Ukuran Lapangan Wushu dan 3 Aturan Pokoknya

Ukuran lapangan wushu akan menjadi salah satu pembahasan utama di artikel ini. Arena wushu terbilang cukup luas dibandingkan dengan olahraga bela diri lainnya seperti gulat atau boxing.

Ada aturan khusus yang harus diterapkan tentang detail ukuran lapangan dan material matras atau alas arena yang digunakannya.

Selain membahasa tentang ukuran lapangan wushu, Anda juga akan diperkenalkan terlebih dahulu dengan sejarah dan jenis-jenis olahraga ini.

Sejarah Singkat Olahraga Wushu dan Jenis-jenisnya

Wushu dikatakan sebagai olahraga seni bela diri yang tertua dari Tingkok atau Cina. Meski demikian, kepopulerannya masih kalah jika dibandingkan kungfu.

Banyak yang menganggap bahwa wushu sama dengan kungfu, namun sejatinya keduanya memiliki perbedaan satu sama lain.

Wushu memang olahraga yang cukup tua, tapi keberadannya masih dilestarikan hingga saat ini.  

Olahraga wushu sendiri dibagi menjadi 2 jenis yaitu wushu sanda dan wushu taolu. Berikut ini adalah pengertian dari keduanya:

Wushu Sanda

Wushu sanda atau yang juga disebut sanshou adalah sebuah pertandingan seni mempertahanan diri dari serangan lawan.

Dalam pertandingan wushu sanda, peserta harus berusaha untuk melakukan serangan untuk merobohkan lawan mainnya.

Wushu Taolu

Wushu taolu sangat berbeda dibandingkan dengan wushu sanda karena bukan merupakan suatu pertandingan untuk mengalahkan lawan.

Pada jenis taolu, wushu ini lebih memperkenalkan keindahan tentang gerakan atau teknik-teknik bela diri baik menggunakan senjata atupun tangan kosong.

Ukuran Lapangan Wushu untuk Jenis Sanda dan Taolu

Ukuran lapangan wushu
Detail Ukuran Lapangan Wushu via antaranews.com

Detail ukuran lapangan wushu berbeda-beda tergantung jenisnya yaitu wushu sanda ataukah wushu taolu.

Selain itu, ada beberapa karakteristik tertentu yang membedakan antara kedua jenis olahraga ini.

Tanpa berlama-lama, inilah detail dari ukuran lapangan dari olahraga wushu jenis sanda dan taolu:

Ukuran Lapangan Wushu Sanda

Adapun ukuran lapangan wushu sanda adalah 8×8 meter atau 64 meter persegi. Arena olahraga tersebut terbuka tanpa dibatasi ring atau jaring.

Pertandingan wushu sanda sendiri dilaksanakan di atas sebuah tikar atau matras yang memiliki ketinggain 80 cm.

Selain itu, sekeliling arena juga diberikan matras pelindung setebal 30 cm untuk menghindari benturan apabila peserta terpental ke luar arena.

Adapun material dari alas arena yang digunakan dalam pertandingan adalah matras yang berbahan dasar eva spon dengan tingkat density tinggi.

Matras khusus wushu biasanya yang memiliki sistem pemasangan puzzle atau dirakit dengan ukuran per puzzle adalah 1×1 meter.

Apabila pertandingan wushu tersebut dilaksanakan di level internasional, wajib menyertakan logo Federasi Wushu Internasional di tengah-tengah arena lapangan.

Ukuran Lapangan Wushu Taolu

Lapangan wushu taolu sedikit lebih luas dibandingkan wushu sanda. Adapun ukuran lapangan wushu taolu adalah 8×14 meter atau 112 meter persegi.

Ukuran tersebut berlaku ketika pertunjukkan wushu taolu dilakukan secara individual atau perorangan.

Apabila wushu taolu dilakukan oleh sebuah grup atau tim, ukuran lapangannya jauh lebih luas yaitu 16×14 meter.

Adapun material matras yang digunakan pada wushu ini sedikit berbeda dibandingkan wushu sanda.

Pada wushu taolu, matras yang digunakan harus memiliki tingkat statis yang rendah. Hal ini bertujuan agar peserta tidak terganggu saat beraksi menunjukkan jurus-jurusnya.

Demi meningkatkan kefokusan peserta wushu taolu, di sekeliling arena lapangan diberikan pembatas sejauh 2 meter. Penonton atau pihak lainnya tidak boleh berada di area tersebut.

Baca juga: Ukuran Lapangan Rugby dan Aturan dalam Permainannya

3 Aturan Pokok dalam Seni Bela Diri Wushu Sanda dan Taolu

Setelah memahami konsep ruangan dan ukuran lapangan wushu, kini Anda harus mengetahui juga apa saja aturan pokok di dalamnya.

Secara garis besar, wushu baik jenis sanda maupun taolu memiliki aturan yang sama, tapi ada beberapa perbedaan pada poin-pon tertentu.

Kurang lebih ada 3 aturan pokok yang wajib dipahami dan ditaati oleh setiap peserta wushu. Perhatikan ulasan selengkapnya di bawah ini.

Aturan Pokok Wushu Sanda

Berikut ini 3 aturan pokok pada olahraga wushu sanda:

1. Memakai Alat Pelindung Diri

Beberapa alat perlindungan diri yang diwajibkan bagi peserta wushu sanda antara lain:

– Sarung Tangan

Sarung tangan menjadi salah satu aksesoris yang wajib dikenakan oleh setiap peserta wushu sanda demi alasan keamanan.

Jenis sarung tangan yang digunakan harus sesuai dengan prosedur mulai dari bahan material sarung dan beratnya.

Untungnya, berat sarung tangan tersebut disesuaikan dengan berat badan peserta sehingga tidak membebani.

Bagi peserta dengan berat badan 65 kg atau di bawahnya, maka berat sarung tangannya adalah 230 gram. Namun, jika berat badannya mencapai 70 kg atau lebih, berat sarung tangan yang dikenakan adalah 280 gram.

– Pelindung Kepala dan Gigi

Selain sarung tangan, peserta juga wajib menggunakan helm pelindung kepala khusus agar aman saat terkena benturan atau pukulan.

Warna helm yang dikenakan adalah hitam atau merah. Aturannya, jika salah satu peserta memakai helm merah, lawannya memakai helm hitam dan begitu sebaliknya.

Adapun aturan tentang pemakaian pelindung gigi, hal ini lebih bersifat opsional bagi para peserta. Mereka dipersilahkan untuk memakainya ataupun tidak.

2. Aturan Durasi Pertandingan

Wushu sanda memiliki durasi waktu  cukup panjang dimana pertandingan ini akan dibagi ke dalam 3 babak.

Masing-masing babak diberikan waktu 2 menit dan pergantian babak memperbolehkan peserta untuk beristirahat selama 1 menit.

3. Protokol Utama Pertandingan

Ada beberapa protokol pertandingan yang harus dipahami oleh setiap peserta wushu sanda. Terlebih lagi terkait dengan aba-aba yang disampaikan oleh wasit.

Sebelum memulai pertandingan, peserta wajib memberikan salam penghormatan kepada para juri menggunakan tangan.

Salam penghormatan ini harus dilakukan secara berulang sebelum memulai pertandingan di setiap babak.

Protokol pertandingan paling utama yang harus dipahami adalah aba-aba dari wasit yaitu sebagai berikut:

-Kaish (Mulai): Aba-aba yang bermakna peserta dipersilahan untuk memulai melancarkan serangan pada lawan.

-Ting (Berhenti): Aba-aba yang bermakna peserta harus menghentikan serangan kepada lawan.

Aturan Pokok Wushu Taolu

Berikut ini 3 aturan pokok pada wushu taolu:

1. Busana

Tidak ada aturan khusus mengenai busana atau pakaian yang dikenakan oleh peserta wushu taolu.

Dikarenakan jenis wushu ini adalah mempertunjukkan teknik keindahannya, maka peserta tidak perlu memakai alat pelindung, seperti helm dan sarung tangan.

Peserta hanya disarankan memakai pakaian yang nyaman, longgar, dan dapat menutupi bagian tubuh intimnya saat beraksi.

Selain itu, kain serta model busana yang dikenakan diwajibkan berbau tradisional khas Cina.

2. Aturan Durasi Pertandingan

Durasi waktu untuk olahraga wushu taolu sendiri dibedakan kembali berdasarkan kategorinya.

Kategori pertama yaitu khusus taolu jianshu, nanquan, changquan, qiangshu, daoshu, gunshu, nangun, dan nandao. Durasi yang dibutuhkan adalah 1 menit 30 detik untuk senior dan 1 menit 10 detik untuk junior.

Kategori kedua yaitu taolu taijiquan memiliki durasi yang lebih lama yaitu sekitar 3-4 menit pertandingan.

3. Protokol Utama Pertunjukkan

Seperti diketahui bersama bahwa wushu taolu merupakan sebuah pertunjukkan bukanlah pertandingan layaknya wushu sanda.

Oleh karenanya, saat pertunjukkan, peserta hanya diwajibkan memberi salam penghormatan pada juri saat akan memulai dan setelah menyelesaikannya.  

Baca juga: Ukuran Lapangan Basket dan Ketentuan-ketentuan Khusus pada Komponen Pendukungnya

Demikianlah informasi tentang ukuran lapangan wushu jika dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu sanda dan taolu.

Kedua seni bela diri tersebut memiliki konsep arena yang tidak sama karena teknik yang digunakan pada olahraga ini pun berbeda.

About Leli Ristiana

lahir dan besar di Kota Pemalang. Lulusan dari perguruan tinggi Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).

Tinggalkan komentar