Bagus Susu Formula Anak yang Cair atau Bubuk?

Dalam masa pertumbuhan anak memang tidak bisa lepas dari susu. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin mereka lebih banyak mengonsumsi susu daripada air putih.

Susu formula anak memang mengandung banyak manfaat baginya. Konsep empat sehat lima sempurna, susu adalah pelengkap untuk menyempurnakan makanan lainnya.

Opini yang sama tentang pentingnya susu juga diungkapkan oleh Americans Academy of Pedricatics. Mereka menyarankan anak untuk mengonsumsi 24 ons susu setiap harinya.

Namun, apakah benar mereka butuh susu? Jika susu formula anak tidak ada akan berakibat fatalkah pada pertumbuhan mereka?

Kenali Susu Formula Anak Sebelum Mengonsumsinya

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak 7 fakta susu formula anak yang kami rangkum dari Fatherly.com berikut:

1. Susu mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh

Tidak bisa dipungkiri, susu memang mengandung banyak nutrisi. Hal inilah yang membuat susu ditetapkan sebagai pelengkap makanan dalam konsep empat sehat lima sempurna.

Sebut saja kalsium, vitamin A, dan vitamin D. Kalsium sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada anak.

Vitamin A penting untuk menjaga fungsi mata dan juga mampu meningkatkan kualitas daya tahan tubuh. Sedangkan vitamin D dibutuhkan agar tubuh anak bisa menyerap kalsium.

2. Lemak susu penting untuk otak anak

susu formula anak

Sebagian orang dewasa, lemak cenderung dihindari karena dapat meningkatkan berat badan dan merubah penampilan.

Namun, lemak sangat dibutuhkan anak anak. Lemak yang terkandung dalam susu formula anak sangat dibutuhkan untuk menunjang perkembangan otak anak.

Faktanya, 60% otak terdiri dari lemak. anda tentunya sudah bisa menebak apa yang akan terjadi jika anak kekurangan lemak? Otak anak masih berada dalam proses perkembangan sejak lahir sampai berusia 10 tahun.

3. Alternatif Jika Anak Tidak Nafsu Makan

Sebenarnya, semua nutrisi yang terdapat dalam susu formula anak bisa didapatkan dari makanan lain.

Namun pada usia balita, anak cenderung memilih-milih makanan. Jika belum familiar, mereka akan menolak menu tersebut dan hanya makan menu yang mereka suka.

Akibatnya, anak mungkin tidak mendapatkan nutrisi tertentu. Disinilah susu berperan. Kandungan yang terdapat dalam susu akan melengkapi nutrisi-nutrisi yang tidak diperoleh tubuh.

Selain itu, susu formula anak adalah alternatif untuk mengisi perut kosong ketika anak tidak nafsu makan atau hanya makan dalam porsi kecil. Susu formula akan menghindarkan anak dari kelaparan.

4. Beberapa merek susu formula mengandung banyak gula

Namun, meskipun susu terbukti mempunyai banyak manfaat, anda tetap harus menjaga porsi susu yang dikonsumsi anak. Pasalnya, susu mengandung banyak gula alami.

Konsumsi gula yang berlebihan pada anak akan berdampak buruk di kesehatannya.

Diabetes, obesitas, kolesterol, atau gangguan pencernaan siap mengancamnya sewaktu waktu.

Konsumsi gula yang berlebihan juga bisa memicu alergi, eksim, dan jerawat pada beberapa kasus yang telah terjadi.

5. Susu yang berlebihan mengganggu penyerapan zat besi

Selain menimbulkan beberapa penyakit. Konsumsi susu formula anak yang berlebihan juga bisa mengganggu proses penyerapan zat besi di dalam tubuh anak.

Zat besi didapatkan dari makanan yang anak konsumsi. Susu membuatnya cepat kenyang sehingga mereka malas menghabiskan makanan atau bahkan tidak nafsu makan. Akibatnya, mereka kekurangan zat besi.

Padahal zat ini sangat diperlukan untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi akan membuat anak cepat lelah hingga mengalami anemia.

6. Konsumsi susu membiasakan perilaku pilih-pilih makanan

Telah disebutkan di poin ketiga, bahwa susu hanyalah alternatif untuk melengkapi kebutuhan nutrisi anak ketika mereka tidak suka makan menu tertentu. Namun, lebih baik anda tidak membiasakan hal ini.

Jika keinginan anak untuk tidak makan makanan tertentu terus dikabulkan, anak akan tumbuh menjadi seseorang yang suka pilih-pilih makanan.

Ketika dewasa dan mereka berhenti minum susu, tentunya masalah kekurangan nutrisi tersebut akan muncul kembali.

7. Kemampuan mengunyah anak tidak terlatih dengan baik

Dampak negatif lain yang timbul jika anak terlalu sering konsumsi susu formula anak adalah tidak berkembangnya kemampuan motoriknya dalam mengunyah makanan dan menelan.

Hal tersebut dapat terjadi karena jenis makanan padat yang masuk ke dalam mulut mereka lebih sedikit.

Dalam jangka panjang, kemampuannya dalam hal mengolah makanan menjadi tidak sempurna. Akibatnya, penyerapan nutrisi terhambat dan anak mengalami kekurangan nutrisi penting.

Kesimpulannya, susu formula anak adalah pelengkap dan tidak boleh dijadikan sumber nutrisi utama. Kebutuhan susu masing-masing anak berbeda.

Lebih Baik Mana Antara Susu Formula Anak Cair atau Bubuk?

Ketika menentukan susu formula anak yang baik dikonsumsi anak setelah lepas ASI, anda perlu tahu perbedaan dasar dari kedua jenis tersebut.

Banyak kabar yang menyebutkan soal lebih baik mana antara susu bubuk atau susu cair.

Katanya, susu formula anak cair lebih sehat karena nutrisinya masih sama dengan susu segar yang baru diperah. Bagaimana menurut anda?

Penjelasan di bawah ini bisa anda jadikan referensi soal kandungan gizi dalam susu cair dan bubuk.

Susu Bubuk Melewati Serangkaian Proses yang Menurunkan Kadar Nutrisi

Dalam pembuatan susu bubuk, ada serangkaian proses panjang yang harus dilalui. Susu segar terlebih dahulu melewati evaporasi atau penguapan, kemudian homogenisasi, dan pengeringan.

Selama rangkaian tersebut berlangsung, banyak zat gizi yang hilang seperti protein dan vitamin. Maka dari itu, ditambahkan serbuk protein dan vitamin dalam prosesnya.

Susu formula bubuk memang lebih tahan lama karena adanya proses pengeringan. Harganya juga relatif lebih murah. Tapi tentu saja zat gizinya tidak sebanyak pada susu formula anak dalam bentuk cair.

Membedakan Jenis Jenis Susu Cair

Susu cair yang Anda temui di pasaran terbagi menjadi susu pasteurisasi, susu segar, dan susu UHT. Dari ketiga jenis ini, susu UHT memiliki daya tahan paling lama karena melewati pemanasan dalam suhu tinggi (kisaran 135 derajat celsius) yang mampu membunuh bakteri di dalamnya.

Setelah itu segera dikemas dalam kemasan steril dan bisa tahan hingga setahun jika disimpan dalam keadaan tertutup dan suhu ruang.

Selanjutnya, ada susu segar yang hanya memiliki ketahanan 2 jam di suhu ruang, dan sekitar 12 jam di lemari pendingin.

Susu formula anak segar hanya mengalami pemanasan singkat pada suhu 60 derajat celsius. Sehingga kandungan nutrisinya sangat baik, sama dengan susu perahan asli.

Untuk susu pasteurisasi, pemanasan dilakukan pada suhu 65-80 derajat celsius selama beberapa menit. Setelah pemanasan, segera dikemas dalam wadah steril tertutup sehingga mampu bertahan maksimal 7 hari di lemari pendingin.

Kandungan gizi dari susu jenis tersebut sedikit lebih rendah dari susu perah dan susu segar. Harga susu pasteurisasi di pasaran sedikit lebiih mahal ketimbang susu UHT.

Jadi, Mana yang Lebih Baik Untuk Anak?

Berdasarkan penjelasan Prof. Dr. IrMade Astawan, MS dari Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, susu formula anak cair jelas lebih baik dari segi kandungan gizinya.

Sayangnya, harga susu cair lebih mahal sehingga masyarakat lebih memilih produk susu bubuk. Kurangnya edukasi dari pemerintah soal perbandingan susu ini juga menjadi penyebab budaya minum susu kurang baik di Indonesia.

Tapi susu cair yang ada di pasaran hanya boleh dikonsumsi oleh anak berusia di atas 1 tahun, atau menjelang lepas ASI di usia 2 tahun.

Protein yang terdapat dalam susu cair bersifat makromolekul atau lebih susah dicerna oleh metabolisme bayi yang masih sederhana.

Disarankan juga untuk para orangtua memilih susu formula anak cair tanpa rasa atau plain. Karena tambahan perasa dan gula dalam susu mengurangi kandungan gizi asli dari susu itu sendiri.

Jika si kecil kurang suka dengan rasanya yang hambar, Anda bisa menambahkan madu asli untuk pengganti gula.

“Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa dari Menu MPASI Kurma! Simak Yuk!

Semoga setelah membaca penjelasan di atas, anda terbantu dalam menentukan susu formula anak yang baik untuk si kecil.

Harga yang lebih mahal sedikit tentu bukan masalah jika berurusan dengan kesehatan si kecil. (br) – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar