Penyebab & Tips Agar Anak Tidak Cengeng Lagi

Menangis adalah emosi yang normal pada anak-anak, menjadi salah satu bentuk ekspresi. Sebenarnya menangis boleh jika sesuai dengan permasalahannya.

Yang menjadi persoalan jika anak terlalu sering menangis biasanya disebut cengeng. Jika sudah seperti ini orangtua akan berusaha untuk mengendalikan agar anak tidak cengeng dengan mencari tahu penyebab dan memperbaikinya.

Penyebab Anak Sering Cengeng atau Merengek

Anak yang gampang menangis merupakan suatu cara untuk mengungkapkan keinginannya, menangis menjadi alat komunikasi untuk anak-anak, terutama anak usia dibawah satu tahun.

Ada banyak penyebab anak menjadi cengeng seperti anak mencoba mencari perhatian orangtuanya agar bersedia bermain bersama.

Pentingnya mengetahui penyebab anak sering cengeng untuk memudahkan Anda mengatasi agar anak tidak cengeng. Berikut ada beberapa penyebab anak menjadi sering cengeng dan merengek.

Mencari Perhatian

Umumnya anak menangis karena anak membutuhkan perhatian orangtuanya. Terutama saat anak  masih bayi, menangis menjadi salah satu cara agar ia mendapatkan perhatian.

Anak biasanya tidak berani untuk berbicara langsung walaupun sudah memberikan sinyal-sinyal sebelumnya. Tetapi orangtua tidak menyadarinya hingga anak akhrinya menangis.

Anak yang Cenderung lebih Sensitif

agar anak tidak cengeng
Agar anak tidak cengeng via verywellfamily.com

Sebagian anak-anak cenderung lebih sensitif. Perasaanya lembut hingga anak mudah untuk menangis. Misalkan ada orang yang sedang berbicara keras, lalu anak merasa sedang dimarahi dan akhirnya akan menangis. Ini juga sering terjadi ketika anak menangis di sekolah karena diusili teman-temannya.

Lapar dan Haus

Rasa lapar dan haus bisa menjadi salah satu penyebab anak menangis. Itu sebabnya orangtua harus bisa cepat tanggap dalam memahami anak yang sedang menangis.

Segera memberinya makanan dan minuman agar tangisnya segera berhenti. Anak yang sudah bisa mengkomunikasikan keinginananya akan lebih mudah untuk membujuknya berhenti menangis.

Lelah dan Mengantuk

agar anak tidak cengeng
Ilustrasi Menangis karena lelah – Agar anak tidak cengeng via i.dlpng.com

Anak-anak yang capek dan mengantuk sering sekali menangis, itu cara mereka untuk memberitahu orangtuanya.

Terlebih anak terkadang tidak menyadari bahwa ia sedang capek dan mengantuk, sebenarnya anak ingin menyampaikan bahwa ia ingin beristirahat. Terkadang karena ketidaksadarannya menyebabkan anak menjadi gelisah dan menangis.

Pengaruh Pola Asuh

Pola asuh orangtua juga menjadi salah satu penyebab anak cengeng atau mudah menangis. Orangtua yang terlalu melarang anak dalam beberapa hal sepele maka kedepannya anak akan tumbuh menjadi anak yang penakut.

Jika ia berada dalam situasi yang membuatnya takut dan khawatir maka ia akan menangis sebagai bentuk pertahanan dirinya.

Emosi Ibu yang Tidak Stabil

Saat ibu sedang berada dalam emosi yang tidak stabil, anak juga bisa ikut merasakannya. Apabila saat hamil kondisi psikologis ibu tidak mendukung, seperti banyak masalah hingga membuat emosi tidak stabil.

Kondisi tersebut bisa tertular ke janin jika tidak diselesaikan dan bisa terbawa sampai anak lahir. Jadi saat anak menjadi cengeng bisa jadi saat hamil ibu juga berada dalam emosi yang tidak stabil.

Anak yang Terlalu Dimanja

Anak yang dimanja berlebihan juga berpotensi menjadi anak yang cengeng. Anak akan menandai, orangtua akan memberikan apa saja kalau ia menangis. Akhirnya menangis menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang diinginkan anak, karena dengan menangis dapat membuat sikap orangtua melunak.

9 Tips Agar Anak Tidak Cengeng

agar anak tidak cengeng
Tips agar anak tidak cengeng via theglobeandmail.com

Jika Anda sudah mengetahui apa saja yang menyebabkan anak menjadi cengeng maka akan lebih mudah untuk Anda mengatasinya. Segera atasi anak begitu Anda menyadari kecenderungan cengeng dalam karakter anak.

Karena jika dibiarkan akan berdampak di masa depan anak. Berikut ada beberapa tips agar anak tidak cengeng.

1. Jadikan Diri Sendiri Sebagai Contoh

Orangtua khususnya ibu perlu untuk memberikan contoh yang baik pada anak tentang mengendalikan emosi dan kondisi saat menangis.

Anak-anak cenderung akan melihat bagaimana cara Anda dalam mengendalikan emosi dan tangisan. Apapun cara yang Anda terapkan akan ditiru oleh anak Anda.

Yang paling mengenal karakter anak adalah orang tua terutama ibu. Maka, orang tua diharapkan mengetahui perkembangan karakter anak sejak dini.

Karakter cengeng anak mudah dikenali saat anak berusia 1 atau 2 tahun. Dengan mengetahui karakter anak sejak dini maka akan mudah untuk menentukan pola asuh yang tepat untuknya.

2. Jangan Terbawa Emosi

Saat anak menangis terus-menerus tak jarang terkadang orang tua akan emosi, marah dan kesal terhadap anak. Orangtua beranggapan dengan memarahinya anak akan berhenti menangis.

Namun nyatanya rasa marah yang ditunjukkan orangtua dapat disalahartikan oleh anak. Anak dapat mengartikannya marah tersebut sebagai ancaman dan menandakan bahwa orangtua tidak menyayanginya.

Yang perlu Anda lakukan adalah menenangkan diri Anda terlebih dahulu secepat mungkin. Lalu setelahnya coba untuk berbicara pada anak dengan posisi mata yang sejajar, pegang tubuhnya dengan tegas tetapi tidak kasar.

Tanya dengan lembut pada anak Anda kenapa ia menangis, walaupun butuh waktu yang lama untuk membuat anak menjawab. Lakukanlah dengan sabar dan perlahan hingga anak mau menjawab. Ini penting dilakukan, agar anak tidak cengen kedepannya.

3. Gunakan Sistem Time Out

Menggunakan sistem time out adalah dengan membuat anak menangis dalam beberapa waktu. Misalkan anak terus-menerus menangis maka yang harus ibu lakukan adalah duduk di sudut ruangan dan katakan pada anak sekarang boleh menangis dalam beberapa menit lagi, tetapi dalam waktu dekat anak harus menghentikan tangisnya.

Harapannya akan membuat anak tidak menangis terlalu lama dan ini juga bisa jadi stimulan agar anak tidak cengeng di kemudian hari.

4. Berikan Reward

Saat anak sudah berhenti menangis coba untuk memberikannya penghargaan seperti pelukan. Lalu perhatikan apakah ada perubahan pada anak Anda. Jika ada perubahan yang positif maka berikan pujian terhadap perubahannya tersebut.

Anak akan menyadari bahwa ia sudah menjadi pribadi yang lebih baik. Ini cukup efektif dijadikan senjata agar anak tidak cengeng lagi. Tapi, jangan berlebihan.

5. Ajari Anak untuk Meluapkan Emosi Secara Sehat

Ajari si kecil meluapkan emosi, agar anak tidak cengeng lagi kedepannya. Anak menangis sebagai ungkapan yang perasaannya sensitif dan karakternya yang pemalu. Maka cobalah untuk mengajak anak untuk lebih bersosialisasi dengan dunia luar.

Ajarkan anak untuk meluapkan emosinya dengan aktivitas yang bermanfaat dan sehat seperti berolahraga, menggambar dan kegiatan lainnya. Cari tahu apa kegiatan kesukaan anak Anda agar lebih mudah untuk mengendalikan emosinya.

6. Jangan Terlalu Mudah Memberikan Apa yang Anak Inginkan

Agar anak tidak cengeng, jangan semua permintaannya dituruti. Terlalu memanjakan anak juga tidak terlalu baik. Selain itu sering sekali orangtua memberikan sesuatu yang diinginkan anak dengan mudah tanpa memikirkan dampak kedepannya.

Sebaiknya kurangi kebiasaan tersebut agar anak tidak menjadi menangis sebagai senjata untuk meminta sesuatu kepada Anda.

7. Berikan Kenyamanan Saat Anak Menangis

Saat anak menangis jangan menambah tekanan kepadanya. Berikan ruang agar anak nyaman menangis. Menurut beberapa orang, cara ini cukup ampuh untuk membuat anak berhenti menangis karena keinginan sendiri. Memberikan kenyamanan adalah salah satu kiat jangka panjang agar anak tidak cengeng.

8. Cari Tahu Strategi Mengatasi Emosional Anak

Mengatasi emosi anak sebenarnya bukan masalah yang terlalu sulit, namun perlu strategi khusus yang harus dilakukan oleh orangtua. Untuk para orangtua cobalah untuk mempelajari strategi terapi untuk mengendalikan emosi anak.

Cari latihan yang mudah untuk mengendalikan kemarahan anak dan anak jadi tidak mudah menangis. Ini merupakan hal penting dalam mencari solusi untuk mengatasi agar anak tidak cengeng.

9. Minta Bantuan Psikolog Anak

Setelah mencoba beberapa hal sebelumnya, namun anak Anda masih sering menangis dan memiliki emosi yang tidak stabil jangan diabaikan. Bisa jadi hal tersebut sudah menjadi masalah serius pada kondisi psikologi anak.

Jika perilaku anak ketika  berada di rumah dan di luar rumah masih seperti sebelumnya, ada baiknya Anda membawanya ke psikolog anak atau dokter yang ahli dalam kesehatan mental.

Demikianlah ulasan mengenai tips agar anak tidak cengeng. Akan lebih baik jika Anda segera mengontrol emosi anak, kedepannya anak akan menjadi lebih mandiri dan bisa mengendalikan sisi emosionalnya dengan baik. Semoga bermanfaat.  

Ditulis oleh Kenanga Rahmi Annisa
Editor: Rofiq Syuhada - Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

About Rofiq Syuhada

Jadi penulis sudah lebih dari 5 tahun. Hobby komputer dan jaringan. suka membaca dan menulis seputar dunia teknologi dan informasi. Selain itu saya juga tertarik dengan hal-hal yang terkait dengan life improvement. Bring your Goal Up !

Tinggalkan komentar