6 Penyebab Berat Bayi Lahir Rendah dan Cara Merawatnya

Sudah tidak umum lagi jika ada kasus dimana berat bayi lahir rendah, pastinya hal ini membuat ibu sangat khawatir. Namun, sebenarnya bagaimana jika bayinya lahir dengan berat badan rendah dan mengapa bisa terjadi?

Berat bayi lahir rendah adalah kondisi di mana bayi memiliki berat badan kurang dari 2,5 kilogram akibat kelahiran prematur atau karena pertumbuhan janin terhambat. 

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, terdapat 6,2% bayi yang terlahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh beragam hal. Bayi yang berat badan lahirnya rendah rentan mengalami gangguan kesehatan, sehingga memerlukan perawatan ekstra.  

Sebagai orang tua hendaknya berhati-hati, karena bayi dengan kondisi ini memiliki risiko kesakitan dan kematian yang tinggi, apalagi saat kelahiran hingga usia 1 tahun.

Tak jarang muncul gangguan pertumbuhan janin selama dalam kandungan akan mengganggu pertumbuhan otak janin dan perkembangan setelah lahir. Seperti gangguan belajar, cerebral palsy, hingga kematian bayi mendadak (SIDS/Sudden Infant Death Syndrome).

Baca: Daftar BPJS kesehatan untuk bayi

Penyebab Berat Bayi Lahir Rendah

6 Penyebab Berat Bayi Lahir Rendah dan Cara Merawatnya 1
Berat Bayi Lahir Rendah via honestdocs.com

Jika dilihat dari fisiknya, bayi yang memiliki berat badan lahir rendah terlihat kurus, memiliki sedikit jaringan lemak tubuh, dan kepalanya terlihat lebih besar atau tidak proporsional.

Berat lahir bayi mencerminkan hasil perkembangan dalam kandungan dan kecukupan nutrisi bayi saat dilahirkan.

Untuk menhindari hal yang tidak diinginkan semua orang tua, kali ini kami akan membagikan beberapa penyebab yang bisa membuat berat bayi lahir rendah.

Selain itu, merawat bayi dengan berat badan rendah memerlukan usaha lebih, maka disini ada cara penanganannya.

1. Status Gizi Ibu

Status gizi seorang calon ibu bayi memenentukan asupan yang diperoleh bayi dalam kandungan. Jika gizi yang dimiliki calon ibu tidak cukup untuk dirinya sendiri, maka untuk bayi dalam kandungan pun tidak akan cukup juga. Kecukupan status gizi sebelum kehamilan dinilai menggunakan indeks masa tubuh (IMT).  

Salah satu penelitian menunjukkan perempuan yang berbadan kurus atau dengan IMT < 18,5 memiliki peluang dua kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat rendah dibandingkan individu dengan IMT normal.

Oleh karena itu, factor ini sering sekali membuat berat bayi lahir rendah. Saat sebelum memasuki masa kehamilan, IMT menggambarkan perkembangan tubuh dan kecukupan asupan untuk ibu dan bayi.

Maka sebagai calon ibu, sebaiknya konsumsi asupan yang kaya gizi agar bayi bisa lahir normal. Perhatikan apa saja makanan yang baik dan makanan yang dilarang untuk ibu hamil.

2. Usia Ibu

Calon Ibu memang memberikan banyak dampak kepada bayi yang dikandungnya, entah dampak baik maupun buruk. Saat ini semakin banyak calon Ibu yang masih remaja dan rata-rata berusia dibawah 20 tahun.

Berat bayi lahir rendah pada umumnya ditemukan pada ibu yang hamil saat usia remaja, sekitar usia 15-19 tahun.

Tubuh seorang perempuan usia remaja belum siap untuk mengalami kehamilan, hal ini juga dapat disebabkan  kecukupan nutrisi pada usia tersebut.

Usia remaja merupakan usia dimana wanita sedang mengalami pubertas dan membutuhkan banyak gizi, akibatnya risiko melahirkan berat bayi lahir rendah menjadi lebih tinggi 50%.

3. Jarak Waktu Melahirkan

Jarak waktu kehamilan terlalu berdekatan dengan waktu melahirkan anak sebelumnya bisa membuat tubuh ibu bayi belum menyimpan nutrisi yang cukup untuk kehamilan selanjutnya.

Hal ini bisa memicu berat bayi lahir rendah, karena kebutuhan nutrisi akan meningkat saat hamil. Terlebih lagi Ibu harus memberikan ASI secara bersamaan sehingga meningkatkan risiko ini terjadi.

Suatu penelitian di India menemukan bahwa Ibu yang melahirkan bayi dengan berat rendah cenderung memiliki interval kelahiran yang lebih singkat.

Jadi terbukti jika berat bayi lahir rendah bisa terjadi pada ibu yang melahirkan dengan jarak hanya 24 bulan dari kelahiran yang sebelumnya.

4. Kondisi kesehatan ibu

Jika ingin bayi Anda lahir sehat, maka calon Ibu dulu yang harus memperbaiki kesehatan tubuhnya. Riwayat kesehatan Ibu bisa mempengaruhi kondisi bayi saat lahir. Jika riwayat kesehatannya kurang baik, maka kemungkinan berat bayi lahir rendah lebih tinggi.

Selain itu, bukan hanya masalah kesehatan fisik, namun juga kesehatan psikologis ibu. Saat mengalami masa kehamilan atau menjelang melahirkan biasanya calon Ibu bisa mengalami pregnancy blues.

Pregnancy blues bisa disebabkan gangguan hormonal yang menyebabkan kesedihan terus-menerus selama hamil. Dampaknya dapat menghilangkan nafsu makan dan kelelahan yang konstan pada ibu hamil. Jadi hal ini bisa mengancam kondisi bayi dan menyebabkan berat bayi lahir rendah.

5. Paparan Alkohol dan Asap Rokok

Alkohol dan asap rokok mengandung senyawa yang bisa menyebabkan racun dan masuk ke aliran darah ibu hamil. Kondisi ini akan mengakibatkan plasenta rusak dan menghambat sumber nutrisi bagi bayi dalam kandungan.

Keduanya juga dapat menyebabkan kerusakan sel terutama protein dan lapisan lipid. Konsumsi alkohol sebanyak 20 gram saja dapat menyebabkan janin mengalami hambatan perkembangan dan bernapas.

6. Penyakit Infeksi

Seorang ibu yang memiliki penyakit infeksi seperti HIV, toxoplasmosis dan listeria berpeluang lebih besar untuk memiliki bayi dengan kondisi berat lahir rendah.

HIV dapat ditularkan melalui plasenta ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi hingga menyebabkan gangguan perkembangan dan imun bayi sejak dalam kandungan. Sedangkan toxoplasmosis dan listeria menginfeksi lewat makanan yang tidak matang atau tidak higienis.

Cara Penanganan Berat Bayi Lahir Rendah

6 Penyebab Berat Bayi Lahir Rendah dan Cara Merawatnya 2
Berat Bayi Lahir Rendah via putranusantarab16.blogsot.com

Berikut ini adalah berbagai cara penanganan berat bayi lahir rendah :

1. Memberikan ASI

Memberikan ASI adalah nutrisi terbaik yang harus semua bayi dapatkan selama enam bulan pertama kehidupannya, termasuk untuk bayi yang lahir dengan berat rendah.

Pemberian ASI sendiri bisa menaikan berat badan bayi, karena ASI mudah dicerna. Jadi, sangat disarankan untuk memberikan ASI yang cukup kepada bayi.

Anda juga harus memberikan ASI secara rutin. Apalagi untuk kasus berat bayi lahir rendah, maka berilah setiap 2-3 jam sekali.

Selain itu, ASI juga dapat melindungi Si Kecil dari infeksi bayi yang baru lahir, serta membuat bayi tidak perlu dirawat terlalu lama di Rumah Sakit.

Baca: makanan pelancar asi

2. Beri Anak Imunisasi

Imunisasi akan mengurangi risko bayi yang lahir dengan berat badan rendah untuk terserang penyakit. Oleh karena itu, segera berikan imunisasi kepada bayi Anda agar kekebalan tubuhnya lebih kuat. Sehingga kemungkinan bayi untuk terserang penyakit berbahaya pun semakin kecil.

3. Melakukan Perawatan Model Kangguru

Cara selanjutnya adalah dengan menerapkan perawatan model kangguru. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah mudah mengalami penurunan suhu di bawah angka normal (kurang dari 36,5 derajat celcius). Akibatnya bayi mengalami sesak nafas, lemah, pucat, hingga berwarna biru karena kekurangan oksigen.

Ini merupakan masalah serius, jika tidak segera diatasi, kondisi ini akan mengakibatkan kematian pada bayi. Perawatan Model Kangguru bisa menjadi solusi dari segala kekhawatiran yang Anda rasakan.

Cara melakukannya sangat mudah, yaitu cukup melekatkan bayi di dada ibu dan anggota keluarga lain (kontak kulit) sehingga suhu bayi tetap hangat.

Maka gunakan pakaian yang nyaman dan suhu ruangan harus hangat. Serta jangan lupa mencuci tangan sebelum melakukan perawatan ini.

Demikianlah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menangani si kecil yang lahir dengan kondisi prematur. Ingatlah untuk selalu menjaga bayi dalam kondisi hangat, karena bayi yang lahir dalam kondisi tersebut akan mudah mengalami penurunan suhu.

Untuk mencegah berat bayi lahir rendah pasti banyak usaha dan waktu yang diluangkan. Namun janganlah putus asa lebih dulu apabila Anda merasa mempunyai kondisi kesehatan yang kurang atau lainnya.

Sebaliknya, luangkan waktu untuk diri sendiri agar tidak stress dan bisa semangat kembali untuk mengurus bayi Anda. – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar