Menstruasi pada Anak: Fase, Siklus, Tanda-Tanda

Menstruasi menjadi tanda jika anak perempuan sudah mulai matang dalam segi fisiknya. Menstruasi adalah bagian dari siklus menstruasi wanita yang terjadi berulang sampai masuk ke masa menopause.

Menstruasi pada anak dimulai dari perubahan yang terjadi pada hormon serta fisik untuk menyiapkan tubuh wanita dalam menyambut kehamilan.

Apabila tidak terjadi kehamilan, maka tubuh akan menyiapkan diri kembali untuk menghadapi kehamilan pada fase berikutnya.

Sebagai orang tua, maka bunda harus mengetahui siklus menstruasi pada anak yang normal dan gejala dari menstruasi. Menstruasi sendiri ternyata juga bisa terjadi terlalu cepat akibat gaya hidup dan faktor lingkungan.

Jika anak memang mengalami menstruasi terlalu cepat, maka nantinya juga akan mengalami menopause yang semakin cepat. Untuk awal, mungkin anak akan merasa kebingungan dengan segala perubahan yang terjadi.

Untuk itulah, peran orang tua khususnya ibu sangat penting dalam menjelaskan segala hal tentang menstruasi pada anak untuk pertama kalinya.

Bagaimana Siklus Menstruasi Pada Anak yang Normal?

Siklus menstruasi pada anak terhitung dari awal periode menstruasi hingga menstruasi selanjutnya. Menstruasi biasanya terjadi selama 28 hari namun juga bisa bervariasi antara 21 hingga 45 hari. Rentang ini bisa dikatakan masih normal.

Menstruasi akan terjadi sekitar 3 hingga 5 hari dan masih bisa dikatakan wajar jika terjadi antara 2 hingga 7 hari.

Kemungkinan, remaja putri juga mengalami siklus mentruasi bervariasi di beberapa tahun pertama.  Umumnya sesudah melewati 2 tahun, maka siklus menstruasi pada anak baru bisa teratur.

Menstruasi Pada Anak
Menstruasi Pada Anak via rawpixel.com

Namun, sebagian anak perempuan juga bisa mengalami siklus menstruasi yang teratur sesudah 6 tahun. Ini sangat wajar terjadi sebab siklus anak perempuan masih sulit diprediksi. Akan tetapi, jika siklus menstruasinya tidak teratur, bukan berarti anak juga tidak subur.

Baca: 5 Aplikasi kalender menstruasi dan kehamilan

Fase Siklus Menstruasi Pada Anak

Sel telur, tingkat hormon dan lapisan rahim seluruhnya akan berubah dan terus berputar di sepanjang bulan. Siklus menstruasi pada anak terdiri dari 4 fase siklus.

Siklus ini terdiri dari menstruasi, fase folikular, ovulasi serta fase luteal.

Menstruasi: Lapisan rahim akan melepaskan diri kemudian keluar yang berbentuk darah. Ini menjadi awal siklus menstrual.

Fase folikular: Pada masa ini, ovarium akan terstimulasi sehingga memproduksi sel telur yang matang sehingga siap dibuahi. Lapisan rahim kemudian akan bekembang dan pembuahan siap terjadi.

Ovulasi: Ovarium nantinya akan melepaskan sel telur yang matang dan lonjakan hormon yang akan memicu fase ini.

Fase luteal: Ini terjadi sekitar 14 hari dengan 1 hingga 2 hari yang bervariasi. Selama proses tersebut, maka lapisan rahim akan terus berkembang untuk mempersiapkan embrio tumbuh.

Folikel ovarium akan menjadi corpus luteum yang kemudian memproduksi hormon untuk membantu kehamilan. Apabila memang tidak terjadi kehamilan, maka siklus akan kembali diulangi dari menstruasi.

Tanda Siklus Mentruasi Pada Anak yang Tidak Normal

Menstruasi Pada Anak
Menstruasi Pada Anak via viamoda.ad

Pada awalnya, siklus menstruasi pada anak memang tidak normal. Akan tetapi jika terjadi terus menerus, maka bisa jadi ada pertanda medis yang harus lebih diperhatikan. Berikut adalah beberapa tanda siklus menstruasi bermasalah yang harus lebih diperhatikan:

  1. Belum menstruasi meski anak sudah berumur 15 tahun.
  2. Belum menstruasi pertama dalam waktu 3 tahun sesudah payudara mulai tumbuh.
  3. Menstruasi secara tiba-tiba berhenti melebihi dari 3 bulan.
  4. Siklus mentruasi tidak teratur meski sebelumnya sudah diprediksi bisa teratur.
  5. Mentruasi yang terjadi melebihi 7 hari.
  6. Darah yang keluar banyak sehingga harus mengganti pembalut setiap 1 hingga 2 jam.
  7. Sakit yang tidak tertahankan saat menstruasi.
  8. Terjadi perdarahan.

Baca: Tips agar tetap nyaman berenang saat menstruasi

Tanda Menstruasi Pada Anak yang Normal

Semua anak perempuan tentu akan melewati masa pubertas yang ditandai dengan mendapatkan menstruasi pertama.

Kondisi ini memperlihatkan jika tubuh anak sudah siap tumbuh dewasa. Berikut adalah beberapa tanda menstruasi pada anak yang normal dan wajib diketahui setiap ibu:

1. Keluar Cairan dari Vagina Anak

Tanda menstruasi pada anak yang pertama dan normal terjadi adalah keluarnya cairan dari vagina. Cairan ini mungkin sedikit dan teksturnya lengket, tebal, berwarna bening sampai putih. Umumnya tanda ini akan terjadi 6 bulan sebelum anak mengalami menstruasi pertama.

Apabila anak sudah mendekati menstruasi pertama, maka sebaiknya rencanakan persiapan lebih dulu. Persiapkan pakaian dalam serta pembalut di dalam ransel anak untuk antisipasi ketika anak menstruasi namun tidak di rumah. Selain itu, ajarkan anak untuk membersihkan vagina memakai air pada labia bagian dalam.

2. Terjadi Perubahan Pada Payudara atau Puting

Tanda menstruasi pada anak selanjutnya adalah terjadi perubahan di payudara atau puting. Payudara sendiri memiliki warna, bentuk dan ukuran kulit yang bervariasi. Pada awalnya, akan timbul benjolan kecil di area sekitar puting.

Sesudah itu, area sekitar puting akan berwarna lebih gelap dan juga membesar serta membengkak. Bahkan, anak juga mungkin akan merasa seperti ada benjolan di area dada yang dinamakan dengan tunas payudara.

Hal ini bisa terjadi di kedua payudara atau hanya pada satu sisi untuk awalnya. Jika memang hanya terjadi di satu sisi, maka diperlukan waktu sampai 6 bulan untuk sisi lainnya berkembang. Biasanya, anak akan menstruasi pertama selama 2 hingga 3 tahun sesudah payudara sudah mulai tumbuh.

Biasanya, anak mengalami menstruasi pertama antara 2 hingga 3 tahun sesudah payudara tumbuh. Apabila kuncup payudara sudah mulai tumbuh di usia 8 hingga 9 tahun, maka dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk  menstruasi. Nantinya tinggi dan bentuk tubuh juga ikut berubah sebagai tanda menstruasi pada anak.

3. Tumbuh Rambut di Area Kemaluan Anak

Sesudah kuncup payudara, tanda menstruasi pada wanita selanjutnya adalah tumbuh rambut di kemaluan anak. Pada awalnya, akan tumbuh beberapa helai rambut panjang di area kemaluan anak. Nantinya, rambut yang tumbuh akan semakin banyak seiring berjalannya waktu.

Rambut akan mulai menebal, mengeriting dan menyebar hingga ke pangkal paha anak. Bahkan, rambut di kemaluan juga mungkin tumbuh lebih dulu sebelum tumbuhnya payudara atau sebaliknya. Sedangkan untuk rambut di ketiak, mungkin tidak akan terlihat ketika menstruasi atau juga bisa sebelumnya.

4. Terjadi Perubahan Pada Bentuk Tubuh

Ukuran dan bentuk tubuh nantinya juga akan berubah dengan cepat sebelum menstruasi pertama terjadi. Pertumbuhan anak terjadi paling pesat antara 6 bulan sampai 1 tahun sebelum menstruasi pertama terjadi. Sedangkan untuk semua bagian perut akan disebut dengan panggul.

Rahim, vagina serta ovarium akan berada di panggul dan ukurannya juga akan bertambah. Semakin hari, tanda menstruasi pada anak yang terjadi juga terlihat semakin unik. Jika memang anak merasa bingung atau gugup, maka sebaiknya ajak anak untuk berbicara.

Persiapan Menstruasi Anak Pertama

Menstruasi Pada Anak
Menstruasi Pada Anak via edgars.co.za

Tanda menstruasi pada anak untuk pertama kalinya memang harus diketahui oleh orang tua khususnya ibu. Selain itu, persiapan menstruasi anak untuk pertama kalinya juga tidak kalah penting. Berikut adalah beberapa persiapan yang harus dlakukan orang tua untuk menghadapi menstruasi pertama:

1. Ketahui Waktu Menstruasi Anak

Seorang dokter anak asal California mengatakan jika pertanyaan yang paling sering diajukan ketika menstruasi pertama adalah berala lama menstruasi terjadi.

Orang tua bisa memberi penjelasan jika mungkin menstruasi tidak teratur untuk awalnya. Beritahu juga pada anak jika pembalut harus diganti setiap 4 hingga 6 jam sekali atau ketika sudah penuh.

2. Ajarkan Cara Menggunakan Pembalut

Ketika anak menstruasi pertama kali, sangat wajar jika merasa kebingungan. Untuk itu, sebaiknya ajarkan cara memilih jenis pembalut dan bagaimana cara untuk memakainya. Ketika sedang membeli pembalut, maka tunjukkan berbagai jenis pembalut yang tepat serta cocok untuk anak.

3. Beritahu Tentang Premenstrual Syndrome

Pramenstrual syndrome atau PMS juga harus dijelaskan pada anak. Dari mulai perubahan mood, mengidam makanan tertentu, lebih cepat marah dan sebagainya harus dijelaskan pada anak. Ini sangat penting dilakukan supaya anak tidak kebingungan dengan perubahan yang terjadi ketika sedang menstruasi.

Proses tumbuh kembang pada anak sampai remaja perlu menjadi perhatian orang tua. Menstruasi pada anak untuk pertama kalinya memang bisa menimbulkan rasa bingung pada anak.

Namun apa pun reaksi anak, pastikan untuk tetap menjelaskan segala informasi penting mengenai menstruasi. Dengan begitu, anak nantinya bisa menjaga kebersihan serta kesehatan tubuhnya sendiri dengan baik. – Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

About Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar