokoknya sepanjang hari kemana-mana pasti ingin menggunakan egrang, main kerumah teman, berangkat mengaji, bahkan ke sekolah pun pakai egrang.

Egrang tidak hanya bisa dibuat dari bambu atau kayu, bahkan gabungan tali dan kaleng bekas atau batok kelapa pun bisa dijadikan egrang, pokoknya tidak kehabisan akal untuk membuat mainan dari barang bekas.

13. Ketapel, kemampuan menembak

ketapel
Ketapel – mainan anak jaman dulu

Ketapel menjadi mainan yang favorit anak-anak jaman dulu, terutama pada musim buah-buahan. Kadang digunakan untuk iseng melempar buah dipohon agar jatuh daripada memetiknya, sering juga untuk mengincar burung yang ada di pohon. Biasanya peluru terbuat dari biji atau kerikil kecil yang penting bisa untuk melempar.

Tips Melestarikan Mainan Anak Jaman dulu

Dari uraian beberapa mainan anak jaman dulu dengan berbagai manfaatnya, penting untuk kita menjaga tradisi mainan anak jaman dulu daripada mengikuti arus teknologi yang tentu menghabiskan biaya.

Bahkan tidak sedikit berdampak negatif bagi anak akibat teknologi atau game yang hadir di smartphone. Berikut beberapa cara mempertahankan permainan tradisional agar anak Anda dapat menikmati keceriaan jaman dulu tanpa smartphone.

Pertama, kenalkan kembali kepada anak tentang berbagai macam permainan tradisional dan ajaklah anak dan lingkungan terdekat bermain permainan tradisional. Atau adakan festival lomba-lomba permainan tradisional baik di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggal.

Kedua, mengemas kembali permainan tradisional menjadi lebih menarik. Misal, mengajak anak-anak bermain permainan tradisional dan menyediakan hadiah bagi yang banyak memenangkan permainan. 

Ketiga, mengadakan pelatihan permainan tradisional. Pelatihan dengan mengajarkan permainan tradisional itu bisa dilakukan di lingkungan rumah atau lingkungan sekolah. Tanamkan dalam benak anak-anak bahwa bermain secara tradisional itu mengasyikkan.

Keempat, membangun komunitas di lingkungan terdekat. Membentuk komunitas yang sama-sama menyukai kesenian tradisional dan khususnya permainan tradisional akan meningkatkan frekuensi dan kualitas permainan tradisional. 

Kelima, jangan memperkenalkan teknologi yang canggih kepada anak-anak terlalu dini. Anak-anak akan ketagihan dengan teknologi yang canggih dan instan.

Jangan gegabah membelikan atau mengenalkan permainan yang tidak menguntungkan anak. Lebih baik mengajak anak berkreasi, dengan membuat permainan sendiri. Contoh, membuat pesawat atau perahu dari bahan kertas. Ditulis oleh Solikhan – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar