Anak tidak Bisa Diam: Penyebab & Cara Mengatasinya

Berjuang menemani anak dalam fase tumbuh kembangnya menjadi momen yang berharga bagi orang tua. Fase perkembangan anak-anak biasanya memang berbeda tiap tahunnya. 

Ada masanya dimana anak-anak akan sangat aktif dan tidak bisa diam. Tipe anak tidak bisa diam biasanya disebut sebagai hyperactive.

Dalam fase ini, orangtua akan sangat kewalahan dan juga lelah dalam menghadapi keaktifan anak. Misalnya, ketika anak sudah bisa berjalan, bisaanya mereka sangat suka berlarian di dalam rumah. Tak hanya membuat lelah, tak sedikit juga orangtua yang khawatir dan kemudian memarahi anaknya.

Mengurus anak yang sedang aktif seperti ini membutuhkan ekstra tenaga dan kesabaran. Jangan sampai bunda dan ayah menjadi emosi saat merawat si kecil.

Ketika mereka sedang aktif dan tidak bisa diam, cari tahu apa pemicunya. Memarahi anak bukan solusi terbaik karena bisa menganggu perkembangannya.

Selain itu, marah juga bukan jalan yang seharusnya ditempuh orangtua. Anak-anak bisa menjadi takut atau malah sebaliknya, yakni semakin aktif.

Anak-anak terkadang tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh orangtua yang sedang marah. Jadi, sebaiknya orangtua bisa memberikan nasihat dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Penyebab Umum Anak Tidak Bisa Diam

Bagi ayah dan bunda yang memiliki anak susah diam, sebaiknya mencari penyebabnya. Supaya lebih mudah, ayah dan bunda bisa amati apakah anak Anda memiliki ciri-ciri di bawah ini?

anak tidak bisa diam
Ilustrasi anak tidak bisa diam

1. Memiliki Tingkat Kecerdasan Kinetik yang Tinggi

Anak tidak bisa diam bisa jadi sebagai pertanda dia memiliki kecerdasan kinetik yang tinggi. Banyak yang mengaitkan keaktifan anak-anak dengan kecerdasannya.

Jika anak bunda sangat aktif, itu artinya mereka anak yang cerdas. Namun sebaliknya, jika anak bunda lesu dan pasif, maka kecerdasannya kurang.

Faktanya, tingkat kecerdasan seorang anak itu berbeda-beda dan juga tidak bisa ditentukan dari keaktifannya. Ada berbagai macam kecerdasan yang bisa dimiliki oleh seorang anak. Jika anak tidak bisa diam dan malah sangat aktif, tandanya mereka memiliki tingkat keceradasan kinestetik.

Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan seorang anak dalam mengekspresikan ide dan perasaannya dengan gerakan tubuh. Si kecil akan selalu menunjukannya di saat dia merasa bahagia, sedih, atau marah dengan bergerak.

Bisaanya kecerdasan ini bisa dilihat ketika si kecil sering menggerakkan kakinya, mengetuk jari, bahkan melompat-lompat. Jika bunda melihat si kecil tidak bisa duduk dengan tenang dan lebih senang bergerak, bisa jadi ia memiliki kecerdasan kinestetik.

Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik bisaanya menggunakan energi gerak lebih banyak dibanding anak lainnya. Mereka juga bisaanya memiliki perkembangan yang lebih cepat dan lebih kreatif.

Jika anak bunda memiliki ciri seperti di atas, bunda harus bisa memberikan aktifitas yang sesuai. Misalnya menggambar, menulis, atau menggunting. Gunakan gunting khusus anak yang tidak tajam. Ajak anak untuk melakukan aktivitas fisik agar bakat kinestetiknya bisa tersalurkan.

2. Gangguan ADHD

Penyebab anak tidak bisa diam yang kedua bisa dikarenakan adanya gangguan ADHD. Terkadang, ayah dan bunda kurang peka terhadap perilaku anak-anak di masa perkembangannya.

Salah satunya adalah adanya gangguan ADHD ini. ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactive Disorder.

ADHD ini merupakan gangguan pada otak yang kemudian menyebabkan anak bunda terlalu aktif. Anak-anak akan menjadi tidak bisa diam dan hyperactive. HDHD ini adalah gangguan yang kurang bisa dianalisis jika anak masih berusia di bawah 3 tahun.

Di usia kurang dari 3 tahun, anak-anak bisaanya memang aktif dan perhatiannya terpusat pada banyak hal.

Ayah dan bunda tidak perlu khawatir, karena gangguan ADHD ini memiliki tanda tertentu. Orangtua harus mengetahui tanda-tanda ini dan bisa memberikan penanganan yang tepat.

Tanda-tanda ADHD adalah sebagai berikut:

  • Si kecil memiliki gangguan tidur. Bisaanya hal ini dikaitkan dengan begadang di malam hari ataupun terbangun secara tiba-tiba.
  • Si kecil hobi melompat-lompat dan memanjat dan tidak bisa dihentikan. Ayah dan bunda sangat sulit untuk mengontrol perilaku yang satu ini.
  • Si kecil hobi melamun di tengah keramaian. Walaupun ADHD terkenal dengananak yang hyperactive,  mereka juga sering melamun.
  • Si kecil kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Termasuk juga berinteraksi dengan teman ataupun orang di dekatnya. Mereka lebih banyak beraktifitas sendiri.

Dengan adanya tanda-tanda di atas, ayah dan bunda bisa mengidenifikasi apakah si kecil terkenal gangguan ADHD. Jika memang si kecil hanya aktif seperti anak lain pada umumnya, maka ayah dan bunda tidak perlu khawatir.

Anda bisa membaca artikel kami tentang Melatih fokus anak dan mengenal gangguan ADHD.

3. Pengaruh Zat Adiktif dalam Makanan

Penyebab anak tidak bisa diam yang ketiga adalah potensi adanya pengaruh zat adiktif dalm makanan. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukan bahwa zat adiktif dalam makanan bisa memicu gangguan ADHD.

Anak – anak tidak bisa diam dan cenderung lebih aktif dibanding sebelumnya jika mereka sering mengonsumsi makanan dengan kandungan zat adiktif berlebih.

Zat adiktif ini sangat sering ditemukan dalam jajanan anak-anak, misalnya pengawet buatan, pewarna, dan juga pemanis buatan. Untuk ayah dan bunda yang memiliki anak hyeperactive, sebaiknya memperhatikan makanan si kecil.

Sedini mungkin kurangi konsumsi makanan yang mengandung zat adiktif tinggi. Tak hanya buruk bagi anak dengan gangguan ADHD, zat adiktif juga tidak baik untuk kesehatan anak.

Baca juga: Faktor Dan Ciri Anak Kurang Gizi Serta Tips Mengatasinya

Tips Cara Mengatasi Anak Tidak Bisa Diam

Mengatasi anak tidak bisa diam
Mengatasi anak tidak bisa diam

Jika ayah dan bunda telah menganalisis bahwa si kecil sangat hyperactive, sebaiknya arahkan mereka ke kegiatan yang positif. Agar si kecil lebih terarah, maka ayah dan bunda harus bersabar dan tidak memarahi si kecil.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan ayah dan bunda untuk mangatasi si kecil yang hyperactive:

Ayah dan Ibu Harus Lebih Sabar

Tips yang pertama adalah kesabaran. Ayah dan ibu harus sabar dalam mengendalikan emosi ketika si kecil tidak bisa diam. Walaupun terkadang ayah dan bunda merasa kesal dengan tingkah aktif si kecil, jangan pernah memarahinya.

Posisikan diri sebagai si kecil yang terkadang berlebihan dalam mengungkapkan perasaannya. Baik kegembiraan, kesedihan, atau kemarahan. Ayah dan bunda harus tetap tenang dan sabar agar si kecil tetap terkontrol.

Memperhatikan Makanan Si Kecil

Jangan salah bahwa makanan pun bisa berpengaruh terhadap kebiasaan anak tidak bisa diam. Oleh karenanya, apapun yang dikonsumsi anak harus menjadi perhatian ayah dan bunda. Hindari memberikan gula berlebih untuk anak-anak karena bisa menyebabkan mereka menjadi hyperactive.

Sebaiknya ayah dan bunda memberikan makanan dengan nutrisi dan gizi yang seimbang. Memberikan makanan sehat akan membantu pertumbuhan si kecil yang lebih baik. Untuk anak hyperactive, makanan sehat juga akan sangat membantu mengurangi keaktifan.

Membuat Aturan yang Konsisten

Cara mendidik anak biasanya memang beragam. Ada orangtua yang sangat ketat terhadap anak namun ada juga orangtua yang santai.

Untuk anak hyperactive, ayah dan bunda harus memiliki peraturan yang jelas. Jangan sampai anak kurang perhatian dari Anda sebagai orang tua. Jadikan aturan sebagai bentuk perhatian terbaik dari Anda untuknya.

Mengajarkan kedisiplinan bagi anak hyperactive sangat penting. Selain aturan ketat, ayah dan bunda bisa memberikan hadiah berupa pujian jika si kecil melakukan hal yang baik.

Jika si kecil menerapkan aturan yang telah dibuat, jangan segan unuk memberikan hadiah. Namun, jika ia melanggar aturan, sebaiknya ada sedikit hukuman agar mereka bisa belajar bertanggungjawab.

Itulah tadi penyebab dan cara mengatasi anak tidak bisa diam. Semoga ayah dan bunda bisa mengatasi si kecil dengan baik dan menyalurkan kecerdasannya bisa tersalurkan dengan tepat. Ditulis oleh Anisa Intan Nurfadhillah – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar