Posisi Jenazah Saat Disholatkan, Bacaan Doa, dan Syarat Sahnya

Posisi jenazah saat disholatkan menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan oleh umat Islam. Jika posisi jenazah saat disholatkan keliru, maka sholat yang dilaksanakan tentu tidak akan sah.

Mensholatkan orang yang telah meninggal merupakan kewajiban bagi sesama Muslim.

Hukum melaksanakan sholat jenazah adalah fardhu kifayah, sehingga jika sudah ada yang melakukannya maka gugurlah kewajiban Muslim lainnya.

Tetapi jika belum ada satupun orang yang mensholati jenazah, maka semua Muslim yang berada di daerah tersebut mendapat dosa.

Sehingga, jika ada saudara atau tetangga yang meninggal pastikan bahwa sudah disholatkan.

Posisi Jenazah Laki-laki dan Perempuan Saat Disholatkan

Dalam menjalankan kewajiban terhadap sesama Muslim, posisi jenazah saat disholatkan tentunya tidak boleh sembarangan.

Namun, hingga saat ini masih sering terjadi selisih paham yang terjadi di antara kaum Muslim terkait cara memosisikan jenazah saat disholatkan.

Di beberapa daerah, masyarakat memosisikan mayat laki-laki maupun perempuan yang akan disholatkan dengan kepalanya berada di sebelah utara.

Namun, selisih paham kerap terjadi saat ada mayat yang hendak disholatkan namun kepalanya diletakkan di sebelah selatan.

posisi jenazah saat disholatkan

Posisi jenazah saat disholatkan  jika laki-laki maka kepalanya diletakkan di sebelah kiri imam.

Sedangkan bagi jenazah perempuan atau yang berkelamin dua, maka kepalanya berada di sebelah kanan imam.

Bagi orang Indonesia yang kiblatnya ke arah barat, maka saat sholat Jenazah kepala mayat laki-laki diletakkan di sebelah selatan.

Sedangkan bagi mayat perempuan atau berkelamin dua kepalanya berada di sebelah utara saat disholatkan.

Hal ini berbeda dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mensholatkan mayat laki-laki maupun perempuan dengan meletakkan kepalanya di sebelah utara.

Meski demikian, apa yang telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia tersebut bukanlah sesuatu yang salah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa posisi jenazah saat disholatkan  yang disunnahkan adalah imam berdiri di sebelah kepala mayat.

Sedangkan untuk mayat perempuan posisi imam disunnahkan berdiri lurus dengan pantat imam.

Kesunnahan tersebut juga berlaku jika seseorang mensholatkan mayat secara seorang diri atau tidak berjamaah.

Sedangkan makmum sholat jenazah posisinya adalah berdiri di belakang imam sebagaimana sholat jamaah biasa.

Bacaan Doa Sholat Jenazah

Perlu menjadi perhatian bahwa tata cara sholat jenazah sedikit berbeda dengan sholat wajib atau sunnah lainnya.

Sholat jenazah diawali dengan niat Kemudian dilanjutkan dengan takbir empat kali.

posisi jenazah saat disholatkan

Sama halnya dengan ibadah lain, niat adalah bacaan yang tak boleh sampai dilupakan. Sebelum niat, pastikan posisi jenazah saat disholatkan sudah benar.

Niat sholat jenazah laki-laki: Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardhal kifayati lillahi ta’ala.
Niat sholat jenazah perempuan: Usholli ‘ala hadzihil mayyitati fardhol kifayati lillahi ta’ala.

1. Takbir Pertama

Setelah selesai membaca niat dilanjutkan untuk melakukan takbir pertama. Setelah melakukan takbir pertama ini yang dilakukan adalah membaca surat al-Fatihah.

2. Takbir Kedua

Pada takbir kedua, imam dan makmum sholat jenazah diwajibkan untuk membaca selawat Nabi.  

Adapun bacaannya adalah “Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala aaali sayyidina Muhammad.”

Setelah itu Anda bisa menyambungnya dengan doa:

“Kama shollaita ‘ala sayyidina Ibrahim, wa ‘ala aali sayyidina Ibrahim. Wa baarik ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Kama barakta ‘ala sayyidina Ibrahim, wa ‘ala aali sayyidina Ibrahim, fil ‘aalamina innaka hamiidun majiid”

3. Takbir Ketiga

Dalam takbir ketiga ini, pelaku sholat jenazah membaca doa untuk mayat. Doa yang dibaca juga berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan.

Doa untuk jenazah laki-laki:

“Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu waj’al jannata matswahu. Allahummabdilhu daaran khairan min daarihi, wazaujan khairan min zawjihi, wa ahlan khairan min ahlihi. Allahumma innahu nazala bika wa anta khairun manzuulin bih. Allahumma akrim nuzuulahu wawassi’ madkhalahu.”

Doa untuk jenazah perempuan:

“Allahummaghfirlaha warhamha wa ‘afiha wa’fu anha waj’alin jannata matswaha. Allahummabdilha daaran khairan min daariha, wazaujan khairan min zawjiha, wa ahlan khairan min ahliha. Allahumma innahu nazala bika wa anta khairun manzuulin biha. Allahumma akrim nuzuulaha wawassi’ madkhalaha.”

4. Takbir Keempat

Setelah selesai membaca doa pada takbir ketiga, dilanjutkan dengan kembali membacakan doa kepada jenazah. Bacaan doa untuk takbir keempat dalam sholat jenazah adalah sebagai berikut:

Jenazah laki-laki:

“Allahumma la tahrimna ajrahu, walaa taftinna ba’dahu waghfirlanaa walahu.”

Jenazah perempuan:

“Allahumma la tahrimna ajraha, walaa taftinna ba’daha, waghfirlana walaha.”

5. Mengucapkan Salam

Setelah menyelesaikan empat kali takbir, maka langsung mengucapkan salam seperti biasa.

Salam yang dibaca adalah “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”, dibaca sambil menolehkan wajah ke kanan dan kiri seperti sholat biasa.

Selain sholat jenazah, ada juga sholat gaib yang dilakukan jika mayat berada di tempat lain, entah sudah dikubur atau di luar kota.

Secara umum, tata cara sholat jenazah dan ghaib adalah sama, bedanya tidak ada aturan posisi jenazah saat disholatkan saat sholat ghaib.

Niat sholat ghaib untuk jenazah laki-laki, perempuan, dan yang tidak diketahui identitasnya pun tentu juga berbeda.

Bagi yang belum tahu, ini dia lafal niat sholat gaib berdasarkan jenis kelaminnya:

Jenazah laki-laki:

Usholli alalmayyiti (fulaan) alghoo’ibi arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillahi ta’ala.

Jenazah perempuan:

Usholli alalmayyitati (fulaanah) alghoo’ibati arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillahi ta’ala.

Jenazah yang tidak diketahui identitasnya:

Usholli ala man sholla alaihi arba’a takbiroti fardhol kifayati (makmuman) lillahi ta’ala.

Untuk tata cara dan bacaan doa-doa lain antara sholat jenazah dan gaib sama, perbedaannya hanya pada niat dan posisi jenazah saat disholatkan.

Jadi, jika seseorang dapat melaksanakan sholat jenazah berarti juga bisa sholat gaib.

Syarat Sah Sholat Jenazah       

Terkait syarat sah sholat jenazah sebenarnya sama dengan sholat lainnya.

Saat melaksanakan sholat jenazah, seseorang harus suci dari hadas besar maupun kecil, menutup aurat dan menghadap ke kiblat.

Kemudian tempat yang digunakan untuk melaksanakan sholat jenazah harus suci dan terbebas dari segala jenis najis.

Biasanya, sholat jenazah dilakukan di masjid, mushola, atau rumah keluarga yang ditinggalkan.

Saat pelaksanaan sholat jenazah, mayat harus dalam keadaan sudah dimandikan.

Posisi jenazah saat disholatkan sesuai penjelasan di atas, kecuali kalau sholat dilakukan di atas kubur atau sholat gaib.

Lalu untuk waktu pelaksanaannya tidak ada ketentuan khusus karena sholat jenazah dapat dilakukan lapangan saja, kecuali tiga waktu.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW melalui hadis riwayat Muslim.

Waktu pertama yang dilarang melakukan sholat jenazah adalah ketika matahari terbit sampai agak meninggi.

Kedua adalah saat matahari berada tepat di pertengahan langit atau pada tengah hari.

Waktu dilarang yang ketiga adalah saat matahari hampir tenggelam sampai benar-benar tenggelam atau tak terlihat sama sekali.

Jadi, jika ada orang di sekitar yang meninggal, hindari mensholatkan mereka di tiga waktu tersebut.

Nah, demikian penjelasan mengenai posisi jenazah saat disholatkan, bacaan, dan syarat sah dari sholat jenazah. 

Setelah mengetahui informasi di atas, semoga tidak ada kekeliruan lagi soal posisi jenazah saat disholatkan saat Anda melaksanakan sholat jenazah.

Selain memahami bacaannya, Anda juga perlu mempelajari tentang tata cara pelaksanaan sholat jenazah.