Syarat Dan Alasan Dibukanya Sekolah Tatap Muka Zona Kuning dan Hijau

Baru-baru ini sudah banyak berita beredar mengenai sekolah tatap muka zona kuning. Apakah berita tentang sekolah tatap muka zona kuning itu benar?

Lalu apa saja persyaratannya? Seperti yang diketahui, sejak Indonesia terserang oleh virus Corona, pemerintah sudah memberlakukan program belajar di rumah untuk menghindari penyebarannya.

Setidaknya sudah hampir setengah tahun para pelajar dan pengajar harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

Namun baru-baru ini, Nadiem Makariem selaku menteri pendidikan dan kebudayaan mengungkapkan bahwa sekolah di zona kuning dan hijau sudah bisa melaksanakan pembelajaran offline, tetapi harus memenuhi syarat yang ditentukan.

Berita baru ini tentu telah membuat para guru dan siswa sangat senang. Akhirnya mereka bisa bertatap muka secara langsung, walaupun kegiatan pembelajaran di sekolah hanya dilakukan selama selang waktu yang tidak lama.

Lalu, apa saja persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan sekolah tatap muka zona kuning dan hijau ini? Simak ulasannya di bawah ini!

Syarat Sekolah Tatap Muka Zona Kuning

Seperti yang dikatakan oleh Nadiem, bahwa masing-masing sekolah yang ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka, haruslah meminta persetujuan pemerintah daerah.

Jika tidak memperolehnya, maka sekolah dilarang melaksanakan program tersebut. Berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh masing-masing sekolah.

Persetujuan dari Pemda

Syarat pertama agar bisa membuka sekolah tatap muka zona kuning adalah dengan memperoleh persetujuan dari pemda atau pemerintah daerah atau dinas pendidikan dan kebudayaan. Tentu saja, baik sekolah di zona kuning maupun hijau harus mendapatkan izin terlebih dahulu.

sekolah tatap muka zona kuning
Masing-masing sekolah harus memperoleh perizinan dari berbagai pihak sebelum membuka pembelajaran di sekolah, pixabay.com

Jika tidak diizinkan untuk membuka sekolah, maka pihak sekolah pun juga harus menaati keputusan pemerintah. Namun, jika disetujui, sekolah harus menerapkan pembelajaran yang mematuhi protokol kesehatan.

Persetujuan Kepala Sekolah

Jika sudah memperoleh persetujuan dari pemda, maka persetujuan kepala sekolah pun harus dipertimbangkan.

Jika sekolah terkait sudah bisa memenuhi protokol kesehatan, maka tidak menutup kemungkinan kepala sekolah pun akan menyetujui untuk membuka sekolah tatap muka zona kuning dan hijau.

Persetujuan Wakil Orang Tua dan Wali Siswa

Ternyata, persetujuan tidak hanya sampai pada kepala sekolah saja, baik orang tua maupun wali siswa harus sama-sama diajak berdiskusi mengenai pembukaan sekolah.

Hal ini karena, semua pihak saling terlibat satu sama lain. Orang tua menjadi monitor belajar anak di rumah, sedangkan guru bertugas untuk memberikan pembelajaran yang efektif namun tetap mengikuti protokol.

Persetujuan dari Orang Tua Siswa

Pembelajaran tatap muka bukanlah suatu kewajiban bagi sekolah-sekolah yang ada di zona kuning maupun hijau.

Jika orang tua siswa tidak mengizinkan anaknya untuk belajar di sekolah karena kekhawatirannya terhadap virus corona, maka siswa pun tidak bisa dipaksa untuk belajar di sekolah. Jadi, solusinya, mereka tetap mengikuti pembelajaran secara daring atau online.

Baca: Informasi Seputar Kurikulum Darurat Kemendikbud yang Wajib Anda Ketahui

Alasan Kemendikbud Memperbolehkan Sekolah Tatap Muka

Setelah mengetahui pengumuman dari Nadiem Makarim, nyatanya tidak semua sekolah menjalankan kelas seluruhnya secara offline.

Sekolah tatap muka zona kuning memang dilakukan secara bertahap. Artinya, jam belajar di sekolah belum bisa kembali seperti kondisi normal karena saat ini kasus Corona belum juga reda.

sekolah tatap muka zona kuning
Pembelajaran tatap muka memudahkan siswa dan guru dalam menjalankan aktivitas belajar, pixabay.com

Tentu saja, setiap orang harus tetap waspada meski merek berada di zona kuning maupun hijau, Lalu, apa sih alasan pemerintah membuka sekolah tatap muka zona kuning? Untuk mengetahuinya simak ulasan berikut!

Ada Banyak Kendala PJJ yang Dirasakan Guru

Sudah bukan hal yang baru lagi jika pembelajaran jarak jauh menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Pada dasarnya, pembelajaran online memang bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar, tetapi bukan sebagai fokus utama.

Artinya, pembelajaran offline atau tatap muka memang lebih efektif karena terdapat interaksi secara langsung antara pengajar dan pendidik.

Sedangkan teknologi hanya sebagai pembantu terciptanya pembelajaran yang lebih modern. Inilah yang menjadikan salah satu dasar mengapa pemerintah memperbolehkan sekolah tatap muka zona kuning dan hijau. Setidaknya, ada berbagai kendala yang telah dialami oleh pengajar selama melaksanakan sistem PJJ.

Karena kendala itulah, pembelajaran langsung perlu dibuka kembali namun bertahap dan harus mengikuti protokol kesehatan. Adapun beberapa kendala yang dialami oleh guru selama mengajar adalah:

  • Para pengajar merasa kesulitan dalam mengelola pembelajaran jarak jauh sehingga fokus utama sebagian besar dari mereka adalah menuntaskan kurikulum. Padahal tujuan utama pendidikan adalah untuk mencerdaskan bangsa, bukan hanya digunakan sebagai formalitas belaka.
  • Waktu belajar sistem PJJ lebih sedikit dibandingkan sistem normal, sehingga inilah yang menyebabkan guru kesulitan memenuhi beban jam mengajar, bahkan hal tersebut sangat tidak mungkin dilakukan.
  • Guru merasa kesulitan dalam berkomunikasi kepada orang tua siswa yang merupakan monitor utama anak selama belajar di rumah.
  • Kesulitan akses sumber belajar karena masalah jangkauan listrik maupun internet, baik karena masalah koneksi maupun dana yang menyebabkan aktivitas belajar di rumah tidak berlangsung secara maksimal.

Setelah mengetahui beberapa kendala di atas, sekarang Anda sudah cukup memahami mengapa pembelajaran tatak muka tetap diperlukan bagi siswa. Jadi, kesulitan tidak hanya dirasakan oleh siswa saja, melainkan juga pengajar yang mengontrol pembelajaran.

Ada Banyak Kendala PJJ yang Dirasakan Siswa

Selain guru, siswa juga mengalami banyak kendala PJJ. Hal ini tentu cukup memprihatinkan, terlebih mereka adalah objek utama pendidikan. Adapun beberapa kendala yang mereka rasakan di antaranya:

  • Sulit berkonsentrasi karena waktu belajar di rumah terkadang kurang bisa teratur. Selain itu, ada banyak siswa yang mengeluhkan jumlah tugas yang lebih banyak dibandingkan dengan pembelajaran langsung. Di rumah, fokus mereka juga akan terpecah karena godaan untuk bermain, menonton TV, dan aktivitas lainnya yang mereka anggap lebih menyenangkan dibanding belajar.
  • Siswa merasa stress dan jenuh karena mereka harus tetap mengisolasi diri di rumah, yangmana hal itu dapat membuatnya bosan dan malas hingga depresi.

Ada Banyak Kendala PJJ yang Dirasakan Orang Tua

Seperti yang diketahui, ketika PJJ belum diberlakukan, kegiatan orang tua adalah fokus mencari nafkah untuk membayar biaya sekolah. Namun hal ini berbeda setelah PJJ diterapkan. Mereka harus lebih ekstra dalam memonitor anaknya.

sekolah tatap muka zona kuning
Ada banyak sekali kendala PJJ yang membuat sekolah tatap muka perlu diberlakukan, pixabay.com

Selain itu, keterlibatan mereka dalam aktivitas belajar di rumah bagi anak juga sangat penting, misalnya, jika anak tidak paham mengenai materi tertentu, orang tua perlu mengarahkan dan mengajari anaknya.

Adapun kendala yang dirasakan para orang tua sebelum diberlakukan sekolah tatap muka zona kuning dan hijau yaitu:

  • Tidak semua orang tua siswa bisa menyempatkan waktu untuk mendampingi anak belajar karena tuntutan tanggung jawabnya seperti mengurus rumah, bekerja, dan lainnya.
  • Orang tua merasa kesulitan membantu anak belajar karena kurang memahami materi yang sudah diajarkan oleh guru siswa. Hal ini adalah hal yang normal karena setiap orang tua memiliki kesibukan yang berbeda-beda sehingga tidak semuanya mampu fokus pada banyak hal.

Nah, itulah berbagai informasi seputar sekolah tatap muka zona kuning dan hijau. Saat ini sudah banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka. Tentu saja, semua sekolah harus melaksanakan pembelajaran yang berdasarkan protokol kesehatan agar tetap aman.

Editted: 17/06/2021 by IDNarmadi.

About Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar