Cacingan Pada Bayi: Penyebab, Jenis, Ciri & Mengatasinya

Perlu diketahui bahwa cacing pada bayi ini dapat berpindah dari satu organ tubuh ke organ tubuh yang lain. Di mana hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ yang disinggahinya.

Bayi dan anak adalah orang-orang yang cukup rentan terkena infeksi cacing ataupun lebih dikenal dengan istilah cacingan. Cacingan pada bayi dan anak bisa menjadi penyebab penyakit di organ tubuh yang lain.

Cacing di organ tubuh lain selain perut bisa menimbulkan gejala seperti benjolan, maupun bengkak, demam hingga kejang. Bayi dengan mudah terinfeksi cacing karena mereka terus merangkak, dan juga bermain di luar.

Jadi sebagai seorang Ibu, anda harus selalu mengawasinya dan menjaga kebersihan lingkungan maupun mainan si kecil.

4 Jenis Cacing yang Menginfeksi Bayi

Terdapat berbagai jenis cacing yang menginfeksi dan berkembangbiak di bagian tubuh manusia. Bentuk dan ukurannya pun beraneka ragam. Cacing yang paling umum menginfeksi bayi yaitu sebagai berikut:

Baca: BPJS kesehatan untuk bayi

1. Cacing Pita

Cacing pita disebut juga cacing pipih, karena mereka bernapas dan mencerna oksigen dan nutrisi melalui kulitnya. Cacing ini memiliki kait dan pengisap yang menempel pada usus dan berkembang biak pada makanan yang dicerna pada inang mereka.

Cacingan Pada Bayi
Ilustrasi cacingan pada bayi

Cacing pita mungkin tumbuh dari beberapa cm hingga 40 kaki bahkan lebih panjang. Penularannya biasanya melalui makanan yang terkontaminasi dari telur ataupun larva cacing pita itu sendiri.

Ciri-ciri anak yang terkena cacing pita yakni:

  • Mual
  • Sakit perut
  • Nampak lemah dan lemas tidak bersemangat
  • Penurunan berat badan
  • Hilangnya nafsu makan

Jika gejala infeksi cacing pita telah menyebar di bagian tubuh, maka kemungkinan akan menyebabkan kerusakan organ dan jaringan pada tubuh.

2. Cacing Gelang

Cacing gelang memiliki bentuk mirip dengan cacing tanah dan dapat tumbuh hingga 30 – 35 cm. Cacing ini menghuni air tanah atau air tawar dan umumnya ditemukan pada hewan peliharaan yang biasanya menularkan cacing kepada manusia.

Larva cacing gelang sering memasuki aliran darah dari usus dan melakukan perjalanan ke paru-paru.

Cara hidup cacing gelang di dalam usus halus ialah dengan cara parasit. Cacing gelang juga dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan anak batuk-batuk.

Ciri-ciri anak yang terkena cacing gelang yaitu:

  • Batuk berkepanjangan
  • Nyeri pada perut yang tidak seperti biasanya
  • Mual bahkan kadang sampai muntah
  • Berat badan turun drastic
  • Tampak cacing pada tinja yang di keluarkan
  • Lesu

3. Cacing Kremi

Cacing kremi ini berukuran kecil, tipis, putih, dan berombak yang berada di rectum. Cacing betina bertelur di sekitar anus.

Telurnya dapat bertahan hidup di pakaian, tempat tidur, dan bahan-bahan lainnya dan menular pada manusia saat tersentuh atau terhirup. Infeksi cacing kremi paling sering terjadi pada bayi dan balita.

Cacing ini akan menetas di dalam usus dan masuk ke usus besar. Di dalam usus tersebut cacing kremi menempel dan akan mengambil makanan. Kemudia jika sudah dewasa akan menuju ke anus dan mengeluarkan telur.

Maka inilah penyebab mengapa banyak anak-anak yang terkena cacing kremi akan merasakan gatal di sekitar anus.

Ciri-ciri anak yang terkena cacing kremi:

  • Gatal yang terus meerus di sekitar anus
  • Si kecil susah tidur karena merasakan gatal di sekitar anus
  • Sekitar anus terasa nyeri dan terjadi iritasi
  • Terdapat cacing kremi pada tinja

4. Cacing Tambang

Cacing tambang biasanya dapat ditemukan di daerah yang memiliki sanitasi buruk. Cacing tambang adalah cacing parasit kecil yang menempel pada dinding usus.

Infeksi biasanya terjadi karena bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi dan cacing ini dapat menembus kulit kaki manusia dan memasuki aliran darah.

Tidak jarang jika cacingan pada anak bisa menyebabkan anemia, sehingga berakibat menurunya daya tahan tubuh dan mempengaruhi kecerdasan pada anak.

Kontaminasi cacing ini juga mengakibatkan anak menjadi susah makan sehingga menjadi gizi buruk karena semua nutrisi di serap oleh si cacing.

Ciri-ciri anak yang terkena cacing tambang:

  • Nyeri perut hilang timbul yang dapat membuat bayi menjadi sangat rewel
  • Diare
  • Mual
  • Demam
  • Anemia dan anak terlihat pucat
  • Tidak nafsu makan
  • Gatal pada area dimana larva masuk ke dalam kulit

Ciri lain yang bisa dikenali apabila seorang bayi mengalami cacingan adalah dengan melihat fesesnya. Dnegan melihat kondisi tinja dapat diketahui apakah anak positif menderita cacingan atau tidak. Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya cacingan.

Cara Pencegahan Cacingan Pada Bayi

Bayi paling rentan terhadap infeksi cacing. Terutama ketika bayi mulai merangkak dan berjalan. Penting untuk melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah terjadinya infeksi cacingan pada bayi:

1. Faktor Lingkungan

Cacingan pada bayi sering terjadi akibat faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah satu faktor yang menyumbang cukup besar terhadap penyakit cacingan pada bayi.

Untuk menjaga kesehatan pada bayi, lakukanlah beberapa hal seperti memeriksa sumber air disekitar rumah agar tetap bersih dan selalu menjaga kebersihan rumah dari kotoran hewan.

Ajak anak untuk bermain di daerah yang kering dan jangan biarkan bayi bermain di dekat area yang tergenang oleh air

2. Faktor Orangtua

Kesehatan bayi terhadap penyakit cacingan pada bayi dipengaruhi oleh kebersihan serta pola kehidupan orang tua itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai orangtua harus selalu hidup bersih dan sehat dengan melakukan hal kecil.

Seperti halnya mencuci bersih semua bahan-bahan makanan yang akan dimasak, biasakan mencuci tangan. Mencuci hingga bersih peralatan bayi yang akan digunakan dan telah digunakan, potong kuku dengan rutin dan juga hindari memberikan daging yang tidak matang pada bayi.

Cuci pakaian dan sprei dengan air panas maupun hangat untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang menempel. Minimal anda mencucinya seminggu sekali. Dengan membiasakan hidup bersih maka potensi penyakit cacingan pada bayi bisa diminimalisasi.

3. Faktor Pada Bayi Itu Sendiri

Cacingan Pada Bayi
Cacingan pada bayi

Selain dari kedua faktor di atas, bayi itu sendiri juga dapat menjadi faktor penyebab cacingan pada bayi. Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk menghindari cacing masuk pada tubuh bayi seperti:

  • Biasakan bayi mandi 2 kali dalam sehari
  • Berikan antiseptik khusus bayi pada bak mandinya
  • Tidak lupa memotong kuku tangan serta kaki bayi dengan rutin
  • Jika keluar rumah, biasakan menggunakan alas kaki dan sepatu yang tertutup
  • Usahakan anak tidak bermain di area tanah karena bukan tidak mungkin tanah tersebut telah terkontaminasi oleh kotoran hewan bahkan manusia.
  • Berikah juga obat cacing khusus bayi secara rutin supaya tidak terserang penyakit cacingan.
  • Gantilah popok bayi secara teratur dan cuci tangan segera setelah mengganti popok

Beberapa dokter juga merekomendasikan pemberian dosis obat cacing setiap 6 bulan untuk mencegah infeksi dan memastikan pertumbuhan optimal pada bayi.

Pemberian obat cacing pada bayi sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Jangan keterusan membiarkan anak tidak mau makan, sebab cacing akan bisa membuatnya semakin lemas.

Jangan lupa perhatikan pula label kemasan pada obat cacing untuk anak, cermati cara penggunaan dan dosis yang tepat. Dosis obat cacing bisa berbeda-beda pada setiap penderita. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum memberikannya kepada si kecil.

Nah, demikian beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi cacingan pada bayi. Jadi tidak ada salahnya jika anda melakukan hal-hal tersebut. Tentunya demi buah hati anda supaya terbebas dari penyakit cacingan yang dapat mengganggu kesehatannya. – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar