Sistem Zonasi PPDB: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, Serta Ketentuan

Sistem zonasi PPDB dianggap sebagai suatu kebijakan sekolah paling buruk disepanjang dunia pendidikan Indonesia. Ada banyak hal negatif dari sistem zonasi PPDB ini. Begitu pula banyak pihak yang kontra.

Semua kontra yang terjadi pada sistem zonasi ini tidak lain karena melihat hal negatif dari dampak sosial-pendidikan yang ditimbulkan.

Dengan kata lain, sistem zonasi ini sama sekali tidak berjalan dengan baik. Salah satu institusi pendidikan yang terkena dampak besar dengan adanya sistem zonasi yaitu institusi perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Sebelum adanya sistem zonasi, semua perguruan tinggi ternama seperti UI, UGM hingga UNDIP selalu memberikan jalur khusus bagi para siswa yang berprestasi. Khususnya di sekolah – sekolah favorit.

Lalu, dengan adanya sistem ini, membuat mereka sangat sulit untuk memberikan suatu kesempatan bagi para pelajar yang berprestasi.

Di sisi lain, kesempatan calon mahasiswa baru untuk berkesempatan belajar di kampus favorit mereka juga turut menipis. Meski sudah ada KIP kuliah, sebagian pihak menilai ini hanya program yang kurang efektif.

sistem zonasi ppdb
sistem zonasi ppdb – Sumber: freepik.com

Nah, menarik untuk disimak apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem ini. Mari kita bahas lebih jauh di bawah ini.

Pengertian Sistem Zonasi PPDB

Sistem zonasi yaitu suatu peraturan atas proses penerimaan siswa baru yang harus sesuai dengan wilayah tempat tinggal. Sistem zonasi ini diatur pada Permendikbud Nomor 14 Th 2018.

Tujuan awal pemerintah atas kebijakan ini supaya tidak lagi adanya sekolah yang menyandang status sebagai sekolah favorit dan sekolah pinggiran / non favorit.

Semua ketentuan atas sistem zonasi ini diatur pula dalam Permendikbud Nomor 44 th 2019. Ketentuan tersebut membuat sistem zonasi mengikat pada TK, SD, SMP, SMK dan SMA.

Ketentuan ini disyahkan secara langsung oleh Nadiam Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan / Mendikbud pada 10 Desember 2019 lalu.

Sebenarnya tujuan utama atas sistem zonasi ini yaitu supaya semua siswa memiliki akses mudah untuk ke sekolah dengan memilih sekolah yang paling dekat. Sehingga semua calon siswa diharuskan untuk mendaftar ke sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi

Salah satu ketentuan sistem pendidikan terbaru ini memiliki lebih banyak kekurangan daripada kelebihan. Dampaknya pun juga sangat buruk, khususnya bagi para tenaga pengajar / guru yang mengajar di sekolah ternama.

Mereka harus ekstra bersabar untuk mendidik semua siswa yang ada. Jika tidak dapat mengontrol emosi, mungkin akan berdampak kekerasan terhadap anak.

Sedangkan untuk kelebihan dari sistem zonasi PPDB ini, sangat minim. Karena hanya pihak tertentu dan segelintir orang yang dapat merasakan dampak dari sistem zonasi ini.

sistem zonasi ppdb
sistem zonasi ppdb Sumber: freepik.com

Kelebihan

  • Bagi siswa yang kurang pandai, dapat dengan mudah masuk ke sekolah negeri favorit.

Cukup dengan memastikan bahwa jarak dari rumah menuju ke sekolah sangat dekat. Selain itu tidak perlu khawatir jika nilai tergolong cukup buruk.

Namun harus selalu ingat bahwa sekolah favorit kini tidak ada artinya lagi. Meskipun sebelumnya mempunyai status sebagai sekolah favorit, namun rasanya tetap sama seperti sekolah pada umumnya.

  • Tingkat persentase siswa telambat menurun

Dengan letak sekolah yang dekat dengan rumah, tidak ada lagi alasan untuk datang telambat ke sekolah.

  • Menimimalisir penyebaran virus

Dari semua kelebihan yang ada, mungkin hanya ini yang menjadi kelebihan yang mempunyai dampak positif. Dengan adanya sistem zonasi PPDB dapat menekan resiko penyebaran virus korona. Meskipun hingga kini kondisi penyebaran virus bertambah buruk bagi segala bidang.

Kekurangan

  • Kualitas pendidikan sekolah sangat buruk

Sekolah yang sebelumnya menyandang status sebagai sekolah unggulan, kini kualitasnya dipertanyakan. Karena tidak mampu lagi hanya merekrut siswa yang berprestasi. Kini sangat sulit untuk fokus dalam mengembangkan potensi para siswa.

Tidak semua siswa yang tinggal di sekitar sekolah unggulan memiliki prestasi dan pandai. Pada umumnya siswa yang kurang berprestasi / pandai mempunyai atitute yang identik nakal.

Dengan banyaknya siswa yang nakal, tentunya kualitas pendidikan sekolah akan menurun. Sebab akan terlalu sibuk fokus pada 0siswa yang nakal daripada siswa berprestasi.

  • Siswa yang pada dasarnya pandai dan berprestasi terabaikan

Sekolah favorit dan unggulan pasti akan memberikan beasiswa khusus bagi para murid yang pandai dan berprestasi. Tanpa menyandang status ekonomi. Bahkan dapat menjamin kelangsungan dan masa depan siswa berprestasi ke arah yang lebih baik.

Sekarang para siswa yang berprestasi harus rela mengubur impiannya. Karena akses untuk mewujudkan cita – cita sangat minim dan tidak memungkinkan.

  • Menimbulkan rasa malas untuk sekolah

Meskipun jarak rumah hingga sekolah dekat, bukan berarti akan membuat hati para siswa terasa sangat senang pula untuk sekolah dan belajar. Justru hal ini akan menimbulkan rasa malas untuk sekolah. Sebab tidak sesuai dengan target / ekspetasi dan harapan.

  • Proses pembelajaran tidak efektif

Jika dalam satu kelas memiliki kemampuan kognitif yang sangat berbeda jauh, proses pembelajaran pun akan terhambat. Para guru akan kesulitan dalam menentukan dan menyampaikan pelajaran.

  • Fasilitas sekolah akan cepat rusak

Siswa yang kurang pandai, biasanya memiliki attitude buruk. Mereka pun akan cenderung membuat onar. Hal ini akan berdampak pada beberapa fasilitas sekolah yang nantinya akan rusak.

  • Kasus bullying bertambah

Salah satu sifat yang paling mencolok antara siswa pandai dan kurang pandai, terletak pada atitutenya. Untuk siswa yang pandai akan memiliki atitude yang baik. Sedangkan untuk siswa yang kurang pandai akan mempunyai atitute yang buruk.

Seolah telah menjadi hukum alam jika siswa dengan atitute buruk sering menindas siswa dengan atitute yang baik. Hal ini menyebabkan kasus bullying akan meningkat.

  • Ruang lingkup pergaulan siswa sangat buruk

Bukan hanya sekedar melakukan bullying, siswa dengan atitute yang buruk / kurang pandai akan dengan mudah merangkul siswa dengan atitute baik terjun ke lingkup pergaulannya. Dengan ini akan membawa dampak buruk juga terhadap atitute dan masa depan.

Siswa yang pandai dan seharusnya mempunyai masa depan yang baik, harus menerima masa depan yang kurang baik. Hanya diakibatkan oleh salah memasuki ruang pergaulan.

  • Banyak siswa yang terancam tidak sekolah

Dengan sistem zonasi PPDB baru ini membuat para siswa terancam tidak dapat sekolah. Karena setiap sekolah harus menerima siswa dengan daya tampung ½ dari daya tampung tahun lalu. Hal ini akan membuat semua anak yang lulusan tahun ini, harus menyimpan keinginan untuk belajar terlebih dahulu.

Baca juga: Rumah Belajar Kemendikbud, Cek Cara Daftar dan Fitur yang Tersedia

Ketentuan Sistem Zonasi PPDB Untuk SD-SMA 2020

sistem zonasi ppdb
sistem zonasi ppdb Sumber: freepik.com

Inilah beberapa ketentuan dari sistem zonasi PPDB yang harus diketahui dan dipahami dengan seksama:

  1. Kuota sekolah yang tersedia sedikit 55% dari daya tampung sekolah.
  2. Setiap siswa yang telah diterima harus wajib lapor ke pemerintahan setempat, jika tidak segera lapor maka akan digantikan dengan siswa lain.
  3. Pemilihan sekolah harus sesuai dengan lokasi pada KK daerah masing – masing.

Dari penjelasan di atas terlihat sangat jelas jika kualitas pendidikan Indonesia semakin buruk. Hal ini harus menjadi koreksi keras bagi pemerintah.

Harsus segera berupaya menemukan kebijakan yang lebih mengedepankan kualitas anak didik dan kemudahan sistem pendidikan bagi generasi yang berkualitas.

Pada akhirnya, sistem zonasi ppdb ini masih terus berlaku bahkan di tahun ajaran baru 2020 ini. Menarik untuk kita saksikan seperti apa reaksi masyarakat yang kontra dengan sistem ini. Semoga kedepan kita bisa menganalisis topik ini lebih jauh lagi di artikel selanjutnya.

Ditulis oleh Arinta Wulandari – Editted: 17/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar