Anak Cerewet: Penyebab & 9 Kiat Ampuh Menghadapinya

Banyak orang tua yang lebih senang anaknya aktif berbicara daripada diam saja. Banyak juga yang mengatakan bahwa anak cerewet itu pertanda cerdas. Hal tersebut dibenarkan menurut para ahli.

Namun, anda wajib mewaspadainya, sebab bentuk kecerewetan anak itu dapat jadi menandakan kebalikannya, bahkan mungkin ciri-ciri suatu gangguan.

Sebelumnya, anda harus mengetahui bahwa kemampuan intelektual ada hubungannya dengan penyebab anak cerewet dan cenderung banyak bicara.

Kata ahli, anak yang memiliki IQ tinggi umumnya lebih mudah tertarik dan lebih lancar berbicara daripada yang kurang cerdas. Namu tidak berarti semua anak pendiam memiliki IQ lebih rendah.

Baca: cara meningkatkan IQ anak

Menurut Jeanne Williams, seorang psikolog sekaligus pakar parenting dari Edmonton, Kanada mengajurkan para orangtua untuk memiliki waktu khusus dengan masing-masing anak setiap hari untuk mendengarkan semua ceritanya.

Posisikan diri anda sejajar dengan buah hati anda, tatap mata anak, dan dengarkan ia ketika sedang berbicara dengan penuh perhatian.

Anak cerewet juga ternyata pandai bersosialisasi dan terbuka pada hal baru. Ketimbang anak pendiam, mereka lebih jarang berbuat onar. Mereka juga lebih berpeluang sukses dalam dunia akademis dan karier menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Miami.

Walaupun kecerewetan adalah hal yang normal, ada beberapa hal yang perlu anda lakukan untuk menghadapi anak cerewet sebelum dia ditegur oleh guru karena banyak mengobrol di kelas atau tidak disukai teman sebaya karena sulit berhenti bicara.

Penyebab Anak Cerewet yang Wajib di Ketahui oleh Orangtua

Penyebab Anak Cerewet
Penyebab anak cerewet

Sebelum menerka-nerka mengapa terus menerus berbicara, orangtua harus tahu apa yang mendorong anak jadi begitu cerewet.

Apa mungkin kurang perhatian atau tidak ada orang yang mendengarkan, atau bisa jadi ada sesuatu yang terjadi di dalam otaknya? Nah, inilah yang perlu orangtua ketahui.

Anak terlihat cerewet pasti memiliki penyebab. Jika dilihat dari perkembangannya, anak usia lima tahun ulai mengembangkan keahliaan sosial yaitu belajar untuk berbicara dann menyimak perkataan orang lain.

Namun, kalau pada usia 7 -8 tahun mereka masih berusaha memonopoli percakapan atau suka menyela, tentu ini amat mengganggu.

Nah, anda sebagai orangtua harus turun tangan di sini. Cobalah membuatnya memahami apa dampak negatif dari berbicara tiada henti bagi dirinya dan orang lain. Nah, ketika anda sudah mencoba banyak cara agar anak memahaminya, tapi tidak ada perubahan, mungkin saja ada alasan lainnya.

Pada kasus ini, anda dapat meminta bantuan ahli, seperti psikolog atau psikiater anak untuk berdiskusi mengenai masalah tersebut. Siapa tahu ada beberapa masalah meurologis yang jadi penyebabnya. Misalahnya seperti gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorde (ADHD).

ADHD ini merupakan gangguan jangka panjang yang menyerang jutaan anak dengan dengan gejala yang dapat berlangsung hingga dewasa. Yang perlu diketahui siapa saja memiliki kemungkinan untuk mengidap kondisi yang dikenal dengan istilah hiperaktif ini.

Baca: cara melatih fokus anak ADHD

Selain gangguan di atas, bisa jadi anak juga mengalami gangguan sindrom Asperger, atau gangguan belajar nonverbal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya fungsi otak kanan, sehingga si kecil dengan gangguan ini biasanya berkicau tiada henti.

Terdapat beberapa cara untuk menangani anak yang cerewet. Namun yang paling utama, anda tidak boleh memarahinya walaupun ia ngoceh terus. Anda harus tetap memberikan perhatian khusus dan memberikannya pengertian. Inilah beberapa tips cara menangai anak yang cerewet dengan bijak tanpa harus kasar.

Tips Cara Menangani Anak Cerewet Dengan Bijak

Setelah mengetahui beberapa penyebab anak cerewet, berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani anak yang cerewet.

Jangan pernah melakukan hal yang pernah mengecewakan buah hati anda. Lakukan beberapa hal berikut ini dengan bijak untuk menangani perilaku anak cerewet.

1. Jangan Melarang atau Menghentikan Anak Berbicara

Anak senang berbagi hal-hal yang menarik maupun perasaannya yang sedang dialaminya dengan orangtua. Mungkin anda akan menyadari bahwa ketika anda sedang sibuk melakukan sesuatu, anak akan mulai mendekati dan menanyakan banyak hal.

Ia memang sengaja melakukannya demi menarik perhatian anda dengan cara mengajak berbicara. Seberapapun lelah atau sibuknya anda, sebaiknya berikan waktu untuk anak anda.

2. Dengarkan Dengan Sepenuh Hati

Penyebab Anak Cerewet
Dengarkan – Penyebab anak cerewet

Tidak peduli sepelenya pembicaraan yang dilakukan, selalu dengarkan ia dengan penuh minat. Terkadang anda juga bisa memberinya saran atau masukan saat mengobrol.

3. Jangan Lelah Untuk Mengingatkan

Mungkin anda sudah mengingatkan anak berkali-kali tentang aturan kapan boleh berbicara dan kapan harus tenang. Namun, terkadang anak masih sering lupa dan tetap saja cerewet. Jangan lelah untuk terus mengingatkannya dan lama-lama anak akan paham dengan batasan tersebut.

4. Latih Anak Untuk Diam Selama Satu Jam Setiap Hari

Terdapat berbagai cara untuk membuat anak dapat diam. Bawa ia ke perpustakaan dekat rumah dan habiskan waktu selama satu jam di sana.

Sebelum berangkat, ingatkan lagi aturan untuk tidak berbicara dan carikan buku yang menarik untuk dibaca oleh anak. Jika dilakukan secara konsisten setiap hari, maka anak akan terbiasa memiliki waktu-waktu tenang.

5. Minta Anggota Keluarga Juga Membuat Waktu Tenang di Rumah

Jika tidak memungkinkan membawa anak ke perpustakaan, maka ciptakan waktu tenang di rumah selama 15 menit. Minta sleuruh anggota keluarga untuk bekerja sama. Secara bertahap, tingkatkan waktu tenang ini. Anak akan belajar bagaimana melakukan segala sesuatu dengan lebih tenang dan tetap fokus.

6. Bantu Anak Untuk Menyalurkan Energinya

Cara menangani anak cerewet yaitu dengan menyalurkan energi untuk melakukan hal-hal lain yang disukainya. Anak cerewet biasanya memiliki energi yang cukup besar. Ajak ia mempelajari sesuatu yang baru atau melakukan hobi. Beri anak tugas yang berbeda setiap hari agar ia tidak mudah bosan.

7. Tumbuhkan Minat Baca Anak

Salah satu penyebab anak cerewet adalah karena keingintahuannya yang tinggi. Jika si kecil masih berusia 3 – 4 tahun, anda dapat mulai mengajari anak membaca.

Anak cerewet biasanya pandai berimajinasi dan mengarang cerita. Artinya, ia juga pasti menyukai buku-buku bacaan yang menarik. Berikan anak buku cerita yang sesuai usianya.

8. Salurkan ke Aktivitas Yang Sesuai

Anak yang senang berbicara dan bercerita umumnya memiliki bakat dalam bidang public speaking, debat, atau drama. Jadi tidak ada salahnya jika anda mempertimbangkan untuk mendaftarkan anak cerewet ke kursus atau ekstrakurikuler untuk menyalurkan kemampuan komunikasinya.

9. Berlatih Jeda Bicara

Cara lainnya untuk menghentikan gejala dan penyebab anak cerewet. Untuk menghadapi anak cerewet yang sulit berhenti bicara.

Anda perlu mencontohkan cara bergantian giliran berbicara saat sedang mengobrol. Setelah menyampaikan pertanyaan atau inti yang ingin disampaikannya, ajarkan anak untuk memberikan jeda agar anda dapat menanggapi atau bertanya.

Begitu juga saat anda sedang berbicara, dia harus mendengarkan sampai selesai sebelum bertanya atau memberi respon. Jangan lupa, contohkan juga cara menginterupsi dengan sopan dan baik.

Cara menangani anak cerewet memang tidak mudah. Apalagi anda akan disibukkan setiap saat mendengarkan anak berbicara atau anak akan selalu bertanya banyak hal pada anda.

Penyebab anak cerewet mungkin bisa dilihat dari kurangnya perhatian orangtua terhadap dirinya, atau karena memang memiliki kelainan di otaknya. Jadi, anda selaku orangtua harus memberikan perhatian yang cukup dan lakukan tips di atas untuk menanganinya. Semoga bermanfaat. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

About Indah Maesaroh

lahir dan besar di Kota Kebumen. Lulusan dari perguruan tinggi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tinggalkan komentar