Minuman Untuk Bayi Dehidrasi yang Tepat

Dehidrasi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan sehingga kinerja organ tubuh terganggu.

Kondisi ini paling mudah menghampiri seorang bayi, Karena berat tubuhnya yang masih rendah dan juga laju metabolism pada bayi yang lebih tinggi.

Hal tersebut membuatnya sensitif jika kehilangan cairan walaupun hanya berjumlah sedikit. Maka dari itu, untuk mencegahnya, kita haru memberikan minuman untuk bayi dehidrasi yang cocok untuk si kecil.

Dehidrasi pada anak biasanya terjadi di saat si kecil demam atau panas dan hal tersebut membutuhkan cairan yang lebih banyak. Karena itu, saat si kecil demam pastikan asupan cairannya cukup.

Dan sebagai catatan, bayi dan anak kecil lebih berisiko mengalami dehidrasi dibandingkan dengan orang dewasa.

Bayi bisa dengan cepat mengalami dehidrasi, jadi ini adalah kondisi yang perlu waspadai sehingga tidak terjadi kondisi dehidrasi pada anak yang lebih serius.

Baca: BPJS kesehatan untuk bayi

Tips Menangani dan Memberikan Minuman Untuk Bayi Dehidrasi Yang Baik

Bayi yang dehidrasi harus segera diberikan minuman untuk mengurangi dehidrasi tersebut. Karena pada dasarnya, jika bayi dehidrasi dan kita lambat menanganinya, maka tentunya akan lebih parah.

Berikut ini tips bagaimana cara menangani dehidrasi pada bayi yang tepat.

  1. Jika dehidrasi pada anak dialami bayi di bawah usia 3 bulan, dokter kemungkinan hanya akan meminta Ibu untuk terus memberikan ASI atau susu formula dalam jumlah yang lebih sedikit tapi dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Ini merupakan cara efektif dalam memberikan minuman untuk bayi dehidrasi.
  2. Sedangkan penanganan dehidrasi pada anak yang berusia lebih dari 3 bulan kemungkinan akan diberikan cairan tertentu sebagai tambahan ASI atau susu formula. Cairan tersebut sebagai pengganti minuman untuk bayi dehidrasi, agar bayi tidak kekurangan cairan dalam tubuh.
  3. Dokter anak biasanya memberikan arahan bagaimana memberikan cairan elektrolit berdasarkan berat badan dan usia bayi. Panduan jumlah total cairan setiap 3 atau 4 jam adalah sebanyak 5 sendok the (25 ml atau cc) tiap pound (0,45 kg) berat badan. Misalnya buah hati memiliki berat badan 15 pound (6,82 kg), ini artinya ia membutuhkan 75 sendok the (375 ml atau cc, atau sekitar 1,5 gelas) cairan elektrolit. Itulah panduan pemberian minuman untuk bayi dehidrasi yang benar.
  4. Jika dehidrasi pada anak ukup berat, pemberian minuman untuk bayi dehidrasi bisa tidak efektif. Kemungkinan pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan. Agar dehidrasi pada anak lekas teratasi, si kecil mungkin akan disarankan untuk di rawat di rumah sakit. Dan akan diberikan cairan melalui pipa yang dimasukkan ke hidungnya.

Ingat ya Bun,,, Walaupun pemberian total cairan / minuman untuk bayi dehidrasi sudah diberikan sesuai dengan takaran, namun jika kondisi si kecil tidak kunjung membaik, secepatnya bawa ke dokter / Rumah Sakit.

Selain itu, kita juga bisa mengetahui berbagai cara mencegah dehidrasi pada bayi. Cara ini bisa anda lakukan dirumah untuk menjaga si kecil tetap tercukupi cairan dalam tubuhnya. Karena, dengan cairan yang cukup akan membuat si kecil lebih aktif dan ceria.

Cara Mencegah Dehidrasi dengan Memberikan Minuman Untuk Bayi Dehidrasi yang Cukup

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mencegah agar bayi kita tidak sampai dehidrasi. Salah satunya adalah dengan memberikan asupan minuman untuk bayi dehidrasi yang tepat.

Berikut ini cara yang harus anda pahami untuk mencegahnya.

  • Dehidrasi pada anak umumnya bisa dicegah dengan cara minum banyak cairan, terutama saat di mana cuaca sedang panas-panasnya atau ketika si kecil sakit. Lanjutkan pemberian ASI bila si kecil telah berusia 6 bulan. Jika bayi belum berusia 6 bulan dan Ibu khawatir ia akan mengalami dehidrasi pada anak, jangan berikan air putih tanpa saran dari dokter. Pemberian air putih biasanya tidak diperlukan dan bahkan bisa berbahaya bagi si kecil yang berusia di bawah 6 bulan.
  • Pemberian jus merupakan hal yang kurang baik untuk mengatasi dehidrasi pada anak yang memiliki usia di bawah usia 6 bulan, dan secara nutrisi tidak diperlukan oleh anak pada umumnya. Untuk bayi yang sudah berumur 6 bulan dan minum jus, jangan tambah jumlah jus yang ia minum dalam sehari, tapi Anda bisa menambahkan air pada jus untuk meningkatkan asupan cairan yang masuk ke tubuhnya.
  • Bila bayi Ibu minum 3 hingga 4 ounce (88 – 118 ml) jus sehari, Anda bisa menambahkan air hingga menjadi 6 atau 8 ounce (177 – 236 ml) cairan sehingga dehidrasi pada anak tidak terjadi. Asosiasi dokter anak di Amerika menyarankan para orangtua untuk membatasi asupan jus hingga 4 sampai 6 ounce per hari untuk anak usia 1 hingga 6 tahun. Jangan berikan minuman berkarbonasi pada bayi di usia berapapun, karena bisa merusak gigi dan umumnya minuman jenis ini tidak menyehatkan.

Demikian beberapa hal yang sebaiknya anda ketahui terkait minuman untuk bayi dehidrasi yang cocok untuk si kecil.

Jangan asal memberikan minuman kepada si kecil jika sedang dehidrasi. Anda perlu melakukan konsultasi kepada dokter jika si kecil mengalami dehidrasi yang cukup berat. Semoga bermanfaat..

Selain itu, kita juga bisa mengetahui berbagai cara mencegah dehidrasi pada bayi. Cara ini bisa anda lakukan dirumah untuk menjaga si kecil tetap tercukupi cairan dalam tubuhnya. Karena, dengan cairan yang cukup akan membuat si kecil lebih aktif dan ceria.

Penyebab Bayi Dehidrasi

Minuman Untuk Bayi Dehidrasi
Ilustrasi dehidrasi – Minuman untuk bayi dehidrasi

Selain beberapa hal di atas, bayi yang fungsi kekebalan tubuhnya masih lemah dan berkembang rentan terserang oleh infeksi.

Saat sakit, tubuh bayi berisiko tinggi mengalami dehidrasi. Berikut ini beberapa faktor lain yang juga bisa membuat bayi dehidrasi, yaitu:

1. Demam

Demam adalah dimana kondisi yang sering membuat bayi mengalami dehidrasi. Ketika demam, terjadilah penguapan air berlebih dari kulitnya karena suhu panaas.

Kemudia si kecil akan banyak mengeluarkan keringan karena tubuhnya berusaha enurunkan suhu tubuhnya. semakin tinggi demam yang dialami oleh si kecil, maka kemungkinan dia mengalami dehidrasi yang lebih tinggi pula.

2. Diare dan Muntah

Dua kondisi ini sering terjadi ketika saluran cerna bermasalah, seperti saat sedang terkena gastroenteritis. Saat diare menyerang, bayi tidak bisa menyerap cairan dari ususnya dengan baik.

Sementasa cairan banyak yang terbuang karena terus menerus membuang air besar. Muntah juga membuat cairan tubuhnya terkuras sehingga cairan yang keluarpun juga lebih banyak.

3. Kurang Minum

Kurangnya cairan seperti tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup dapat membuat bayi anda mengalami dehidrasi. Oleh karenanya ASI sebenarnya merupakan minuman untuk bayi dehidrasi yang paling tepat.

Hanya saya, ada beberapa kemungkinan yang membuatnya menolak untuk minum diantaranya sedang tumbuh gigi, pilek, sariawan, atau penyakit mulut lainnya. Kondisi tersebut bisa membuat mulut dan tenggorokannya nyeri dan tidak nyaman saat minum.

4. Berkeringat

Udara panas atau memakai baju berlapis-lapis bisa membuat si kecil mengeluarkan banyak keringat dan membuat cairan tubuhnya terkuras.

Dehidrasi memiliki tingkatan mulai dari ringan, sedang ataupun parah. Berkeringat juga bisa menyebab bayi rewel tidak mau tidur saat malam hari.

Tanda-tanda Bayi Dehidrasi

Ada beberapa gejala dehidrasi pada anak, terutama bayi yang bisa anda perhatikan. Apa saja tanda-tanda dehidrasi pada anak secara umum?

1. Popok Jarang Basah

Ibu tentu mengamati seberapa sering bayi anda membuang air kecil dari popoknya. Nah, salah satu tanda atau gejala dehidrasi pada anak bayi adalah berkurangnya BAK. Itu berarti, popoknya jarang basah.

Jadi, jika si kecil biasanya BAK 3 – 4 kali dalam sehari, namun tiba-tiba menurun drastic hanya 1 -2 kali sehari. Dan anda wajib mewaspadai terjadinya dehidrasi pada si kecil tersebut.

2. Urin yang lebih pekat dan berbau lebih menyengat daripada biasanya

Gejala umum dehidrasi pada anak berikutnya adalah warna urin lebih pekat. Sementara itu, baunya juga lebih menyengat dari biasanya.

3. Lebih sering tidur dan kurang berenergi

Minuman Untuk Bayi Dehidrasi
minuman untuk bayi dehidrasi / ilustrasi

Gejala dehidrasi pada anak lainnya bisa dilihat dari perubahan kebiasaan tidur atau istirahatnya. Seperti halnya menurut Katherine O’Connor, MD, dokter di New York City menjelaskan bahwa salah satu ciri dehidtrasi pada anak adalah ia jadi sering tidur dan enggan untuk bermain ataupun beraktivitas.

4. Lidah dan mulut kering, mata cekung

Coba Mom perhatikan lidah, mulut, dan mata si kecil saat anda mencurigai telah terjadi dehidrasi pada si kecil. Sebab, salah satu gejala dehidrasi pada anak adalah lidah dan mulut tampak terlihat kering, sementara matanya cekung dan terlihat kurang sehat.

5. Menangis tanpa air mata

Gejala lain dehidrasi pada anak adlaah ketika ia menangis tidak tampak air mata yang mengalir. Nah ini wajib di waspadai, sebab menangis tanpa air mata adalah salah satu tanda dehidrasi pada anak yang cukup serius.

Jika kulit si kecil ditekan akan cekung, atau jika dicubit akan lambat kembali seperti semula

Gejala dehidrasi pada anak juga bisa dilihat melalui kondisi kulitnya. Salah satunya yaitu tekan kulit si kecil, jika cekung anda wajib mewaspadai terjadi dehidrasi pada anak.

Setelah kita mengetahui penyebab dan tanda-tanda dehidrasi pada bayi. Maka kita wajib mengetahui bagaimana cara penanganannya.

Karena jika si kecil dehidrasi, kita harus segera tahu bagaimana cara penanganannya, salah satunya minuman untuk bayi dehidrasi yang sebaiknya diberikan. – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar