Terapi Renang Bagi Penderita Skoliosis

Terapi renang bagi penderita skoliosis merupakan salah satu alternatif pengobatan bagi kelainan tulang tersebut. Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung, seperti huruf C atau S.

Skoliosis lebih sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas, yaitu sekitar usia 10-15 tahun. Skoliosis yang terjadi biasanya ringan, namun dapat berkembang menjadi lebih parah seiring pertambahan usia, khususnya pada wanita.

Bila skoliosis menjadi parah, bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan jantung, paru-paru, atau kelemahan pada tungkai. Walaupun ini mungkin terdengar tidak biasa, kelainan tulang belakang ini tidak jarang seperti yang anda bayangkan.

Sebuah studi tahun 2016 di European Spine Journal melaporkan bahwa hingga 20 persen orang dewasa mungkin memiliki beberapa tingkat skoliosis.

Alasan Terapi Renang Bagi Penderita Skoliosis Dianjurkan

Berenang telah lama dianggap sebagai latihan yang diminati untuk mengobati skoliosis. Terapi renang bagi penderita skoliosis menggunakan media air. Air memiliki sejarah sebagai media untuk terapi.

Air memberikan ketahanan alami bagi tubuh untuk bergerak melawan beban. Didalam air tubuh harus bekerja lebih keras untuk mendorong diri sendiri dari pada didarat. Air juga memberikan daya apung pada tubuh.

Daya apung melawan gravitasi dan mengurangi efek gravitasi pada tubuh. Penderita skoliosis dapat menghindari dampak yang menyakitkan yang terasa dalam begitu banyak bentuk latihan atau terapi air.

Suhu air yang dingin, juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah. Berolahraga di dalam air mampu membantu mengurangi tingkat stres dan ketegangan yang dialami oleh pendrita skoliosis.

Perawatan skoliosis pada usia dewasa biasanya dikelola melalui observasi, manajemen nyeri, dan terapi fisik. Operasi atau pembedahan dapat dilakukan oleh penderita skoliosis dengan tingkat berat atau ekstrim.

Olahraga renang dapat berfungsi sebagai alternatif terapi skoliosis, dengan memberikan pereda dari sakit punggung yang bisa berlanjut menjadi skoliosis.

“Baca juga : Gerakan dan Fungsi Terapi Renang Untuk Cedera Lutut

Program Terapi Renang Bagi Penderita Skoliosis

terapi renang bagi penderita skoliosis
jogging air – Terapi renang bagi penderita skoliosis

Jogging air merupakan salah satu program dalam water therapy atau terapi renang penderita skoliosis. Ketika penderita bergerak di dalam air, sifat-sifat air memungkinkan untuk menghindari semua dampak yang dapat ditimbulkan dari bentuk latihan darat lainnya.

Berolahraga di dalam air dapat menghilangkan efek yang melemahkan otot dan persendian, hal tersebut dikarenakan gaya grafitasi di dalam air yang lebih ringan. Tubuh yang ringan akan membuat hentakan kaki pada dasar kolam tidak keras, sehingga beban tubuh tidak menekan tulang.

terapi renang bagi penderita skoliosis
sabuk apung – Terapi renang bagi penderita skoliosis

Peralatan utama yang dibutuhkan untuk latihan joging air adalah sabuk apung. Sabuk pengapungan atau apung membantu menopang kepala dan tubuh bagian atas agar tetap di atas air, sehingga tubuh tetap dalam posisi normal atau tegak saat melangkah dan berjalan.

Seiring dengan meningkatkan postur tubuh saat jogging air, sabuk apung akan membantu menopang punggung bawah sambil membantu mengencangkan otot perut. Sarung tangan berselaput atau hand paddle juga bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi ketika berjalan atau bergerak didalam air.

Sepatu katak (fins) dapat membantu melindungi kaki yang telanjang saat didalam air. Fins juga berfungsi untuk membantu menekan gerakan sehingga lebih berat. Gerakan yang lebih berat akan membantu melatih otot dan meningkatkan latihan kardiovaskular dan resistensi.

Manfaat Terapi Renang Bagi Penderita Skoliosis

Berenang adalah latihan yang bermanfaat bagi seseorang dengan skoliosis, karena gerakannya tidak menggelegar dan ada sedikit tekanan pada tulang belakang. Berenang menciptakan daya apung, yang mengurangi gaya berat tubuh yang bekerja pada tubuh.

Air ini juga memberikan ketahanan, yang dapat melatih otot dan meningkatkan daya tahan dan fleksibilitas. Berenang bagi penderita skoliosis dapat membantu membangun otot lengan, kaki, dan punggung. Hal tersebut mampu meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot secara keseluruhan.

Menurut NYU Langone Medical Center, skoliosis dapat menyebabkan nyeri punggung kronis jika tidak ditangani. Berenang bermanfaat bagi mereka yang menderita skoliosis karena menyediakan air pendingin yang meningkatkan sirkulasi ke jaringan tubuh.

Selain itu, berenang berfungsi sebagai penghilang stres dan dapat membantu melepaskan ketegangan, mungkin mengurangi rasa sakit kronis. Orang dengan skoliosis yang mencoba berenang dapat menemukan energi dan semangat baru, serta pandangan positif dan perasaan pencapaian.

Tergantung pada seberapa parah kasus skoliosis, berenang mungkin menantang. Kebanyakan orang dengan skoliosis dapat berpartisipasi dalam olahraga, meskipun beberapa gerakan mungkin sulit karena otot yang terkena.

Selain itu, bagi mereka dengan skoliosis parah yang mempengaruhi paru-paru, berenang secara kompetitif untuk jarak jauh akan sulit karena kapasitas paru-paru berkurang.

Beberapa jenis gaya renang pada awalnya bisa jadi sulit ketika menggunakan otot punggung dan lengan. Namun kebanyakan orang dengan skoliosis dapat berenang, bahkan dengan gerakan yang dimodifikasi.

Gaya renang untuk penderita skoliosis

Tidak semua gaya renang dapat dilakukan oleh penderita skoliosis. Berenang pada umumnya adalah bentuk latihan yang aman dan bermanfaat untuk mengurangi banyak gejala nyeri punggung kronis dan nyeri saraf skiatik.

Namun, menurut apoteker dan naturopat James B. LaValle dalam bukunya, “The Cox-2 Connection,” hindari gaya tertentu, seperti gaya anjing, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, yang dapat membuat Anda tegang.

Berikut beberapa gaya renang yang dapat dilakukan bagi para penderita skoliosis, selain mengikuti terapi renang.

1. Renang Gaya Bebas

Gaya renang untuk skoliosis yang Aman dan Menyehatkan yaitu renang dengan gaya bebas. Berenang khususnya dengan gaya bebas dapat mengurangi tekanan pada tulang belakang sehingga mengurangi rasa pegal.

Tak hanya aman bagi penderita skoliosis dan menguatkan otot punggung. Tekanan air sangat membantu menambah ketahanan jantung dan paru-paru tanpa memperparah skoliosis.

Sebaiknya, hindari gaya berenang dengan gaya dada. Meskipun berenang bermanfaat bagi penderita skoliosis, namun renang dengan gaya dada haruslah dihindari.

Ketika melakukan renang kebanyakan mudah mengalami sakit tulang belakang bagian tengah. Jika memang begitu, ketahui juga penyebab sakit tulang belakang tengah ini supaya Anda dapat melakukan pencegahan sejak dini.

2. Renang Gaya Punggung

Selanjutnya gaya renang untuk Skoliosis yang aman dan menyehatkan adalah, teknik punggung atau disebut dengan renang Gaya Punggung.

Jenis yang satu ini merupakan sebuah teknik dengan memposisikan badan terlentang diatas permukaan air. Posisi punggung berada di permukaan air dan sedangkan untuk gerakan kaki serta tangan sama seperti gaya bebas hanya arahnya berlawanan.

Pengambilan nafas dari teknik ini bisa di ambil kapan saja, mengingat posisi wajah berada di atas air. Namun sangat tidak disarankan untuk melakukan teknik ini ketika mengalami nyeri atau sakit pada tulang punggung.

3. Renang Gaya Samping

Salah satu gaya termudah dan paling aman saat berenang bagi penderita skoliosis adalah gaya samping. Gaya samping merupakan kombinasi dari gerakan renang dengan gaya bebas dan menyamping.

Perhatikan jika skoliosis tidak membaik dengan berolahraga, pastikan untuk berkonsultasi kepada dokter. Nyeri, mati rasa, kesemutan atau kelemahan yang semakin parah di punggung atau kaki bisa menandakan bahwa kondisi semakin buruk.

Dalam hal ini, perawatan yang lebih invasif seperti bracing atau pembedahan mungkin diperlukan untuk membalikkan gejala skoliosis tersebut. Sekian pembahasan mengenai pengetahuan tentang terapi renang bagi penderita skoliosis, semoga bermanfaat. (ad)

Editted: 28/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar