12 Masalah Kulit pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Mengurus buah hati terbilang masih bayi tidaklah mudah. Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif sehingga rentan terhadap masalah kulit.

Orang tua di tuntut untuk selalu menjaga kebersihannya karena penyakit kulis dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali seorang bayi.

Kulit bayi yang baru lahir rentan terhadap beragam ruam dan masalah kulit lainnya. Untuknya, sebagian besar ruam tersebut tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya.

Rasa gatal pada kulit membuat si kecil refreks membuatnya menggaruk yang mengakibatkan lecet.

Masalah Kulit pada Bayi yang Sering Terjadi dan Cara Penanganannya

Beberapa penyakit yang terjadi pada bayi biasanya memang karena kurangnya perhatian dari sang ibu. Bisa jadi juga bayi tidak imunisasi sejak beberapa bulan kelahirannya.

Terlepas dari apa penyebabnya, berikut ini masalah kulit pada bayi yang umumnya tidak membahayakan dan mudah ditangani di rumah. Berikut ini berbagai masalah kulit pada bayi yang paling umum terjadi.

1. Ruam Popok

Masalah Kulit pada Bayi
Masalah kulit pada bayi

Ruam popok merupakan masalah kulit pada bayi yang paling umum. Kondisi ini ditandai dengan munculnya iritasi kulit merah mengkilap dan terasa gatal di area bokong yang tertutup dengan popok. Penyebabnya yaitu karena popok basah atau jarang ganti popok.

Gesekan antar kulit bayi dan bahan kain popok dapat menyebabkan ruam. Ruam popok bukan suatu kondisi yang serius. Tapi jangan dibiarkan karena bisa berkembang menjadi infeksi jamur atau infeksi bakteri yang lebih parah.

Cara mengatasinya:

Cara mengatasi masalah kulit pada bayi akibat ruam popok yaitu dengan menggunakan krim. Gunakan krim pelembap atau lotion yang memiliki kandungan zinc untuk meredakan ruam kulit serta mencegah iritasi semakin parah lagi. Pastikan anda menjaga area bokong bayi agar tetap kering untuk mencegah ruam popok muncul kembali.

Biarkan bayi sejenak tidak menggunakan popok setelah bangun tidur. Selain itu, pastikan juga popok bayi tidak terlalu ketat dan pas dengan bokong bayi tersebut.

Baca: Penyebab ruam pada bayi

2. Jerawat pada Bayi

Masalah kulit pada bayi yang kedua adalah Jerawat. Jerawat pada bayi biasanya muncul di bagian pipi, hidung, atau dahi dalam waktu satu bulan sejak bayi lahir.

Jerawat bayi biasanya hilang dengan sendirinya sekitar tiga sampai empat bulan setelah kemunculannya. Jadi, anda tidak perlu khawatir karena jerawat hanya muncul sementara saja.

Cara mengatasinya:

Cara mengatasi masalah kulit pada bayi akibat jerawat tidak terlalu sulit. Caranya, cuci wajah bayi dengan air dan berikan pelembap khusus untuk mengatasi jerawat pada bayi tersebut. Hindari obat jerawat yang digunakan untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Selain itu, jangan mencoba mencubit atau memecahkan jerawat bayi anda, karena hal tersebut akan memperburuk kondisi jerawatnya. Jika jerawat terus bertambah dan tidak kunjung hilang, maka anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter.

3. Eksim

Eksim merupakan suatu masalah kulit pada bayi yang paling sering menyerang. Eksim menyebabkan kulit bayi menjadi lebih kering, merah dan juga terasa gatal. Biasanya eksim muncul di area wajah, siku, dada, maupun lengan bayi.

Masalah kulit bayi ini umum terjadi karena memang reaksi alergi terhadap sabun, lotion, atau bahkan deterjen untuk mencuci pakaian bayi anda.

Cara mengatasinya:

Cara mengobati masalah kulit pada bayi akibat eksim terbilang susah. Eksim pada bayi tidak ada obatnya. Namun, umumnya dapat dikendalikan dengan baik dan sering akan hilang setelah beberapa bulan atau tahun.

Perawatan yang paling efektif adalah untuk mencegah kulit menjadi kering dan juga gatal serta menghindari pemicu yang menyebabkan kondisi kambuh.

Gunakan pelembap kulit khusus bayi untuk mengurangi kulit kering akibat eksim pada bayi dan juga menjaga kulit bayi supaya tetap lembap.

4. Kulit Kering

Masalah Kulit pada Bayi
Masalah kulit pada bayi

Kulit bayi yang kering hingga bersisik adalah masalah kulit pada bayi yang cukup umum terjadi. Beberapa bayi bahkan ada yang memiliki kulit terlalu kering sampai kulitnya mengelupas.

Terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan kulit bayi kering. Misalnya suhu lingkungan yang panas kering atau justru terlalu dingin sehingga menyebabkan kulitnya kehilangan cairan.

Hal yang peling sering menjadi penyebab dari kulit kering pada bayi yaitu mandi atau main air yang terlalu lama. Karena sabun mandi sendiri yang digunakan juga dapat menjadi penyebab kulit bayi menjadi kering.

Cara mengatasinya:

Cara menangani masalah kulit pada bayi yang kering yaitu jangan mandikan si kecil terlalu lama. Setelah memandikan bayi, sebaiknya biasakan untuk mengoleskan pelembap untuk bayi supaya kelembapan kulitnya terjaga. Pastikan juga si kecil mendapatkan cukup cairan.

Biasanya kulit kering pada bayi akan hilang setelah beberapa hari. Namun, jika kondisi ini mengganggu atau membuat bayi tidak nyaman, segeralah diskusikan dengan dokter bayi. Dokter akan memberikan perawatan yang tepat untuk kondisi ini.

Baca: Mengatasi kulit kering pada bayi

5. Biang Keringat

Biang keringat menyebabkan kulit bayi muncul bintik-bintik berwarna merah kecil dan juga rasa gatal. Biasanya, biang keringat pada bayi muncul pada daerah kulit yang tertutupi dengan baju atau lipatan kulit, seperti pada punggung, leher, paha, maupun area lainnya.

Cara mengatasinya:

Cara mengatasi masalah kulit pada payi karena biang keringat tidak terlalu sulit. Biang keringat bisa dijadikan tanda bahwa si kecil sedang dalam kondisi kepanasan.

Untuk mengatasinya, pilihlah bahan katun dengan ukuran longgar dan hindarkan bayi dari terik matahari yang bikin ia kepanasan.

Jangan gunakan salep ataupun krim untuk dioleskan pada kulit bayi yang mengalami biang keringat. Ini hanya akan membuat biang keringat semakin parah. Alternatifnya, anda dapat menggunakan krim hidrokortison 0,5 % atas saran doketr jika memang sudah parah.

Baca: mengatasi biang keringat pada bayi

6. Cradle Cap

Cradle cap merupakan masalah kulit pada bayi yang ditandai dengan ruam merah di kulit kepala yang lama kelamaan berubah menjadi kerak kering berwarna kuning dan bersisik serta berminyak. Kondisi ini juga bisa di sebut dengan dermatitis seboroik, dam umum terjadi pada tiga bulan pertama pada usia bayi.

Cradle cap juga dapat terjadi di wajah, telinga, dan juga leher. Kondisi ini tergolong aman, tidak membuat gatal, dan juga tidak menular. Akan tetapi, adanya kerak di kepala bayi terkadang membuat rambut sulit untuk tumbuh.

Cara mengatasinya:

Cara mengatasi masalah kulit pada bayi karena cradle cap tidak sulit. Cradle cap dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan. Anda dapat mencuci rambut dan juga kulit kepala dengan lembut menggunakan sampo khusus untuk bayi.

7. Biduran

Biduran adalah penyebab kulit gatal yang ditandai dengan kemunculan bentol merah dan melebar, menonjol, dan menyebar pada kulit. Dalam bahasa medis biduran disebut dengan urtikaria. Kondisi ini dapat menyerang bagian wajah, badan, lengan, ataupun kaki.

Biduran pada bayi biasa terjadi sebagai reaksi dari alergi makanan, umumnya adalah dari telur dan juga susu. Bisa juga karena keringat yang bergesekan dengan kulit. Biduran tidak membahayakan namun membuat bayi tidak nyaman saat tidur.

Cara mengatasinya:

Cara mengobati masalah kulit pada bayi yang biduran diperlukan kehati-hatian. Jika bayi anda mengalami biduran kronis, maka segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin akan menyarankan resep untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan.

8. Milia

Sekitar setengah dari semua bayi yang baru lahir mengalami bintik-bintik putih kecil di bagian wajah yang disebut dengan milia. Kondisi ini tidak perlu diobati karena akan hilang dnegan sendirinya setelah beberapa bulan.

Cara mengatasinya:

Meskipun milia pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, ada kalanya milia tidak kunjung sembuh. Jika demikian, maka segeralah membawa bayi ke dokter anak atau spesialis kulit. Kemungkinan dokter akan melakukan terapi laser, peeling, atau krioterapi.

Baca: Penyebab milia pada bayi

9. Candidiasis

Pada umumnya terjadi di kulit bayi yang disebabkan oleh jenis jamur yang tidak berbahaya. Akan tetapi, jamur tersebut bisa menjadi penyebab penyakit jika jumlahnya terlalu banyak. Jenis jamur yang menyebabkan candidiasis pada bayi adalah jamur candida.

Bayi yang mengalami intertrigo akan merasakan gatal, kulit menjadi kering, kulit pecah-pecah, dan terkadang terdapat lepuhan berwarna putih atau nanah.

Cara mengatasinya:

Bayi yang mengalami candidiasis seharusnya segera diobati sebelum jamur candida berkembang biak lebih banyak lagi dan sulit untuk dikontrol. Cara mengobati candidiasis pada bayi adalah dengan menggunakan krim anti jamur seperti mikonazole dan nistatin.

10. Mongolian Spot

Ada juga penyakit kulit pada bayi yang sering kali dianggap sebagai tanda lahir. Mongolian spot pada bayi ditandai dengan adanya bercak dengan warna biru keabu-abuan seperti tanda lebam. Bayi yang mengalami hal tersebut biasanya keturunan Asia yaitu berada di area punggung maupun bokong bayi.

Cara mengatasinya:

Anda tidak perlu khawatir bisa bayi mengalami hal tersebut. Pasalnya, masalah kulit ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya ketika anak anda beranjak remaja.

11. Intantile Hemangioma

Pada beberapa bayi juga sering mengalami masalah ini, terutama pada bayi yang lahir secara prematur. Intantile hemangioma merupakan tumor jinak yang terdapat pada kulit bayi.

Cara mengatasinya:

Pengobatan penyakit kulit yang satu ini tergantung dari jenis ukuran dan banyaknya jumlah yang ada. Apabila jumlahnya sedikit dan berukuran kecil, maka cukup diobservasi. Namun jika ukurannya besar dan lebih serius dapat diobati dengan kortikosteroid secara oral maupun injeksi.

Masalah kulit ini dapat diobati dengan menggunakan obat propranolol dan juga vincristine. Ada kemungkinan penanganannya memerlukan terapi laser maupun bedah.

12. Impetigo

Impetigo merupakan suatu penyakit kulit pada bayi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala yang dialaminya yaitu berupa bercak-bercak atau luka melepuh. Penyakit kulit ini bersifat menular ke area tubuh bayi yang lain atau ke orang lain melalui kontak kulit atau benda.

Cara Mengatasinya:

Segeralah berobat atau menggunakan krim antibiotic seperti garamycin dan mupirocine. Gunakan antibiotic topical tersebut sesuai dnegan dosis dan aturan pakai yang dianjurkan.

Demikian berbagai masalah kulit pada bayi yang wajib anda ketahui. Kenali dulu penyebabnya dan jangan memberikan obat sembarangan. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Semoga buah hati selalu sehat. – Editted:08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar