Herpes pada Bayi: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Virus herpes dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali pada bayi. Salah satu gejala serangan virus herpes pada bayi adalah adanya luka lepuh pada sekitar bibir.

Infeksi virus herpes pada bayi ini menjadi berbahaya ketika menyebar luas dan menjangkiti anggota tubuh lain.

Virus herpes dapat menyebar ke bagian tubuh lain, yaitu otak dan mata pada bayi yang berusia kurang dari tiga bulan. Hal ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius seperti ensefalitis dan keratitis herpes.

Penyebab Herpes pada Bayi yang Wajib Bunda Ketahui

Herpes merupakan sejenis infeksi yang disebabkan oleh sebuah virus. Herpes sendiri dapat menyerang bayi yang biasanya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSC-1). Virus tersebut pada umumnya menyerang anak mulai usia 1 hingga 5 tahun.

Selain itu, virus herpes juga dapat menular pada saat proses menyusui jika payudara ibu memiliki luka herpes. Virus HSV juga dapat menular melalui air liur, kontak kulit, dan sentuhan pada benda yang dipegang oleh penderita.

Bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna tentunya masih sangat rentan terserang virus tersebut. terlebih lagi saat kondisinya sedang melemah atau tidak stabil. Misalnya saat bayi kelelahan, kulit sedang terluka, dehidrasi, flu, atau terpapar sinar matahari atau dingin secara terus menerus.

Herpes juga dapat menyerang bayi ia dicium oleh orang yang menderita luka melepuh herpes di sekitar mulutnya. Untuk itu, sebaiknya bayi yang berusia di bawah 6 bulan tidak boleh sembarangan dicium oleh orang asing.

Baca: Masalah kulit pada bayi

Tanda dan Gejala Herpes pada Bayi

Herpes pada Bayi
Penyebab Herpes pada Bayi Via ibudanbalita.com

Infeksi virus herpes pada bayi sering menunjukkan tanda dan gejala yang cukup berbeda dengan orang dewasa. Hal tersebut yang menyebabkan diagnosa dan pengobatannya terlambat.

Tanda dan gejala herpes meliputi kemunculan lesi vesikel pada tubuh bayi. Jika tidak terlihat saat lahir, bisa juga gejal tersebut muncul pada saat bayi berusia 1-3 minggu. Berikut ini tanda dan gejala herpes pada bayi yang wajib diwaspadai:

1. Demam

Bayi yang terinfeksi herpes simpleks dapat mengalami demam dengan suhu diatas 38 derajat Celcius pada awalnya. Demam bisa muncul pada hari kedua hingga kedua belas setelah terinfeksi virus tersebut.

2. Lesi Lentingan pada Sekitar Mata, Mulut, atau Bagian Kulit Lainnya

Lesi vesikel merupakan tanda khas pada infeksi herpes. Pada tahap awal, lesi hanya muncul pada sekitar mulut, dan selanjutnya bisa menyebar ke bagian kulit lainnya tempat orang tua yang mengindap herpes mencium tubuh bayinya.

3. Mudah Rewel

Bayi memang wajar jika menangis saat lapar, mengantuk, atau pada saat popok basah. Namun, jika bayi lebih rewel daripada biasanya, orang tua wajib waspada karena mungkin ia sedang sakit.

4. Tampak Lemas

Herpes pada Bayi
Herpes pada Bayi Via sehatq.com

Bayi juga bisa terlihat sangat sakit dengan gejala lemas. Ia akan semakin lemas dan bisa semakin parah jika orang tua tidak memperhatikan dan memberikannya terapi ataupun pengobatan secepat mungkin.

5. Tidak Mau Minum ASI

Bayi dengan herpes simpleks juga memiliki gejala tidak mau minum susu. Hal ini diakibatkan dari adanya lesi vesikel pada sekitar mulutnya. Tidak hanya itu, bayi juga bisa mengalami penurunan nafsu makan karena sedang sakit.

6. Muncul Kebiruan di Tubuh dan Sesak Napas

Ketika infeksi herpes sudah lebih masuk pada fase parah, bisa terjadi komplikasi seperti gangguan pada paru-paru. Keluhannya meliputi sesak napas dan gangguan ketika bernapas.

Selain itu, bisa muncul juga gejala kebiruan pada sekitar mulut maupun di ujung-ujung jari tangan maupun kaki.

4 Tahapan Infeksi Herpes pada Bayi

Herpes pada Bayi
Tahapan Infeksi Herpes pada Bayi Via medkomtek.com

Infeksi herpes yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahap. Berikut ini rincian tahapan infeksi herpes yang dapat anda ketahui:

1. Stadium Primer

Pada hari kedua, stadium primer terjadi hingga hari kedelapan setelah terjadinya infeksi herpes tersebut. Gejala yang muncul biasanya adalah blister (kulit yang melepuh) dengan ukuran kecil, namun cukup menyakitkan.

Blister biasanya berisi cairan yang berwarna bening atau keruh. Ia dapat pecah dan menimbulkan luka terbuka seperti penyakit pada kulit bayi. Daerah disekitar blister akan tampak berwarna kemerahan.

2. Stadium Laten

Pada stadium tahap ini, gejala herpes seperti blister dan koreng yang akan mereda. Tetapi, pada stadium ini sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf yang dekat dengan tulang belakang melalui kulit.

3. Stadium Peluruhan

Pada stadium ini, virus mulai tumbuh dan berkembang biak pada ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi berada pada organ tuuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina.

Virus herpes dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan juga lendir. Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya virus tersebut sedang melakukan perkembangbiakan virus di dalam tubuh.

4. Stadium Rekurensi

Pada tahap stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama bisa muncul kembali. Namun kondisinya tidak separah lepuhan dan koreng sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri pada daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.

Baca: Cara daftar BPJS kesehatan untuk bayi

Cara Pengobatan Herpes pada Bayi yang Aman

Herpes pada Bayi
Cara Pengobatan Herpes pada Bayi Via alodokter.com

Pengobatan herpes lebih fokus untuk menghilangkan blister serta untuk mencegah penyebaran herpes ke area lainnya. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi yang diakibatkan oleh virus.

Berikut ini beberapa obat antivirus yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi herpes, antara lain:

  • Acyclovir
  • Valacyclovir
  • Famciclovir

Sedangkan untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh herpes, tips berikut ini dapat anda lakukan selama masa penyembuhan herpes, antara lain, adalah:

  • Mengonsumsi paracetamol ataupun ibuprofen sebagai obat untuk meredakan nyeri
  • Mandi dengan menggunakan air suam
  • Kompres dengan air hangat atau air dingin pada kulit yang terinfeksi
  • Menggunakan pakaian dalam yang berbahan katun supaya nyaman
  • Menggunakan pakaian yang longgar
  • Menjaga area koreng supaya tetap kering dan bersih

Nah untuk menjaga bayi supaya bisa terhindari dari herpes. Anda juga dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegahnya. Mencegah tentunya lebih baik, karena bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Tips untuk Mencegah Herpes pada Bayi

Langkah-langkah di bawah ini bisa membantu untuk mencegah bayi terinfeksi herpes simpleks.

  • Jika anda maupun pasangan anda memiliki riwayat herpes simpleks, segera konsultasikan ke dokter kandungan ataupun bidan saat pertama kali melakukan kunjungan prenatal. Pasalnya, risiko kekambuhan pada saat kehamilan dapat terjadi kapan saja.
  • Jika terinfeksi HSV pada saat hamil, segera berobat ke dokter dan konsumsi obat antivirus sesuai dengan resep dan arahan dokter.
  • Hindari seks bebas tanpa menggunakan pengaman. Pakai pengaman jika anda tidak mengetahui status kesehatan pasangan. Perlu diingat bahwa jika anda terhindar dari herpes simpleks, maka begitu juga dnegan anak anda.
  • Persalinan caesar bisa menjadi pilihan apabila ibu hamil memiliki lesi aktif pada sekitar jalan lahir. Melahirkan secara spontan ketika ibu mengidap infeksi herpes simpleks dapat menular pada buah hatinya.
  • Selalu menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan, terutama pada saat akan menyentuh dan menyusui bayi.
  • Ketika virus herpes simpleks anda sedang aktif maka hindari mencium bayi.
  • Sebisa mungkin batasi kontak bayi dengan banyak orang. jangan biarkan si kecil disentuh ataupun dicium oleh orang sembarangan yang tidak dikenal, karena ada risiko tertular HSV.

Herpes pada bayi bisa diobati jika ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak, maka banyak bahaya yang mengintai, dan yang paling fatal adalah kematian. Jangan ragu untuk melaporkan kondisi kesehatan ke dokter karena bisa saja menulari sang anak. – Editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar