Sejarah Renang Dunia, Zaman Kuno Hingga Mesopotamia

Renang sendiri merupakan aktivitas olahraga yang sudah ada sejak zaman kuno. Orang-orang di zaman dulu memang belum mengenal istilah gaya dada, gaya kupu-kupu, dan lainnya. Namun, mereka bisa berenang meski dengan gaya yang tidak spesifik dan lebih cenderung ke gaya bebas.

Bukti sejarah renang di zaman kuno didominasi oleh aktivitas para nenek moyang yang sedang berinteraksi dengan alam. Mereka berpikir bagaimana bertahan hidup ketika harus berburu melewati genangan air yang dalam.

Hingga perlahan mereka mengenal gerakan yang bisa menyelamatkan diri selama berada di air yang dalam. Gerakan yang dilakukan memang belum sempurna layaknya gaya renang modern tetapi sudah cukup membuat mereka selamat dari air yang menghanyutkan.

Nah, seperti apa kilas sejarah renang di zaman dulu hingga akhrinya sekarang sangat terkenal bahkan dikompetisikan? Mari ulas lebih lanjut di artikel kali ini.

Sejarah Renang dalam Perjalanan Peradaban Kuno

Pada zaman kuno, nenek moyang manusia tinggal di sekitar perairan. Mereka hidup dari mengambil manfaat yang didapat dari alam. Ada kemungkinan besar mereka akan berhadapan dengan dalamnya genangan air di suatu tempat.

Nah, pertanyaannya, teknik apa yang mereka gunakan untuk menyelamatkan diri saat berada di kedalaman air?

Sejarah Renang Dunia, Zaman Kuno Hingga Mesopotamia
sejarah renang

Jawabannya ternyata bisa didapat dari sebuah jejak peninggalan manusia gua. Ada jejak lukisan di dinding gua yang menunjukkan  teknik berenang yang mereka lakukan.

Dalam lukisan tersebut digambarkan bahwa mereka bertahan di atas air dengan menggunakan teknik seperti yang dilakukan seekor anjing.

Menggerakan lengan ke depan seperti halnya gaya bebas modern saat ini namun lebih tradisional dan tanpa ritme.

Memang dari beberapa situs peninggalan zaman kuno, khususnya zaman batu ditemukan beberapa jenis gerakan seperti berenang tapi sulit diidentifikasi gayanya. Beberapa sumber menyebut gaya tersebut sebagai gaya dada dan sebagian lain menganggap hanya meniru gaya renang seekor anjing.

Pada sebuah situs peninggalan Mesir kuno tahun 4000-9000 SM, teridentifikasi bahwa gaya renang yang dipraktekkan oleh mereka adalah gaya bebas. Dari gambar memang terlihat satu lengan berada di atas air sementara lengan satunya mengayuh di bawah air.

Renang Sebagai Strategi Militer Mesir Kuno

Sejarah Renang Dunia, Zaman Kuno Hingga Mesopotamia
sejarah renang

Di bagian dunia lain, orang-orang Mesir kuno lebih dekat hubungannya dengan air dan berenang. Peradaban mereka yang tidak jauh dari perairan membuat mereka punya ikatan yang erat. Mereka menggunakan air untuk mandi serta mengambil kebutuhan makanan dari hasil tangkapan ikan di sungai dan laut.

Keberadaan air yang mampu memberi kehidupan bagi mereka, membuat para filsuf, pejabat, dan penyair segera menyadari efek positif dari air. Mereka kemudian memanfaatkan air sebagai objek dalam taktik militer, pendidikan, dan pelatihan. Hingga kemudian setelah penerapan strategi yang berhubungan dengan air, masyrakat kuno perlahan mulai kenal dengan budaya mandi dan berenang.

Baca juga: Menilik Sejarah Renang di Amerika Hingga Menjadi yang Paling Kompetitif di Dunia

Sejarah Renang Mesopotamia

Di Mesopotamia, ditemukan catatan sejarah tentang renang dari lukisan bergambar termasuk tulisan dimana renang pernah menjadi budaya setiap negara dari Sumeria hingga Asyur (Suriah).

Peninggalan yang lebih autentik juga ditemukan, dimana ada bekas kolam air dan kolam renang terlihat lantaran ada bukti galian.

sejarah renang
sejarah renang

Di Suriah, terungkap fakta juga bahwa ada galian kolam air berusia empat ribu tahun dengan suhu air yang bisa diatur.

Selain itu ditemukan juga pada relief dibalik reruntuhan Nineveh, ada galian di atas makam kerajaan tahun 1200 SM.

Menurut beberapa sumber, itu adalah kolam untuk latihan renang para prajurit Asyur. Yang mana saat itu, renang adalah pelatihan wajib bagi laki-laki.

Pada masa Herodes Agung (73 SM abad ke 4), Raja Yudea membuat kebijakan dengan mewajibkan semua anak laki-laki wajib ikut pelatihan renang. Di Mesopotamia dan Mesir budaya mandi dan renang jadi sebuah kewajiban agama dan sangat penting. Salah satu yang diwajibkan untuk ritual keagamaan adalah mandi dan berenang di Sungai Nil.

Budaya mandi di kolam air juga ditemukan bekasnya di masyarakat sipil yang cukup kaya untuk membuat kolam. Bukti bergambar tentang budaya renang profesional juga bisa dilihat di papirus Mesir.

Sejak 3000 SM, orang Mesir kuno tahu sejumlah gaya renang mulai dari gaya bebas, punggung dan gaya dada. Hal itu teridentifikasi dari lukisan yang ditemukan di makam kerajaan, di kapal, dan juga vas bunga.

Sejarah Renang Kuno di Eropa dan Asia

Orang-orang kuno di negara-negara Eropa meninggalkan jejak kebudayaan mandi dan renang lebih sedikit. Meski begitu, bukti tersebut sudah cukup membuktikan bahwa orang-orang seperti dari negara Jerman memanfaatkan renang sebagai latihan taktis. Orang Finlandida sendiri menganggap renang sebagai gerakan alami yang cepat.

Kemudian masyarakat Islandia juga menunjukan kemampuan berenang yang sangat baik. Di Asia, Jepang mengandalkan renang sebagai pelatihan penting dari belajar Samurai.

Sejarah Renang Dunia, Zaman Kuno Hingga Mesopotamia
sejarah renang

Menurut catatan sejarah, kompetisi renang pertama kali diadakan di pulau terpencil di India yang diselenggarakan oleh Kaisar Su Gui.

Di pulau terpencil tersebut, catatan kuno tentang sejarah renang juga dapat ditemukan. Salah satu kolam pertama yang digunakan untuk berenang ada di pulau Mohenjo-daro ini.

Dibuat sejak 2800 SM dengan ukuran 30 x 60 meter. Dalam dunia militer kerajaan kuno, renang menjadi sebuah kewajiban untuk belajar renang termasuk berkelahi di air.

Di Cina, budaya renang berkembang di bawah pemerintahan dinasti Zhou yang merupakan dinasti ketiga. Di China, berenang juga merupakan bagian dari pelatihan militer dengan medan sungai sebagai kolam renang.

Pada abad ke- 3 SM, perwira armada Kekaisaran Cina, lembaga khusus pelatihan renang menyelenggarakan pelatihan yang wajib diikuti para prajurit. Meski renang adalah pelatihan yang wajib namun tidak semua orang di zaman tersebut bahkan pejabat mahir berenang, Alexander Agung sendiri tidak  bisa berenang.

Sama halnya dengan prajurit Persia yang tidak tahu bagaimana caranya berenang. Mereka tidak diizinkan belajar renang karena alasan agama, berenang bagi mereka adalah membuat air menjadi najis.

Dampak dari ketidakmampuan para prajurit Persia itu berenang adalah kekalahan mereka dalam peperangan melawan Yunani di laut Malamis. Kapal-kapal Persia berhasil ditenggelamkan oleh tentara Yunani. Karena tentara Persia tidak bisa berenang maka sebagian dari mereka mati tenggelam di laut Malamis.

Sementara itu perkembangan budaya renang di Roma, Italia cukup pesat. Orang-orang Italia pada umumnya menyadari manfaat berenang untuk kecantikan dan kesehatan. Selain itu, peran olahraga ini dalam dunia politik juga bisa dikembangkan misalnya dalam kompetisi.

Orang-orang Romawi kuno juga melakukan hal yang sama. Kaisar Augustus membangun kolam renang cukup besar untuk mengakomodasi olahraga renang rakyatnya. Termasuk juga untuk pelatihan tempur di lautan. Pemandian Romawi dibangun di Hungaria dan sangat terkenal.

Berenang bagi orang-orang Romawi tidak hanya sekedar bermanfaat untuk kesehatan dan kesenangan saja, tetapi juga diperlukan dalam pelatihan militer. Sejak abad ke 3 SM, para prajurit harus berenang dengan pakaian lengkap dan senjata untuk meningkatkan kebugaran fisik mereka.

Sejarah renang di negara-negara Eropa dan pada zaman kuno membuktikan bahwa olahraga air ini sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Di Indonesia sendiri masih jarang sumber yang menyebutkan kapan renang mulai di kenal di negara ini. Semoga ulasan kali ini bisa bermanfaat untuk Anda.

Editted by UN.

Tinggalkan komentar