10 Tips Mengatasi Bayi Berhenti Mengoceh, Efektifkah?

Bayi berhenti mengoceh memang merupakan keadaan yang bagi sebagian orang tua merupakan hal yang mengkhawatirkan.

Apalagi jika bayi tersebut sebelumnya adalah bayi yang terbilang aktif. Ketahuilah, terkadang mungkin keadaan bayi berhenti mengoceh seperti ini akan bisa dialami.

Hal itu bisa terjadi karena faktor-faktor tertentu, baik internal maupun eksternal. Bayi akan mulai mengeluarkan suara seperti “ooh” atau “aah” sekitar usia 2-3 bulan.

Lalu ketika memasuki usia 4-6 bulan bayi baru akan mulai mengoceh dengan mengeluarkan kata “da-da” atau “ma-ma.”.

Selain itu, bayi juga akan tampak memberi respon saat Anda tertawa atau menggelitikinya. Untuk itu, Anda harus waspada bila di usia 6 bulan, bayi berhenti mengoceh atau tidak mengeluarkan suara.

Sebenarnya, setiap bayi memiliki kecepatan tumbuh kembang yang berbeda-beda. Akan tetapi, biasanya saat bayi memasuki usia 6 bulan, bayi yang awalnya sekedar mendekut akan mulai mengoceh seolah-olah ia ingin mengobrol.

Maka disitulah diperlukan peran yang cukup besar dari para orang tua dalam membimbing Bayi mereka.

Perlu diketahui juga bahwa 80% perkembangan otak bayi digunakan untuk berpikir dan mengolah informasi. Jika sejak dini si bayi sudah rutin diajak bicara, maka bayi akan terus memerhatikan dan merespon setiap percakapan.

Karena bayi cerdas adalah bayi yang juga bisa berkomunikasi dengan orang tuanya lewat ocehan dan berbagai cara lain.

Misalnya juga dengan menangis karena tangisan itu menandakan si bayi mampu berkomunikasi dengan memberikan kode mengenai keadaannya.

Cara Mengatasi Bayi Berhenti Mengoceh

10 Tips Mengatasi Bayi Berhenti Mengoceh, Efektifkah? 1
Bayi Berhenti Mengoceh via mamibuy.co.id

Nah, bila keadaan bayi berhenti mengoceh terjadi pada bayi Anda maka ada hal-hal tertentu yang perlu anda pahami. Dibawah ini akan dijelaskan berbagai langkah penting yang bisa Anda ambil untuk membuat bayi kembali mengoceh. Berikut penjelasannya :

1. Lakukanlah Percakapan Dengan Bayi Anda

Cara utama untuk menghadapi bayi berhenti mengoceh adalah dengan meluangkan waktu untuk duduk sejenak dan melakukan percakapan dengan bayi Anda. Tetaplah fokus pada bayi Anda saat ia berbicara, seperti halnya pada saat Anda mengobrol dengan lawan bicara Anda.

Duduklah di depan bayi Anda dan tatap matanya saat Anda berbicara. Sebagai alternatif, Anda juga dapat mendudukkan bayi di pangkuan Anda atau menggendongnya sambil berjalan berkeliling sembari mengobrol.

Mengobrolah sebisanya dengan bayi Anda pada setiap kesempatan. Sebagai contoh, ajaklah ia mengobrol sembari Anda menggantikan popok atau menyuapi si kecil.

Jika Anda tidak tahu apa yang harus dikatakan, katakan saja apa pun. Meskipun mungkin bayi tidak memahami apa yang Anda ucapkan, namun ia akan belajar memberikan tanggapan terhadap nada bicara dan intonasi berbeda.

2. Ikutilah Ocehan Bayi Anda

Ulangi ocehan bayi Anda saat ia mulai mengoceh. Jika bayi Anda mengeluarkan ocehan seperti “ba-ba-ba”, maka Anda harus ikut mengucapkan “ba-ba-ba” setelah bayi Anda mengucapkannya. Karena dengan mengikuti ocehan si kecil, ia akan tahu bahwa Anda memberikannya perhatian yang utuh.

Hal itu juga karena bayi Anda menginginkan perhatian jadi kemungkinan ia akan lebih sering mengoceh agar ia terus mendapatkan perhatian Anda.

Selain mengikuti ocehannya, Anda juga dapat menanggapi ocehan bayi dengan menggunakan ekspresi-ekspresi lain. Hal itu akan membuat bayi Anda tahu bahwa Anda sedang mendengarkannya.

Setelah bayi mengoceh, Anda dapat menanggapinya dengan perkataan tanggap. Hal ini diyakinkan bisa mencegah atau meminimalisir kejadian bayi berhenti mengoceh.

3. Perkenalkanlah Bunyi Ocehan Yang Baru

Setelah bayi Anda selesai mengoceh, kenalkanlah bunyi ocehan yang mirip dengan ocehan yang bayi buat. Sebagai contoh, setelah Anda mengikuti ocehan bayi Anda (misalnya “ba-ba-ba”), lanjutkanlah dengan bunyi ocehan baru seperti “bo-bo-bo” atau “ma-ma-ma.”

Saat membalas ocehan si kecil, Anda juga dapat menyertakan kata-kata sederhana yang memiliki bunyi serupa dengan bunyi ocehan yang ia buat. Sebagai contoh, jika bayi Anda mengatakan “ma”, Anda dapat membalasnya dengan “ma-ma-mau.”. Dengan cara ini, bayi akan menjadi lebih responsif dan komunikatif.

4. Bicaralah Dengan Pelan Dan Gunakan Kata-Kata Yang Sederhana

bayi berhenti mengoceh
Bayi Berhenti Mengoceh via id.wikihow.com

Saat berbicara pada bayi Anda, bicaralah dengan cukup jelas dan dalam kecepatan bicara yang lambat. Dengan dilakukannya hal itu, sebelum bayi mampu berbicara dengan lancar, ia dapat memahami kata-kata Anda terlebih dahulu.

Kalimat-kalimat yang sederhana membantu memudahkan proses pembelajaran dan mendorong agar si kecil mau terus mengoceh. Sehingga kejadian bayi berhenti mengoceh tak akan Anda alami.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab bayi mengoceh adalah karena ia mencoba membaca gerak bibir lawan bicaranya.

Dengan memperlambat kecepatan bicara dan mengucapkannya dengan jelas, bayi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengamati gerak bibir Anda. Selain itu, bayi pun menjadi bisa berlatih sedikit untuk mulai mengikutinya.

5. Berusahalah Untuk Menunjukkan Reaksi Yang Positif

Saat bayi mengoceh, tunjukkan keceriaan dan kegembiraan Anda. Dengan memberikan reaksi yang positif, bayi akan memahami bahwa mengoceh adalah hal yang baik dan harus lebih sering dilakukan. Selain menggunakan nada bicara yang positif, Anda juga dapat mengucapkan frasa-frasa pujian seperti “Bagus!”

Ketahuilah bahwa komunikasi nonverbal juga penting untuk dilakukan. Selain berbicara, Anda juga dapat tersenyum, tertawa, bertepuk tangan, dan melambaikan tangan saat mengobrol dengan bayi.

Penting juga untuk menunjukkan ekspresi keceriaan, baik verbal maupun non-verbal agar bayi memahami bahwa ocehannya merupakan hal yang positif.

6. Teruslah Berbicara Pada Bayi Anda Secara Konstan

Usahakanlah untuk berbicara pada bayi Anda sesering mungkin. Bayi memiliki kecenderungan untuk meniru orang lain. Dengan mendengarkan suara Anda secara teratur, si kecil pun dapat terdorong untuk lebih sering menggunakan suaranya dan mengoceh. Sehingga hal semacam bayi berhenti mengoceh tak akan Anda alami.

Kegiatan berbicara mendorong penguasaan bahasa, baik secara reseptif maupun ekspresif. Penguasaan bahasa secara reseptif mengacu pada kemampuan untuk memahami tuturan lawan bicara.

Sedangkan penguasaan bahasa secara ekspresif mengacu pada kemampuan untuk membuat tuturan. Kedua hal itu sangatlah baik untuk diterapkan pada bayi Anda.

7. Ubahlah Nada Bicara Anda

Selama berbicara dengan bayi Anda, cobalah ubah cara bicara Anda dengan mengubah volume suara Anda. Perubahan tersebut secara signifikan dapat menarik perhatian bayi serta juga mendorong ketertarikan dan keingintahuannya terhadap proses vokalisasi.

Selain itu, bayi akan menjadi terbiasa dengan suara Anda. Perubahan suara yang Anda buat dapat mendorong si kecil untuk memfokuskan kembali perhatiannya pada Anda agar ia dapat memahamimya.

Cara ini dapat membantu bayi Anda mendapatkan pemahaman terkait cara membuat suara-suara yang berbeda. Meskipun demikian, terlepas dari perubahan suara yang Anda buat, tetap berikan kata-kata yang terbilang positif. Kegiatan seperti itu juga bisa meredakan keadaan bayi berhenti mengoceh.

8. Gunakan Alat Peraga Atau Benda-Benda Lainnya

10 Tips Mengatasi Bayi Berhenti Mengoceh, Efektifkah? 2
Bayi Berhenti Mengoceh via mamapapa.id

Sambil melatih kemampuan verbalnya, tak ada salahnya juga untuk mengasah kemampuan visualnya dengan cara melatih indera penglihatan bayi. Hal tersebut mampu membuat kemampuan visual dan verbal berkembang bersamaan.

Beberapa alat peraga dapat Anda gunakan untuk membantu bayi mempelajari nama-nama benda yang berbeda. Seperti saat Anda membacakan dongeng tentang beruang, maka bisa menggunakan boneka beruang sebagai alat peraganya.

9. Nyanyikanlah Lagu Untuknya

Nyanyikan juga lagu favorit untuknya karena bayi akan menyukai hal tersebut. Pilihlah satu lagu untuk dinyanyikan untuk menghibur si bayi saat kesal.

Karena dia mulai mengenali nada, dia akan tenang segera setelah ia mendengar nyanyian atau lagu yang Anda pilih. Kegiatan seperti Ini sangat membantu untuk mencegah bayi berhenti mengoceh.

10. Berikan Nama Pada Benda-Benda Di Sekitar Bayi Anda

Berikan nama bagian-bagian tubuh bayi ketika Anda menyentuhnya, contohnya seperti hidung, mata, dan mulut. Kata-kata tersebut pasti menarik perhatian si bayi dan cukup menyenangkan untuknya.

Kenalkan juga nama benda di lingkungan sekitar termasuk juga orang, hewan, dan makanan. Secara alami bayi memiliki rasa ingin tahu terhadap dunia di sekitarnya maka ketika hal itu dilakukan, Ia akan reaktif.

Sebelum bayi belajar berbicara dalam bahasa nyata, mereka akan mengoceh dan bermain-main dengan suara. Itu dinamakan baby talk dan semua bayi pasti akan memiliki baby talk yang kurang lebih sama.

Awal terpenting bayi belajar berbicara terjadi dalam tiga tahun pertama, ketika otak bayi mulai berkembang pesat. Selama waktu itu, perkembangan bicara bayi Anda tergantung pada keterampilan “bicara bayi” dari Anda sendiri.

Doronglah bayi agar mau terus mengoceh sebagai bentuk respons bagi keseluruhan perkembangan bicara si bayi. Cobalah ajak bayi Anda mengobrol dan tunjukkan pada dia bahwa komunikasi verbal merupakan aktivitas yang positif dan juga menyenangkan.

Sehingga hal semacam bayi berhenti mengoceh tidak akan membuat Anda khawatir di kemudian hari saat terjadi.

Keadaan bayi berhenti mengoceh memang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Stimulasi yang menjalar di tahap yang dialami bayi mestilah selalu dalam pemantauan orang tua. Karena bagaimanapun, pastilah ada hal tententu lainnya yang berpotensi lebih membuat bayi berhenti mengoceh.

Bayi yang berhenti mengoceh pastinya akan membuat orang tua menjadi sedikit khawatir. Meskipun demikian, hal semacam itu sebenarnya bisa saja terjadi.

Maka para orang tua disarankan untuk selalu melakukan pengawasan terhadap tumbuh kembang bayi. Hal lumrah tersebut bisa saja jadi sesuatu yang lebih kompleks, dalam hal ini bayi berhenti mengoceh. – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar