Polah Asuh Anak yang Baik dan Benar

Polah asuh anak adalah suatu proses yang ditujukan untuk meningkatkan serta mendukung perkembangan fisik maupun emosional.

Dalam hal mengasuh anak, banyak faktor dan acuan yang mesti diperhatikan dan dicamkan dalam penerapannya. Baik itu dari lingkup internal maupun eksternal anak.

Ya, polah asuh anak menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi orang tua yang telah maupun akan memiliki buah hati. Setiap orang tua memang bertanggung jawab memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Itulah mengapa penerapan polah asuh yang tepat sangat menentukan dalam menyiapkan masa depan si anak.

Orang tua merupakan guru pertama dan terutama bagi anak dalam mempelajari banyak hal, baik secara akademik maupun umum. Itulah mengapa, orang tua punya tanggung jawab besar dalam memberikan asuhan yang tepat untuk anak.

Setiap orang tua perlu punya dasar pola asuh yang baik agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang bisa diandalkan dalam masyarakat.

Ketahuilah bahwa belum tentu anak cocok dengan polah asuh yang selama ini diterapkan. Belum tentu juga semua anak dalam satu keluarga cocok menerima gaya polah asuh yang sama. Hal itu karena karakter setiap anak pastilah berbeda.

Orang tua tentu berhak memutuskan polah asuh yang tepat untuk buah hati mereka. Namun perlu diingat bahwa polah asuh akan memengaruhi kepribadian dan karakter anak di masa mendatang.

Macam-Macam Gaya Polah Asuh Anak Yang Diterapkan Orang Tua

Polah Asuh Anak yang Baik dan Benar 1
Polah Asuh Anak via janethes.com

Di bawah ini akan dijelaskan lebih mendalam mengenai macam gaya polah asuh yang diterapkan orang tua :

Polah Asuh Otoriter

Dalam polah asuh ini anak dikatakan menjadi sebuah objek dan orang tua adalah subjeknya. Dalam hal ini maka orang tualah yang menentukan semua hal menyangkut anaknya. Orang tua cenderung memerintahkan bahkan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan anaknya. 

Anak tidak diberi hak untuk bersuara dan memilih. Bila anak berbuat kesalahan maka akan dihukum. Polah asuh anak seperti ini bila terus menerus diterapkan akan menciptakan jarak antara orang tua dan anak. Pada titik tertentu anak akan menjadi tertekan bahkan bisa lebih parah lagi.

Ciri yang paling mudah dikenali dari polah asuh otoriter adalah diterapkannya aturan super ketat yang wajib diikuti oleh anak. Selain prestasi sekolah yang tidak terlalu baik, anak juga bisa tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kepercayaan diri dan keterampilan sosial yang rendah.

Yang lebih mengejutkan, anak yang dibesarkan dalam pola asuh ini juga memiliki risiko lebih besar dalam penyalahgunaan narkoba, gangguan kesehatan mental, serta perilaku agresif.

Pola Asuh Permisif

Polah Asuh Anak yang Baik dan Benar 2
Polah Asuh Anak via smartparentbyreha1.blogspot.com

Dalam polah asuh permisif alias serba boleh, orang tua bersikap sangat santai, bebas, dan mencoba menjadi teman bagi anaknya.

Polah asuh permisif memungkinkan orang tua mengikuti setiap kehendak anak. Apapun permintaan anak pasti akan dituruti. Orang tua juga akan selalu memberikan permakluman atas kesalahan-kesalahan anak. 

Keuntungan polah asuh anak seperti ini adalah terciptanya kedekatan antara orangtua dan anak. Namun sisi buruknya, anak bisa manja dan tidak mandiri.

Karena anak jarang sekali diberikan batasan dan petunjuk mengenai pilihan yang baik, maka anak yang dibesarkan dalam polah asuh permisif cenderung lebih egois, impulsif, dan sulit diatur.

Polah Asuh Autoritatif

Polah asuh anak satu ini adalah yang paling disarankan ahli untuk orang tua terapkan. Polah asuh ini memberikan batasan perilaku yang jelas dan cukup konsisten.

Selain itu, polah asuh autoritatif juga tidak menggunakan kekerasan dalam mengasuh anak. Di sini orang tua akan mendorong adanya kegiatan diskusi dengan anak. 

Contohnya seperti menjelaskan pada si kecil mengapa diberikan aturan tertntu. Sederhananya, orangtua tidak membebaskan dan menerima begitu saja perilaku anak, namun juga tidak memberikan kontrol yang berlebihan.

Menariknya, anak akan diberikan kesempatan untuk mencoba dan bertanggun jawab pada pilihannya sendiri.

Polah Asuh Demokratis

Polah asuh demokratis merupakan bentuk polah asuh paling ideal, di mana orang tua melibatkan anak untuk memutuskan sesuatu hal menyangkut dirinya disaat yang tepat.

Dalam hal ini, anak diperbolehkan untuk mengemukakan pendapat. Keterbukaan membuat komunikasi antara orang tua dan anak berlangsung nyaman. 

Polah asuh ini akan membuat anak lebih mandiri, percaya diri, mampu menghargai orang lain, dan belajar bertanggungjawab terhadap pilihannya. 

Berkat strategi disiplin yang positif, anak yang dibesarkan dalam polab asuh demokratis cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis dan mengambil keputusan yang lebih baik. Selain itu, mereka juga akan tumbuh menjadi pribadi bertanggung jawab yang tidak ragu dalam mengungkapkan pendapat mereka.

Polah Asuh Lalai

Dalam jenis polah asuh ini, orang tua cenderung bersikap abai/cuek terhadap anaknya. Orang tua tidak peduli dan tidak memperhatikan perkembangan anaknya sendiri. Dia memenuhi permintaan anak dan dia juga tak pernah melarang anak-anak melakukan apapun.

Polah asuh anak tipe Ini bisa dilakukan oleh sejumlah orang tua yang terlalu sibuk bekerja atau fokus dengan karirnya. Akibatnya, anak menjadi kurang perhatian dan dampaknya dia akan mencari kesenangannya sendiri. Banyak anak kemudian salah pergaulan oleh karena polah asuh abai semacam ini.

Hal Mendasar Tentang Polah Asuh Anak Yang Mesti Dipelajari Orang Tua

Polah Asuh Anak yang Baik dan Benar 3
Polah Asuh Anak via halodoc.com

Setiap orang tua tentu perlu punya dasar polah asuh anak yang baik agar anak mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik pula. Ya, sebelum menerapkan gaya polah asuh terhadap anak-anaknya, orang tua harus memiliki pemahaman terlebih dahulu.

Pemahaman yang dimaksud adalah mengenai hal-hal yang sangat mendasar dalam polah asuh anak. Poin-poin tentang pemahaman yang sangat mendasar itu adalah sebagai berikut :

1. Semua Anak Adalah Anak Yang Cerdas

Orang tua patut untuk menanamkan pola pikir semacam ini agar anak cerdas. Jika anak tidak begitu pandai dalam bidang matematika, mungkin saja ia pandai dalam Seni dan Bahasa. Orang tua diharapkan untuk tidak terlalu menuntut karena setiap anak tentu adalah anak yang cerdas sesuai bidangnya.

Setiap orang tua juga patut mengembangkan kecerdasan anak sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Baik itu kecerdasan verbal-linguistik, logika-matematika, visual-spasial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, ataupun eksistensial.

Belum semua orang tua memahami konsep ini namun pahami saja bahwa pasti semua anak itu cerdas.

2. Setiap Anak Memilki Cara Tersendiri Dalam Memproses Sebuah Informasi

Karena anak terlahir berbeda-beda sebagai individu, maka tak heran caranya memproses informasi yang diterima pun akan berbeda. Kecepatan dalam memahami suatu hal dan menerapkannya dalam kehidupan bisa bermacam-macam.

Dalam hal ini, orang tua perlu mengetahui gaya belajar anak sehingga mampu memaksimalkan potensi dan bakat yang ada pada anak.

Ya, setiap anak jelas adalah individu yang berbeda. Maka intinya, cara dan juga kemampuan mereka dalam memproses, memahami dan menerima informasi pun berbeda-beda. Sehingga sekali lagi penting orang tua pahami bahwa menerapkan polah asuh anak juga memiliki perbedaan antar satu dan lainnya.

3. Setiap Anak Adalah Pribadi Yang Baik

Anak merupakan tanggung jawab orang tua karena didikan dari orang tua berpengaruh sangat besar bagi kehidupan anak. Setiap anak itu baik maka orang tua sebaiknya jangan memberi label negatif pada anak seperti menyebutnya nakal atau cerewet. 

Sebenarnya tidak ada istilah anak yang nakal ataupun jahat. Tetapi dalam hal ini, orang tualah yang paling bertanggung jawab membentuk dan mempengaruhi karakter anak. Maka, dalam polah asuh anak hindarilah menyebut anak dengan sebutan-sebutan yang negatif.

4. Setiap Anak Memiliki Hak Untuk Memilih

Setiap orang pasti memiliki hak-hak paten yang sudah dimilikinya dari sejak lahir, termasuk hak untuk memilih. Seringkali orang tua suka sekali memaksakan kehendak yang justru tidak sesuai dengan keinginan anak. Maka hindarilah hal tersebut karena setiap anak punya hak dalam memutuskan apa yang terbaik untuknya.

5. Setiap Usaha Anak Patut Untuk Diapresiasi

Setiap usaha anak pantas mendapatkan apresiasi dari orang tua. Maka dalam hal ini orang tua janganlah selalu fokus pada hasil dan juga target, namun hargailah usaha anak, apapun itu. Bentuk apresiasi paling sederhana adalah dengan pelukan, tatapan mata yang menyejukkan, serta kata-kata yang membesarkan hati. 

Intinya, ketahuilah bahwa kegagalan itu wajar atau hasil yang tidak sesuai harapan itu sudah biasa terjadi. Yang terpenting adalah setiap usaha anak patut diapresiasi, bukan dicela apalagi disalahkan. Dengan polah asuh anak seperti ini maka anak akan bisa belajar menghargai orang lain dan juga dirinya sendiri.

Sangat penting untuk diterapkan bagi setiap orang tua agar selalu bisa mendidik anak mereka dengan ajaran yang positif dan membangun. Polah asuh anak amatlah menunjang maka hal ini pun juga cukup penting untuk dipahami.

Polah asuh yang baik akan mendatangkan kebaikan pula bagi si anak. Begitu juga sebaliknya, polah asuh yang salah bisa memberikan dampak buruk bagi perkembangan anak kedepannya.

Intinya, peran orang tua adalah yang terpenting dalam segala hal yang menyangkut anak. Setiap orang tua selalu diharapkan untuk bisa mengontrol diri ketika menghadapi anak. Ya, kontrol diri memang amat diperlukan karena itu termasuk dalam komponen polah asuh anak.

Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

About Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar