Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3

Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3 pasti bisa saja dialami oleh ibu hamil mana saja. Trimester ketiga sendiri merupakan tahap pada kehamilan yang terakhir.

Dimana diketahui bahwa pada tahap ini juga pertumbuhan dan perkembangan bayi terbilang cukup aktif. Karenanya memang butuh perhatian dan perawatan yang ekstra supaya terhindar dari resiko penyakit selama kehamilan trimester ketiga.

Memang saat memasuki kehamilan trimester 3, tak sedikit ibu yang merasa cemas karena jadwal persalinan yang semakin dekat. Ketika masa ini juga, ada banyak hal yang mesti ibu perhatikan.

Bukan cuma persiapan mental dan fisik saja, melainkan ada juga beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa kehamilan sedang tidak baik.

Ibu hamil cenderung akan berkonsentrasi pada persiapan fisik dan mental menjelang persalinan. Namun perlu diingat, ada juga beberapa hal yang mesti diperhatikan di kehamilan trimester ketiga ini.

Para ibu hamil dan pendampingnya sebaiknya mengetahui tanda bahaya yang mungkin saja terjadi. Sehingga apabia mengalami keadaan yang demikian, bisa segera mencari pertolongan medis agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Usaha yang dilakukan oleh ibu hamil untuk menjaga kondisi kehamilannya memang seakan tidak ada henti-hentinya. Kehamilan merupakan rahmat dari Tuhan yang wajib dijaga hingga kelahiran sang buah hati.

Biasanya saat memasuki kehamilan trimester ketiga, tak sedikit ibu yang merasa was-was dan cemas. Nah, untuk membantu mengetahui dan memberikan pemahaman tentang adanya tanda kehamilan berbahaya pada ibu hamil saat hamil tua, maka berikut adalah tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang patut ibu pahami.

Selain itu ada juga beberapa cara menjaga kesehatan saat usia kehamilan memasuki trimester 3.

Baca juga: Proses perkembangan janin

Gejala Bahaya Pada Kehamilan Trimester 3

1. Perdarahan

Tidaklah normal jika ibu hamil mengalami perdarahan hebat yang diiringi dengan sensasi nyeri perut dan kram seperti menstruasi. Hal itu karena bisa jadi tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3.

Ada beberapa kemungkinan yang bisa mengizinkan kondisi demikian bisa terjadi. Hal itu bisa karena kondisi plasenta yang tidak berada di tempat semestinya, infeksi di mulut rahim, ataupun kondisi rahim yang sobek.

Perdarahan yang terjadi selama masa kehamilan punya berbagai arti yang berbeda. Jika kondisi ini ibu alami pada trimester 3, kemungkinan penyebabnya adalah karena adanya solusio plasenta dan plasenta previa.

Solusio plasenta adalah suatu kondisi medis yang ditandai saat sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum masa melahirkan tiba.

Jika pendarahan yang ibu alami sudah tidak wajar, maka dapat dikatakan bahwa kondisi janin sedang dalam kondisi yang berbahaya. Pendarahan yang tidak wajar akan terjadi sangat berat dan memiliki warna yang gelap atau berwarna coklat kemerahan.

Sebenarnya tidak perlu sampai menunggu perdarahan sampai terjadi. Caranya, ketika ibu hamil merasakan rasa sakit yang sangat parah maka segera datang ke rumah sakit untuk mendapatkan informasi dan saran medis yang tepat. Jadi perdarahan merupakan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3.

2. Mual Parah

Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3
Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3 via kehamilansehatweb.blogspot.com

Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang kedua adalah mual parah. Kondisi mual saat kehamilan adalah situasi yang terbilang cukup normal. Namun ketika rasa mual diiringi dengan muntah hebat apalagi diare maka ini tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3.

Pada beberapa situasi gejala mual dan muntah parah bisa jadi merupakan tanda kalau ibu mengidap preeklamsia. Apalagi kalau disertai dengan pembengkakan anggota tubuh serta gangguan penglihatan beserta pernapasan.

Kondisi mual dan muntah merupakan satu diantara banyak gejala awal ibu hamil secara alamiah. Kondisi inipun juga sering disebut juga sebagai morning sickness. Namun biasanya kondisi ini hanya terjadi pada awal kehamilan.

Jika mual dan muntah terus dirasakan hingga trimester akhir, maka hal ini dapat menjadi pertanda bahwa ibu dan janin sedang dalam kondisi yang tidak normal.

3. Tingkat Aktivitas Bayi Menurun

Umumnya menginjak kehamilan trimester ketiga aktivitas janin akan semakin intens. Gerakan janin bisa mulai dirasakan di minggu ke-16.

Karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kapan saja bayi bergerak intens dan menghitung setiap pergerakannya. Mengetahui jadwal bayi bergerak akan membuat ibu sadar kapan tingkat aktivitas bayi menurun.

Umumnya bayi akan bergerak sehabis ibu makan atau ketika mengonsumsi minuman dingin. Ketika bayi tidak melakukan pergerakan selama dua jam ataupun kurang dari enam kali selama 24 jam ini bisa jadi pertanda berbahaya.

Dalam proses perkembangannya, janin pada usia kehamilan yang sudah memasuki trimester ketiga biasanya akan dapat dengan mudah dirasakan gerakannya oleh si ibu. Namun, akan berbahaya jadinya jika ibu tidak bisa merasakan pergerakan janin di dalam perut.

Hal tersebut bisa saja menjadi pertanda bahwa sang bayi sedang dalam keadaan berbahaya. Jika sebelumnya kondisi bayi sangat aktif kemudian tiba-tiba menjadi diam tak bergerak maka dapat dipastikan bahwa janin mengalami gangguan.

Mengetahui hal tersebut, maka segeralah hubungi dokter kandungan untuk bisa dilakukan pemeriksaan dan penanganan. Jadi gerakan bayi menurun bisa menjadi tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3.

Baca juga: Tahap perkembangan janin

4. Kontraksi Pada Awal Trimester Ketiga

Kontraksi juga bisa menjadi salah satu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3. Kontraksi yang terjadi di awal trimester ketiga bisa jadi tanda persalinan prematur. Mengalami kontraksi di kehamilan trimester ketiga awal adalah hal yang biasa terjadi.

Umumnya kontraksi ini tidak intens dan akan segera menghilang. Namun kalau kontraksi yang dirasakan ibu hamil tidak kunjung hilang dan berlangsung selama lebih dari empat kali dalam seminggu maka itu pertanda kelahiran awal.

Salah satu tanda khas menjelang persalinan adalah timbulnya kontraksi yang kemudian diiringi dengan melebarnya leher rahim. Namun hati-hatilah karena terkadang kontraksi juga bisa terasa saat usia kehamilan baru saja memasuki awal trimester 3. Seperti yang telah dijelaskan tadi bahwa sebenarnya kondisi ini tidaklah normal.

Kondisi ini dikenal sebagai kontraksi palsu (kontraksi Braxton-Hicks) dan kontraksi persalinan prodromal. Kedua jenis kontraksi tersebut memang sama-sama belum mengarah pada persalinan yang sesungguhnya.

Tetapi tentu ada rasa tidak nyaman tersendiri terlebih ketika intensitas kontraksi berubah semakin kuat. Bila ibu mengalami keadaan tersebut, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter.

5. Sakit Kepala Parah

Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3
Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3 via bestkartun.blogspot.com

Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang kelima adalah sakit kepala parah. Sakit kepala parah diiringi dengan sakit perut, gangguan visual, serta pembengkakan selama trimester ketiga, bisa jadi merupakan tanda-tanda preeklamsia.

Preklamsia adalah kondisi yang cukup serius dan bisa berkembang menjadi kondisi yang fatal. Gangguan ini ditandai oleh peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine yang biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.

Wajar ketika ibu tiba-tiba merasakan sakit kepala atau sakit perut di trimester akhir kehamilan. Kelelahan dan kurang istirahat mungkin merupakan penyebab utamanya.

Namun, jangan anggap remeh ketika muncul sakit kepala dan komplikasi lainnya hingga beberapa anggota tubuh mudah memar dan membengkak di waktu yang bersamaan. Pasalnya, serentetan gejala tersebut bisa merujuk pada kondisi preeklampsia yang merupakan komplikasi kehamilan berbahaya.

Perlu diketahui bahwa preklamsia dapat membuat tekanan darah meningkat pesat diiringi dengan kerusakan organ-organ di dalam tubuh. Ginjal adalah salah satu organ yang menjadi sasaran preeklampsia.

Akibatnya, jumlah protein di dalam urin cenderung tinggi karena ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Hal itu jelas cukup berbahaya bagi ibu hamil dan juga janin yang dikandungnya.

6. Flu

Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang keenam adalah flu. Flu pada masa kehamilan trimester ketiga kerap menjadi gejala yang patut diwaspadai oleh ibu hamil. Hal itu dikarenakan bisa jadi pertanda kalau kondisi ataupun stamina ibu sedang tidak fit.

Flu yang terjadi saat usia kehamilan menginjak trimester ketiga dapat berkembang menjadi komplikasi yang berbahaya seperti bronkitis dan pneumonia. Maka dalam hal ini perlu dilakukan pemantauan terhadap tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3.

7. Berat Badan Yang Tidak Meningkat

Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3 lainnya adalah ketika kondisi fisik ibu hamil tidak sesuai dengan usia kehamilannya. Salah satu tanda fisik kehamilan di trimester ketiga adalah meningkatnya bobot tubuh ibu hamil.

Namun jika tidak ada peningkatan berat badan, maka hal tersebut patut dicurigai sebagai tanda bahaya pada janin. Perlu dilakukan check-up atau pemeriksaan serta konsultasi ke dokter kandungan mengenai keadaan tersebut.

8. Ukuran Lingkar Perut Tidak Membesar

Sudah merupakan hal yang lumrah jika ukuran perut ibu hamil menjadi lebih besar. Ya seharusnya kondisi ukuran perut pada ibu hamil terus bertambah seiring dengan perkembangan janin.

Namun jika ukuran perut ibu hamil tidak membesar, maka bisa jadi ada hal yang salah. Bisa dikatakan juga hal tersebut merupakan salah satu tanda janin tidak berkembang.

9. Kondisi Kesehatan Sang Ibu Yang Terus Menurun

Ibu hamil yang sering sakit juga dapat menjadi pertanda adanya kondisi berbahaya pada bayi yang sedang dikandung. Penurunan kesehatan ibu hamil dapat menandakan adanya kondisi yang tidak benar dan mengarah pada keadaan berbahaya.

Umumnya ini akan muncul sebagai tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3. Ya, pada trimester terakhir ini memang terbilang cukup rentan maka diperlukan perhatian ekstra.

Baca juga: Melahirkan dengan BPJS

Cara Menjaga Kehamilan Saat Memasuki Trimester Ketiga

1. Perbanyak Asupan Gizi Yang Seimbang

Pola makan dan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil harus semakin dikontrol saat masa persalinan sudah semakin dekat. Sebab bukan hanya janin saja yang membutuhkan gizi untuk tumbuh kembangnya, tapi ibu hamil juga membutuhkannya.

Hal itu dilakukan agar tubuh ibu lebih siap untuk menghadapi proses kelahiran nanti. Jangan sampai pada trimester terakhir ini, kesehatan ibu hamil justru mengalami drop karena kekurangan gizi.

Oleh karena itu, dibutuhkan asupan semacam asam omega-3 yang cukup membantu merangsang perkembangan otak janin.

Makanan dengan kandungan protein tinggi seperti susu juga penting untuk meningkatkan antibodi ibu hamil. Namun baiknya meminum susu yang rendah lemak atau susu khusus untuk kehamilan trimester 3.

2. Perbanyak Minum Air Putih dan Serat

Rahim yang ukurannya semakin membesar seiring dengan semakin tuanya usia kandungan biasanya akan mengganggu proses pencernaan. Disini ibu hamil pun akan mengalami beberapa gangguan pencernaan seperti sulit buang air besar atau sembelit.

Sebagai solusinya, ibu hamil perlu memperbanyak konsumsi air putih setiap harinya, minimal delapan gelas perhari. Minum air putih secara cukup dapat membuat tubuh tetap terhidrasi.

Bisa juga dibarengi dengan konsumsi makanan-makanan kaya akan serat dari buah-buahan maupun sayuran. Jika ingin makanan yang lebih praktis, maka bisa mengonsumsi oat atau roti gandum.

Intinya, jangan sampai ibu hamil mengalami dehidrasi karena kondisi ini bisa memicu kontraksi otot rahim dan berpotensi menyebabkan bayi lahir prematur. Selain itu juga, dehidrasi bisa memicu timbulnya tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3.

3. Kurangi Konsumsi Garam

Masakan memang jelas akan terasa kurang nikmat jika tidak ditambah dengan garam. Akan tetapi dalam konteks kesehatan ibu dan janin, sebaiknya kurangi konsumsi garam setiap harinya.

Walau ibu hamil dianjurkan untuk menyediakan makanan kecil sebagai pengganjal perut lapar, tapi hindarilah makanan-makanan yang asin. Ada baiknya untuk mengganti jenis cemilan tersebut dengan buah-buahan yang lebih menyehatkan tubuh.

Ya, perlu diketahui bahwa ada dampak tersendiri jika konsumsi garam cukup berlebihan bagi ibu hamil. Walau terkesan sepele, tapi ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi bisa mendapat dampak buruk apabila terlalu berlebihan mengonsumsi garam.

Selain bisa semakin memperparah kaki dan tangan yang bengkak, bisa juga terjadi kondisi bahaya lainnya seperti gangguan jantung, preklamsia, hingga kejang.

4. Hindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Bergas

Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3
Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3 via id.theasianparent.com

Saat sedang hamil, ibu memang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minunan  yang bergas. Yang dimaksud makanan bergas disini adalah seperti petai, jengkol, durian, nangka, dan anggur.

Satu hal yang wajar terjadi adalah seusai trimester pertama, nafsu makan ibu hamil biasanya akan meningkat. Jadi tidaklah menutup kemungkinan jenis-jenis makanan bergas tadi pastinya akan sangat menggiurkan bagi ibu hamil.

Sebenarnya boleh saja mengonsumsinya, asalkan tidak berlebihan dan tetap dalam batasan yang wajar. Jika konsumsi makanan bergas tidak dikontrol maka akan muncul tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3. Hal itu bila terjadi tentu akan memberikan pengaruh yang besar bagi kelangsungan kehamilan si ibu.

Selain yang telah disebutkan diatas, cara menjaga kehamilan trimester ketiga tadi tentu harus dibarengi dengan istirahat yang cukup.

Maksudnya adalah dengan tidak tidur terlalu malam, mengurangi pekerjaan, dan menambah waktu bersantai. Dengan begitu akan cukup sangat membantu dalam meminimalisir munculnya tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3.

Momen semacam kehamilan memang bisa dikatakan sebagai sebuah hadiah dan juga sekaligus tantangan. Apalagi saat memasuki masa kehamilan trimester 3, biasanya akan mulai muncul gejala-gejala yang mengkhawatirkan.

Meskipun belum tentu gejala-gejala tersebut mengarah pada hal yang komplikasi, tetapi penting untuk dipahami mengenai hal itu.

Ibu hamil diharuskan untuk selalu menjaga kondisi kehamilannya. Memakan makan sehat untuk ibu hamil, menghindari berbagai hal negatif, serta rajin konsultasi pada dokter kandungan.

Meskipun berbagai usaha sudah dilakukan, namun tetap saja resiko bahaya kehamilan dapat terjadi pada setiap ibu hamil. Kondisi bahaya kehamilan biasanya dapat bervariasi pada tiap semesternya dan dapat dideteksi melalui beberapa tanda yang ditunjukkan oleh fisik ibu hamil.

Di masa trimester ketiga ada beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa kehamilan ibu sedang tidak baik. Maka itu, perhatikanlah dan segera ambil tindakan jika ada tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3.

Editted: 25/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar