Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan [Lengkap]

Tumbuh kembang bayi memiliki beberapa tahap mulai dari usia 0-12 bulan. Sebagai seorang orang tua sangatlah penting untuk mengenali tumbuh kembang yang terjadi pada anak.

Hal itu bisa memacu proses perkembangan si kecil beriringan dengan pengawasan dari orang tua juga.

Mengetahui tahap perkembangan bayi dapat memberikan rangsangan yang tepat untuk membantu proses tumbuh kembangnya.

Selain itu, hal ini bertujuan untuk memantau dan menangani masalah yang mungkin timbul pada proses tumbuh kembang bayi tersebut.

Bicara soal tumbuh kembang bayi memang selalu membuat kita butuh pengetahuan untuk bisa memberikan yang terbaik untuk buah hati kita.

Walau memang, perkembangan si kecil tak melulu bisa Anda pantau setiap saat. Namun, tumbuh kembang anak memang nyatanya membutuhkan perhatian khusus dari Anda.

Tahapan Tumbuh Kembang Bayi

Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Tumbuh Kembang Bayi via zwitsal.co.id

Berikut adalah penjelasan yang menyeluruh mengenai tahap-tahap masa pertumbuhan bayi dan perkembangan bayi :

Usia 0 – 3 bulan

TUmbuh kembang bayi usia 0-3 bulan. Diusia baru lahir ini bayi dimulai dengan mampu mengontrol gerakan otot-otot tubuhnya.

Pada usia ini bayi sangat membutuhkan banyak bantuan. Ia butuh belajar mengangkat dan menopang kepalanya dengan otot-otot lehernya, menggerakkan tangan dan kakinya.

Bayi sudah mulai belajar mengangkat kepalanya pada posisi telungkup dan aktif belajar mengontrol dan mengendalikan gerakan otot tangan dan kakinya. Lalu Anda akan sering melihatnya mampu meraih serta menggenggam benda-benda kecil.

Usia 3 – 6 bulan

Tumbuh kembang bayi usia 3-6 bulan. Ditahap usia 3-6 bulan tumbuh kembangnya bisa terlihat dari 2 perkembangan, yakni perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus.

Perkembangan motorik kasar ini tahapan dimana si kecil sudah bisa mengangkat dan menahan kepalanya sendiri untuk beberapa saat lamanya.

Bila dibaringkan telungkup, ia mampu menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya sambil bergerak maju. Ia juga terlihat aktif belajar mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.

Pada perkembangan motorik halus, Anda bisa melihat si kecil sudah bisa menggunakan kedua tangannya untuk meraih dan menggenggam sebuah benda.

Ia juga gemar bermain dengan kedua tangannya lalu dengan tangannya, ia asyik bermain dengan jari-jari kaki yang bisa diraihnya.

Usia 6 – 9 bulan

Tumbuh kembang bayi usia 6-9 bulan. Tak terasa si kecil akan semakin besar dan mulai di usia 6 – 9 bulan secara bertahap buah hati Anda akan memperluas lingkup interaksinya.

Si kecil pun bisa lebih mampu melakukan gerakan-gerakan yang terkendali dan disadari oleh karena proses tumbuh kembang bayi.

Usia 9 – 12 bulan

Tumbuh kembang bayi usia 9-12 bulan. Masuk ke fase ini Anda sudah mulai lebih ekstra tenaga lagi dalam menemani dan melihat tumbuh kembang si kecil.

Memasuki usia 9-12 bulan, Anda akan menyaksikan perkembangan motorik kasarnya, si kecil semakin giat dan menunjukkan semangat belajar berjalan.

Tak heran bila ia akan sering meraih tangan, sebagai tanda meminta untuk menahan tubuhnya. Ia ingin melangkahkan kaki-kaki mungilnya ke sana ke mari.

Lalu dari segi perkembangan motorik halus di usia 9-12 bulan ini, Anda akan sering melihat si kecil mulai belajar mengambil dan bermain.

Ia bermain makanannya saat acara makan berlangsung, menggunakan ibu jari dan telunjuk. Ia mengambil dan memegang benda-benda berukuran kecil, dan semakin gemar mengambil dan membuang benda, serta berlatih cara menjatuhkan benda dengan baik.

Tahapan Tumbuh Kembang Bayi Pada Periode Emas

Periode emas atau 1.000 hari kehidupan anak dan juga perkembangan bayi dimulai sejak bayi masih dalam kandungan.

Karena itu, pastikan untuk selalu memperhatikan stimulasi dan nutrisi yang Bunda konsumsi sejak masa kehamilan hingga menyusui.

tahap-tahap tumbuh kembang bayi
Tumbuh kembang bayi sehat via babycentre.co.uk

Supaya bisa mengoptimalkan potensinya, tentu stimulasi yang Anda beri jangan asal-asalan. Lebih baik menyesuaikan stimulasinya dengan usia bayi.

Soalnya beda umur, beda stimulasi yang perlu dilakukan. Berikut contoh stimulasi yang bisa Bunda beri kepada buah hati ketika usianya berada di rentang 0-6 bulan :

Perkenalkan Suara Sekitar

Sebelumnya, rahim merupakan rumah bayi yang tenang dan paling nyaman. Namun ketika sudah lahir, bayi perlahan mesti diajarkan bahwa tempatnya kini telah berbeda. Biarkan ia mengenal dunia barunya dengan mengenal situasi sekitar lewat suara.

Ajak buah hati mendengar berbagai suara di rumah, mulai dari suara orang berbicara, televisi, maupun bunyi dari mainannya sendiri.

Cara ini bisa membuat bayi bisa mulai membedakan suara di sekitarnya dan menimbulkan reaksi khusus untuk tiap bunyi.

Sering Ajak Bicara

Tidak ada istilah terlalu dini untuk mengajak bicara bayi. Sedari lahir bahkan Anda bisa melakukannya. Mengajak bicara buah hati justru bisa menstimulasi pendengarannya menjadi lebih peka. Kemampuan bicaranya pun akan lebih terasah karena sifat bayi senang meniru.

Untuk itu, sering-seringlah ajak bicara bayi dalam berbagai kesempatan. Tidak perlu secara khusus, Anda bahkan bisa melakukannya ketika sedang menyusui, memandikan, ataupun ketika hendak menidurkan si bayi. Semuanya itu guna mendukung tumbuh kembang bayi.

Selalu Berikan Senyuman

Untuk bisa mendukung buah hati menjadi anak generasi maju yang percaya diri dan supel, ia tentu harus merasa nyaman sedari kecil.

Ia harus merasa diterima dan disayangi oleh orang-orang sekitarnya. Anda bisa menunjukkan kasih sayang tersebut dengan selalu memberikan senyuman kepada anak.

Sifat bayi yang senang meniru pada akhirnya akan membuatnya sering tersenyum dengan stimulasi yang Anda lakukan.

Nah, jika buah hati sudah sering tersenyum, jangan diabaikan. Sebaiknya selalu membalas senyumannya. Senyum balik dari Anda akan semakin meyakinkan bayi bahwa ia diterima dengan baik.

Tambah Intensitas Belaian dan Pelukan

Semua Ibu pasti menyanyangi buah hatinya. Namun, ada yang senang mengungkapkannya lewat interaksi fisik ada juga yang agak enggan.

Padahal, interaksi fisik, seperti belaian dan pelukan, akan amat berarti bagi buah hati. Ia akan merasa aman dan disayang sehingga secara langsung akan memberikan rasa kepercayaan diri bagi dirinya.

Karena itu, jangan ragu untuk sering membelai dan membelai buah hati dengan lembuh. Ketika dia menangis, peluk dan gendonglah. Saat senggang, ajaklah bayi berbincang sambil sesekali taruhlah belaian di kepala dan punggungnya.

Gantung Benda Berwarna di Sekitar Bayi

Ketika baru lahir, bayi akan sulit membedakan bentuk maupun warna di sekitarnya karena kemampuan penglihatannya masih terbatas. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa menstimulasi kemampuan penglihatannya tersebut.

Cobalah gantung beberapa benda berwarna dengan tekstur lembur di sekitar bayi. Biarkan ia mulai memahami adanya warna-warna yang berbeda lewat benda tersebut.

Dengarkan Musik

Bukan hanya suara sekitar, akan lebih baik Anda mulai memperdengarkan musik kepada bayi sedari dini. Alunan nada yang teratur akan lebih mudah membuat bayi mengenal dan membedakan bunyi. Efek lainnya, suara musik yang ia dengar pun bisa merangsang otaknya untuk lebih kreatif.

Sesuaikan musik yang diputar dengan kegiatan bayi. Contohnya, ketika sedang menyusui atau hendak menidurkan bayi, Anda bisa menyetel musik dengan alunan nada yang tenang. Namun, kecilkan volume musik juga ketika memang buah hati hendak beristirahat.

Beri Pujian pada Tiap Perkembangan Bayi

Akan ada banyak momen menakjubkan yang ditunjukkan bayi Anda pada periode emas. Seringlah memberi pujian kepada tiap aktivitas yang mampu dilakukan buah hati. Ia memang belum tentu mengerti makna pujian Anda.

Namun, pujian tersebut akan mampu membuat bayi nyaman dan semakin percaya diri. Di setiap pujian yang Anda berikan, jangan lupa selipkan senyum. Ini akan membuat ia semakin yakin bahwa aktivitas yang dilakukannya membuat Anda sebagai orang tua bangga.

Stimulasi yang bisa Anda berikan bukan hanya untuk dengan melatih fisiknya saja. Semua akan percuma jika Anda tidak mengimbanginya dengan pemberian nutrisi yang tepat untuk tumbuh kembang otak dan kesehatannya.

Asupan Nutrisi yang Baik Bagi Tumbuh Kembang Bayi

Tumbuh kembang bayi
Tumbuh Kembang Bayi via yankes.kemkes.co.id

Asupan nutrisi bisa diperoleh dengan memperhatikan kandungan gizi makanan yang Anda santap. Jika usia bayi sudah 6 bulan ke atas, asupan nutrisi tersebut juga langsung bisa diberikan kepada bayi melalui MPASI.

Berikut adalah beberapa nutrisi yang mesti diperhatikan supaya tumbuh kembang bayi, baik fisik maupun otak bisa lebih optimal lagi :

Protein

Protein berfungsi mengarahkan sel saraf ke tempat yang tepat di otak. Jadi, perkembangan fungsi indra buah hati akan sesuai dan tepat.

Kemampuan otak buah hati untuk membuat persepsi akan sesuatu juga cepat berkembang. Asupan protein bisa didapatkan dari makanan berupa kacang-kacangan, telur, dan ikan.

DHA atau Omega 3

Kebutuhan bayi akan docosahexaenoic acid (DHA) sebenarnya sangat tinggi. Pasalnya, nutrisi tersebut amat berperan mengembangkan psikomotorik dan mental buah hati Anda. Di sisi lain DHA atau omega 3 juga memacu perkembangan otak agar maksimal.

Telur maupun produk olahan susu tertentu bisa menjadi jawaban untuk memperoleh nutrisi DHA. Namun cara paling simpel, Anda bisa memberikan DHA yang tinggi untuk bayi lewat ASI. Nyatanya, ASI mengandung DHA yang cukup tinggi.

Kolin

Jangan lupakan memberikan asupan kolin untuk bayi. Bukan cuma untuk fisik bayi, kolin juga mampu memicu perkembangan sel otak dan meningkatkan fungsi kognitif anak. Dalam hal ini juga memengaruhi tumbuh kembang bayi.

Bayi baru lahir bisa langsung memperoleh asupan kolin dari ASI. Karena itu, penting bagi Ibu untuk menyantap makanan tinggi kolin untuk ASI berkualitas. Beberapa sumbernya  yakni telur, kacang kedelai, dan susu.

Zat Besi

Gizi satu ini bisa membantu mengembangkan otak bayi secara optimal. Zat besi pun mampu menyehatkan bayi karena merangsang pembentukan sel darah merah. Memperolehnya pun tidak sulit karena banyak makanan yang mengandung nutrisi ini.

Seng

Sama dengan zat besi, zat seng pun bisa membantu mengoptimalkan fungsi dari otak buah hati. Namun, jika zat besi membentuk sel darah merah, seng justru memproduksi sel darah putih. Fungsinya mampu membuat tubuh bayi mampu melawan infeksi dan memperbaiki kerusakan sel.

Ini membantu bayi agar tidak mudah sakit. Daging-dagingan, seperti sapi dan ayam, merupakan sumber seng yang bisa menjadi pilihan Anda.

Vitamin  B6

Pada dasarnya vitamin B6 bisa membantu perkembangan sistem saraf. Dengan sistem saraf yang baik, kemampuan bayi untuk beradaptasi dengan lingkungan pun akan lebih baik. Adaptasi ini pada akhirnya bisa membuat bayi menjadi anak generasi maju yang percaya diri dan cerdas.

Vitamin B12

Satu lagi nutrisi yang tidak boleh terlupa untuk asupan sang bayi, yakni vitamin B12. Secara umum, vitamin ini bisa menjaga kesehatan saraf, tulang, dan mata.

Tidak hanya itu, vitamin B12 mampu membantu pembentukan myelin, yaitu selaput pembungkus syaraf yang berfungsi mengantarkan sinyal antarsyaraf. Jika myelin sulit berkembang, tentu memengaruhi perkembangan otak dan keseimbangan anak.

Daging-dagingan menjadi sumber vitamin B12 yang cukup banyak. Tidak perlu mengkhawatirkan jenis dagingnya. Baik daging sapi, kambing, ayam, maupun ikan pada dasarnya kaya akan jenis vitamin yang satu ini.

Kehadiran buah hati di tengah keluarga tentu menjadi kebahagiaan yang tak tergantikan. Karenanya, sebagai orangtua kita pasti selalu ingin memberikan yang terbaik khususnya di setiap tahapan tumbuh kembang bayi.

Perkembangan keterampilan dan kemampuan dasar yang dikuasai bayi, berawal dari bentuk yang paling sederhana dan paling dekat dengan dirinya.

Yakni, bagaimana bayi berinteraksi dan berkomunikasi dengan Anda dan pasangan, sebagai dua orang yang paling dekat. Dalam hal ini sangatlah penting dalam memperhatikan tumbuh kembang bayi. – Last editted: 10/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar