Pengecoran Beton Kolam Renang yang Benar

Salah satu tahapan elementer dalam konstruksi kolam renang adalah pengecoran beton sebagai pondasi dasarnya. Dalam proses pengecoran beton kolam renang ini perlu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasilnya maksimal.

Seperti misalnya kualitas pemilihan kualitas beton dan uji kerapatannya. Hal-hal seperti ini penting, sebab, jika dalam konstruksi beton tidak memperhatikan hal-hal teknis ini, siap-siap saja masalah serius akan terjadi.    

Disini, kualitas bahan untuk membuat campuran beton yang kuat adalah salah satu perhatian utama.

Berapa standar mutu beton yang akan dipakai dan bagaimana penanganan proses selanjutnya setelah dilakukan bekisting dan pengecoran awal selesai. Semuanya harus benar-benar diperhitungan dengan matang.

Artikel kali ini akan coba membahas seputar pengecoran beton kolam renang. Dimulai dari apa yang penting untuk diperhatikan saat pengecoran sampai pada pengujian kualitas beton untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran.

Ini penting sebab ini gerbang awal sebagai kunci sebelum sampai pada tahap akhir, finishing kolam renang.

Yang Harus Diperhatikan pada Proses Pengecoran Beton Kolam Renang

pengecoran beton kolam renang
Pengecoran beton kolam renang

Pada pengecoran beton kolam renang kita mengenal standar mutu beton. Ada beberapa standar mutu beton yang bisa menjadi indikator kekuatan beton itu sendiri.

  • Beton mutu tinggi (35-65Mpa/K400-K800)
  • Beton mutu sedang (20≤35Mpa/K250-K400)
  • Beton mutu rendah (10≤20Mpa/K125-K250)

Untuk pengecoran beton kolam renang disarankan menggunakan mutu beton sedang/standar K-225. Untuk mendapatkannya tanpa meracik sendiri, bisa membeli yang sudah siap pakai (readymix). Atau bisa juga dengan membuat sendiri (sitemix).

Untuk beton siap pakai (readymix) bisa dibeli di toko-toko dengan satuan per meteran kubik. Harganya bervariasi, untuk standar K-225 sendiri di kisaran harga 800 ribuan/m3. Harga tersebut biasanya tergantung dari jenis atau merk material semen yang digunakan oleh perusahaan penyedia barang.

Sementara itu, untuk beton dengan mutu K-225 yang akan dibuat sendiri (sitemix), bisa dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan sendiri. Adapun bahan yang dibutuhkan adalah semen, pasir, dan batu split. Perbandingan ketiganya adalah sebagai berikut

pengecoran beton kolam renang
Proses pengecoran beton kolam renang
  • 1 bagian semen
  • 1½ bagian pasir
  • 2½ bagian batu split.
  • 3/4 Air

* Jenis pasir yang digunakan sebaiknya pasir lampung atau pasir Bangka. Sebab, pasir ini secara kualitas lebih bersih, lebih halus, serta lebih kuat melekat dengan semen, otomatis beton yang dihasilkan juga akan lebih kokoh.

Untuk perhitungan pembuatan beton cor sitemix bisa scroll ke bawah, saya bahas dengan sedikit contoh kalkulasi.  

Cara Menghitung Bahan-bahan Pembuatan Beton Kolam Renang Standar K-225

Jika Anda atau konsumen Anda menginginkan untuk memakai beton cor yang perlu diracik sendiri, Anda memerlukan perhitungan perbandingan materialnya.

pengecoran beton kolam renang
Menghitung biaya pengecoran kolam renang

Karena kita sedang membicarakan konstruksi beton untuk kolam renang dengan standar mutu beton K-225, maka komparasi bahan dan cara pengecoran betonnya ialah sebagai berikut.

Campuran bahan untuk tiap 1 m3 beton adalah:

  • Semen = 1 m3
  • Pasir = 1,68 m3
  • Batu split/kerikil = 2,61 m3
  • Air = 0,72 m3

Waktu pengerjaan pengecoran sebaiknya tidak lebih dari 8 jam dalam sehari. Usahakan tidak ada jeda yang terlalu lama.

Jika terpaksa harus ditunda lakukan ritual waterproofing kolam renang. Gunakan lem beton (compound) sebagai campurannya dan tidak perlu menambahkan air untuk mengencerkannya.

Pengecoran beton kolam renang sangat dianjurkan untuk langsung dibuat untuk dinding dan lantainya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kebocoran terutama bila perlu penambahan sambungan beton.

Lakukan pengecoran lantai terlebih dahulu hingga penuh, kemudian dindingnya, mulailah dari bagian bawah dan berputar terus sampai penuh ke atas.

Setelah beton kolam renang telah kering dan bekesting sudah di bongkar, lakukanlah pemeriksaan terhadap hasil pengecoran beton tersebut.

Pastikan tidak ada bagian yang keropos. Misalnya ada sambungan beton pastikan tersambung dengan rapat tanpa ada celah dan menempel dengan baik.

Melakukan Grouting/Penambalan (Injeksi) Beton Kolam Renang

Jika setelah dicek terdapat bagian yang keropos atau sambungan beton kurang sempurna maka perlu dilakukan tindakan tambahan.

Misalnya ada yang tidak rapat, tidak padat, retak, dan atau tidak menempel sempurna, maka harus dilakukan pekerjaan grouting/injeksi.

Secara teori, grouting/injeksi pada beton yang keropos dilakukan dengan menyemprotkan cairan ke dalam titik/,ubang-lubang beton yang keropos.

Pengecoran Beton Kolam Renang yang Benar 1
ilustrasi penambalan beton kolam renang

Grouting beton bisa dilakukan secara manual yaitu dengan bantuan pompa serta pengaplikasian bahan grouting yang sudah siap pakai. Atau bisa juga dengan kompresor sebagai pengganti pompa.

Umumnya pekerjaan injeksi beton/grouting dilakukan sebelum dites rendam. Hal ini untuk mengoptimalkan jaminan kebocoran pada kolam renang untuk jangka waktu lama.

Ada banyak merk bahan yang umum dipakai untuk grouting, salah satunya adalah calgrout. Untuk bagaimana teknis grouting bisa Anda cari referensinya di internet.

Tes Rendam Beton Kolam Renang

Setelah pengerjaan grouting untuk menambal keretakan/keroposan yang teredeteksi, tahap selanjutnya adalah melakukan tes rendam beton. Ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah ada kebocoran atau tidak.

Tes rendam beton dilakukan minimal selama 5 hari berturut-turut dengan catatan cuaca tengah panas atau tidak kena hujan.

Dalam tes rendam beton, kita akan mengukur volume penguapan air untuk mendeteksi adanya indikasi kebocoran.

Berapa volume air yang menguap selama tes rendam, jika lebih dari volume standar maksimal maka ada indikasi kebocoran. Normalnya berkisar antara 1 hingga 1,5 cm x luas penampang kolam per hari.

Contoh perhitungan: kolam dengan ukuran 3 m x 10 m

Luas kolam: 3 m x 10 m = 30 m2, 1,5 cm= 0,015 m

0,015 m x 30 m2 = 0,45 m3 (meter kubik)

Jadi, penguapan standar air kolam maksimal perharinya adalah 0,45 m3, jika lebih dari itu berarti kemungkinan besar ada kebocoran.

Baiklah, saya rasa cukup dulu ulasan seputar pengecoran beton kolam renang sampai dengan sedikit pembahasan tes rendamnya. Semoga tulisan singkat ini bisa menambah referensi dan wawasan Anda.

Editted: 01/07/2021 by IDNarmadi.

2 pemikiran pada “Pengecoran Beton Kolam Renang yang Benar”

    • Selamat sore Pak Muhamma.
      Terima kasih sebelumnya sudah meninggalkan komentar. Untuk kontruksi dan proses pembuatan bak penampungan air dengan volume besar sangat di anjurkan sekali sesuai dengan tahapan2 pembuatan kolam renang . Seperti halnya pembesian ,kuwaliatas beton, dan juga waterprofing jagan sampai ketinggalan. Jadi sangat bisa sekali teori pembuatan kolam renang diaplikaaikan ke pembuatan bak penampungan air.
      Demikian semoga dapat membantu. Terima kasih.

      Balas

Tinggalkan komentar