Kandungan Gula dalam Susu Formula: Efek, Jenis, Manfaat

Susu formula merupakan susu yang terbuat dari bahan dasar susu sapi. Jenis susu ini sudah diproses sehingga sesuai dikonsumsi oleh bayi.

Dari sekian banyak bahan, kandungan susu dalam susu formula menjadi komposisi yang biasanya ditemui dalam setiap produk.

Biasanya, dalam susu formula mengandung protein, lemak serta karbohidrat ditambah dengan mineral dan vitamin. Sedangkan untuk kandungan ekstrak yakni prebiotik juga ditambahkan dalam jumlah yang kecil.

Namun sayangnya, usus bayi belum siap memproses serat kompleks dan karbohidrat. Sebetulnya, kandungan gula dalam susu formula tidak mengerikan seperti yang dibayangkan.

Tidak semua gula mempunyai karakteristik yang sama. Untuk karbohidrat pada susu terdiri dari galaktosa, gluktosa serta fruktosa.

Kandungan laktosa sendiri tidak hanya banyak terkandung dalam susu sapi namun juga pada ASI. Laktosa ini terdiri dari satu glukosa serta satu galaktosa yang akan saling menempel. Jenis karbohidat inilah yang bisa dengan mudah dicerna pada pencernaan bayi.

Efek Kandungan Gula Dalam Susu Formula

Tanpa disadari, banyak orang tua yang tidak menyadari ada kandungan gula dalam susu formula. Orang tua harus waspada dengan kandungan pemanis buatan yang bisa mengganggu pertumbuhan anak dan membuat anak lebih mudah sakit.

Kandungan Gula Dalam Susu
Kandungan Gula Dalam Susu via thehoneyblonde.com

Apabila konsumsi gula dalam susu formula terlalu berlebihan, maka kesehatan anak bisa terganggu dan berikut beberapa efek yang bisa ditimbulkan:

  • Lebih mudah terkena penyakit atopik: Efek kandungan gula dalam susu formula pertama bisa menyebabkan anak lebih mudah terkena penyakit atopik. Penyakit ini bisa berbentuk penyakit eksim, alergi penyebab gangguan pernapasan dan alergi makanan.
  • Gangguan pernapasan: Para ahli berpendapat jika bayi yang tidak memperoleh ASI selama 6 bulan pertama, maka cenderung mengalami gangguan pernafasan untuk bayi.
  • Gangguan kerja ginjal bayi: Kandungan gula dalam susu formula juga bisa menyebabkan fungsi organ ginjal mengalami gangguan. Ini disebabkan karena pencernaan gula bertambah berat yang disebut dengan renal salute load.
  • Mengganggu pencernaan: Ketika mengonsumsi susu formula, maka pencernaan bayi juga bisa terganggu. Ini disebabkan karena dalam susu formula mengandung kasein yang susah dicerna pencernaan bayi.

Baca: jenis gangguan pencernaan pada bayi

Jenis Kandungan Gula Dalam Susu Formula Bayi 0 Hingga 6 Bulan

Kandungan Gula Dalam Susu
Kandungan Gula Dalam Susu via feastinthyme.com

Jika bunda membeli susu formula, maka akan ada keterangan tentang nilai gizi dan komposisi pada kemasannya.

Namun sayangnya, dalam informasi tersebut tidak ada komposisi kandungan gula dalam susu formula. Ini disebabkan karena gula yang dipakai pada susu formula memakai kandungan gula tertentu.

Kandungan gula dalam susu formula anak di bawah 6 bulan adalah maltosa dan laktosa. Selain itu, susu formula juga ada yang mengandung gula maltodextron yang dibuat semirip mungkin dengan ASI.

Beberapa kandungan yang dibuat mirip tersebut adalah lemak, karbohidrat, gula dan beberapa zat lain. Ini sudah ditentukan oleh WHO dan ada cukup banyak susu formula yang juga sudah mengganti kandungan gula dengan laktosa.

Jenis Kandungan Gula Dalam Susu Formula Anak 6 Bulan yang Aman

Jenis kandungan gula dalam susu formula anak usia 6 bulan adalah sukrosa. Ini adalah jenis gula buatan dengan rasa yang lebih manis dibandingkan maltosa serta laktosa.

Setiap 1 sendok teh sukrosa mengandung 17 kalori yang dapat meningkatkan kadar gula darah.  Selain itu, sukrosa juga dianggap sebagai penyebab dari obesitas anak.

Akan tetapi beberapa bahan tersebut tidak dianggap sebagai gula tambahan seperti pada kue. Ini berfungsi sebagai karbohidrat yang diperlukan bayi sebagai energi serta pertumbuhan.

Bayi belum bisa mencerna karbohidrat kompleks seperti serat, sehingga karbohidrat pada susu formula haruslah sederhana serta mudah terurai.

Karbohidrat di dalam ASI yakni laktosa merupakan gula alami yang sama seperti pada susu sapi. Produsen susu formula memakai laktosa untuk sumber karbohidrat utama dalam susu formula yang meniru komposisi ASI serta mudah dicerna.

Jenis gula lain juga bisa dipakai seperti untuk mengurangi laktosa atau bebas laktosa termasuk formula kedelai, formula untuk bayi prematur.

Ini semua memakai karbohidrat sederhana lain seperti sirup jagung serta sukrosa untuk menjaga tingkat karbohidrat. Karbohidrat ini juga bisa dipakai pada susu formula yang dihidrolisis sebagian.

Ini berguna untuk mengurangi bau serta rasa khas dari pemecahan protein. Tidak semua gula sama dan berikut adalah jenis kandungan gula dalam susu formula anak yang terdiri dari 3 blok kecil:

1. Laktosa

Hampir semua jenis karbohidrat dalam ASI dan susu sapi memiliki jenis laktosa. Ini adalah 1 glukosa dan 1 galaktosa yang saling menempel. Jenis karbohidat ini memang dirancang untuk makanan bayi yang mudah dicerna.

Laktosa ini berguna untuk membantu pertumbuhan bakteri baik pada usus anak serta mencegah gula darah naik. Laktosa ini mempunyai indeks glikemik yakni ukuran berapa banyak makanan bisa meningkatkan gula darah sebanyak 45. Glukosa murni tersebut memiliki indeks glikemik 100 yang rasanya tidak terlalu manis.

2. Sukrosa

Jenis kandungan gula dalam susu formula berikutnya adalah sukrosa. Sukrosa adalah nama lain dari gula meja yang biasanya juga digunakan dalam kopi serta kue. Sukrosa terdiri dari 1 glukosa serta 1 fruktosa yang saling menempel.

Ini mempunyai indeks glikemik 65 yang lebih tinggi dari laktosa. Sukrosa juga termasuk gula termanis yang juga ditemukan pada susu formula bayi. Sedangkan skor kemanisannya relatif 100.

Biasanya, sukrosa terkandung dalam susu kedelai serta susu formula bebas laktosa. Orang tua harus waspada jika dalam susu formula anak hanya mengandung sukrosa sebagai karbohidrat.

Ini disebabkan karena sukrosa dipecah menjadi beberapa bagian yakni glukosa dan fruktosa. Ini menandakan jika 50% dari asupan karbohidrat bayi merupakan fruktosa.

3. Sirup Jagung & Makanan Padat Sirup Jagung

Ini adalah jenis gula paling umum yang termasuk kandungan gula dalam susu formula. Semua gula jagung tersebut terdiri dari kelompok glukosis yang saling menempel.

Sirup jagung tersebut terbuat dari pati jagung yang sudah dipecah menjadi rantai pendek atau glukosa tunggal saling menempel.

Tergantung dari seberapa banyak pati jagung dipecah, tingkat kemanisan relatif bisa berkisar 23 hingga 40 melebihi dari laktosa.

4. Maltodekstrin

Kandungan gula dalam susu formula selanjutnya adalah maltodekstrin yang dibuat lebih panjang dari rantai glukosa. Faktanya, maltodekstrin akan diubah menjadi sirup jagung. Ini menandakan maltodekstrin tidak terlalu manis dibandingkan sirup jagung.

Untuk nilai kemanisannya relatif yakni antara 6 hingga 21. Akan tetapi, rantai glukosa pada maltodekstrin lebih panjang dibandingkan rantai glukosa dalam sirup jagung. Ini semua masih termasuk glukosa sehingga indeks glikemik sirup jagung serta maltodekstrin yakni 100.

Orang tua tidak menyukai nama sirup jagung di label susu formula sehingga diganti menjadi sirup glukosa, meski sebenarnya sama saja.

Kemungkinan sirup tersebut diekstrak dari tanaman manis yang berbeda dengan jagung namun masih kumpulan glukosa yang diproses. Seperti namanya, sirup jagung ini megandung banyak fruktosa didalamnya.

5. Pati

Jenis gula berikutnya yang biasa ditemukan dalam susu formula adalah pati. Formula ini biasanya ini terkandung dalam susu formula sebagai pengental sekaligus sebagai pemanis.

Manfaat Kandungan Gula Dalam Susu Formula

Kandungan Gula Dalam Susu
Kandungan Gula Dalam Susu via ubereats.com
  1. Menyediakan sumber karbohidrat mudah dicerna.
  2. Gula berbahan dasar jagung harganya lebih murah.
  3. Gula tertentu seperti maltodekstrin berguna untuk pengental.
  4. Seluruh gula non laktosa memiliki rasa lebih manis dibandingkan laktosa.
  5. Untuk susu formula terhidrolisis, beberapa gula jagung ditambahkan untuk proses hidrolisis. Hidrolisis adalah protein menambah bau serta rasa ke susu formula.

Dalam penelitian sudah membuktikan jika kandungan gula dalam susu formula yang diberikan pada anak bisa menyebabkan obesitas hingga dewasa. Ini terjadi karena kandungan gula dalam susu formula yang dikonsumsi tanpa disadari orang tua.

Untuk itulah, jika memang bayi tidak mengalami gangguan kesehatan, maka sebaiknya jangan berikan susu formula, hindari susu formula tanpa gula dan berikan ASI eksklusif. – Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar