Oralit untuk Bayi: Cara Pembuatan, Pemberian Hingga Efek Sampingnya

Oralit untuk bayi diberikan sebagai pengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang karena diare, demam, muntah atau kondisi lainnya.

Diketahui, diare menjadi salah satu penyakit berbahaya untuk bayi dan jika tidak segera diatasi bisa menyebabkan kematian akibat dehidrasi.

Untuk mengetahui tubuh bayi kekurangan cairan atau dehidrasi, ada beberapa tanda yang perlu para orang tua pahami.

Dilansir dari laman alodokter.com, beberapa tanda dehidrasi adalah rasa sangat haus, lidah dan mulut kering, urine berwarna gelap, lemas, jarang buang air kecil, dan pusing.

Nah, jika Anda menjumpai tubuh si kecil dehidrasi maka memberikannya oralit adalah salah satu solusi yang tepat.

Oralit sendiri merupakan jenis obat bebas yang mengandung campuran kalium, gula, elektrolit dan natrium.

Meski termasuk obat bebas, oralit untuk bayi ini tidak boleh diberikan secara sembarangan agar tidak menimbulkan efek bahaya pada si kecil.

Berikut ini beberapa informasi tentang cara memberikan oralit pada bayi yang perlu orang tua perhatikan.

Cara Memberikan Oralit untuk Bayi Secara Tepat

Umumnya, kebanyakan oralit yang tersedia di apotek atau toko kesehatan lainnya berbentuk bubuk rehidrasi oral atau botol.

Setiap sachet oralit mengandung kalium klorida 0.3 gram, natrium klorida 0.52 gram, trisodium sitrat dehidrat 0.58 gram, dan gula jagung 2,7 gram.

Biasanya untuk setiap sachet oralit harus dilarutkan dengan 200 ml air putih matang.

Oralit untuk Bayi

Sebelum membahas tentang cara memberikan oralit pada bayi, penting bagi Anda mengetahui dosis yang direkomendasikan.

Berikut ini informasi tentang dosis oralit yang bisa diberikan sesuai dengan usia si kecil.

  • Di bawah usia 2 tahun: 50-100 ml cairan
  • Usia 2 hingga 10 tahun: 100-200 ml cairan
  • Anak lebih besar dan orang dewasa: Cairan yang diberikan sebanyak yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Setelah mengetahui takaran dosis yang direkomendasikan, hal selanjutnya yang perlu Anda ketahui yaitu tentang cara memberikannya.

Nah, jika masih bingung bagaimana cara memberikan oralit untuk bayi dengan benar, Anda bisa mengikuti cara berikut ini.

  • Step 1: Tuangkan bubuk ke dalam 200 ml air matang dan aduk rata sampai air terlihat sedikit keruh yang menandakan bubuk sudah larut.
  • Step 2: Berikan oralit pada bayi dalam jumlah kecil dengan menggunakan sendok. Selanjutnya, secara bertahap Anda bisa memberikan dalam jumlah yang lebih banyak sampai dosis penuh sesuai yang direkomendasikan.
  • Step 3: Jika anak menolak oralit tersebut, Anda bisa menggunakan suntikan tanpa jarum untuk menyemprotkannya ke dalam mulut.
  • Step 4: Jika Anda kesulitan memberikan oralit untuk bayi sehingga membuat tubuhnya semakin lemas, maka segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Lalu, bagaimana jika tidak bisa pergi ke apotik untuk membeli oralit?

Adakah cara lain yang bisa dilakukan untuk memberi pertolongan pertama untuk bayi yang tubuhnya kekurangan cairan.

Cara Membuat Oralit Sendiri untuk Bayi

Selain membeli oralit di apotik atau toko kesehatan, sebenarnya Anda bisa membuat oralit untuk bayi sendiri di rumah.

Perlu diingat, cara ini hanya direkomendasikan untuk penggunaan darurat dimana Anda tidak bisa pergi ke apotek secara langsung.

Berdasarkan informasi yang tertera dilaman halodoc.com, ada beberapa step yang perlu dilakukan untuk membuat oralit untuk bayi saat diare, yaitu:

  • Step 1: Siapkan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat oralit. Diantaranya yaitu setengah sendok teh garam, enam sendok teh gula pasir, dan 1 liter air putih yang suda matang.
  • Step 2: Campurkan semua bahan dalam satu wadah dan aduk hingga semua bahan larut dan tercampur rata. Pastikan semua bahan yang dipakai jumlahnya sesuai agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal.
  • Step 3: Jika semuanya sudah tercampur, maka Anda bisa langsung memberikannya pada si kecil.

Cek Keamanan Oralit

Apakah oralit untuk bayi aman? Inilah salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para ibu di luar sana.

Oralit untuk Bayi

Oralit atau dalam dunia medis sering disebut Oral Rehydration Solution merupakan cairan elektrolit oral yang biasanya diberikan untuk mengatasi dehidrasi akibat kehilangan cairan atau demam pada bayi.

Saat diberikan dalam jumlah yang tepat atau direkomendasikan, cairan ini dapat menggantikan elektrolit untuk rehidrasi tubuh dengan cepat.

Dalam kasus dehidrasi serius, salah satu solusi yang paling tepat untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan memberikan oralit untuk bayi.

Sementara untuk dehidrasi ringan biasanya tidak membutuhkan perhatian medis karena bisa diobati dengan memberi ASI, air, susu formula, dan juga jus buah encer.

Lalu, apakah oralit untuk bayi itu aman? Secara umum oralit cukup aman untuk berikan kepada bayi asal sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.

Oralit diberikan pada bayi jika dehidrasi yang diderita oleh bayi disebabkan oleh penyakit seperti flu perut.

Berikut ini beberapa gejala dehidrasi pada bayi yang perlu diwaspadai oleh para orang tua:

  • Bibir bayi tampak pecah-pecah
  • Mata terlihat cekung, kering dan kusam
  • Bayi mengalami lesu dan rewel
  • Tangan dan kaki dingin
  • Detak jantung bayi cepat
  • Munculnya bintik-bintik di kepala bayi

Efek Samping Minum Oralit Bagi Anak

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, oralit umumnya dijual tanpa maupun dengan resep dokter di apotik.

Minuman yang mengandung kombinasi gula dan garam ini menjadi solusi yang tepat untuk anak-anak yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

Lantas, adakah efek samping minum oralit untuk anak?

Konsumsi oralit yang berlebih atau tidak sesuai dengan petunjuk dokter ternyata bisa menimbulkan efek samping.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena efek samping oralit ini jarang terjadi asal dikonsumsi sesuai dengan dosis yang ditentukan.

Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan oralit jika salah dalam mengkonsumsi, seperti:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Hipertensi
  • Perubahan suasana hati
  • Kembung
  • Rasa tidak nyaman di bagian perut
  • Hipertensi

Mengingat adanya efek samping yang ditimbulkan saat salah mengkonsumsi oralit, maka penting untuk memberikan sesuai dengan dosis dan petunjuk.

Jika setelah diberikan oralit tetap tidak ada reaksi yang berarti, maka segera bawa si kecil ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kesimpulannya, oralit merupakan salah satu jenis obat yang sering diberikan saat anak atau orang dewasa mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan.

Pemberian oralit untuk bayi ini tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa menyebabkan efek tertentu jika dikonsumsi melebihi petunjuk.

Setiap usia bayi memiliki dosis oralit yang berbeda-beda, sehingga penting untuk mengetahuinya sebelum memberikan ke si kecil.

Dengan memberikan sesuai dosis yang direkomendasikan, cara kerja oralit ini bisa berjalan optimal.

Itulah sedikit ulasan singkat tentang oralit untuk bayi mulai dari cara pemberian hingga efek samping yang ditimbulkannya.

Semoga informasi di atas bisa membantu Anda mengatasi masalah dehidrasi yang terkadang muncul mendadak.

About Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar