Strict Parents Adalah Gaya Asuh Otoriter, Ketahui Dampaknya Bagi Anak

Strict parents adalah pola asuh otoriter yang berorientasi pada orang tua yang memberikan aturan ketat dan kaku pada anak.

Orang tua yang menerapkan gaya asuh otoriter ini biasanya selalu menuntut anak mematuhi segala aturan yang ditetapkan tanpa memberi ruang bertanya.

Strict parents adalah gaya asuh yang umumnya diterapkan oleh para orang tua yang saat masih kanak-kanak juga mendapatkan pola asuh serupa.

Lantas, apakah gaya asuh ini masih banyak diterapkan di zaman sekarang? Berkembangnya ilmu parenting sekarang ini membuat pola asuh strict parents mulai banyak ditinggalkan.

Alasannya karena banyak orang tua yang mulai sadar bahwa gaya asuh otoriter menjadikan anak kurang kreatif dan sulit berkembang.

Nah, untuk Anda yang berencana untuk menerapkan strict parents pada anak, coba ketahui terlebih dulu beberapa dampak yang ditimbulkannya.

Strict Parents adalah Pola Asuh Otoriter, Yuk Pelajari Lebih Dalam

Berbicara tentang jenis pola asuh anak ternyata ada banyak sekali macamnya. Salah satu jenis pola asuh yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah strict parent.

Apa saja ciri dari pola asuh tersebut dan bagaimana dampaknya bagi tumbuh kembang anak? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Strict Parents itu Apa?

Seperti yang sudah dijelaskan, strict parents adalah pola asuh yang dilakukan dengan gaya otoriter dimana orang tua menaruh harapan tinggi pada anak.

Ciri utama pola asuh ini yaitu orang tua yang menerapkan aturan ketat pada anak dengan tujuan untuk membentuk pribadi yang lebih patuh dan taat.

Strict Parents Adalah

Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini akan berusaha untuk mengikuti segala aturan yang diterapkan oleh orang tuanya.

Hal tersebut dilakukan karena anak sadar bahwa setiap kesalahan cenderung dihukum dengan keras.

Ciri-ciri Strict Parents

Setelah mengetahui definisi strict parents adalah pola asuh otoriter, mungkin Anda sudah memiliki gambaran tentang model gaya asuhnya.

Strict parents sendiri biasanya berfokus pada kepatuhan dibanding menghargai pengendalian diri dan mengajari anak untuk mengelola perilakunya.

Hal yang mendasari orang menerapkan pola asuh ini berasal dari riwayat pengasuhan yang dialami orang tua saat masih kecil.

Orang tua menganggap bahwa strict parents adalah salah satu cara mendidik terbaik yang juga harus diterapkan kepada anaknya.

Berikut ini beberapa ciri strict parents yang perlu diketahui oleh para orang tua masa kini.

  • Menuntut tanpa responsif, orang tua cenderung mengatur anaknya baik di dalam rumah maupun di tempat umum. Orang tua berharap anak-anak bisa mengikuti aturan tersebut tanpa perlu banyak bertanya.
  • Tidak memberi anak pilihan, orang tua yang menerapkan strict parents adalah mereka yang tidak akan memberi pilihan pada anak. Hanya ada sedikit ruang negosiasi, namun orang tua akan tetap memaksa anak untuk mengikuti aturan.
  • Selalu memberi hukuman, orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter ini biasanya tidak ragu memberi hukuman pada anak. Hal tersebut dilakukan saat anak tidak disiplin atau melanggar aturan yang telah ditetapkan. 
  • Kasar, acuh, dan dingin, gaya asuh strict parents seringkali membuat orang tua terlihat kasar, dingin dan acuh. Orang tua tidak akan segan untuk meneriaki anak atau mengomel dibanding memberikan dukungan atau pujian pada anak.
  • Sulit percaya pada anak, orang tua yang menerapkan strict parents adalah mereka yang sulit percaya pada anak. Dalam hal ini orang tua akan sulit memberikan ruang kebebasan pada anak karena mereka tidak percaya.
  • Tidak mau bernegosiasi, pola asuh otoriter membuat orang tua sulit untuk diajak negosiasi. Tidak ada area abu-abu pada orang tua karena setiap situasi dianggap hitam dan putih.

Dampak Strict Parents pada Anak

Kebanyakan orang tua yang menerapkan strict parents adalah mereka yang berpikir bahwa pola asuh otoriter dapat membuat anak memiliki ambisi dalam hidup.

Meski begitu ternyata manfaat yang diberikan oleh strict parents ini lebih sedikit dibandingkan dengan dampak negatif yang diberikannya.

Jadi, apa dampak yang ditimbulkan saat orang tua menerapkan pola asuh otoriter pada anak?

Dilansir dari laman webmd.com, anak yang tumbuh dengan gaya asuh otoriter atau strict parents cenderung memiliki self-esteem yang rendah.

Selain itu, anak yang diasuh dengan gaya ini juga akan memiliki perilaku agresif, mudah sekali cemas dan sering depresi.

Strict Parents Adalah

Selain itu, menurut parentingforbrain.com, anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter ini kemungkinan menjadi tidak bahagia dan depresi.

Bahkan di beberapa negara seperti Hongkong dan Australia, anak-anak yang mengikuti strict parents di rumahnya lebih rentan depresi dan muncul ide bunuh diri.

Berikut ini beberapa dampak negatif pola asuh otoriter yang diterapkan pada anak.

  • Self-esteem yang rendah
  • Cenderung tidak mandiri dan ketergantungan yang berlebih
  • Anak mudah marah dan kasar
  • Prestasi akademis yang buruk
  • Sulit membuat keputusan
  • Kurang mampu mengatasi masalahnya
  • Depresi dan cemas
  • Kurangnya kemampuan sosial
  • Kurang kreatif dan inisiatif
  • Sulit membentuk jati dirinya saat remaja
  • Anak akan sering berbohong
  • Tidak bahagia

Strict Parents, Baik atau Buruk?

Setelah melihat dampak yang ditimbulkan dari strict parents, tentu Anda sudah punya gambaran tentang baik atau buruknya pola asuh ini.

Jika melihat dari dampak negatif yang ditimbulkan tentu tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan dari pola strict parents ini.

Sebagai orang tua pasti akan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya dengan memilih pola asuh yang tepat.

Namun, jangan sampai pola asuh yang diterapkan justru dapat menciptakan ketegangan pada hubungan orang tua dan anak di masa mendatang.

Jika Anda orang tua yang cenderung kaku dan tegas, ada baiknya untuk memikirkan lagi tujuan dalam membesarkan anak.

Apakah pola asuh ketat dan kaku yang diterapkan bisa membuat anak semakin dekat atau justru semakin menjauh. 

Cara Agar Tidak Menjadi Strict Parents

Melihat banyaknya dampak buruk yang mungkin dialami oleh anak, maka sebagai orang perlu menghindari gaya asuh otoriter ini.

Anda bisa mengganti pola asuh otoriter ini dengan gantle parenting yang punya banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua untuk menghindari pola asuh otoriter. Diantaranya yaitu:

  • Perkaya diri dengan pengetahuan seputar parenting
  • Terapkan komunikasi terbuka pada anak
  • Kurangi tuntutan yang tidak realistis pada anak
  • Beri batasan dengan alasannya
  • Hindari menggunakan hukuman atau kekerasan
  • Luangkan waktu bersama anak
  • Ajarkan anak dengan contoh

Kesimpulannya, strict parents adalah pola asuh otoriter yang terkadang tidak disadari oleh para orang tua bisa berdampak buruk pada anak.

Jika sudah terlanjur menerapkan pola asuh ini sehingga memberi dampak pada tumbuh kembang anak, tidak ada salahnya untuk pergi ke psikolog untuk berkonsultasi.

Hal tersebut tidak hanya bermanfaat untuk tumbuh kembang anak saja, tetapi juga untuk orang tua agar semakin baik kedepannya.

Demikian sedikit ulasan singkat tentang strict parents adalah pola asuh otoriter beserta dampak yang ditimbulkannya. Semoga bermanfaat!

Ditulis Oleh: Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar