13 Hal Sebagai Renungan untuk Orang Tua yang Baik

Renungan untuk orang tua. Dalam rangka mendidik dan membesarkan anak, orang tua pastilah memiliki renungan sesaat untuk mengetahui letak kesalahan atau hal-hal yang dirasa perlu untuk ditingkatkan fokus dan juga perhatiannya.

Hal tersebut sering dijadikan pertimbangan yang cukup berarti bagi setiap orang tua.

Saat ini, di zaman yang semakin hingar bingar seperti ini tentulah menjadi tidak mudah bagi orang tua untuk bisa mengatur jalan anak-anaknya.

Meskipun demikian, orang tua pastilah selalu melakukan usaha yang terbaik dan lebih dari cukup untuk memenuhi tugasnya. Dalam hak ini cukup banyak memang yang menjadi renungan untuk orang tua.

Seringkali, renungan yang muncul dikalangan orang tua adalah mengenai hal-hal yang dinilai cukup berkaitan erat dengan pertumbuhan dan juga perkembangan anaknya.

Disinilah orang tua menjalankan fungsi pengawasan. Renungan untuk orang tua bisa berada di berbagai bidang dan juga sisi kegiatan, seperti hal pendidikan, pergaulan, pengembangan karakter, dan lain sebagainya.

A. Renungan untuk Orang Tua Dalam Mencari Pengasuh Anak

Poin pertama yang hendak dibahas adalah mengenai pengasuh anak yang dipercayakan oleh orang tua. Ya, kategori ini jelas masuk ke dalam renungan untuk orang tua karena hal tersebut juga kiranya sering menimbulkan tanya tersendiri bagi orang tua.

Hal itu dikarenakan anak mereka yang notabenenya akan diserahkan untuk dijaga dan dirawat oleh si pengasuh pilihan.

Saat hendak mencari pengasuh anak, biasanya, orang tua memeriksa secara detail latar belakang si pengasuh, kemampuannya, dan juga pengalamannya dalam menjaga anak.

Kadangkala, pemilihan pengasuh juga tergantung kecocokan antara anak dan si pengasuh atau antara pengasuh dengan orang tua.

Tak sedikit juga pengasuh yang akhirnya banyak mundur atau dipecat dari pekerjaannya karena dianggap tidak layak dan tidak bisa bekerja dengan baik.

Sebenarnya, dalam memilih pengasuh anak ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan orang tua, hal-hal penting tersebut seperti berikut ini :

13 Hal Sebagai Renungan untuk Orang Tua yang Baik 1
Renungan Untuk Orang Tua via educenter.id

1. Periksa latar belakang dan catatan kriminalnya

Semua pengasuh anak harus memiliki tiga referensi pengalaman kerja dari pekerjaan sebelumnya. Ini akan menjadi acuan bagi Anda menilai apakah pengasuh itu kompeten atau tidak untuk dipekerjakan. Hal ini penting karena tahap seleksi dilakukan memang untuk mengetahui dan mendapat kejelasan lebih.

Anda juga harus wawancara atau berbicara secara langsung kepada mereka. Selain menilai kemampuan mereka untuk bekerja dengan anak-anak, Anda juga ingin tahu mengapa mereka tidak lagi bekerja untuk orang itu dan mengapa.

Saat wawancara, Anda dapat bertanya apakah mereka keberatan jika ada orang lain yang mengawasi pekerjaan mereka saat menjaga anak. Poin ini benar-benar menjadi poin penting sebagai renungan untuk orang tua.

2. Jangan mudah percaya

Jangan berasumsi bahwa hanya karena Anda memiliki anggota keluarga yang mengawasi mereka, anak-anak Anda tidak akan disiksa. Karena tak sedikit kasus kekerasan anak justru dilakukan oleh orang terdekat mereka.

Tetap beri jarak yang pasti terhadap sesuatu apapun, initinya jangan menjadi sangat mudah percaya apalagi menyangkut dengan orang asing yang akan merawat anak.

3. Pilih perempuan

Pilihlah baby sitter perempuan untuk mengawasi anak-anak Anda. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari risiko terjadinya pelecehan seksual terhadap anak.

Hal itu dikarenakan, risikonya  dinilai jauh lebih rendah bagi perempuan untuk menjadi pelaku kekerasan daripada laki-laki.

Juga perlu usia bukan menentukan jika anak Anda akan aman. Berdasarkan data, bahwa banyak juga kejahatan seksual dilakukan oleh usia remaja atau usia tua maka perlulah hal ini juga menjadi renungan untuk orang tua.

4. Pasang CCTV

Pasang monitor video di rumah Anda dan biarkan pengasuh tahu keberadaannya dan Anda mengawasinya. Dengan cara ini Anda bisa memantau terus menerus kondisi di rumah dan mengantisipasi terjadinya kekerasan seksual pada anak Anda.

Pengawasan yang orang tua lakukan melalui CCTV kiranya bisa lebih memberikan celah bagi mereka dalam melakukan fungsi pengawasan tersebut.

5. Percaya pada insting

Percaya pada insting Anda dan dengarkan keluhan anak. Sebelum memperkerjakan orang, perkenalkan pengasuh itu pada anak Anda, dan biarkan mereka berinteraksi.

Anak akan merasakan apakah pengasuh anak tersebut baik dan cocok untuknya. Jika suatu saat anak Anda meminta tidak diasuh oleh orang tertentu, maka ada hal yang harus ada telusuri alasannya.

B. Renungan untuk Orang Tua Dalam Hal Mendidik Anak

renungan untuk orang tua dalam mendidik anak
Renungan Untuk Orang Tua via janethes.com

Setiap orang tua dalam segala aktivitasnya pasti selalu memikirkan cara yang tepat dan yang bisa diambil dalam mendidik anak. Mendidik anak laki-laki dan mendidik anak perempuan tentu berbeda.

Walaupun sudah mempercayakan pada lembaga pendidikan seperti sekolah atau asrama, tetap saja hal pendidikan masih menjadi renungan untuk orang tua yang cukup penting untuk diperdalam.

Berikut ini adalah cara tepat yang bisa dilakukan orang tua dalam mendidik anak yang baik :

1. Dengarkan Kemauan Anak

Ketahuilah apa yang menjadi keinginan anak, apa  cita-citanya, apa mimpinya, dan apa langkah-langkah yang ingin dijalankannya. Hal ini dapat diketahui dengan jalan menjadi pendengar yang baik baginya. Suara anak butuh didengar.

Usahakan sebagai orang tua  memahami apa yang dipahami anak, jangan sampai orang tua merasa benar sendiri dan tahu segala hal.

Terkadang sifat yang memiliki lebih banyak pengetahuan dan pengalaman menjadikan anak merasa tidak nyaman, karena anak berada pada proses perkembangan yang membutuhkan dorongan dan semangat dari orang tua.

2. Dukung Anak Disetiap Pilihannya

Ketika anak berani memilih jalan  hidupnya, maka dukunglah meskipun hal itu bertentangan dengan keinginan  orang tua.

Perlahan-lahan orang tua dapat memberikan arahan yang lembut kepada anak sehingga anak dapat menerimanya dengan proses pendewasaan  diri, bukan hanya emosi semata.

Hal ini juga dapat melatih tanggung jawab seorang anak terhadap jalan hidup yang telah dipilihnya. Dukungan juga dapat meningkatkan kematangan anak dalam proses kehidupan.

3. Jadilah Sosok Superhero Bagi Anak

Setiap anak memiliki tokoh idola yang  dijadikan sebagai seorang pahlawan yang dapat memotivasi mereka. Sebagai tokoh panutan menuju karakter anak. Biasanya, seorang anak terlebih dahulu mengidolakan orang tuanya, sebagai seorang yang terdekat bagi  anak.

Jangan sampai pengidolaan anak ini hilang dalam jiwanya, karena jika orang tua bukan lagi superhero pertama bagi anak sebelum adanya  superhero yang lain, berarti orang tua belum bisa menjadi contoh teladan bagi anak.

C. Renungan untuk Orang Tua Dalam Hal Menjalin Komunikasi

13 Hal Sebagai Renungan untuk Orang Tua yang Baik 2
Renungan Untuk Orang Tua via mubaadalahnews.com

Begitu banyak yang dapat dilakukan secara mendasar dalam pola asuh. Salah satu nya adalah komunikasi. Setiap manusia merupakan bagian dari makhluk sosial yang tidak terlepas dari orang-orang sekitarnya.

Pendidikan anak yang dapat dilakukan pertama kali adalah dengan memberikan contoh komunikasi yang baik sehingga anak mampu untuk memilih cara berkomunikasi yang baik dan tepat.

Tidak hanya untuk berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga, namun bekal ini juga akan berguna untuk berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya.

Anak yang mendapatkan penerapan komunikasi yang baik dalam lingkup inti akan menghasilkan anak yang mampu untuk berkomunikasi baik dengan orang lain seperti teman sekolah, sahabat dan orang yang lebih tua.

Lalu apa yang harus kita pelajari lebih lanjut untuk dapat berkomunikasi dengan baik?. Komunikasi dapat dikatakan baik jika terjadi dua arah.

Adanya timbal balik antara satu orang dengan lawan bicara harus ada pemahaman yang baik sehingga tidak terjadi salah pengartian dalam pembicaraan. Tidak sedikit yang sering salah paham akibat komunikasi tidak berjalan dengan baik satu sama lain.

Hal ini juga berlaku pada komunikasi dalam keluarga. Dalam keluarga tentu nya komunikasi dapat di pelajari pertama kali oleh anak dari orang tua.

Orang tua sekira nya mampu memberikan contoh komunikasi yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan interaksi yang baik dengan suami istri, atau dengan orang lain yang ada di lingkungan rumah.

Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajarkan komunikasi kepada anak, hal-hal tersebut adalah sebagai berikut ini :

1. Sampaikan Dengan Jelas

Penyampaian akan harapan dan keinginan orang tua harus disampaikan dengan jelas dan detail. Tentunya dengan bahasa yang mudah dicerna oleh anak pula.

Sampaikan dengan menggunakan bahasa ringan secara perlahan, jelas dan terarah. Kesabaran juga merupakan kunci yang harus dilakukan orang tua jika ingin menyampaikan sesuatu hal kepada anak.

Kalimat ringan yang dibarengi dengan candaan dan intonasi yang tepat akan mudah diingat oleh anak. Untuk itu kunci dari berhasilnya komunikasi antar orang tua dengan anak terletak pada pemilihan kata yang tepat dan kesabaran orang tua dalam menyampaikan kembali jika anak masih belum dapat memahami dengan baik.

2. Hindari Menggunakan Kode Dalam Komunikasi

Menghindari menggunakan kode kepada anak untuk menyampaikan keinginan sebagai orang tua adalah hal yang kurang tepat. Contoh menggunakan kode di sini misalnya seperti “Kurang banyak waktu bermainnya ya!”.

Bisa juga kode ini diberikan untuk anak yang sudah memasuki usia remaja hingga dewasa seperti “Ya gimana, bersihin rumah ga ada yang bantuin.” Hindari bersikap seperti ini terhadap anak.

Cara penyampaian dengan kode seperti ini justru membuat anak semakin menjauh dari anda. Tidak hanya menjauh, tetapi anak juga merasa tidak dibutuhkan kehadirannya dan semakin ingin menyendiri.

Jika memang memerlukan penyampaian ke hal yang berat, ajak anak untuk bercengkrama dan bercerita sambil disisipkan keinginan dari orang tua dengan kalimat yang tepat. Usahakan menyampaikan keinginan dengan kalimat yang tepat sasaran tetapi tidak menyudutkan.

Sebagai contoh “Ayah senang deh kalau adik mau membantu membersihkan rumah” atau dapat juga mengatakan dengan kalimat “Kita bersih-bersih yuk hari ini, supaya rumahnya nyaman, habis itu kita makan es krim”.

Masih banyak kalimat ringan dan tidak menyudutkan lainnya yang bisa kita eksplor lebih jauh untuk menyampaikan komunikasi dengan baik.

3. Ketika Anak Berbuat Kesalahan, Hindari Marah Terlebih Dahulu

Sering kita dibuat tidak sabar oleh anak karena hal seperti memecahkan gelas, atau membuat rumah yang sudah dibersihkan menjadi berantakan.

Jika orang tua ingin agar anak menyadari kesalahannya tidak selalu harus memarahi anak. Perlu diingat kemarahan yang selalu diberikan ke anak ketika berbuat salah justru menimbulkan dampak negatif secara psikologis terhadap anak.

Jika anda ingin melatih anak untuk menyadari kesalahannya dan tidak mengulangnya, anda dapat melatih nya dengan membuat anak berpikir bahwa apa yang dia lakukan memberikan efek kurang baik bagi diri nya dan orang lain.

Contohnya ketika anak memecahkan gelas sampaikan dengan “Nak, gelas ini dari kaca, kalau pecah bisa melukai karena tajam, jadi hati-hati ya membawa nya. Sekarang yuk kita bersihkan bareng.”.

Kalimat tersebut secara tidak langsung dapat melatih anak untuk selalu berhati-hati dengan lingkungannya. Membersihkan pecahan gelas bersama juga dapat memberikan contoh kepada anak untuk mengatasi masalah yang ada.

4. Tunjukkan Bahwa Anda Sendiri juga Melakukan Hal yang Sama

Tidak hanya merujuk kepada anak untuk menjadi seperti yang anda inginkan. Anak-anak memerlukan contoh nyata dari orang tua. Tidak hanya mendengarkan dari anda saja, tetapi anda juga perlu menerapkan perilaku dan kegiatan yang anda harapkan anak anda terapkan dalam dirinya.

Penyampaian  yang disertai dengan contoh tindakan serupa dapat membuat anak lebih cepat untuk memahami keinginan orang tua yang kemudian ia terapkan.

5. Berikan Reward Atau Hadiah Kepada Anak Meski Mengalami Kegagalan

Ketika anak mampu memahami dan mengerti atas apa yang anda sampaikan dalam komunikasi, berikan ia reward. Memberikan reward sebagai penghargaan atas usaha diri nya yang sedang menerapkan hal baik juga penting.

Seberapa pun perjalanan anak dalam proses belajar mengenai segala hal dalam hidup, berikan reward untuk apresiasi atas usaha yang sudah dia lalui. Anak akan menyadari bahwa tidak ada usaha yang sia-sia jika terus menerus di coba dan dilakukan.

Secara tidak langsung anak akan belajar akan resiko dari suatu tindakan yang dilakukan. Perlu diingat bahwa kegagalan dari usaha anak juga memerlukan apresiasi. Kenapa? karena anak yang mengalami kegagalan dan membutuhkan motivasi serta dukungan dari anda sebagai orang tua.

Nah, poin-poin diatas tersebut adalah penjelasan mengenai beragam hal yang diperlukan oleh orang tua untuk lebih diperhatikan lagi dalam hal mengawasi pertumbuhan dan juga perkembangan anak.

Renungan untuk orang tua diatas memang sangat menpengaruhi kemajuan dari sikap dan karakter anak, maka hal itu menjadi sangat penting untuk dicamkan.

Selain itu juga, perlu untuk dipahami bahwa tingkat kesulitan dalam melakukan pengawasan tersendiri kepada anak memang seringkali dirasa semakin meningkatkan. Namun begitu bukan berarti orang tua akan menyerah dan berhenti untuk bersikap peduli terhadap anak.

Dalam hal ini perlulah sesekali dalam memahami lebuh lagi mengenai renungan untuk orang tua yang sudah dijelaskan tersebut.

Dalam setiap perkembangan yang dialami oleh anak, peran orang tua memang cukup melekat dan dapat dilepaskan. Dalam hal seperti ini, perlu juga bimbingan yang lebih pasti dan luas bagi para orang tua untuk memahami betapa penting faktor-faktor yang membentuk anak.

Faktor-faktor tersebut seperti ingkungan, pendidikan, komunikasi, dan juga pengembangan karakter anak. Kesemuanya itu masuk ke dalam kategori renungan untuk orang tua. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar